Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

“DOKUMENTASI KEBIDANAN”
“KONSEP DASAR TENTANG TEKNIK PENDOKUMNTASIAN
CHECKLIST / FLOW SHEET ”

Dosen Pengampu :
Nirwana Per-Angin2, S.Pd,M.Pd

Disusun Oleh :

Nama : Dwi Lestari


NIM : P07124217137

D IV semester IV

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN AKADEMIK
2019/ 2020
TEKNIK PENDOKUMTASIAN CHECKLIST / FLOW SHEET

A. Pengertian
1. Teknik Flow sheet atau yang lebih dikenal dengan lembar alur merupakan
bentuk catatan informasi dari pasien secara spesifik menurut parameter yang
telah ditetapkan sebelumnya. Catatan ini sering disebut sebagai catatan
perkembangan singkat. Dengan teknik flowsheet, bidan dapat mencatat hasil
observasi atau pengukuran yang dilakukan secara berulang yang tidak perlu
ditulis secara narrative termasuk data klinik klien tentang tanda-tanda vital
(tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu, berat badan, jumlah intake dan
output cairan dalam 24 jam dan pemberian obat). (Moh.
Wildan,2009,hal.15)
2. Flow sheet merupakan cara tercepat dan paling efisien untuk mencatat
informasi, selain itu tenaga kesehatan akan dengan mudah mengetahui
keadaan klien hanya dengan melihat grafik yang terdapat pada flow sheet.
Flow sheet atau checklist biasanya lebih sering digunakan diunit gawat
darurat. Saat ini, sebagian besar rumah sakit bersalin telah banyak
menggunakan teknik flowsheet karena memiliki berbagai keuntungan,
seperti meningkatkan kualitas observasi pada pasien, mudah dibaca, data
mudah di peroleh dengan cepat, perbandingan data dapat di tingkatkan dari
beberapa priode, pencatatan informasi tepat, dan relevansinya dapat di
pertanggung jawabkan secara hukum.(A.Aziz Alimul Hidayat,2009, hal.15)

B. Tujuan Penggunaan Teknik Checklist / Flow Sheet


Tujuan pencatatan menggunakan teknik Checklist / Flow Sheet ini, antara lain :
1. Untuk kecepatan dan efisiensi pendokumentasian data dan asuhan,
menggabungkan data yang jika tidak dikumpulkan akan tersebar dalam
rekam medis pasien
2. Mempermudah kontinuitas asuhan.
3. Mengurangi duplikasi dalam pencatatan.
4. Melindungi aspek legal pasien dan bidan.
5. Dapat melakukan pengkajian data pasien dengan cepat.
6. Mudah membandingkan data pasien dan mendokumentasikan informasi
yang akan digunakan dalam mengevaluasi keefektivan asuhan.

C. Keuntungan Teknik Checklist / Flow Sheet


1. Meningkatkan kualitas pencatatan observasi.
2. Memperkuat aspek legal.
3. Memperkuat atau menghargai standar asuhan.
4. Menjadikan dokumentasi kebidanan lebih tepat.
5. Mengurangi fragmentasi data pasien dan asuhan.
6. Membatasi narasi yang terlalu luas.
7. Mudah dibaca.
8. Perbandingan data dari beberapa kkt dapat ditingkatkan.

D. Keterbatasan Teknik Checklist / Flow Sheet


Keterbatasan dari teknik flowsheet dan checklist ini, antara lain:
1. Catatan medik pasien menjadi lebih banyak, sehingga menimbulkan
masalah pada saat penggunaan dan penyimpanan.
2. Potensial terjadi duplikasi catatan, antara lain,
a. Catatan perawatan di ruang ICU
b. Catatan pengobatan
3. Keterbatasan ruang untuk melakukan pencatatan secara menyeluruh.

E. Desain Bagan / Format Checklist / Flow Sheet


1. Kolom untuk nama petugas yang melakukan pemeriksaan atau tindakan.
2. Hasil pengkajian, KIE, observasi, tindakan, dan lain-lain.
3. Hasil observasi atau intervensi khusus.
4. Nama pasien, waktu (tanggal, bulan, dan tahun), nama bidan dan tanda
tangan.
5. Hanya menuliskan judul tindakan, sedangkan penjabaran lebih lanjut
diuraikan secara narasi. Misalnya: mengobati luka bakar. Ganti balutan lihat
pada catatan perkembangan.
Menurut Iyer and Camp (2005) proses merancang lembar alur dengan
tepat sangat bervariasi. Beberapa anjuran umum dalam merancang sebuah
lembar alur adalah :
1. Tentukan seberapa banyak ruangan yang diperlukan untuk isi format.
2. Rancang sebuah format yang mudah dibaca dan digunakan.
3. Tentukan apakah format tersebut akan digunakan secara vertikal atau
horisontal.
4. Gunakan huruf yang dicetak tebal dan miring untuk menekailkan judul
bagian atau informasi penting lainnya.
5. Pertimbangkan untuk memberi jarak antar informasi.
6. Tentukan apakah format tersebut akan lebih dari satu halaman.
7. Pertimbangkan apakah informasi dalam format tersebut akan
dikomunikasikan antar bagian.
8. Sediakan lembar alur kosong untuk masing-masing pasien agar
memungkinkan individualisasi data dan pendokumentasian asuhan pada
pasien.
9. Jika catatan perkembangan rnultidisiplin tidak digunakan, pertimbangkan
pemberian ruang kosong untuk catatan - ¬catatan tersebut di halaman
sebaliknya lembar alur tersebut.
10. Pertahankan struktur dasar format lembar alur untuk menggambarkan
standar asuhan yang diberikan kepada pasien adalah sama.
11. Berfikir global saat membuat atau merevisi sebuah format, hindari
merancang format tanpa berkonsultasi ke profesi/unit lain.
12. Libatkan staf sistem informasi komputer untuk meninjau ulang konsep
lembar alur.
13. Dapatkan masukan dari anggota staf yang akan menggunakan format
tersebut.
14. Lakukan koreksi awal secara cermat terhadap format yang telah dibuat.
15. Harus disadari bahwa pembuatan dan penerapan format lembar alur
membutuhkan waktu lama, sehingga perlu alokasi waktu yang cukup.
Agar lembar alur/flow sheet/ceklist sesuai dengan standar, maka
harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Perhatikan dan ikuti petunjuk menggunakan format khusus.
b. Lengkapi format dengan kata kunci.
c. Gunakan tanda cek (V) atau (X) pada waktu mengidentifikasi bahwa
parameter telah diobservasi / di intervensi.
d. Jangan tinggalkan lembar checklist dalam keadaan kosong. Tulis O
untuk mengidentifikasi bahwa parameter tidak diobservasi.
e. Tambahkan uraian secara detail jika diperlukan.
f. Pertahankan agar letak lembar alur tepat di lokasi yang tersedia (Rekam
Medis).
g. Beri tanda tangan dan nama jelas perberi asuhan.
h. Dokumentasikan waktu dan tanggal data masuk.
Contoh lembar pengkajian luka:
Lokasi Luka:. . . . . . . . . . . . . . .
Tanggal 17/04/2019 17/04/2019 17/04/2019
Waktu Jam 07.00 Jam 15.00 Jam 21.00
Kriteria luka A P A P A P
Ukuran luka
Jaringan nekrotik
Jaringan nekrotik yang
lekat
Bau kotor
Kelembutan batas / tepi
luka
Temperature kulit
Frekuensi ganti balutan
per shift
Pengobatan luka
(Sumber Hidayat. 2002)
Keterangan : A : Tidak ada
P : Ada

Contoh Pendokumentasian Cheklist


DAFTAR PUSTAKA

Muslihatun, Nur wafi. dkk. 2009. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta:


Fitramaya

Sudarti, dkk. 2010. Buku Ajar Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta: Muha


Medika

Wildan, Moh. Dkk. 2008. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai