Anda di halaman 1dari 5

30 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 10, No.

1, Maret 2006; 30-34


TINJAUAN PUSTAKA

PEMANFAATAN PROSES PEMBELAJARAN BERBASIS


TEKNOLOGI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN
PENGETAHUAN TENAGA KEPERAWATAN
Rr. Tutik Sri Hariyati *

Abstrak

Tujuan penelitian fenomenologi ini adalah mengidentifikasi persepsi perawat dan keluarga pasien HIV/AIDS tentang pengetahuan
yang diperlukan perawat dan keluarga yang merawat untuk merawat pasien HIV/AIDS di rumah sakit dan di rumah. Sejumlah 5
perawat & 5 keluarga pasien berpartisipasi dalam penelitian ini. Dari hasil analisis didapatkan 6 hal yang harus diketahui perawat.
Persepsi perawat tentang pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki perawat saat merawat pasien HIV/AIDS adalah: (1)
pengetahuan dan keterampilan tentang konseling, (2) ARV & efek sampingnya, (3) Universal Precaution, (4) symptom manage-
ment, (5) dukungan mental, dan (6) penanganan jika terpapar HIV. Sedangkan dari keluarga ada 4 hal yang harus diketahui oleh
keluarga saat mereka merawat pasien di rumah, yaitu: (1) pengetahuan tentang HIV/AIDS & cara penularannya, (2) pengetahuan
tentang tanda & gejala HIV/AIDS, (3) pengetahuan dan keterampilan tentang pencegahan penularan (Universal Precaution) dan
(4) symptom management. Rekomendasi penelitian ini adalah perlu ada penelitian lanjut pada jumlah responden yang lebih luas.
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan efektifitas asuhan keperawatan pada pasien HIV/AIDS dan juga kualitas
hidup pasien saat mereka di rumah

Kata kunci: HIV/AIDS, keluarga, keterampilan, pengetahuan, perawat

Abstract

The purpose of this phenomenology study was to identify the nurse’s and relative’s perception on knowledge and skill needed by
the nurses & relatives in caring patient in the hospital and in their house. Ten respondents (5 nurses and 5 relatives of the patients)
participated the study. The findings identified knowledge & skill needed by nurses are: (1) knowledge & skill on counseling, (2)
Anti Retro Viral therapy & its side effect, (3) universal precaution, (4) symptom management, (5) mental support, and (6) treat-
ment standard on occupational exposure to HIV. The findings from the relative’s are: (1) knowledge on HIV/AIDS and how it
spreads (2) knowledge on signs & symptoms of HIV/AIDS, (3) knowledge & skill on universal precaution and (4) symptom man-
agement. Some recommendations of the study were proposed that this study should be continued to have some other respondents.
The result of these studies could be beneficial to improve the nursing care to the HIV/AIDS patient and their quality of life during
AIDS stage, and it could be beneficial to the improvement the effectively of the nursing care of patient with HIV/AIDS.

Key words: : HIV/AIDS, knowledge, nurse, relatives, skill

LATAR BELAKANG Salah satu komponen penting yang sangat


berpengaruh terhadap tujuan pembangunan
Strategi utama yang dilaksanakan untuk kesehatan dan keberhasilan pemecahan masalah
mewujudkan Indo nesia sehat 2010 adalah dalam kesehatan adalah sumber daya manusia.
menggerakkan akses masyarakat untuk hidup sehat, Sumber daya yang berkualitas dan kompeten dalam
meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan bidang kesehatan akan meningkatkan kualitas
kesehatan yang berkualitas, meningkatkan sistem pelayanan kesehatan dan kualitas kesehatan
survailens, monit oring, dan evaluasi, serta masyarakat.
meningkatkan pembiayaan kesehatan (Depkes
2006) . Strategi tersebut di atas perlu didukung oleh Adanya fakt a di atas serta adanya
seluruh lapisan tatanan kesehatan agar Indonesia perkembangan ilmu dan teknologi yang begitu cepat
sehat dapat tercapai. menuntut peningkatan kualitas pendidikan sumber
Pemanfaatan proses pembelajaran berbasis teknologi sebagai upaya peningkatan pengetahuan (Rr. Tutik Sri Hariyati) 31

daya tenaga kesehatan baik secara formal dan in- menerus. Meto de distance learning bukan
formal. Seorang pengamat pendidikan mengatakan merupakan fenomena baru karena kita telah
bahwa ”Problem pendidikan kita adalah akses atau mengenal Universitas terbuka. Universitas terbuka
ketersediaan pendidikan bagi rakyat yang masih (UT) merupakan salah satu metode distance learn-
sangat rendah”( Wibowo, 2006) . ing yang pada masa lalu banyak UT yang
Rendahnya akses pendidikan, mahalnya biaya memberikan modul pembelajaran dan peserta didik
pendidikan, dan pengorbanan yang harus secara mandiri belajar dan meningkatkan
dikeluarkan seperti harus meninggalkan pekerjaan penget ahuan. Saat ini seiring dengan
menyebabkan banyak tenaga kesehatan yang belum perkembangan teknologi informasi, maka metode
mempunyai kesempatan untuk belajar secara for- distance learning diarahkan pada e-learning/
mal. Pendidikan orang dewasa sebenarnya dapat electronic-learning.
diperoleh secara formal maupun informal di institusi Distance learning mempunyai beberapa
pendidikan, pelatihan-pelatihan, hubungan dan definisi antara lain yang dikemukakan oleh Keegan,
kerjasama internasional serta akt ivit as D.1995,”distance education & training result from
ekstrakulikuler (Field, 2000 dalam Jones, 2004). the technological separation of teacher & learner
Pendidikan orang dewasa sebaiknya menganut which frees the student from the necessity of trav-
prinsip lifelong learning (Jones, 2004). Jadi mencari eling to “a fixed place, at a fixed time, to meet a
ilmu tidak hanya menunggu kesempatan belajar fixed person, in order to be trained” . Sedangkan
formal tetapi harus mandiri terus menerus mencari e-learning mempunyai difinisi: the systematic use
kesempatan untuk belajar. of networked multimedia computer technologies to
Berdasarkan masalah kesehatan yang ada dan empower learners, improve learning, connect
adanya kesenjangan sumber daya tenaga kesehatan learners to people and resources supportive to their
maka penulis memaparkan salah satu alternatif cara needs, and to integrate learning with performance
peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan dengan and individual with organizational goals
memanfaatkan media teknologi. Berikut akan (Goodyear, 2000 dalam Suradjijono 2005).
dipaparkan konsep pembelajaran distance learning, Pro ses pembelajaran distance learning
hambatan, dan implikasi pemanfatan proses berbasis teknologi adalah pembelajaran dapat lebih
pembelajaran distance learning untuk tenaga fleksibel, tidak tergantung pada satu tempat, dan
kesehatan khususnya tenaga perawat. tidak harus bertemu di tempat dan waktu yang
sama. Proses ini menggunakan media teknologi dan
KONSEP PENDIDIKAN BERBASIS bertujuan meningkatkan proses pembelajaran.
TEKNOLOGI Proses distance learning bisa secara synchro-
nous, di mana pengajar dan peserta didik dapat
Education merupakan perbuatan atau proses berinteraksi dalam waktu yang sama walaupun tidak
perbuatan unt uk memperoleh penget ahuan dalam satu tempat, seperti contohnya teleconference.
(McLeod, 1989 dalam Syah, 2000). Proses belajar Sedangkan Asynchronous, peserta didik berinteraksi
seyogyanya berlangsung sejak dari lahir sampai dapat pada waktu yang tidak sama dan tempat yang
akhir hayat, atau lebih sering dikenal dengan life tidak sama juga, contohnya media Compact-disk
long learner (Jones, 2004). Selain belajar (CD), dan e-learning. Distance learning juga dapat
sepanjang hayat, proses belajar orang dewasa juga memperluas jangkauan dan jumlah peserta didik
menekankan kemandirian dan keaktifan untuk (Kozlowski, 2002).
selalu mencari pengetahuan. Proses pembelajaran dengan distance learning
Metode distance learning merupakan salah berbasis teknologi berlangsung sebagai berikut:
satu metode belajar secara mandiri dan terus
32 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 10, No.1, Maret 2006; 30-34

LMS Walker 2000 menyatakan bahwa dengan web-bases


Teacher: BPKM, material,

o rk in
g tugas, evaluasi, forum courses memberikan dampak yang positif pada
ne tw diskusi, dll.
perawat dari pada dengan pelatihan tradisional,
Person namun beberapa peserta didik di keperawatan
Learning support center
meyakini kelemahan metode yaitu, kurangnya feed-
Person back secara langsung, tidak adanya contoh peran,
Person
dan dominannya bahasa non verbal. Kurangnya
contoh peran dapat dijembatani dengan adanya
metode dual mode, yaitu perpaduan sistem
Learning Management System (LMS) tradisional face to face dengan distance learning.
merupakan lingkungan pembelajaran yang
Kesiapan sarana prasarana juga sangat
digunakan oleh pengajar dan peserta didik. Tempat
mempengaruhi keberlangsungan proses distance
pelaksanaannya pada Learning Support Center
learning. Suatu studi yang dilaksanakan oleh
(LSS). Dengan adanya LMS ini pengajar dapat
Hariyati, 2005 pada mahasiswa keperawatan di
memasukkan materi pembelajaran baik, tugas, fo-
fakult as keperawat an di Jakarta (n=253)
rum diskusi, dan evaluasi, sedangkan peserta didik
menyatakan bahwa sejumlah 49,7 % infrastruktur,
dapat men-down load materi, berdiskusi dengan
sarana dan prasarana belum memadai untuk
pengajar dan teman. Dengan sistem ini sharing
dilaksanakan distance learning. Kecepatan
informasi dan sharing pengetahuan tidak bersifat
konektifitas dan kehandalan teknologi informasi
hanya vertikal artinya tidak hanya dari pengajar
menjadi kunci keberhasilan distance learning.
tetapi juga dari peserta didik.
Kesiapan LMS sebagai pengelola proses
Distance learning secara konsep sangat pembelajaran juga memegang peranan penting
mungkin meningkatkan jumlah peserta didik, dalam kelangsungan proses distance learning.
mempercepat peningkatan pengetahuan secara aktif
adan mandiri, namun dalam pelaksanaannya IMPLIKASI PENDIDIKAN
memang tidak mudah. Persiapan infrastuktur sangat
mempengaruhi keberhasilan dari pelaksanaan dis-
BERBASIS TEKNOGI DALAM
tance learning. KEPERAWATAN
Kemudahan dan sistem yang lebih fleksibel Peraturan Pemerintah no. 32, 1996 dalam
dalam proses pembelajaran distance learning harus DinKes DKI th 2005, menyatakan bahwa tenaga
diimbangi dengan keaktifan dan kemandirian kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan
peserta didik yang untuk selalu mencari dan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
meningkatkan kemampuannya. Syarat lain yang pengetahuan dan atau keterampilan melalui
juga harus dipenuhi oleh pengajar dan peserta didik pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis
untuk dapat mengikuti proses pembelajaran distance tertent u memerlukan kewenangan unt uk
learning adalah kemampuan mengoperasikan melakukan upaya kesehatan. Dalam kategorinya
komputer, kemampuan untuk up load, down load, tenaga kesehatan dibagi menjadi tenaga medis,
kemampuan browsing dan searching, sert a perawat, paramedis, dan non medis. Pada
kemampuan bahasa Inggris karena banyak sumber kesempatan ini penulis lebih memfokuskan pada
dan jurnal yang menggunakan bahasa Inggris. tenaga keperawatan.
Recce dan Walker (2000) menyarankan untuk Perawat merupakan salah satu pemberi
mengadakan identifikasi kebutuhan belajar, gaya pelayanan kesehatan yang mempunyai kontribusi
belajar, dan infrastruktur sebelum memulai distance dalam meningkatkan status kesehatan bangsa.
learning. Suatu studi pada perawat yang Perawat mempunyai peran di antaranya sebagai
dilaksanakan oleh Atack (2003) dalam Recce dan pemberi pelayanan (care provider), pendidik,
Pemanfaatan proses pembelajaran berbasis teknologi sebagai upaya peningkatan pengetahuan (Rr. Tutik Sri Hariyati) 33

konselor, advocate, kolabolator dan change agent Fenomena perkembangan teknologi ini dapat
(Helvie, 1998). Dalam melaksanakan peran ini dianggap sebagai peluang dalam menghadapi
perawat harus selalu meningkatkan pengetahuannya. kesenjangan kesempatan meningkatkan
Secara garis besar kondisi pendidikan pengetahuan. Para pengelola pendidikan harus
keperawatan di Indonesia masih beragam dari mulai menangkap kesempatan ini sebagai asset dalam
SPK sampai dengan Doktor/ S3. Secara kuantitas memperluas peserta didik. Dengan perencanaan
jumlah SPK lebih banyak daripada yang yang matang serta pengelolaan yang baik harapannya
berpendidikan lebih tinggi Menurut data Asosiasi distance learning di dunia keperawatan akan segera
Institusi Pendidikan Ners Indonesia tahun 2004 berkembang di Jakarta maupun di kota-kota lainnya.
(AIPNI) ada 3178 perawat lulusan sarjana. Jumlah Distance learning bagi keperawatan sendiri
perawat diperkirakan ada 250.000 orang dengan tidak harus bersifat proses pembelajaran formal
proporsi 17% adalah lulusan Diploma/DIII, dan 80 untuk mengambil gelar, namun distance learning
% lulusan SPK(Sekolah Perawat Kesehatan). bagi keperawatan harus diartikan lebih luas.
Dengan demikian proporsi lulusan pendidikan Selain pada pendidikan formal, media on line
tinggi/S1 kurang dari 3 %. Melihat kondisi tersebut learning juga dimanfaatkan untuk melaksanakan
di atas perlu adanya peningkatan kualit as courses online, dan konsultasi on line (Indrajit,E
pendidikan perawat 2004 ). Trend p elat ihan dan ku rsu s yang
Pro ses peningkatan pendidikan dan memanfaatkan media distance learning berbasis
pengetahuan membutuhkan upaya yang sangat web dapat digunakan dalam tenaga keperawatan,
besar. Salah satu faktor yang menjadi kendala dalam sehingga tenaga keperawatan yang tersebar di
peningkatan pendidikan dan pengetahuan adalah berbag ai t empat berkesemp at an unt uk
faktor tempat pendidikan. Tempat pendidikan memperoleh perkembangan ilmu secara cepat
umumnya terletak di kota besar, sedangkan secara tanpa harus membuang biaya menuju ke pusat
geografis Indonesia merupakan kepulauan sehingga pelatihan.
perawat dari daerah lain harus mengeluarkan biaya Pelayanan konsultasi berbasis web dapat
dan tenaga untuk menempuh pendidikan di kota dilaksanakan jika ada permasalahan dari dunia
besar. pendidikan maupun masalah terkait pelayanan
Di Jakarta sendiri walaupun banyak tempat keperawatan. Melalui media ini diharapkan jika
pendidikan yang bermutu, namun kesempatan muncul permasalahan di rumah sakit atau di
untuk meningkatkan pengetahuan juga masih puskesmas tenaga keperawatan dapat berkonsultasi
mempunyai kendala. dengan cepat kepada pakar keperawatan. Selain itu
Minimnya kesempatan karena kesibukan kerja, jika ada kasus baru yang menarik dari suatu rumah
serta lokasi kerja yang sangat tersebar menyebabkan sakit atau komunitas beberapa institusi pendidikan
masih banyak halangan bagi perawat yang ingin juga dapat belajar dari kasus tersebut dalam waktu
meningkatkan pengetahuan. yang sama (Hariyati, 2004).
Fenomena yang terjadi di Jakarta dan kota besar Peranan learning berbasis web juga dapat
lainnya adalah perkembangan teknologi informasi dimanfaatkan dalam mendapatkan sumber-sumber
yang sangat pesat. Hampir di seluruh lapisan penelitian yang bermutu. Seorang peneliti dapat
organisasi di Jakarta mempunyai perangkat dengan mudah mencari studi literatur sebagai dasar
komputer, bahkan saat ini di berbagai fasilitas dari penelitian yang akan dilaksanakan melalui
umum seperti pusat perbelanjaan di Jabotabek internet. Selain itu melalui media ini seorang peneliti
sudah disediakan area wireless sehingga setiap yang telah selesai melaksanakan penelitiannya dapat
pengunjung dapat memanfaatkan untuk mencari mempublikasikan hasil penelitiannya kepada
pengetahuan sambil berekreasi. masyarakat.
34 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 10, No.1, Maret 2006; 30-34

KESIMPULAN Helvie, C. O. (1998). Advanced practice nursing in


the community. United State of Amerika: Sage
Distance learning merupakan suatu metode publication.Inc
pembelajaran yang bersifat active learner, di mana
Indrajit, R.E. (2004). Pengembangan kurikulum
setiap peserta didik harus secara mandiri dan aktif
informatika kesehatan berbasis kompetensi
meningkatkan pengetahuan. Distance learning yang
pada program pendidikan dokter dan ilmu
berbasis teknologi disarankan sebagai salah satu
keperawatan. Seminar dan work shop UGM,
upaya peningkatan pengetahuan bagi tenaga
Desember 2004
perawat, tidak hanya untuk pendidikan formal,
tetapi juga sebagai pusat pelatihan, pusat konsultasi, Jones, H. (2004). Designing web based education
pusat riset, dan pusat sharing komunikasi antar courses for nurses. USA: Nursing Standard
perawat. Strategi manajemen pengelolaan yang baik Kozlowski, D. (2002). Using on line learning in
serta persiapan infrastruktur yang matang perlu traditional face to face environment computer
disiapkan dalam menyelenggarakan distance in Nursing.
learning. Selain itu kemandirian dan keaktifan Madjd, S. (2002). Use information resources by
peserta didik sangat diperlukan dalam keberhasilan computer. Singapura:Bradford
proses distance learning (HH). Maki, W. & Maki, R. (2002). Multimedia compre-
hension skill predict differential outcome of
* Rr. Tutik Sri Hariyati, S.Kp., MARS : S t a f web-based and lecture courses. Journal of
Akademik Dasar Keperawatan dan experimental Psychology Applied 8.2
Keperawatan Dasar FIK-UI Purwanto, E, dkk (2006) Laporan kunjungan ke
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
Laporan tidak dipublikasikan.
Reece, I. & Walker. (2000). Teaching, training, and
KEPUSTAKAAN learning. (Fourd edition). Sunderland: Business
Education Publishers.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta. (2005). Peta
kebutuhan pendidikan formal: Seksi pendidikan Suradijono, S. (2004). Learning desain dalam e-
dan pengembangan karir sub din SDM. Jakarta: learning. Disampaikan pada pelatihan E-learn-
Dinkes Jakarta ing. Depok UI, Jakarta, September 2005
Depkes RI (1992) Undang-undang republik Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI
Indonesia nomor 23 tahun 1992 Tentang 2002/2003) dalam www.namline.edu/apkbr/
Kesehatan. basisdata.html, diakses 24 Februari 2006
Depkes RI (2006). Strategi menuju Indonesi Sehat Syah, M (2000). Psikologi pendidikan dengan
2010, dalam www.depkes.go.id diakses 8 pendekatan baru. Bandung: PT Remaja
Maret 2006 Rosdakarya
Hariyati, R.T. (2005) Pemanfatan teknologi Wibowo, H (2006) Problem pendidikan di Indonesia
informatika dalam dunia pendidikan. Jurnal dalam www.apindonesia.com Diakses 7 Maret
Keperawatan Indonesia 9 (1) Maret 2005, p.26- 2005
31
Hariyat i, R.T. (2005) Study pendahuluan
pengembangan pembelajaran distance learn-
ing di FIK-UI, Jakarta. Laporan penelitian tidak
dipublikasikan

Anda mungkin juga menyukai