Anda di halaman 1dari 30

PENYULIT DAN

KOMPLIKASI
NEONATUS,BAYI
BALITA DAN ANAK
PRASEKOLAH

Maria Angelina Ellyanora


Nabu (17.004)
Hipotermi
Hipertermia
Hipoglikemia
Tetanus Neonatorum
Omfalitis
Lahir dari ibu yang menderita HIV dan
AIDS
Penyakit yang diderita ibu selama hamil
HIPOTERMI
PENGERTIAN

Hipotermi adalah bayi dengan suhu


badan dibawah normal. Suhu normal
pada bayi adalah 36,5°C – 37 °C.

Menurut Sandra M.T. (1997), hipotermi


adalah kondisi dimana suhu inti tubuh
turun sampai dibawah 35 °C .
ETIOLOGI
 Jaringan lemak subkutan tipis
 Perbandingan luas permukaan
tubuh dengan berat badan besar
 Cadangan glikogen dan brown fat
sedikit
 BBL tidak mempunyai respon
shivering pada reaksi kedinginan
AKIBAT
 Hipoglikemi asidosis metabolik, karena
vasokonstriksi perifer dengan
metabolisme anaerob
 Kebutuhan oksigen meningkat
 Metabolisme meningkat sehingga
pertumbuhan terganggu
 Gangguan pembekuan sehingga
mengakibatkan perdarahan plumonal
yang menyertai hipotermi berat
 Shock
 Apnea
PENCEGAHAN DAN PENAGANAN
HIPOTERMI
Menurut Indarso,F (2001) menyatakan bahwa
pengelolaan bayi hipotermi;
o Letakkan BBL pada Radiant Warner
o Keringkan untuk menghilangkan panas melalui
evaporasi
o Tutup kepala
o Bungkus tubuh segera
o Bila stabil, dapat segera rawat gabung sedini
mungkin stelah bayi lahir dapat disusukan
HIPERTERMI
PENGERTIAN

Suhu tubuh yang tinggi dan bukan disebabkan oleh


mekanisme pengaturan panas hipotalamus.

ETIOLOGI
Disebabkan oleh meningkatnya produksi panas,
pengurangan kehilangan panas, atau terpajan lama pada
lingkungan bersuhu tinggi (sengatan panas).
GEJALA
Gejala Hipertermi; Suhu badan tinggi, terasa
kehausan, mulut kering-kering, kedingan,
lemas, anoreksia (tidak selera makan), nadi
cepat, dan pernafasan tidak teratur.

TINDAKAN ATAU PENGOBATAN


Bila suhu diduga karena paparan panas yang
berlebihan:
1. Letakkan bayi diruangan dengan suhu
lingkungan normal
2.Lepaskan sebagian atau seluruh pakaiannya bila perlu
3. Periksa suhu axila setiap jam sampai tercapai
suhu dalam batas normal
4. Bila suhu sangat tinggi (<39°C), bayi dikompres
atau dimandikan selama 10-15 menit dalam air yang
suhunya 4°C lebih rendah dari suhu bayi.
5. Turunkan suhu alat penghangat, bila bayi dalam
inkubator, buka inkubator sampai suhu dalam batas
normal
6. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya. Bila bayi tidak
dapat menyusui, beri ASI peras dengan salah satu
alternatif cara pemberian minum.
HIPOGLIKEMI

PENGERTIAN

Suatu keadaan dimana kadar gula darah


(glukosa) secara abnormal rendah. Dalam
keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar
gula darah antara 70-110 mg/dL.
PENYEBAB
1. Pelepasan insulin yang berlebihan oleh
pankreas
2. Dosis insulin atau obat lainnya yang terlalu
tinggi
3. Kelainan pada kelenjar hipofisia atau kelenjar
adrenal
PENATALAKSANAAN
Prosedur penatalaksanaan bayi dengan
hipoglikemia adalah sebagai berikut; berikan
bayi air gula 30cc setiap kali pemberian dan
observasi keadaanya, pertahankan suhu tubuh
dengan membungkus bayi dengan kain hangat ,
jauhkan dari hal-hal yang dapat menyerap
panas bayi, segera berikan ASI, lakukan
observasi TTV,warna kulit, reflek dan gejala
hipoglikemi. Bila dalam 24 jam tidak ada
perubahan, rujuk bayi ke rumah sakit.
TETANUS NEONATRUM
DEFENISI
Suatu penyakit toksemik akut dan fatal yang
disebabkan oleh “Clostridium tetani” dengan
tanda spasme tanpa gangguan kesadaran.

GEJALA
• Rahang dan otot wajah bayi mengencang pada
hari ke 2-3 pasca kelahiran.
• Mulut bayi terasa kaku seakan terkunci dan bayi
tidak bisa menyusui.
• Spasme atau kaku otot tubuh menyeluruh yang
menyebabkan tubuh bayi menegang atau tampak
melengkung ke belakang
• Pencegahan Dini dari Tetanus Neonatorum
• Pencegahan yang umum dilakukan adalah
pemberian vaksinasi TT bagi para ibu hamil,
yang berguna sebagai proteksi tubuh dari
penyakit tetanus.
Lahir dari ibu yang menderita HIV dan AIDS

Acquired immunodeficiency syndrom (AIDS) suatu gejala


penyakit yang menunjukkan kelemahan atau kerusakan
daya tahan tubuh atau gejala penyakit infeksi tertentu /
keganasan tertentu yang timbul sebagai akibat
menurunnya daya tahan tubuh (kekebalan) oleh virus
yang disebut dengan HIV. Sedang Human Imuno
Deficiency Virus merupakan virus yang menyerang
sistem kekebalan tubuh manusia yang kemudian
mengakibatkan AIDS.
• ETIOLOGI
• Resiko HIV utama pada anak-anak yaitu:
• Air susu ibu yang merupakan sarana transmisi
• Pasangan sexual dari ibunya yang memakai obat
intravena
• Daerah asal ibunya yang tingkat infeksi HIV nya
tinggi 
• Seorang neonatus yang mendapatkan eksposur
HIV, seperti pada kondisi dilahirkan oleh ibu
yang mengidap infeksi HIV memiliki resiko
untuk tertular virus tersebut. HIV dapat
ditransmisikan melalui darah dan cairan tubuh.
Penularan HIV dari ibu ke anak dapat terjadi
pada masa gestasi , persalinan maupun
menyusui
• Penularan HIV dari ibu kepada bayinya dapat
melalui:
• Dari ibu kepada anak dalam kandungannya
(antepartum) (5-10 %)
• Selama persalinan (intrapartum) (10-20 %)
• Bayi baru lahir terpajan oleh cairan tubuh ibu
yang terinfeksi (postpartum)
• Bayi tertular melalui pemberian
• Sebagian besar (90%), infeksi HIV pada bayi
disebabkan penularan dari ibu, hanya sekitar
10% yang terjadi karena proses tranfusi. 
Penatalaksanaan umum
Bayi yang dilahirkan ibu dengan HIV positif maka :
1.        Hormati kerahasiaan ibu dan keluarganya, dan lakukan konseling pada keluarga;
2.        Rawat bayi seperti bayi yang lain, dan perhatian khususnya pada pencegahan
infeksi;
3.        Bayi tetap diberi imunisasi rutin, kecuali terdapat tanda klinis defisiensi imun yang
berat, jangan diberi vaksin hidup (BCG, OPV, Campak, MMR);
4.        Pada waktu pulang, periksa DL, hitung Lymphosit T, serologi anti HIV, PCR
DNA/RNA  HIV
5.  Beri dukungan mental pada orang tuanya
6.  Anjurkan suaminya memakai kondom, untuk pencegahan        penularan infeksi.
Tatalaksana bayi dari ibu HIV positif pada saat persalinan :
1.      Dengan menerapkan universal precaution
2.      Bila obat antiretroviral tersedia dapat diberikan kepada bayi
3.      Obat yang dianjurkan untuk mengurangi transmisi vertikal pada neonatus adalah
Zidovudine selama 6 minggu atau nevirapine sebanyak 1 kali pemberian.
INFEKSI UMBILIKAL (OMFALITIS)”
• DEFINISI
Omfalitis merupakan     Infeksi pada tali pusat
atau jaringan kulit di sekitar tali pusat ditandai
dengan tali pusat merah, bengkak, dan
mengeluarkan nanah atau berbau busuk.
MACAM INFEKSI
1. Bila tali pusat bengkak, mengeluarkan nanah
atau berbau busuk tapi kemerahan dan
bengakak terbatas pada saerah kurang dari 1
cm di sekitar pangkal tali pusat maka disebut
sebagai infeksi tali pusat lokal atau terbatas
2.   Jika kemerahan atau bengkak pada tali pusat
meluas melebihi area 1 cm atau kulit di sekitar
tali pusat bayi mengeras dan memerah serta
bayi mengalami pembengakan perut, disebut
sebagai infeksi tali pusat berat atau meluas
  Umum
1.  Jaga tali pusat selalu bersih, kering dan
biarkan terbuka (jangan dibungkus)
2. Jangan beri ramuan apapun
3. Jika kotor, bersihkan dengan kain bersih
atau air matang
Infeksi tali pusat lokal atau sebagian
• -     Bersihkan tali pusat dengan menggunakan
larutan antiseptic (gentian violet atau iodium
povidon 2,5%) delapan kali sehari sampai tidak
ada nanah lagi pada tali pusat
• Dapat dilakukan ibu di rumah kapan saja bila
memungkinkan
•        Infeksi tali pusat berat atau meluas
• -     Tetap lakukan perawatan seperti infeksi
tali pusat lokal atau terbatas
• -     Antibiotik sesuai indikasi seperti
kloksasilin oral selama lima hari
PENYAKIT YANG DIDERITA IBU SELAMA HAMIL
• Anemia
Anemia adalah suatu keadaan dimana jumlah eritrosit
yangberedar/konsentrasi hemoglobin menurun. Hal ini disebabkan
selama kehamilan, terjadi peningkatan volume darah total, sehingga
seakan-akan darah calon ibu tampak kekurangan. Pada kehamilan 36
minggu, volume darah meningkat rata-rata 40-50% di atas keadaan
normal. Anemia pada kehamilan, berakibat buruk pada janin yang
dikandung. Gangguan plasenta dan perdarahan
• pasca persalinan sering terjadi pada ibu hamil yang anemia
• Apendisitis
• Apendisitis merupakan salah satu gangguan bedah
abdomen paling serius yang mengkomplikasi kehamilan,
namun apendisitis tidak dipengaruhi oleh kehamilan,
berkisar dari 1 dalam 1000 sampai 1 dalam 3000 ibu
hamil. Apendisitis akan perforasi selama kehamilan
lanjut., maka uterus yang membesar akan menyulitkan
omentum untuk membatasi infeksi intra persalinan.
• Asma
• Asma didefinisikan sebagai dispne proksimal yang disertai oleh
bunyi tambahan yang disebabkan yang disebabkan oleh spasme
pipa bronkus/pembengkakan mukosa bronkus. Ditandai oleh
bronkokonstriksi reversible, serangan asma dapat dicetuskan
oleh ellergen, infeksi saluran napas, polutan lingkungan.
Obtruksi jalan pernapasan akibat spasme bronkus, edema
mukosa dan peningkatan reaktif dalam sekresi bronkus.
• Diabetes melitus
• Diabetes melitus adalah salah satu komplikasi
medis terlazim
• dari kehamilan. Diabetes pada ibu hamil anatara
lain bisa
• menyebabkan preeklamsia dan
keguguran/persalinan
• prematur. Dampaknya pada janin bisa berupa
kelainan
• kongenital dan giant baby/lahir dengan berat
lebih dari 4000
• gram.
• Preeklamsia
• Preeklamsia adalah suatu kondisi
dimana tekanan darah meningkat
selama kehamilan. Penyebab pasti
terjadinya kpreeklamsi belum
diketahui. Akibat preeklamsi bisa
terjadi persalinan prematur dan
gawat janin.
• Cytomegalovirus(CMV)
• Disebabkan oleh virus cytomegalo,
akibat dari virus ini bayi akan
berisiko menderita hidrocephalus,
pengapuran otak, pembesaran hati,
tuli atau bentuk kaki dan tangan
yang tidak normal.
• Herpes Simpleks tipe II
• Infeksi menyerang
• alat kelamin. Tanda dari seseorang terinfeksi penyakit ini
• adalah keputihan atau muncul bintik pada alat kelamin.
• Penularannya melalui kontak baik langsung maupun tidak
• langsung dengan penderita lain. Bisa juga ditularkan
melalui hubungan seksual. Dampak bagi janin dapat
menderita kelainan kulit, yaitu kulit melepuh.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai