Anda di halaman 1dari 24

Oral Trush dan Diaper Rash

ORAL TRUSH
(Penyakit Mulut Pada Bayi)
Oral trush adalah lapisan atau bercak –
bercak putih kekuningan yang timbul di lidah yang
mungkin dikelilingi oleh daerah kemerahan. Apabila
lapisan itu atau bercak ini dicoba untuk dibersihkan
atau diusap, maka dapat terlepas, namun
meninggalkan daerah kemerahan yang mudah
berdarah. (Rukiyah dkk, 2010)
Oral Trush adalah terinfeksinya membrane
mukosa mulut bayi oleh jamur Candidiasis yang
ditandai dengan muculnya bercak-bercak keputihan
dan membentuk plak-plak berkeping dimulut, terjadi
ulkus dangkal. Biasanya penderita akan menunjukkan
gejala demam karena adanya iritasi gastrointestinal.
(Dewi, Vivian, 2010)
Oral trush adalah adanya bercak
putih pada lidah, langit – langit dan
pipi bagian dalam (Wong : 1995).

Jadi, Disimpulkan bahwa Oral


Trush adalah bercak putih yang
terdapat di lidah bayi yang
disebabkan oleh candida albicans
serta dapat menyebabkan
pendarahan apabila bercak
dicabut.
Patofisiologis

Proses infeksi dimulai dengan perlekatan Candida sp. Pada sel epitel vagina.
Kemampuan melekat ini lebih baik pada C.albicans daripada spesies Candida
lainnya. Kemudian, Candida sp. mensekresikan enzim proteolitik yang
mengakibatkan kerusakan ikatan-ikatan protein sel pejamu sehingga
memudahkan proses invasi. Selain itu, Candida sp. juga mengeluarkan
mikotoksin diantaranya gliotoksin yang mampu menghambat aktivitas
fagositosis dan menekan sistem imun lokal. Terbentuknya kolonisasi Candida
sp. memudahkan proses invasi tersebut berlangsung sehingga menimbulkan
gejala pada pejamu.
Etiologi
Pada umumnya oral thrush disebabkan oleh jamur candida albicans yang
ditularkan melalui vagina ibu yang terinfeksi selama persalinan (saat bayi
baru lahir) atau transmisi melalui botol susu dan puting susu yang tidak
bersih, atau cuci tangan yang tidak benar. Oral thrush pada bayi terjadi 7-
10 hari setelah persalinan. Jamur candida albicans bersifat saprofit
sehingga jika daya tahan tubuh bayi turun atau pada pengguna antibiotika
yang lama dapat terjadi pertumbuhan jamur ini secara cepat dan dapat
menimbulkan infeksi berupa oral thrush dan diare, sehingga apabila
penggunaan antibiotik tertentu pada usia dibawah 1 tahun akan
mengakibatkan sariawan atau oral thrush yang menetap.
Etiologi
1. Infeksi jamur
2. Makan /Minum Panas
3. Traumatik
4. Zat Kimia
Tanda Dan Gejala
• Pada bayi, gejala sariawan berupa suhu badan
meninggi hingga 40 derajat Celcius,
• mengeluarkan air liur lebih dari biasa,
• rewel,
• tak mau makan atau makanan dimuntahkan,
• tak mau susu botol bahkan ASI,
• dan selalu gelisah.
Tanda :
• Bentuk sariawan akan terlihat seperti vesikel
atau bulatan kecil
• Warnanya putih atau kekuningan
• Mula-mula berdiameter 1-3 mm
• Kemudian berkembang berbentuk selaput
• Jika selaputnya mengikis, maka akan terlihat
berbentuk seperti lubang/ulkus
Gejala :
1. Tampak bercak keputihan pada mulut, seperti bekas susu yang sulit
dihilangkan.
2. Bayi kadang-kadang menolak untuk minum atau menyusu.
3. Mukosa mulut mengelupas.
4. Lesi multiple (luka-luka banyak) pada selaput lendir mulut sampai
bibir memutih menyerupai bekuan susu yang melekat, bila
dihilangkan dan kemudian berdarah.
5. Bila terjadi kronis maka terjadi granulomatosa (lesi berbenjol kecil)
menyerang sejak bayi sampai anak-anak yang berlangsung lama
hingga beberapa tahun akan menyerang kulit anak.
6. gejala yang muncul adalah suhu badan meninggi sampai 40 derajat
Celcius.
7. Tak mau makan atau makan dimuntahkan, tak mau susu botol
bahkan ASI, dan gelisah terus.
8. Bayi banyak mengeluarkan air liur lebih dari biasanya. Secara psikis,
dia akan rewel.
Pencegahan
Pencegahan yang dapat dilakukan pada klien dengan
candidiasis oral antara lain:
1.Oral hygiene yang baik
2.Utamakan ASI daripada susu formula karena ASI
mengandung banyak immunoglobulin yang berguna bagi
kekebalan tubuh bayi. Selain itu, payudara ibu juga jauh
lebih terjamin kebersihannya daripada botol dot bayi
3.Bila menggunakan susu formula sebagai tambahan ASI,
pastikan kebersihan botol dan dotnya, jangan lupa untuk
mencucinya dengan air panas
4.Beri bayi minum 2-5 sendok air hangat untuk membilas
mulut bayi setelah minum susu
5.Pastikan bayi beristirahat yang cukup
6.Berikan bayi makanan yang mengandung nutrisi yang
lengkap
Penatalaksanaan
• Medik /pengobatan
Memberikan obat antijamur, misalnya :
a. Miconazol

b. Nystatin
Komplikasi
Apabila oral thrush tidak segera
ditangani atau diobati maka akan
menebabkan kesukaran minum
(menghisap puting susu atau dot)
sehingga akan berakibat bayi
kekurangan makanan.Oral thrush
tersebut dapat mengakibatkan diare
karena jamur dapat tertelan dan
menimbulkan infeksi usus yang bila
dibiarkan dan tidak diobati maka bayi
akan terserang diare. Diare juga dapat
terjadi apabila masukan susu kurang
pada waktu yang lama
• Keperawatan
Apabila di bangsal bayi rumah sakit,
botol dan dot dapat disterilkan
dengan autoclaff dan hendaknya
setiap bayi menggunakan dot satu-
satu atau sendiri-sendiri tetapi
apabila tidak memungkinkan atau
tidak cukup tersedia hendaknya
setelah dipakai dot dicuci bersih dan
disimpan kering, nanti ketika akan
dipakai seduh dengan air mendidih.
Diaper rash (ruam popok) merupakan akibat akhir karena
kontak terus menerus dengan keadaan lingkungan yang tidak baik.
Diaper rush dapat terjadi didalam area popok. Pada kasus ringan kulit
menjadi merah, dan pada kasus yang lebihberat mungkin terdapat rasa
sakit. Biasanya ruam terlihat pada sekitar perut, kemaluan, dan di
dalam lipatan kulit pada paha dan pantat. Kasus ringan dapat
menghilang dalam 3 – 4 hari tanpa pengobatan. ( Rukiyah dkk, 2010 )
Diaper Rush adalah kemerahan atau radang pada
kulit bayi didaerah yang tertutup popok karena lembabnya
daerah yang tertutup popok oleh urine atau feses. (Saputra,
Lyndon, 2014)

Diaper Rush adalah kemerahan pada kulit bayi akibat


adanya kontak yang terus menerus dengan lingkungan yang
tidak baik. (Dewi, Vivian, 2010)

Jadi, Diaper Rush adalah


kemerahan yang ditemui pada kulit
bayi disekitar daerah popok bayi
yang menyebabkan gatal dan rasa
sakit.
Patofisiologis

Secara umum, patogenesis Diaper rash belum diketahui secara


pasti. Maserasi dan gesekan masih merupakan faktor utama yang
mendasari terjadinya Diaper rash yaitu dengan menyebabkan
terjadinya kebocoran pada barier kulit.
Pada penggunaan popok menyebabkan tertutupnya kulit dan
juga penampungan urin pada popok yang lebih lanjut meningkatkan
kelembaban (menyebabkan stratum korneum dalam keadaan basah),
mengakibatkan permukaan kulit menjadi semakin rapuh dan mudah
mengalami lecet.
Selain akibat kelembaban yang tinggi dan gesekan, urin dan
feses juga memegang peranan penting dalam munculnya penyakit ini.
Feses telah diketahui memiliki efek iritan terhadap kulit yakni dengan
adanya enzim-enzim pencernaan berupa protease dan lipase serta
enzim-enzim lain yang dihasilkan oleh bakteri dalam saluran cerna.
Penyebab
1) Kebersihan kulit yang tidak terjaga
2) Jarang ganti popok setelah bayi kencing
3) Udara atau suhu lingkungan yang terlalu panas
4) Akibat mencret
5) Tanda dan gejala
6) Iritasi pada kulit yang terkena muncul sebagai erytema.
7) Eropsi pada daerah kontak yang menonjol seperti :
pantat,alat kemaluan,perut bawah dan paha atas.
8) Keadaan lebih parah dapat terjadi :
papitaerythematosa,vesicular, ulcerasi.
Tanda dan gejala
a) Iritasi pada kulit yang terkena muncul sebagai
erytema.
b) Eropsi pada daerah kontak yang menonjol
seperti : pantat,alat kemaluan,perut bawah
dan paha atas.
c) Keadaan lebih parah dapat terjadi :
papitaerythematosa,vesicular, ulcerasi.
Pencegahan
Untuk membantu mencegah timbulnya ruam popok
sebaiknya :
1.Gantilah popok segera setelah anak kencing atau berak.
Hal ini mencegah lembab pada kulit, jadi jaganlah
memakai popok dengan ketat khususnya sepanjang
malam hari. Gunakan popok dengan longgar sehingga
bagian yang basah dan terkena tinja tidak menggesek kulit
lebih luas. Bersihkan dengan lembut daerah ruam popok
dengan air tidak perlu menggunakan sabun setiap kali
mengganti popok atau setiap kali buang air besar ( bayi
yang mendapatkan ASI dapat BAB sebanyak 8 kali sehari)
2.Jangan menggunakan bedak bayi atau talk karena dapat
menyebabkan pori-pori tertutup oleh bedak. Hindari
terjadinya kelembaban agar tidak menimbulkan ruam
popok.
Penatalaksanaan
a) Daerah yang terkena diaper rush,tidak boleh terkena air dan harus
dibiarkan terbuka dan tetap kering
b) Untuk membersihkan kulit iritasi dengan menggunakan kapas halus
yang  mengandung minyak
c) Segera bersihkan dan keringkan bila anak ,kencing atau berak
d) Posisi tidur anak diatur supaya tidak menekan kulit/daerah yang iritasi
e) Usahakan memberikan makanan TKTP dengan porsi yang cukup
f) Memperhatikan kebersihan kulit dan kebersihan tubuh
secara   keseluruhan.
g) Memelihara kebersihan pakaian dan alat-alat nya.
h) Pakaian/celana yang basah oleh air kencing harus di rendam dalam air
yang dicampur acidum boricum
i) Kemudian di bersihkan dan tidak boleh menggunakan sabun cuci lansung
di bilas dengan bersih dan keringkan.

Anda mungkin juga menyukai