PEMBAHASAN
Ibu nifas yang mengalami kesakitan saat persalinan maupun masa nifas
serta adanya peran baru sebagai ibu sangat membutuhkan upaya pemulihan
kesehatan psikologisnya. Tidak sedikit ibu yang merasa tidak mampu
menjadi ibu yang baik bagi bayinya. Bidan memberikan asuhan untuk
menjamin kesehatan psikologis ibu nifas.
Ibu nifas mempunyai resiko yang cukup besar untuk mengalami infeksi
dan komplikasi. Bidan memberikan asuhan berupa tindakan perawatan serta
pemberian pendidikan kesehatan untuk mencegah terjadinya hal tersebut.
Berkaitan dengan peran baru ibu, ibu dituntut untuk dapat memberikan
ASI-nya dengan baik yang salah satunya harus diimbangi dengan
produktivitas ASI yang cukup. Bidan mempunyai peran besar untuk
mendukung pemberian ASI.
5. Mengajarkan cara perawatan mandiri ibu dan bayi sampai nifas selesai
6. Memberikan pelayanan KB
Masa nifas selesai akan bersambung dengan masa subur ibu. Ibu perlu
waktu yang cukup untuk pulih secara fisik dan psikis serta untuk merawat
maupun memberikan kasih sayang kepada bayinya. Bidan memberikan
asuhan agar ibu dapat mengatur kehamilan sehingga tidak ada pihak yang
dirugikan.
Ibu nifas dapat mengalami krisis percaya diri karena peran barunya yang
harus dihadapi. Bidan membangun kepercayaan diri ibu bahwa ibu pasti
mampu menjadi ibu yang baik bagi bayinya.
Seorang ibu akan yakin mampu menjadi seorang ibu yang baik jika ia
mampu melaksanakan tugas-tugas sebagai seorang ibu. Untuk itu bidan
memberikan pendidikan kesehatan agar ibu mengetahui dan mampu
melaksanakan sendiri.
10. Memberikan konseling pada ibu dan keluarga mengenai cara mencegah
perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta
mempraktikan kebersihan yang aman.
Keamanan merupakan hal yang harus dipikirkan oleh bidan pada saat
melakukan kunjungan rumah. Tindakan kewaspadaan ini dapat meliputi :
1. Kebersihan Diri
d. Menyarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum
dan sesudah membersihkan daerah kemaluannya.
e. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu
untuk menghindari menyentuh daerah luka karena biasanya pasien
kurang memperhatikan kebersihan tangannya sehingga dapat
menyebabkan resiko terjadinya infeksi.
2. Istirahat
3. Senam nifas
1) Dengan mulut tertutup, tarik dan tiupkan nafas dengan lembut, juga
cukup santai serta biarkan dinding perut naik dengan tarikan nafas dan
turun dengan pengeluaran nafas.
5) Posisi kaki sebelah kiri ditekuk, kaki sebelah kanan dipanjangkan dan
tangan sebelah kanan diangkat ke atas sambil leher diangkat sedikit ke
atas dilakukan sambil bergantian dengan tangan kiri.
6) Posisi kaki kiri dipanjangkan, kaki kanan ditekuk lalu dipanjangkan lagi,
lakukan secara bergantian dengan kaki kiri dan kanan.
7) Posisi kaki dipanjangkan keduanya, kemudian kaki kiri berjauhan
dengan kaki kanan dan dirapatkan lagi, dilakukan secara bergantian
dengan kaki kanan.
8) Posisi kaki diangkat keduanya secara tegap lurus lalu ditahan sebentar
lalu diturunkan lagi.
9) Merangkak dengan tangan tepat di bawah bahu dan lutut tepat di bawah
panggul.
10) Posisi badan terlentang kemudian badan dan tangan di bawah kepala
lalu diangkat kaki lurus ke depan dilakukan sampai beberapa kali.
4. Gizi
c. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum
setiap kali menyusui).
d. Pil zat besi harus diminum untuk mendapatkan tambahan zat gizi selama
40 hari pasca bersalin.
5. Perawatan Payudara
2) Urut payudara dari pangkal menuju puting atau gunakan sisir untuk
mengurut payudara dengan arah Z menuju puting.
6) Keringkan payudara.
6. Hubungan Seksual
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah
merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam
vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah berhenti dan ibu tidak merasakan
ketidaknyamanan, aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri
kapan saja ibu siap.
7. Keluarga Berencana
Kelebihan/keuntungan
Kekurangannya
Efek samping
Kapan metode tersebut dapat mulai digunakan untuk wanita pasca salin
yang menyusui
Jika seorang ibu telah memiliki metode KB tertentu, ada baiknya untuk
bertemu dengan bidan lagi 2 minggu utuk mengetahui apakah ada yang ingin
ditanyakan oleh ibu/pasangan itu dan melihat apakah metode tersebut
bekerja baik.
DAFTAR PUSTAKA
Asih, Yusari, dkk. 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jakarta :
CV. Trans Info Media
Dewi, Vivian NannyLia. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta: Salemba
Rukiyah, Ai Yeyeh dkk. 2010. Asuhan kebidanan 3 (Nifas).Jakarta: Trans Info Media
https://plus.google.com/109308904340656015154/posts/gMDZ5MXKpp1
http://www.academia.edu/11843546/ASUHAN_IBU_POST_PARTUM_DI_RUMA
H
http://www.academia.edu/12341186/ASUHAN_KEBIDANAN_IBU_POST_PART
UM_DIRUMAH