Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN

NEONATUS DI KOMUNITAS
BERDASARKAN SPM
1. Paranta Amalia Almas
2. Nurmillati T.A
3. Ana Afifah
4. Isnaini Maulfi F
5. Yashinta Nur A
6. Isabella Putri Ramadhani
7. Shinta Dhian Hasna Atifah
8. Kiki Oktavianingrum
9. Ellya Noorfiani
 Bayi baru lahir atau neonatus meliputi umur 0 - 28 hari.
Kehidupan pada masa neonatus ini sangat rawan oleh
karena memerlukan  penyesuaian fisiologik agar bayi di
luar kandungan dapat hidup sebaik-baiknya. 
SPM Alat yang harus di tersedia dalam satu ruangan dengan ibu :

1. Tempat ( Meja) resusitasi 1. timbangan bayi


bayi, diletakkan didekat 2. pengukur lingkar kepala
tempat ibu bersalin.
3. pengukur panjang bayi
2. Infant Warmer / lampu pijar
4. alat suntik
60 watt dengan jarak 60cm
dari bayi. 5. Vit K
3. alat resusitasi (balon 6. salep mata
sungkup) bbl 7. HB0
4. air bersih, sabun dan 8. Form pencatatan (buku KIA,
handuk bersih dan kering. Formulir BBL, fomulir MTBM,
5. sarung tangan bersih Partograf,register Kohort)
6. kain bersih dan hangat
7. stetoskop infant dan dewasa
8. jam dengan jarum detik
SPM Tempat

1. Standar tempat pelayanan


a. Mempunyai lokasi tersendiri yang disetujui oleh pemerintah
daerah setempat ( tata kota )
b. Tidak berdekatan dengan lokasi bentuk pelayanan sejenisnya dan
juga agar sesuai dengan fungsi sosialnya yaitu mendekatkan
pelayanan dengan masyarakat
2. Standar tata ruang
a. Luas 2x3m minimal mempunyai ruang periksa, ruamg
administrasi/skegiatan lain sesuai kebutuhan, ruang tunggu dan
kamar mandi atau wc masing-masing 1 buah
b. Semua ruangan memiliki ventilasi dan penerangan
c. Lebih bagus jika ada ruangan rooming in atau rawat gabung dan
ruang laktasi.
Standar Pelayanan BBL (standar 13)
1. Tujuan :Menilai kondisi BBl dan membantu dimulainya pernafasan
serta mencegah hipotermi, hipoglikemi dan infeksi.
2. Pernyataan Standar : Bidan memeriksa dan menilai BBL untuk
memastikan pernafasan spontan mencegah hipoksia sekunder,
menemukan kelainan dan melakukan tindakan atau merujuk sesuai
kebutuhan. Bidan juga harus mencegah dan menangani hipotermia.
3. Hasil :
 BBL dengan kelainan atau kecacatan dapat segera menerima
pelayanan yang cepat.
 BBL mendapat perawatan yang tepat dan dapat bernafas dengan
baik.
 Penurunan angka kejadian hipotermia
c. Prasarat:
1) Bidan mampu untuk:
a. Memeriksa dan menilai bayi baru lahir dan menggunakan apgar
skor 
b. Menolong bayi bernafas spontan dan melakukan resusitasi bayi 
c. Mengenal tanda-tanda hipotermia dan dapat melakukan
pencegahan dan penangannya.
2) Adanya alat/bahan yang diperlukan, misalnya sabun, air bersih
dan handuk untuk mencuci tangan, handuk lembut yang
bersih untuk bayi, kain yang bersih dan kering untuk bayi,
thermometer dan timbangan bayi.
3) Obat tetes mata : salep mata tetrasiklin 1%, klorampenikol 1%
atau eritromisin 0,5%
4) Kartu Ibu
 d. Hasil yang diharapkan:
1) Bayi baru lahir dengan kelainan atau kecacatan dapat segera
menerima perawatan yang tepat.
2) Bayi baru lahir mendapatkan perawatan yang tepat dan dapat
bernafas dengan baik 
3) Penurunan angka kejadian hipotermia 
Kunjungan Neonatus

1. KN1 : Kunjungan Neonatal hari k – 1 (KN 1)


a. Untuk bayi yang lahir di fasilitas kesehatan pelayanan dapat
dilaksanakan sebelum bayi pulang dari fasilitas kesehatan ( ≥24
jam)
b. Untuk bayi yang lahir di rumah, bila bidan meninggalkan bayi
sebelum 24 jam, maka pelayanan dilaksanakan pada 6 - 24 jam
setelah lahir.
Hal yang dilaksanakan :
c. Jaga kehangatan tubuh bayi

d. Barikan Asi Eksklusif

e. Cegah infeksi

f. Rawat tali pusat


2.  Kunjungan Neonatal hari ke 2 (KN 2)
a. Jaga kehangatan tubuh bayi

b. Barikan Asi Eksklusif

c. Cegah infeksi

d. Rawat tali pusat

3. Kunjungan Neonatal minggu ke - 3 (KN 3) Hal yang dilakukan :


e. Periksa ada / tidak tanda bahaya dan atau gejala sakit

f. Lakukan :

1) Jaga kehangatan tubuh

2) Beri ASI Eksklusif

3) Rawat tali pusat

Anda mungkin juga menyukai