DIZHA WANASIYA R. 152211079 DENOK PRATIWI PUTRI 152211025 PENGERTIAN Pengertian Distosia Kelainan Tenaga (His)Distosia karena kelainan his adalah perlambatan persalinan yang diakibatkan kontraksi uterus abnormal.
Distosia kelainan his atau tenaga adalah kelainan his
yang tidak normal dalam kekuatan atau sifatnya menyebabkan bahwa rintangan pada jalan lahir yang lazim terdapat pada setiap persalinan, tidak dapat diatasi, sehingga persalinan mengalami kemacetan atau hambatan. JENIS – JENIS KELAINAN HIS
1. Inersia hipotonik yaitu kelainan his
dengan kekuatan yang lemah / tidak adekuat untu kmelakukan pembukaan serviks atau mendorong anak keluar. Inersia uteri terbagi menajdi 2 : Inersia uteri primer Terjadi pada permulaan fase laten. Inersia uteri sekunder Terjadi pada fase aktif kala I atau kala II. Lanjutan… 2. Tetania Uteri HIS yang terlampau kuat dan terlalu sering sehingga tidak ada relaksasi rahim. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya partus presipitatus yang dapat menyebabkan persalinan diatas kendaraan, kamar mandi, dan tidak sempat dilakukan pertolongan. 2. Aksi Uterus Inkoordinasi Sifat his yang berubah-ubah, tidak ada koordinasi dan singkronisasi antara kontraksi dan bagian-bagiannya. Jadi kontraksi tidak efisien dalam mengadakan pembukaan, apalagi dalam pengeluaran janin. Deteksi dini dan penanganan
Kelainan His Hipotonik
Tanda dan gejala : his tidak adekuat, <3 kali kontraksi dalam 10 menit, lamanya <30 detik, lemas, pusing, dengan CTG terlihat tekanan yang kurang dari 15 mmHg. Manajemen : penuhi nutrisi ibu, mobilisasi atau ubah posisi ibu, pastikan kandung kemih kosong, rangsang puting susu, teliti keadaan serviks, presentasi dan posisi, penurunan kepala, bila his timbul adekuat dapat dilakukan persalinan spontan, tetapi bila tidak berhasil maka akann dilakukan sectio cesaria, memberikan RL + oksitosin drips 5-10 satuan dalam 500 cc ,dimulai dengan12 tetes permenit, dinaikkan setiap 10-15 tetes permenit sampai 40-50 tetes permenit, bila inersia disertai dengan disproporsi sefalopelvis, maka sebaiknya dilakukan Secsio Sesarea. Kelainan His Hipertonik (Tetania Uteri) :
Tanda dan gejala : kontraksi >5kali
kontraksi dalam 10 menit, lamanya >40 detik, nyeri perut hebat, ibu kesakitan. Manajemen : memberikan obat seperti morfin, luminal, dan sebagainya asal janin tidak akan lahir dalam waktu dekat (4-6 jam), bila ada tanda-tanda obstruksi, persalinan harus segera diselesaikan dengan secsio sesaria, pada partus presipitatus tidak banyak yang dapat dilakukan karena janin lahir tiba-tiba dan cepat. Kelainan His Tidak Terkoordinasi :
Tanda dan gejala : Tonus otot meningkat
diluar his, kontraksinya tidak berlangsung seperti biasa karena tidak ada sinkronisasi antara kontraksi. Manajemen : untuk mengurangi rasa takut, cemas dan tonus otot, berikan obat- obat anti sakit dan penenang (sedativa dan analgetika) seperti morfin, petidin, dan valium, apabila persalinan sudah berlangsung lama dan berlarut-larut selesaikanlah partus menggunakan hasil pemriksaan dan evaluasi, dengan ekstraksi vakum,forseps atau seksio sesaria.