Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 3

KELAINAN HIS

FERA ALDANIA 152211128


DIZHA WANASIYA R. 152211079
DENOK PRATIWI PUTRI 152211025
PENGERTIAN
Pengertian Distosia Kelainan Tenaga (His)Distosia
karena kelainan his adalah perlambatan persalinan
yang diakibatkan kontraksi uterus abnormal.

Distosia kelainan his atau tenaga adalah kelainan his


yang tidak normal dalam kekuatan atau sifatnya
menyebabkan bahwa rintangan pada jalan lahir yang
lazim terdapat pada setiap persalinan, tidak dapat
diatasi, sehingga persalinan mengalami kemacetan
atau hambatan.
JENIS – JENIS KELAINAN HIS

1. Inersia hipotonik yaitu kelainan his


dengan kekuatan yang lemah / tidak
adekuat untu kmelakukan pembukaan
serviks atau mendorong anak keluar.
Inersia uteri terbagi menajdi 2 :
Inersia uteri primer
Terjadi pada permulaan fase laten.
Inersia uteri sekunder
Terjadi pada fase aktif kala I atau kala II.
Lanjutan…
2. Tetania Uteri
HIS yang terlampau kuat dan terlalu sering
sehingga tidak ada relaksasi rahim. Hal ini
dapat menyebabkan terjadinya partus
presipitatus yang dapat menyebabkan
persalinan diatas kendaraan, kamar mandi,
dan tidak sempat dilakukan pertolongan.
2. Aksi Uterus Inkoordinasi
Sifat his yang berubah-ubah, tidak ada
koordinasi dan singkronisasi antara
kontraksi dan bagian-bagiannya.
Jadi kontraksi tidak efisien dalam
mengadakan pembukaan, apalagi dalam
pengeluaran janin.
Deteksi dini dan penanganan

Kelainan His Hipotonik


Tanda dan gejala : his tidak adekuat, <3
kali kontraksi dalam 10 menit, lamanya
<30 detik, lemas, pusing, dengan CTG
terlihat tekanan yang kurang dari 15
mmHg.
Manajemen : penuhi nutrisi ibu, mobilisasi atau ubah
posisi ibu, pastikan kandung kemih kosong, rangsang
puting susu, teliti keadaan serviks, presentasi dan
posisi, penurunan kepala, bila his timbul adekuat dapat
dilakukan persalinan spontan, tetapi bila tidak berhasil
maka akann dilakukan sectio cesaria, memberikan RL
+ oksitosin drips 5-10 satuan dalam 500 cc ,dimulai
dengan12 tetes permenit, dinaikkan setiap 10-15 tetes
permenit sampai 40-50 tetes permenit, bila inersia
disertai dengan disproporsi sefalopelvis, maka
sebaiknya dilakukan Secsio Sesarea.
Kelainan His Hipertonik (Tetania Uteri) :

Tanda dan gejala : kontraksi >5kali


kontraksi dalam 10 menit, lamanya >40
detik, nyeri perut hebat, ibu kesakitan.
Manajemen : memberikan obat seperti
morfin, luminal, dan sebagainya asal janin
tidak akan lahir dalam waktu dekat (4-6
jam), bila ada tanda-tanda obstruksi,
persalinan harus segera diselesaikan
dengan secsio sesaria, pada partus
presipitatus tidak banyak yang dapat
dilakukan karena janin lahir tiba-tiba dan
cepat.
Kelainan His Tidak Terkoordinasi :

Tanda dan gejala : Tonus otot meningkat


diluar his, kontraksinya tidak berlangsung
seperti biasa karena tidak ada sinkronisasi
antara kontraksi.
Manajemen : untuk mengurangi rasa
takut, cemas dan tonus otot, berikan obat-
obat anti sakit dan penenang (sedativa dan
analgetika) seperti morfin, petidin, dan
valium, apabila persalinan sudah
berlangsung lama dan berlarut-larut
selesaikanlah partus menggunakan hasil
pemriksaan dan evaluasi, dengan ekstraksi
vakum,forseps atau seksio sesaria.

Anda mungkin juga menyukai