Anda di halaman 1dari 13

KEGAWATDARURATN

OBSTETRI DAN KELAINAN


GINEKOLOGI
Dosen Pengampu : Lisda Yanti, SST.,M.Kes

SYOK PERSALINAN
KELOMPOK 8
MAHMUDAH
NIKEN FITRIANI ANUGRAH
RAHMI FAUZIAH
RISNA FITRI ASUTI
RUSDIYANA ABDAN
SYARIFAH HAFSAH
PENGERTIAN SYOK

Syok adalah suatu keadaan disebabkan gangguan sirkulasi darah kedalam


jaringan sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi
jaringan dan tidak mampu mengeluarkan hasil metabolism.

Syok dalam persalinan adalah syok yang disebabkan baik oleh pendarahan,
trauma, atau sebab-sebab lainnya. Syok merupakan suatu kondisi yang
mengancam jiwa dan membutuhkan tindakan segera dan intensif.
JENIS-JENIS SYOK
Syok sepsis Syok kardiogenik
Syok disebabkan oleh
hipovolemik infeksi yang masuk disebabkan oleh
disebabkan oleh ke aliran darah gangguan pada
hilangnya cairan (sepsis) dan memicu jantung
atau darah dalam peradangan atau
jumlah banyak inflamasi. Syok anafilaktik
Syok neurogenik Disebabkan
oleh alergi akibat
disebabkan oleh gigitan serangga,
gangguan pada obat-obatan, atau
makanan dan
sistem saraf
minuman.
PENYEBAB SYOK DALAM PERSALINAN
Pendarahan pada awal
kehamilan (seperti Pendarahan pada akhir Pendarahan setelah
abortus, kehamilan kehamilan atau persalinan melahirkan (rupture uteri,
ektopik atau mola (plasenta previa, solusio atonia uteri, robekan jalan
hidatisosa plasenta, rupture uteri) lahir, sisa plasenta)

Infeksi (pada abortus yang Trauma (perlukaan pada


tidak aman atau abortus uterus atau usus selama
septik, amnionitis, metritis, proses abortus, rupture
plenefretis) uteri, robekan jalan lahir)
• Nadi cepat (>110 x/menit) dan lemah
(<60x/menit)
• Tekanan darah yang rendah (sistolik
kurang dari 90 mmHg)
• Kesadaran menurun, berkeringat,
Tanda dan gelisah, apatis/bingung/pingsan/tidak
sadar

Gejala Syok
• Penderita merasa mual
• Kulit dingin, lembab dan pucat
• Nafas dangkal dan kadang tidak
teratur (30x/menit)
• Mata Nampak tidak bercahaya dan
pupil melebar
• urine yang sedikit ( kurang dari 30
Home
ml/jam )
PENANGANAN SYOK

Prinsip dasar penanganan syok adalah


melakukan penanganan awal dan khusus untuk :
• Menstabilkan kondisi pasien
• Memperbaiki volume cairan sirkulasi darah
• Mengefisiensikan system sirkulasi darah
• Setelah pasien stabil tentukan penyebab
• PENATALAKSANAAN AWAL SYOK
• Mintalah Bantuan
(segera mobilisasi Baringkan dalam posisi miring
seluruh tenaga dan atau meminimalkan risiko
siapkan fasilitas terjadinya aspirasi jika muntah dan
tindakan gawat memastikan jalan napas terbuka
darurat  Jagalah ibu agar tetap hangat

Lakukan pemeriksaan
secara cepat keadaan
umum ibu, harus Naikan kaki untuk menambah
dipastikan bahwa jalan jumlah darah yang kembali ke
napas bebas jantung
 Pantau tanda vital
PENANGANAN kHUSUS
 Melakukan pemasangan infus intravena (2 jika memungkinkan). Darah diambil
sebelum pemberian cairan infus untuk pemeriksaan laboratorium, golongan darah
dan crossmatch tranfusi darah.
* Segera berikan cairan infus (garam fisiologik/ringer laktat) awalnya dengan
kecepatan 1 liter dalam 15-20 menit
* Berikan paling sedikit 2 liter cairan pada 1 jam pertama
* Setelah kehilangan cairan dikoreksi, pemberian cairan infus dipertahankan dalam
keceptan 1 liter per 6-8 jam
 Jika tidak dapat dilakukan pemasangan infus, maka dapat dilakukan venous cut-
down
 Pantau terus tanda vital setiap 15 menit dan darah yang hilang jika disebabkan oleh
perdarahan
 Lakukan katerisasi kandung kemih dan pantau cairan yang masuk dan jumlah urine
yang keluar
 Berikan oksigen dengan kecepatan 6-8 liter per menit dengan sungkup atau kanula
hidung
PENILAIAN ULANG

• Nilai ulang respons ibu terhadap pemberian cairan dalam waktu 30 menit untuk
menentukan apakah kondisinya membeik. Tanda-tanda perbaikan meliputi :
 Nadi yang stabil (90 per menit atau kurang)
 Peningkatan tekanan darah ( sistolik 100 mmHg atau lebih)
 Perbaikan status mental (berkurangnya kebingungan atau kegelisahan )
 Meningkatnya jumlah utin ( 30 ml/jam)

• Jika kondisi ibu tersebut membaik :


 Sesuaikan kecepatan infuse menjadi 1 liter dalam 6 jam
 Teruskan penatalaksanaan untuk penyebab syok
KASUS
Ny.S usia 37 tahun G4P3A0 hamil 33 minggu datang ke PONEK RS X, diantar keluarga tanpa rujukan
dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit, perut terasa
kencang-kencang, awal darah yang keluar sedikit-sedikit akan tetapi tiba-tiba darah yang keluar
menjadi banyak berwarna merah segar dan pasien sempat pingsan saat di rumah. Pasien ada riwayat
coitus sebelumnya. Selama kehamilan pasien hanya 3 kali ANC dg bidan dan tidak peranh melakukan
USG, dengan riwayat pemeriksaan ke 3 ( usia kehamilan 28 minggu ) mempunyai keluhan keluar flek
sedikit2, dianjurkan oleh bidan untuk lebih banyak banyak beristirahat dan memeriksakan
kehamilannya dengan dokter SpOG , akan tetapi karena flek berhenti ibu tidak memeriksakan
. kehamilannya kepada dr. SpOG. Riwayat persalinan sebelumnya dengan persalinan pervaginam dan
tidak ada riwayat perdarahan.

Hasil pemeriksaan : Ibu tampak mengantuk, berkeringat dingin dan akral pucat serta dingin. Tanda
Vital, TD : 80/50 mm Hg, N 120 x/m, R 30 x/m, T 36’C, SPO : 92%, Hb 6,7 gr/dl. Pemeriksaan obstetri :
TFU 24 cm, punggung kanan, presentasi kepala, belum masuk PAP. His : (+) 2x10’, 20-30”. DJJ 162 x/m.
Inspekulo : oui tampak membuka, fluksus (+)/aktif, darah berwarna merah segar, terlihat tampak
jaringan plasenta. USG : plasenta previa totalis.
KASUS
 Melakukan penatalaksanaan Syok Hipovelamik:

1. Melakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu.

2. Memastikan jalan nafas bebas dan memberikan oksigen 6- 8 liter, dengan menggunakan nasal
canul atau sungkup.
. 3. Memposisikan kaki ibu lebih tinggi.

4. Melakukan pemasangan infus intra vena 2 jalur, dengan sebelumnya melakukan pengambilan
specimen darah untuk sampel pemeriksaan laboratorium , kemudian memberikan cairan infus
infus Nacl 0,9% atau RL 1 liter dalam 15-20 menit. (Berikan cairan paling sedikit 2 liter pada 1
jam pertama untuk mengganti kehilangan cairan yang sedang berjalan).
.
5. Melakukan pemasangan cateterisasi menetap untuk memantau
urine yang keluar.
6. Mencari sebab perdarahan berasal, yakni dengan melakukan
Inspekolo dan USG.
7. Memberikan terapi sesuai dengan instruksi dari dokter
penanggung jawab, seperti memberikan anti perdarahan,
mengurangi kontraksi dan pematangan paru bayi.
8. Melakukan dengan segera pemberian tranfusi darah sesuai
instruksi dari dokter penanggung jawab.
.
9. Melakukan pematauan tanda-tanda vital, DJJ dan perdarahan setiap 15
menit
 Melakukan penilaian ulang respon pasien terhadap pemberian cairan,
dalam waktu 30 menit terdapat perbaikan
TD : 100/70, N : 88x/m, R 24 x/m, S : 36,5 SPO : 98%, urine : 100cc
 Melakukan evaluasi DJJ dan perdarahan yang terjadi.
DJJ : 150x/m Perdarahan : (+) /merembes

10. Mempersipakan pasien untuk tindakan terminasi kehamilan dengan SC,


dimana sebelumnya melakukan KIE dan persetujuan tindakan kepada
pasien dan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai