Anda di halaman 1dari 7

2.

3 Analisis Situasi dan Masalah Puskesmas


2.3.1 Analisis S.W.O.T Poli KIA-KB Puskesmas Tambakrejo
Tabel 2.21 Hasil analisis SWOT KIA-KB Puskesmas Tambakrejo Tahun 2017
INTERNAL FACTORS ANALYSIS SCORE
N STRENGTH Bobo Rating Skor
O t
Pendokumentasian menggunakan sistem 0,1 3 0,3
1.
komputerisasi
SOP (Standar Operasional Prosedur) 0,15 4 0,6
2.
tindakan di Poli KIA/KB sudah lengkap
Tenaga kesehatan bidan di Poli KIA-KB 0,2 4 0,8
mengaplikasikan prinsip 5S+1R dan
3.
memberikan edukasi yang jelas dalam
pelayanan
Poli KIA-KB memiliki kerjasama yang 0,1 3 0,3
4. terintegrasi (rujukan internal) dengan poli
lainnya di dalam puskesmas.
Tenaga kesehatan bidan di Poli KIA-KB 0,2 4 0,8
telah mengikuti berbagai pelatihan
5.
sehingga dapat menunjang kinerja dalam
memberikan pelayanan.
Poli KIA-KB memiliki jumlah tenaga 0,1 3 0,3
6.
kesehatan bidan yang memadai.
Budaya kerja dan nilai organisasi, 0,1 3 0,3
komunikasi, kepemimpinan, lingkungan
7. kerja dan kompensasi kerja di Puskesmas
sudah baik.
Terdapat pojok baca di ruang tunggu 0,05 2 0,1
8.
pasien
TOTAL 1 3,50
WEAKNESS Bobo Rating Skor
No
t
Terdapat beberapa pegawai yang memiliki 0,2 3 0,6
1. tanggung jawab lebih dari satu karena
kurangnya pemerataan pembagian tugas
Kurangnya petunjuk lokasi menuju 0,3 3 0,9
2.
puskesmas
Penempatan barang di beberapa ruangan 0,2 3 0,6
3.
belum terlihat rapi
4. Kurangnya kebersihan fasilitas toilet 0,3 4 1,2
TOTAL 1 3,30
S-W = 3,50 – 3,30 = 0,20
EXTERNAL FACTORS ANALYSIS SCORE
N OPPORTUNITY Bobo Ratin Sko
o t g r
Adanya dukungan Dinas Kesehatan 0,15 3 0,45
1.
terhadap Puskesmas Tambakrejo
Adanya kerjasama BPJS dengan 0,15 3 0,45
2.
Puskesmas Tambakrejo
Memiliki Pustu dan Pusling untuk 0,2 4 0,8
3. menjangkau masyarakat di kelurahan
Kapasan, Kecamatan Simokerto
Puskesmas sudah terakreditasi Madya 0,2 3 0,6
4.
tahun 2015
Kerjasama yang baik dengan masyarakat 0,2 4 0,8
5.
dan kader kesehatan
Terjalinnya kerjasama yang baik antara 0,1 2 0,2
6. mahasiswa dan tenaga bidan di Puskesmas
Tambakrejo
TOTAL 1 3,30
N THREAT Bobo Ratin Sko
o t g r
Fasilitas penunjang medis dan waktu 0,3 3 0,9
1. pelayanan di tempat fasilitas kesehatan
lain lebih memadai dan lebih fleksibel
Puskesmas tidak memiliki otonomi untuk 0,4 3 1,2
2. pengadaan alat dan bahan dalam
menunjang pelayanan
Terdapat beberapa alat kesehatan yang 0,3 3 0,9
3.
belum terkalibrasi oleh Dinas Kesehatan
TOTAL 1 3,00
O-T = 3,30 – 3,00 = 0,30
2.3.2 Diagram Layang SWOT
Berikut ini merupakan penyajian diagram layang analisis SWOT
KIA-KB Puskesmas Tambakrejo
O

0,4
(0,2 ; 0,3)
0,75
0,3
0,5
0,75
0,2
0,25
0,5
0,1
0,75
0,25
W 0,75
0,5 S
0,25 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6
0,5
0,25

Gambar 2.31 Diagram Layang SWOT KIA-KB


Berdasarkan diagram cartecius diperoleh bahwa Puskesmas
Tambakrejo berada pada Kuadran I yang artinya menggunakan strategi
Agressive dengan tujuan memanfaatkan kekuatan atas peluang yang telah
diidentifikasi.
2.3.3 Identifikasi masalah Puskesmas
Setelah melaksanakan pengkajian di KIA-KB selama tanggal 13-
18 November 2017, ditemukan beberapa masalah yakni:
1) Angka cakupan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil (K4) pada
triwulan III tahun 2017 mencapai 47,28% dari target 73,84%.
2) Angka cakupan pelayanan balita pada triwulan III tahun 2017
mencapai 49,04% dari target 63,75%.
3) Kurangnya tenaga kesehatan yang telah mengikuti pelatihan SDIDTK.
4) Persentase ketidakpuasan pasien (berdasarkan hasil survei oleh
mahasiswa) mencapai 54,54% dari 44 pasien, khususnya pada aspek
kebersihan.
5) Kurangnya sosialisasi/promosi program kepada warga/pasien di
wilayah kerja Puskesmas Tambakrejo.

Tabel 2.21 Penentuan Penyebab Masalah KIA-KB Puskesmas Tambakrejo


Berdasarkan Fishbone
Alternatif
No Masalah Faktor Penyebab Primer Penyebab Sekunder Pemecahan
Masalah
1. Angka Man (Ibu Ibu hamil belum Kurang pengetahuan “PROKASIH”
cakupan hamil) bisa memanfaatkan ibu hamil dalam Promosi Kelas
pelayanan buku KIA dan peman faatan buku Asuhan Sayang Ibu
kesehatan stiker P4K secara KIA dan stiker P4K Hamil (Promosi
bagi ibu optimal adanya
hamil Material Pemanfaatan buku Buku KIA belum wadah/tempat
(K4) pada KIA dan stiker dibaca dan stiker diskusi, belajar
triwulan P4K belum optimal P4K belum bersama, dan tukar
III tahun diisi/ditempelkan pengalaman antar
2017 Metode Konseling/KIE Terbatasnya waktu ibu hamil, ataupun
mencapai kesehatan ibu penatalaksanaan antar ibu hamil dan
47,28% hamil terbatas dan KIE/Konseling saat tenaga kesehatan
dari target kurang terkoordinir ANC tentang kesehatan
73,84% Market Sosialisasi/promosi ibu dan anak secara
adanya kelas ibu menyeluruh dan
hamil masih belum sistematis yang
optimal dilaksanakan
secara terjadwal
dan
berkesinambungan
melalui
pemanfaatan buku
KIA dan stiker
P4K)
Penentuan Penyebab Masalah Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

MARKET MAN (Ibu Hamil)


Sosialisasi/promosi adanya kelas ibu Ibu hamil belum bisa memanfaatkan buku
hamil masih belum optimal KIA dan stiker P4K secara optimal

Kurang pengetahuan ibu


hamil dalam peman faatan
buku KIA dan stiker P4K

Angka cakupan pelayanan kesehatan bagi


ibu hamil (K4) pada triwulan III tahun
Buku KIA belum dibaca dan Terbatasnya waktu 2017 mencapai 47,28% dari target
stiker P4K belum penatalaksanaan 73,84%
diisi/ditempelkan KIE/Konseling saat
ANC

Konseling/KIE kesehatan
Pemanfaatan buku KIA dan ibu hamil terbatas dan
stiker P4K belum optimal kurang terkoordinir

MATERIAL METODE

Gambar 2.32 Fish Bone Penyebab Masalah Angka Cakupan Pelayanan Kesehatan bagi Ibu Hamil

Anda mungkin juga menyukai