SKRIPSI
Skripsi
Telah disetujui untuk diperiksa dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi
Disetujui Pembimbing :
Mengetahui,
Ka. Prodi D-IV Kebidanan
Latar belakang: Sekitar 90% ibu bersalin selalu diserati rasa nyeri sedangkan
rasa nyeri pada persalinan merupakan hal yang lazim terjadi. Peristiwa fisiologis
pada saat persalinan terkadang dapat menimbulkan trauma pada ibu karena nyeri
yang dialaminya. Beberapa ibu bahkan ada yang trauma untuk hamil dan
melahirkan lagi karena takut akan mengalami nyeri yang sama. Upaya untuk
menawarkan peredaan rasa nyeri dan kenyamanan bagi wanita bersalin salah
satunya yaitu kompres hangat.
Tujuan : untuk mengetahui pengaruh kompres hangat terhadap intensitas nyeri
persalinan kala I fase aktif.
Metode : penelitian ini menggunakan rancangan Pre Eksperiment dengan desain
One Group Pretest Posttest. Pengambilan sampel ini dengan teknik purposive
sampel. Jumlah sampel 30ibu bersalin. Data penelitian ini diambil dengan
menggunakan lembar observasi, data dianalisis dengan menggunakan uji
Wilcoxon nilai ρ>0,05.
Hasil penelitian : Berdasarkan hasil analisis univariat sebelum dilakukan
kompres hangat sebagian besar nyeri berat (skala 7-9) berjumlah 23 responden
(76,7%), setelah diberikan kompres hangat sebagian besar nyeri sedang (4-6) berjumlah
22 responden (73,7%). Dari uji yang dilakukan, diperoleh nilai signifikan ρ = 0,000,
sehingga nilai ρ>0,05, yang artinya terdapat pengaruh kompres hangat terhadap
intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif. Diharapkan kepada tenaga kesehatan
untuk mengaplikasikan kompres hangat ini sebagai metode untuk mengurangi
nyeri pada ibu bersalin karena kompres hangat dapat memenuhi kebutuhan rasa
nyaman, mengurangi nyeri, mencegah terjadinya spasme otot, vasodilatasi dan
peningkatan aliran darah ke area nyeri serta dan memberikan rasa hangat.
Rizkiya, Masayu Wildani. 2018. The Effect of Warm Compress on the Intensity of
Pain in Labor Stage Active Phase 1 at BPM Palembang City Year 2018.
Skripsi, Prodi D.IV Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Palembang. Pembimbing: (I) Rochmah KM.S.Pd.SKM.M.Kes, (II)
Murdiningsih, SST.S.Pd.M.Kes.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh
Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di BPM Kota Palembang Tahun
2018” yang diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada Program Studi D.IV
Kebidanan di Poltekkes Kemenkes Palembang. Tak lupa shalawat dan salam selalu
tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga,
para sahabat dan pengikutnya sampai akhir zaman.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan
dan saran dari berbagai pihak baik yang diberikan secara lisan maupun tulisan.
Oleh karena dikesempatan ini, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
kepada Ibu Hj. Rochmah KM. S.Pd. SKM. M.Kes. dan Ibu Hj. Murdiningsih, SST,
S.Pd, M.Kes. selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dan penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada yang terhormat :
1. Ibu drg. Hj. Nur Adiba Hanum, M.Kes. selaku direktur Poltekkes Kemenkes
Palembang.
2. Ibu Hj. Murdiningsih, SST, S.Pd, M.Kes. selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Palembang.
3. Ibu Hj. Nesi Novita, S.SiT, M.Kes. selaku Ketua Prodi D-IV Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Palembang.
4. Ibu Fauziah Hatta, Mala Husin , dan Bakiah Azhar selaku Pimpinan di lokasi
penelitian.
5. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan.
Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu.
Palembang, Juli, 2018
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ix
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi rasa nyeri dalam persalinan ........... 30
D. Konsep Kompres Hangat ............................................................................ 32
1. Pengertian .............................................................................................. 32
2. Manfaat .................................................................................................. 32
3. Waktu Pemberian Kompres Hangat ...................................................... 34
4. Cara Kompres Hangat ............................................................................ 34
E. Kerangka Teori ........................................................................................... 36
F. Kerangka Konsep ....................................................................................... 37
G. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 37
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
dilatasi serviks, dan mendorong janin keluar melalui jalan lahir sehingga
penderitaan dan stres yang jika tidak mereda dapat mengakibatkan respons
dkk, 2012:4)
terdiri atas bagian keras tulang-tulang panggul (rangka panggul) dan bagian
mendorong janin saat persalinan) yaitu his, kontraksi otot-otot perut, kontraksi
diafragma dan aksi dari ligamen , passanger (janin) yaitu bagian yang paling
besar dan keras dari janin adalah kepala janin , dan psikis (psikologi), yaitu
trauma pada ibu karena nyeri yang dialaminya. Beberapa ibu bahkan ada yang
trauma untuk hamil dan melahirkan lagi karena takut akan mengalami nyeri
1
2
yang sama. Bagi ibu yang pernah melahirkan, nyeri persalinan merupakan
nyeri yang paling menyakitkan apalagi bagi ibu-ibu yang baru pertama kali
pembuluh darah, jalan lahir atau vagina serta jaringan otot lunak disekitarnya
Sekitar 90% ibu bersalin selalu disertai rasa nyeri sedangkan rasa nyeri
pada persalinan merupakan hal yang lazim terjadi. Peristiwa fisiologis pada
saat persalinan terkadang dapat menimbulkan trauma pada ibu karena nyeri
yang dialaminya. Beberapa ibu bahkan ada yang trauma untuk hamil dan
melahirkan lagi karena takut akan mengalami nyeri yang sama. Nyeri hebat
87% post partum, blues yang terjadi dari 2 minggu sampai 1 tahun, 10%
(pemendekan) otot rahim. Kontraksi inilah yang menimbulkan rasa sakit pada
pinggang, daerah perut dan menjalar ke arah paha. Kontraksi ini menyebabkan
kontraksi dan relaksasi, diakhir kehamilan proses kontraksi akan lebih sering
berangsur-angsur bergeser ke bagian bawah perut mirip dengan mules saat haid
(Walyani, 2016:7).
rasa nyaman ketika akan melakukan persalinan, karena hal tersebut merupakan
salah satu asuhan sayang ibu yang merupakan peran dan fungsi bidan
(Andreinie, 2016:312).
wanita bersalin salah satunya yaitu kompres hangat. Kompres panas dapat
Selain itu penggunaan kompres hangat untuk area yang tegang dan nyeri
Nyeri Persalinan pada Kala 1 Fase Aktif bahwa ada pengaruh pemberian
kompres hangat terhadap intensitas nyeri pada ibu bersalin kala 1 fase aktif
Berdasarkan hasil studi awal di di BPM. Fauziah Hatta, BPM. CH. Mala
Husin, BPM Bakiah Azhar bahwa belum pernah dilakukan teknik kompres
hangat dalam mengurangi nyeri persalinan kala 1 fase aktif. Berdasarkan latar
2018”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
5
2018.
2018.
D. Manfaat
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
a. Bagi Peneliti
kompres hangat dalam mengurangi nyeri ibu bersalin kala 1 fase aktif.
Kebidanan
6
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui
konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau hampir cukup
bulan dan dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui
jalan lahir lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri)
janin, plasenta, dan membran dari dalam rahim melalkui jalan lahir (Ilmiah,
2015, p. 2).
diketahui dengan jelas, banyak faktor yang memegang peranan dan bekerja
6
7
kontraksi rahim.
e. Teori Prostaglandin
umur kehamilan.
f. Indikasi Partus
3. Tanda-Tanda Persalinan
besar.
b) Pengeluaran cairan
diperlukan mengingat diameter janin yang lebih besar harus berada pada
– 13,5 cm
a. Engagement
dan sedikit fleksi. Pada primi gravida terjadi pada bulan terakhir
persalinan.
b. Penurunan
c. Fleksi
diameter
d. Rotasi dalam
fleksi
e. Ekstensi
f. Rotasi luar
Terjadinya gerakan rotasi luar atau putar paksi luar dipengaruhi oleh
kanan atau kiri, sedangkan muka janin menghadap salah satu paha ibu.
g. Ekspulsi
5. Tahap-Tahap Persalinan
4 macam:
a. Kala I
timbul, dapat dinyatakan partus dimulai bila timbul his wanita. Lendir
1) Fase laten
2) Fase aktif
a) Fase akselarasi
cm menjadi 9 cm.
c) Fase deselarasi
9 cm menjadi lengkap.
pun terjadi demikian, namun fase laten, fase aktif terjadi lebih pendek.
b. Kala II
Kala ini disebut juga sebagai kala pengeluaran. Kala ini dimulai
dari pembukaan lengkap sampai lahirnya janin. Pada kalai ini his
menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2 sampai 3 menit sekali.
membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam vulva
pada waktu his. Bila dasar panggul sudah lebih berelaksasi makan
kepala janin tidak masuk lagi di luar his, dan engan his dan kekuatan
c. Kala III
Disebut juga kala uri. Setelah bayi lahir, uterus teraba keras
100-200 cc.
d. Kala IV
uri
multigravida, lama kala I 7 jam, kala II ½ jam, kala III ¼ jam, lama
persalinan 7 ¾ jam.
yang aman.
persalinan.
1. Pengertian
bersifat sangat subyektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang
dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya pada orang tersebutlah yang
dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialami (Ilmiah, 2015,
p. 98).
muntah, dan peningkatan tekanan darah. Nyeri yang tidak mereda dapat
a. Transduksi
stimuli) dirubah menjadi suatu aktivitas listrik yang akan diterima ujung-
ujung saraf. Stimulasi ini dapat berupa stimulasi fisik (tekanan), suhu
b. Transmisi
neurotransmitter.
c. Modulasi
17
d. Persepsi
yang dirasakan.
3. Klasifikasi Nyeri
dari:
a. Nyeri akut
b. Nyeri Kronik
18
4. Intensitas Nyeri
Intensitas nyeri mengacu pada tingkat keparahan sensasi nyeri itu sendiri.
nyeri pada sebuah pada sebuah skala numerik, seperti 0 sampai 10, dengan
ada sama sekali, ringan, sedang, parah, dan sangat parah. Apabila klien
metode ini selama proses persalinan dan kelahiran (Reeder, 2013, p. 152).
5. Toleransi Nyeri
Toleransi nyeri dapat didefinisikan sebagai durasi atau intenistas nyeri yang
ingin di tahan klien tanpa pereda nyeri. Toleransi nyeri jelas berbeda antara
satu klien dengan klien yang lain. Beberapa klien menyatakan bahwa
nyeri ringan. Klien ini mempunyai toleransi yang rendah terhadap nyeri.
6. Penatalakasaan Nyeri
a. Cara farmakologi
disuntikkan, melalui infus intra vena yaitu syaraf yang mengantar nyeri
pada aktivitas rahim. Efek obat yang diberikan kepada ibu terhadap bayi
persalinan jika diberikan kontrol nyeri yang kuat, dan tidak mempunyai
1) Distraksi
2) Relaksasi
ketika seluruh sistem saraf, organ tubuh, dan panca indra kita
dasarnya tetap sadar salah satu cara yang palig umum gunakan adalah
bagian tubuh. Hasilnya kita menjadi lebih tenang dan stabil. Menurut
rahim.
disekitarnya.
21
3) Pemijatan/ masase
tangan, buku jari atau benda-benda seperti bola tenis. Sebagian wanita
fundus uteri dan kemudian turun ke kedua sisi perut, atau dimana rasa
dlatasi servikal.
5) Hipnoterapi
Suatu proses sederhana agar diri kita berada pada kondisi rileks,
6) Imajinasi terbimbing
22
7) Psiko profilaksis
8) Akupresur
9) Kompres panas
neuron sensorik.
23
pada
berikut.
a. Arti Nyeri
b. Persepsi nyeri
pada korteks. Persepsi ini dipengaruhi oleh faktor yang dapat memicu
stimulasi nosiseptor.
c. Toleransi nyeri
8. Penilaian Nyeri
dapat diatasi dengan ahli posisi napas panjang, dan distraksi. Nyeri
hebat (10) pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi atau memukul
(Uliyah, 2015:127).
25
VDS merupakan sebuah garis yang terdiri atas tiga sampai lima kata
garis. Pendeskripsi ini di rangking dari tidak terasa nyeri sampai sangat
yang dirasakanya.
paling tepat dan menjelaskan tingkat nyeri yang dirasakan pada satu
waktu. VAS tidak melebelkan suatu devisi, tetapi terdiri dari sebuah
garis lurus yang dibagi secara merata menjadi 10 segmen dengan angka
26
1. Pengertian
yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta
sering terjadi pada ibu yang akan melahirkan, nyeri persalinan dapat
rahim mengerut dan menjepit pembuluh darah, jalan lahir atau vagina serta
jaringan otot lunak disekitarnya meregang, rasa takut, cemas, dan tegang
126)
jalan lahir atau mulai terjadi kontraksi rahim secara teratur sampai
pembukaan jalan lahir lengkap, maka rasa nyeri yang timbul diteruskan oleh
saraf yang ke luar dari ruas tulang belakang bagian dada (toraks) ke-11, ke-
(lumbal) ke-1.
Pada saat ini nyeri yang timbul dirasakan sebagai nyeri punggung,
nyeri pinggang, dan sebagian besar nyeri pada daerah di bawah perut.
28
lahir, diteruskan oleh saraf yang ke luar dari tulang belakang bagian
selangkang (sakral) ke-2, ke-3, ke-4 ( Muhardi, 1986, p. 91). Nyeri selama
Menurut Johariyah dan Ema, (2012, p. 57-59) Jalur rasa sakit atau jalan
belakang (dorsal root ganglion) dari saraf belakang yang bersangkutan dan
tulang punggung (sinal cord), dikenal dengan neuron pertama (first neuron).
merupakan serabut syaraf besar yang menampung rasa nyeri yang akut.
29
Rasa sakit jenis ini akan dirasakan sebagai nyeri yang menusuk yang
yang terlibat adalah syaraf yang diameternya lebih kecil dan disebut
c. Neurontransmitter
oleh kontraksi rahim, dilatasi serviks, dan distensi rahim. Serat saraf
keduabelas serta segmen lumbal yang pertama (T10 samai L1). Nyeri
30
sakral kedua, ketiga, dan keempat (S2 sampai S4). Serabut saraf sensorik
yang dari rahim dan perineum ini membuat hubungan sinapsis pada
kornu medula spinalis dengan sel yang memberi akson yang merupakan
Kala II, impuls nyeri bukan saja muncul dari rahim tetapi jug perineum
merupakan organ internal maka nyeri yang timbul disebut nyeri visceral.
Nyeri viseral juga dapat dirasakan pada organ lain yang bukan
nyeri alih dapat dirasakan pada punggung bagian bawah dan sacrum.
Biasanya ibu hanya mengalami rasa nyeri ini hanya selama kontraksi dan
Jenis nyeri ini timbul pada saat mendekati kala II. Tidak seperti nyeri
sekitar anus. Nyeri jenis ini disebut nyeri somatik dan disebabkan
31
terbawah janin.
c. Episiotomi
d. Kondisi Psikologis
Nyeri dan rasa sakit yang berlebihan akan menimbulkan rasa cemas.
Menurut Rukiah, (2014, p. 58) Cara yang dirasakan oleh individu dan
reaksi terhadap rasa sakit dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:
terhadap rasa sakit. Rasa takut terhadap hal yang tidak diketahui, rasa
menambah kecemasan.
b. Kepribadian
secara alamiah tegang dan cemas akan lebih lemah dalam menghadapi
c. Kelelahan
menyatakan perasaan.
e. Pengharapan
kontraksi, yaitu:
c. Pasien dengan primipara pada usia tua dan pada usia muda
1. Pengertian
2. Manfaat
Penggunaan kompres hangat untuk area yang tegang dan nyeri dianggap
janin atau tegangan umum pada otot punggung. Kompres hangat dapat dapat
diberikan dengan menggunakan kompres basah hangat atau botol air panas
Persalinan akan jauh lebih sulit jika wanita hamil merasa takut atau tegang.
Rasa takut sangat umum terjadi pada persalinan, khususnya untuk ibu yang
baru pertama kali mau melahirkan. Sentuhan dapat membantu wanita hamil
34
rileks di tahap 1. Kompres dengan kain yang direndam air panas atau dingin
dengan handuk dan celupkan ke dalam air dingin ntuk mengurangi pegal
Menurut Aini, (2015, p. 153) Air merupakan sarana yang baik bagi
suhu panas, dan lebih baik daripada udara. Dengan air, kita tidak terlalu
banyak terpengaruh oleh panas maupun dinginnya suhu udara, seperti saat
mempengaruhi (rasa tubuh), tetapi media pemindah dan penyampai rasa dan
juga berperan besar dalam menghasilkan pengaruh rasa. Misalnya, suhu air
(Mahmud, 2007). Tugas utama air di sini adalah memompa suhu panas
bagian luar, anggota-anggota tubuh bagian dalam, dan sirkulasi darah. Suhu
panas (panas tubuh) menjadi pendorong yang positif bagi energi tubuh. Ini
terdiri dari berbagai elektron, ion-ion dan lain sebagainya (Mahmud, 2007).
d. Pada kala II, kompres pada perineum akan merealisasikannya juga akan
mengurangi sakit.
a. Saat ibu menyatakan tidak nyaman dengan panas atau dalam keadaan
demam
a. Bungkus sumber panas dengan satu atau dua lapis handuk untuk
yang dipanaskan, atau botol air panas di perut bagian bawah, paha,
2) Thermometer
3) Sapu tangan
b. Prosedur Kerja
1) Cuci tangan.
6) Tempatkan botol/ kain yang sudah diperas pada daerah yang akan di
kompres.
7) Angkat botol/ kain tersebut setelah 20 menit, kemudian isi lagi botol/
9) Cuci tangan.
E. Kerangka Teori
37
macam faktor yang telah diidentifikasikan sebagai suatu hal yang penting bagi
kaitan antara konsep satu terhadap konsep lainnya, atau antara variabel
yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang akan diteliti
kompres hangat dan variabel dependen nyeri persalinan kala 1 fase aktif.
F. Hipotesis Penelitian
Ada pengaruh kompres hangat terhadap intensitas nyeri persalinan kala 1 fase
METODE PENELITIAN
dengan rancangan One Group Pretest Posttest, yaitu melakukan pretest (01),
kemudian dilakukan intervensi (X), setelah itu dilakukan posttest (02) pada
Kelompok Eksperimen 01 X 02
Keterangan:
hangat)
a. Waktu
38
43
b. Tempat
Penelitian di laksanakan di :
Alamat: Jl. Merdeka Lrg. Kali Pasir No. 71 RT. 04 RW. 02 Kel. 22 ilir
1. Populasi Penelitian
(Notoatmojo, 2013, p. 116) Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu
minggu di BPM Fauziah Hatta, BPM. Mala Husin, BPM. Bakiah Azhar
berjumlah 30 responden.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi.
tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat
a. Kriteria inklusi:
dari BPM Fauziah Hatta, 12 responden dari BPM Mala Husin, dan 7
responden dari BPM Bakiah Azhar. Semua sampel sesuai dengan kriteria
inklusi dan ekslusi yang telah ditetapkan, dan tidak ada yang drop out.
2. Variabel dependent dalam penelitian ini yaitu nyeri persalinan kala 1 fase
aktif.
nyeri NRS (Numeric Rating Scale) 1-10 dengan 5 kategori yaitu 0= tidak
nyeri (0), nyeri ringan (1-3), nyeri sedang (4-6), nyeri berat (7-9), nyeri
hebat (10).
E. Definisi Operasional
p. 98)
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu SOP kompres
hangat, botol berisi air hangat (46-51,5oC), thermometer air, lembar formulir
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar
sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini
bearti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau
tetap bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama,
NRS merupakan pengukur skala nyeri yang telah baku sehingga pada
penelitian ini tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas kembali (Hjermstad
2011). Penelitian yang dilakukan oleh Hawker tahun 2016 mengenai hasil uji
Berdasarkan Gabrenya, nilai r> 0,70 pada uji reliabilitas menggunakan test-
retest menunjukkan bahwa NRS merupakan instrumen yang reliable. NRS juga
cocok digunakan untuk usia remaja dan dewasa, sesuai dengan responden pada
penelitian ini. Pada penelitian yang dilakukan oleh Basri (2013), dari 4 standar
skala pengukuran nyeri yaitu Wong Baker Faces Pain Rating (WBS), Numeric
Rating Scale (NRS), Faces Rating Scale Revised (FPS-R), Visual Analogue
Scale (VAS) dan Verbal Rating Scale (VRS) didapatkan kesimpulan bahwa
43
dimengerti, lebih baik daripada VAS (Yudiyanta, dkk 2015) . Skala ini sudah
a. Sumber Data
secara
Bakiah Azhar.
b. Pengolahan Data
1). Editing
2013, p. 176).
2). Coding
nyeri hebat (10). Coding ini sangat berguna dalam memasukan data
(data entry).
4) Cleaning
2013, p. 177-178).
43
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
distribusi frekuensi.
b. Analisis Bivariat
hasil ukur berjumlah 5 kategori, yaitu tidak nyeri (0), nyeri ringan
(1-3), nyeri sedang (4-6), nyeri berat (7-9), nyeri hebat (10).
I. Langkah-langkah Penelitian
5. Menyusun proposal
6. ACC proposal
7. Seminar proposal
8. Revisi proposal
13. Menentukan sampel dengan teknik non random dengan metode purposive
17. Peneliti melakukan kompres hangat sesuai dengan SOP kompres hangat
kepada responden
institusi.
DAFTAR PUSTAKA
Johariyah dan Ema Wahyu Ningrum. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Trans Info Media.
Kuswanti, Ina dan Fitria Melina. 2014. Askeb II Persalinan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Nurasiah, Ai. Dkk.2012. Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan. Bandung: PT.
Refika Aditama.
Rosalinda, Dessy, dkk. 2011. Perbedaan Teknik Kompres Hangat dan Teknik
Masase untuk Mengurangi Nyeri Persalinan Kala I di BPS Nining Haryuni
dan BPS Nurhasanah di Bandar Lampung Tahun 2011. Lampung: Prodi
Kebidanan Metro Poltekkes
Wiarto, Giri. 2017. Nyeri Tulang dan Sendi. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
43
LAMPIRAN
BAB IV
PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
BPM Choirul Mala Husin Palembang terletak di Jl. Merdeka lrg. Kali Pasir
No. 71 RT. 04 RW. 02 Kel. 22 ilir. Bidan Praktek Mandiri (BPM) ini berdiri
pada tahun 1990, yang dikelola sendiri oleh bidan Choirul Mala Husin.
BPM Choirul Mala Husin melayani seluruh ruang lingkup mayarakat Kota
hal ini terlihat dari jumlah kunjungan ibuhamil dan Pasangan Usia Subur
makin bertambah, maka bidan Choirul Mala Husin menambah tenaga kerja
berjumlah 6 bidan.
Adapun visi dan misi dari BPM Choirul mala Husin adalah sebagai
berikut:
47
60
b. Motto
a. Latar Belakang
BPM Fauziah Hatta terletak di Jl. Radial Rumah Susun blok 52 LT.01
ini berdiri pada tahun 1981. Klinik buka setiap hari dan 24 jam.
Pengelola dan pendiri klinik ini adalah ibu Hj. Fauziah Hatta, Am.Keb.
2) Ruangan VK
5) Ruang tunggu
60
Bidan Praktik Mandiri Hj. Fauziah Hatta ini memiliki fasilitas untuk
1) Promosi kesehatan
2) KIA/ KB
3) Pengobatan
4) Imunisasi
1) Visi
2) Misi
BPM Bakiah Azhar terletak di Jl. Palem 3 blok B2 No. 13 Komplek Pusri
Sako Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. BPM ini berdiri pada tahun
1992. Klinik buka setiap hari dan 24 jam. Pengelola dan pendiri klinik ini
2) Ruangan VK
5) Ruang tunggu
2. Analisis Univariat
berjumlah 5 kategori, yaitu tidak nyeri (0), nyeri ringan (1-3), nyeri sedang
(4-6), nyeri berat (7-9), nyeri hebat (10). Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
Tabel 4.1.
Distribusi Frekuensi Intensitas Nyeri Responden
Sebelum diberikan Kompres Hangat di BPM Kota Palembang
Tahun2018
Intensitas Nyeri
No Frekuensi Persentase (%)
Persalinan
1 Sedang 7 23,3
2 Berat 23 76,7
Jumlah 30 100
Sumber: hasil penelitian
Tabel 4.2.
Distribusi Frekuensi Intensitas Nyeri Responden
Sesudah diberikan Kompres Hangat di BPM Kota Palembang
Tahun 2018
Intensitas Nyeri
No Frekuensi Persentase (%)
Persalinan
1 Nyeri ringan 5 16.7
2 Nyeri sedang 22 73,7
3 Nyeri sangat berat 3 10,0
Jumlah 30 100
Sumber: hasil penelitian
2. Analisis Bivariat
Tabel 4.3.
Pengaruh Pemberian Kompres Hangat terhadap
Intensitas Nyeri Responden di BPM Kota Palembang
Tahun 2018
Sesudah Total
Nyeri Nyeri Nyeri
Ringan Sedang Berat
N % n % n % n %
Nyeri 5 71,4 2 28,6 0 0 7 100
sedang
Sebelum
Nyeri 0 0 20 87 3 13 23 100
60
berat
Total 5 16,7 22 73,3 3 10 30 100
Tabel 4.4
Hasil Uji Statistik wilcoxon
Sesudah – Sebelum
b
Z -5,000
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
Sumber: hasil penelitian (uji wilcoxon)
ringan (1-3), dan 2 responden tetap mengalami nyeri sedang (4-6). Selain itu,
(4-6), dan 3 responden tetap nyeri berat (7-9). Hasil uji statistik diperoleh nilai
ρ value 0,000 ( ρ<0,05), artinya ada pengaruh yang signifikan kompres hangat
terhadap intensitas nyeri sebelum dan sesudah kompres hangatdi BPM Fauziah Hatta,
B. PEMBAHASAN
darah, jalan lahir atau vagina serta jaringan otot lunak disekitarnya
pada pinggang, daerah perut dan menjalar ke arah paha. Kontraksi ini
merupakan salah satu asuhan sayang ibu yang merupakan peran dan fungsi
kepala janin pada pelvik, peregangan jalan lahir) dan faktor psikososial
mengalami, dan menanggapi rasa nyeri dengan caranya sendiri. Ketika ibu
dalam darah yang berakibat meningkatkan aliran darah menuju pelvik dan
berdampak pada kerja otot rahim. Otot-otot bawah rahim yang seharusnya
bekerja melemas dan membuka malah kaku sehingga bayi tidak dapat turun
ke jalan lahir, hal ini menimbulkan nyeri hebat yang dirasakan ibu.
setelah diberikan kompres hangat, sebagian besar mengalami nyeri sedang (4-
penelitian yang dilakukan oleh Rosalinda, dkk (2011) yang berjudul Perbedaan
suhu lokal pada kulit sehingga meningkatkan sirkulasi pada jaringan untuk
proses metabolisme tubuh. Hal tersebut dapat mengurangi spasme otot dan
mengurangi nyeri (Nurasiah, 2012). Persalinan akan jauh lebih sulit jika
ibu inpartu merasa takut/ tegang. Rasa takut sangat umum terjadi pada
60
kain yang direndam air panas atau dingin di punggung atau perut akan
membuat ibu nyaman sehingga mengurangi nyeri persalinan (Klein dan Fiona,
2013).
Fase Aktif
dan 3 responden tetap nyeri berat (7-9). Selain itu, terdapat 7 responden
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
terhadap Penurunan Skala Nyeri pada Ibu Bersalin di RB. Ananda Desa
sebagian besar responden nyeri ringan (1-3) sesudah dilakukan kompres air
aktif.
Saat ini banyak sekali cara yang digunakan dalam menghilangkan nyeri
persalinan. Cara untuk menghilangkan nyeri persalinan yang paling efektif dan
untuk mengurangi rasa nyeri luka, bekas, operasi dan nyeri persalinan, kompres
hangat ini juga mengurangi respon melawan atau menghindar seperti gemetar.
Suatu studi kecil tentang kompres hangat yang diletakkan didaerah pinggang
atau fundus dengan suhu 45-50,5oC pada ibu inpartu menemukan bahwa
tindakan ini akan mempelancar sirkulasi darah ibu dan dapat memberi
kenyamanan pada ibu. Kompres hangat yang digunakan tidak memiliki efek
kala I fase aktif dengan melakukan pemberian kompres hangat selama 20 menit
di bagian punggung bawah ibu bersalin kala 1 fase aktif di area tempat kepala
janin menekan tulang belakang kepala, rasa hangat akan mengurangi rasa
merupakan salah satu metode yang dianggap sangat efektif dalam menurunkan
60
namun setidaknya memberikan rasa nyaman. Teori ini juga didukug oleh
Hangat dan Teknik Masase untuk Mengurangi Nyeri Persalinan Kala I di BPM
Nining Haryuni dan BPM Nurhasanah di Bandar Lampung Tahun 2011, hasil
> 2,47. Artinya bahwa teknik kompres hangat lebih efektif dibanding teknik
merupakan salah satu metode yang paling efektif dalam pengendalian nyeri
bagi ibu yang memiliki kulit sensitif yang tidak dapat ditoleransi dibandingkan
dengan penggunaan teknik masase. Jika teknik masase dilakukan terhadap ibu
yang memiliki kulit sensitif dapat mengakibatkan rasa tidak nyaman dan dapat
perasaan menghindar sehingga nyeri yang ibu rasakan tidak akan berkurang
kepada ibu bersalin. Secara keseluruhan berdasarkan apa yang telah peneliti
Hasil penelitian ini juga didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh
hangat, ini artinya ada pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah
pemberian kompres hangat hangat pada ibu bersalin kala I fase aktif dengan
Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh
Hangat Terhadap Rasa Nyeri Persalinan Kala I Fase Persalinan Fase Aktif di 3
BPM Kota Cirebon diperoleh hasil nilai koefisien Z sebesar -4.916 dan
Asym.Sig (nilai ρ) sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai Asym.Sig
(nilai ρ< 0,05. Artinya, setelah pemberian kompres hangat terdapat pengaruh
Hasil penelitian ini juga didukung oleh teori Simkin dalam Rosalinda,
metode yang paling efektif dalam pengendalian nyeri bagi ibu yang memiliki
teknik masase. Jika teknik masase dilakukan terhadap ibu yang memiliki kulit
menghindar sehingga nyeri yang ibu rasakan tidak akan berkurang melainkan
hangat terhadap intensitas nyeri pada ibu bersalin kala I fase aktif di di BPM
Fauziah Hatta, Mala Husin, dan Bakiah Azhar, karena sebagian besar ibu
bersalin kala I fase aktif mengalami penurunan skala nyeri setelah diberikan
4. Keterbatasan Penelitian
dengan jadwal Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama 1 bulan dan Praktik
peneliti vakum 2 bulan , oleh karena itu peneliti hanya memperoleh sampel
responden, karena ada beberapa responden yang apatis, sehingga sulit untuk
diberikan penjelasan.
BAB VI
A. Kesimpulan
kompres hangat terhadap intensitas skala nyeri pada ibu bersalin kala I fase
aktif di BPM Fauziah Hatta, Mala Husin, dan Bakiah Azhar Tahun 2018
berikut :
1. Proporsi nyeri ibu bersalin sebelum diberikan kompres hangat pada ibu
2. Proporsi nyeri ibu bersalin sesudah diberikan kompres hangat pada ibu
3. Berdasarkan uji Wilcoxon diperoleh nilai sig. ρ value 0,000, artinya, sig. ρ
intensitas nyeri pada ibu bersalin kala I fase aktif di BPM Fauziah Hatta,
61
B. Saran
hangat
untuk mengurangi nyeri persalinan kala I fase aktif dengan jumlah sampel yang
lebih banyak lagi dan menggunakan metode yang lain untuk ditambahkan
sebagai variabel independen serta mengkaji lebih dalam hal-hal yang belum di
61