Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN HOMECARE PADA

IBU NIFAS DENGAN PENERAPAN BODY MASSAGE DI


WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANG TALIWANG

DI SUSUN OLEH :

NAMA : ANANDA MALIKA PUTRI


NIM : P07124122004

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN HOMECARE

Laporan Kelompok Praktik Laboratorium Klinik III


Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui
Tanggal

Disusun Oleh :

Ananda Malika Putri

Mengetahui,

Pembimbing Lahan Pembimbing Pendidikan

Roseana saragih,S.Keb.Bd Aty Sulianty, SST., M.Kes


NIP:19800604200112200 NIP: 197608032003122002
4

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat-Nya dan karunia-Nya sehingga laporan ini dapat tersusun
sampai dengan selesai dan tepat waktu. Adapun judul dari laporan ini
adalah “Laporan Kasus Asuhan Kebidanan Homecare Pada Ibu Nifas
Dengan Penerapan Body Massage Di Wilayah Kerja Puskesmas Karang
Taliwang.”
Dalam penyusunan proposal ini penulis banyak mendapatkan
bantuan, bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar- besarnya kepada:
1. dr. Yopi Harwinda Ardesa, M.Kes selaku Direktur Politeknik
Kesehatan Mataram.
2. Ida Ayu Manik Fitriani U,SKM selaku kepala Puskesmas Karang
Taliwang yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
melakukan kegiatan praktikum.
3. DR.Sudarmi,SST.,M.BIOMED selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Poltekkes Mataram.
4. Imtihanatun Najahah,SST,M.Kes selaku Ketua Program Sarjana
Terapan Kebidanan Poltekkes Mataram.
5. Aty Sulianty SST,M.Kes selaku Pembimbing Pendidikan yang telah
banyak memberikan bimbingan, petunjuk, koreksi serta saran yang
sangat bermanfaat dalam penyusunan laporan ini.
6. Roseana Saragih Amd,Keb selaku Pembimbing Klinik yang telah
banyak memberikan bimbingan, petunjuk, koreksi serta saran yang
sangat bermanfaat dalam penyusunan laporan ini.
7. Seluruh tenaga kesehatan di Puskesmas Karang Taliwang yang
membantu penulis dalam memberikan informasi yang berhubungan
dengan laporan ini.

ii
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga
laporan ini bermanfaat bagi penyusun khususnya serta pembaca pada
umumnya, Dan semoga kebaikan semua pihak yang telah membantu
penyusunan laporan ini mendapat imbalan yang setimpal dari Tuhan Yang
Maha Esa.

Karang Taliwang, 14 November 2023

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iv
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1

B. Tujuan........................................................................................................................2

C. Manfaat......................................................................................................................3

BAB II..................................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................4
A. Konsep Dasar Nifas.................................................................................................4

B. Konsep Body Massage.............................................................................................7

C. Pengaruh body massage terhadap tingkat depresi ibu nifas....................................11

BAB III...............................................................................................................................13
TINJAUAN KASUS.............................................................................................................13
A. PENGUMPULAN DATA.....................................................................................13

B. INTERPRETASI DATA DASAR...........................................................................17

E. PERENCANAAN....................................................................................................17

4.......................................................................................................................................18

F. PENATALAKSANAAN.........................................................................................18

G. EVALUASI............................................................................................................19

BAB V...............................................................................................................................25
PENUTUP..........................................................................................................................25
A. Kesimpulan............................................................................................................25

B. Saran........................................................................................................................25

Daftar Pustaka..................................................................................................................27

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketidaknyamanan pasca partum adalah perasaan tidak nyaman yang


berhubungan dengan melahirkan (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016).
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat
sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam
hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat
menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang di alaminya.Masa nifas
atau post partum adalah masa setelah persalinan selesai sampai 6
minggu atau 42 hari, Setelah masa nifas, organ reproduksi secara
berlahan akan mengalami perubahan seperti sebelum hamil. Nyeri
berhubungan dengan post partum karena kontraksi uterus meningkat
secara bermakna setelah bayi keluar, diakibatkan oleh keluarnya hormone
oksitosin yang dilepas oleh kelenjar hipofisis sehingga dapat memperkuat
dan mengatur kontraksi uterus (Ashar Indra Novrida, dkk, 2018).
Perubahan perubahan yang terjadi ini akan berdampak pada
kesehatan jiwa ibu. Ibu yang baru saja melahirkan akan mengalami stress
emosional dan akan lebih menyulitkan jika disertai dengan perubahan fisik
yang hebat (Bahiyatun, 2013). Stres pasca persalinan bersumber dari
fisiologis, psikologis dan lingkungan. Penyebab dari stres ini adalah rasa
cemas terhadap perubahan penampilan tubuh, kurangnya mendapatkan
informasi tentangcara merawat bayi, serta berkurangnya waktu untuk
merawat diri sendiri sehingga menyebabkan kelelahan. Angka kejadian
strespost partum di Indonesia cukup tinggi yakni 26% - 85% , beberapa
penelitian menjelaskan sebanyak 50 % ibu setelah melahirkan mengalami
stres dan depresi hampir 80%. Ibu baru mengalami perasaan sedih
setelahmelahirkan atau sering disebut stres post partum (Fitriani, 2016).

1
Upaya penanganan stres postpartum meliputi upaya preventif,
promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Tindakan promotif dan preventif yang
diberikanadalah penjelasan, peningkatan peran suami, kunjungan rumah,
memenuhi kebutuhan dasar masa nifas khususnya meningkatkan
kebugaran fisik seperti ambulasidini dan senam nifas (Wahyuni et al,
2013). Salah satu upaya non pharmakologik untuk membantu
menurunkan rasa cemas dan stres pada ibu postpartum sebagai pilihan
alternatif dalam memberikan intervensi secaratradisionalyaitu body
massage. Body massage dapat mengurangi kecemasan dan stres,
membuat otot- otot rileks,memperlancar sirkulasi, pencernaan dan
pengeluaran, serta mengurangi nyeri. Body massage adalah manipulasi
secara manualpada jaringan lunak tubuh dengan caramenekan,
menggosok, getaran/vibrasi danmenggunakan tangan dan jari tangan
untukperbaikan kesehatan (Nurgiwiati, 2015). Bodymassage dapat
dilakukan setelah ibu melahirkan, tentunya dengan tetapimemperhatikan
kondisi fisik dan kesiapan ibu.Body massage mempunyai keunggulan
karena merupakan tindakan yang menyeluruh,intervensi yang lain seperti
senam nifas totokwajah, atau pijatoksitosin yang menataksanapada
sebagian tubuh saja. Body massagedapat dijadikan sebagai rutinitas pada
masa nifas sebagai relaksasi agar mendapatkankenyamanan secara
psikis dan fisiologis sehingga dapat beraktivitas dengan baik pada masa
nifas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh body
massage terhadap penurunan skor stress pada ibu pot partum.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas
dengan body massage di diwilayah kerja Puskesmas Karang
Taliwang secara komprehensif. Dengan menggunakan
manajemen kebidanan varney dan SOAP.
2. Tujuan Khusus

2
a. Mahasiswa mampu melakukan pengumpulan data dasar /
pengkajian pada ibu nifas .
b. Mahasiswa mampu melakukan interpretasi data dasar pada
ibu nifas.
c. Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnose atau masalah
potensial pada ibu nifas.
d. Mahasiswa mampu menetapkan antisipasi pada ibu nifas.
e. Mahasiswa mampu merencanakan intervensi pada ibu nifas .
f. Mahasiswa mampu melakukan implementasi pada ibu nifas.
g. Mahasiswa mampu membuat evaluasi Tindakan pada ibu
nifas.

C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Dapat menambah pengetahuan dan keterampilan dalam
penerapan manajemen asuhan kebidanan khususnya asuhan
kebidanan dengan penerapan body massage pada ibu nifas.
2. Bagi Masyarakat
Diharapkan agar masyarakat lebih mengetahui tentang asuhan
penerapan body massage pada ibu nifas dan menyebar luaskan
apa yang mereka ketahui.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat memberikan masukan bagi institusi Pendidikan dan
isntitusi institusi pelayanan Kesehatan tentang asuhan
kebidanan pada ibu nifas dengan penerapan body massage.
4. Bagi ibu dan keluarga
Diharapkan dengan adanya asuhan kebidanan ini dapat
menambah pengetahuan ibu dan memberikan pijatan pada
orang sekitarnya.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Nifas


1. Defenisi
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah placenta lahir dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kirakira 6 minggu.
Wanita yang melalui periode puerperium disebut puerpura.
Puerperium (Nifas) berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari,
merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan
pada keadaan yang normal (Eny dan diah wulandari, 2019).
Masa nifas adalah masa segera setelah kelahiran sampai 6
minggu. Selama masa ini, saluran reproduktif anatominya kembali
ke keadaan tidak hamil yang normal (Aiyeye, lia, dan meida,
2012). Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran
bayi, plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan
kembali organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu
kurang lebih 6 minggu (Elisabeth dan endang, 2015)
2. Tahapan Masa Nifas
Menurut Eny dan diah wulandari (2019), masa nifas dibagi
menjadi 3 tahap yaitu puerperium dini, puerperium intermedial,
remote puerperium. Perhatikan penjelasan berikut:
a. Puerperium dini
Puerperium dini adalah kepulihan dimana ibu telah
diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama
islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40
hari.
b. Puerperium intermedial
Puerperium intermedial adalah kepulihan menyeluruh alat-
alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
c. Remote puerperium

4
Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk
pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau
waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk
sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan, tahunan.
3. Perubahan Fisiologis Masa Nifas
Ada beberapa perubahan fisiologis masa nifas:
a. Perubahan sistem reproduksi
Proses kembalinya uterus pada kondisi sebelum hamil.
Segera setelah lahirnya plasenta pada uterus yang
berkontraksi posisi fundus uteri berada kurang lebih
pertengahan antara umbilikus dan simpisis atau lebih tinggi.
b. Perubahan sistem pencernaan
Setelah proses persalinan, ibu nifas normal akan
mengalami rasa lapar dan haus karena pengaruh
banyaknya energi tubuh yang terkuras pada saat
melahirkan. Apabila ibu nifas tidak merasa lapar maka beri
motivasi untuk segera makan dan minum pada jam pertama
postpartum.
c. Perubahan sistem perkemihan
Pada saat persalinan, bagian terdepan janin akan menekan
otot-otot pada kandung kemih dan uretra yang
mengakibatkan timbulnya gangguan pada sistem
perkemihan.
d. Perubahan sistem musculoskeletal
Perubahan yang terjadi pada sistem musculoskeletal yaitu
perubahan ligament, diafragma panggul dan dinding
abdomen.
e. Perubahan sistem endokrin
Perubahan pada sistem endokrin secara fisiologi adalah
terjadinya penurunan kadar hormon estrogen dan hormon
progesteron dalam jumlah yang cukup besar,

5
mengakibatkan terjadinya peningkatan pada kadar hormon
prolaktin dalam darah yang berperan pada produksi ASI.
f. Perubahan tanda-tanda vital
1) Tekanan darah
2) Pernafasan
3) Nadi
4) Suhu badan
g. Perubahan sistem kardiovaskuler
Pada persalinan terjadi pro`ses kehilangan darah sejumlah
200-500 ml yang menyebabkan adanya perubahan pada
kerja jantung. Pada 2-4 jam pertama postpartum, akan
terjadi diuresis secara cepat karena pengaruh rendah
estrogen yang mengakibatkan volume plasma mengalami
penurunan. Pada dua minggu postpartum, kerja jantung dan
volume plasma akan kembali normal.
4. Deteksi Dini Komplikasi Masa Nifas Menurut Ai yeyeh, Lia,
Meida(2012), komplikasi masa nifas terdiri dari
a. Perdarahan postpartum
Perdarahan postpartum adalah perdarahan yang melebihi
500 ml setelah kelahiran bayi. 2) Infeksi masa nifas
Infeksi nifas adalah infeksi melalui traktus genetalia
setelah persalinan. Kenaikan suhu tubuh yang menjadi
dalam masa nifas dianggap sebagai infeksi jika tidak
ditemukan sebab-sebab ekstra genital.
b. Pre eklampsia dan eclampsia
Pre eklampsia pada masa nifas biasanya merupakan
akibat timbulnya pre eklampsia pada saat hamil ataupun
bersalin, sehingga masa nifas memerlukan observasi
yang ketat terhadap timbulnya gejala ulangan pre
eklampsia. Dikatakan eklampsia bila sudah terjadi kejang.
c. Bendungan payudara

6
Bendungan payudara adalah peningkatan aliran vena dan
limfe pada payudara dalam rangka mempersiapkan diri
untuk laktasi. Hal ini bukan disebabkan over distensi dari
saluran sistem laktasi.

B. Konsep Body Massage


a. Pengertian
Body massage adalah tindakan manipulasi otot-otot dan
jaringan dari tubuh dengan cara menekan, menggosok,
getaran/vibrasi dan menggunakan tangan, jari tangan atau alat-
alat manual/elektrik untuk memperbaiki kondisi kesehatan
(Nurgiwiati, 2015).Body massage telah lama diyakini
bermanfaat bagi kesehatan, mulai dari meredakan stres hingga
mempercepat waktu pemulihan setelah sakit, alergi, depresi,
masalah pernapasan, insomnia, cedera saat olahraga dan
kelelahan kronis. Body massage merupakan terapi dengan
pendekatan holistik yang berfungsi menurunkan tekanan darah,
denyut jantung, memperbaiki pernafasan, meningkatkan aliran
kelenjar limphe ke dalam saluran pembuluh darah, membantu
pengeluaran sisa metabolisme, mengurangi kekakuan,
menjadikan tubuh menjadi rileks, meningkatkan tidur,
meningkatkan pergerakkan sendi, mengurangi nyeri secara
alami dan memperbaiki kesehatan pada umumnya (Nurgiwiati,
2015).
Body massage adalah pengalaman yang menyenangkan
karena hal ini menolong tubuh dan produksi endorphin yang
merupakan penghilang rasa sakit alami bagi tubuh. Manfaat
pemijatan menurut Wahyuni et all (2013) :
a. Meredakan stress
Manajemen stres merupakan kunci utama untuk
menjalankan gaya hidup sehat. Terapi ini telah terbukti
sebagai salah satu cara pandang yang paling efektif untuk

7
meredakan stres. Studi telah menemukan body massage
dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini juga
akan meredakan stres. Body massage juga bisa
meningkatkan energi, mengurangi rasa sakit serta
meningkatkan performa fisik dan mental.
b. Relaksasi
Body massage bisa membantu tubuh untuk rileks, mental
menjadi tenang dan mendorong lahirnya ide kreatif.
Manfaat rileks adalah memperbaiki kondisi mental, lebih
bisa mengatasi tekanan, menumbuhkan sikap positif, dan
mendorong kreativitas.
c. Memperlancar fungsi sirkulasi
Dampak jangka panjang dari body massage adalah dapat
memperlancar aliran darah. Tekanan pada saat
melakukan body massage bisa menggerakkan darah
melalui area yang tersumbat. Pelepasan ini membuat
darah baru mengalir ke dalam. Tekanan dan tarikan pada
saat melakukan body massage juga bisa melepaskan
asam laktat dari otot-otot dan meningkatkan aliran cairan
limfe yang membawa sampah sisa metabolisme dari otot-
otot dan organ dalam. Hasilnya, tekanan darah akan turun
dan fungsi tubuh semakin membaik.
d. Menurunkan tekanan darah
Salah satu cara terbaik untuk menurunkan tekanan darah
adalah dengan body massage. Sejumlah studi
menunjukkan jika body massage yang dilakukan teratur
dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik,
menurunkan kadar hormon stres kortisol, menurunkan
sumber-sumber depresi dan kecemasan.
e. Menghilangkan rasa sakit

8
Body massage menyegarkan dan meremajakan pikiran.
Selain itu, juga memperbaiki persendian, meningkatkan
aliran darah dan nutrisi ke otot- otot serta jaringan lainnya.
b. Gerakan-gerakan pokok body massage menurut Satiyem et all
(2015) adalah
a. Effleurage (mengusap)
Effleurage adalah gerakan urut mengusap yang dilakukan
secara berirama dan berturut-turut ke atas. Gerakan
mengusap yaitu gerakan ringan dan terus-menerus yang
dilakukan dengan ujung jari bagian bawah pada bagian
wajah yang sempit, seperti hidung dan dagu, dan dengan
telapak tangan pada bagian wajah yang lebar seperti dahi
dan pipi. Effleurage sering dipakai untuk muka, leher,
kulit kepala,punggung, dada, lengan, dan kaki. Effleurage
memiliki efek sedative yaitu menenangkan sehingga
selalu digunakan diawal dan akhir pengurutan. Khasiat
gerakan urut ini :
 Menghilangkan secara mekanis sel-sel epitel
yang telah mati.
 Akibat pengusapan terhadap peredaran dan
getah bening adalah berikut :
Mempercepat pengangkutan zat-zat sampah
dan darah yang mengandung
karbondioksida, memperlancar aliran limfe
baru dan darah yang mengandung sari
makanan dan oksigen.Pertukaran zat
(metabolisme) di semua jaringan meningkat
dan pemberian makanan kepada kulit dari
tubuh lebih terjamin.
b. Friction (menggosok, menggesek)
Gerakan ini memberi tekanan pada kulit untuk
memperlancar sirkulasi darah, mengaktifkan kelenjar kulit,

9
menghilangkan kerut dan memperkuat otot kulit. Lakukan
pijatan melingkar ringan pada bagian yang dipijat. Khasiat
gerakan friction yaitu :
1) Berpengaruh terhadap penyembuhan bagian-
bagian jaringan yang sakit;
2) Merangsang produksi kelenjar lemak yang
bermanfaat untuk kulit kering.
3) Friction mempengaruhi peredaran darah dan
aktivitas kelenja kelenjar dalam kulit.

c. Petrisage (memijit atau meremas)


Gerakan ini menggunakan ujung jari dan telapak tangan
untuk menjepit beberapa bagian kulit. Pijatan jenis ini
perlu sedikit tekanan (pressure) yang dilakukan secara
ringan dan berirama. Fulling adalah suatu bentuk
petrisage yang banyak dipakai untuk mengurut lengan.
Dengan jari kedua tangan, lengan dipegang dan satu
gerakan memijat dilakukan pada otot.
Khasiat gerakan petrisage adalah
1) Memperlancar aliran zat-zat dalam jaringan ke
dalam pembuluh- pembuluh darah dan getah
bening;
2) Darah dan getah bening mengantarkan sari
makanan ke jaringan dan membawa sisa pertukaran
zat dari jaringan ke alat pembuangan. Jika aliran
darah dan getah bening tidak lancar, maka terjadilah
pembendungan yang dapat dihindari dengan cara
pengurutan meremas.
d. Pressure (menekan)
Gerakan ini dilakukan dengan kedua ibu jari yang
disatukan atau menggunakan jari-jari tangan yang lain.
Caranya adalah melakukan penekanan pada titik saraf

10
tertentu yang tegang dengan menggunakan kekuatan jari
tangan. Tekanan dilakukan dengan kekuatan sedang
sampai kuat. Gerakan ini berfungsi untuk melepaskan titik
saraf sehingga klien merasa lebih tenang dan nyaman.
e. Tapotament (mengetuk)
Gerakan ini merupakan gerakan ketukan berturut-turut
dan cepat, yang dilakukan dengan seluruh tangan atau
ujung jari. Ketukan dilakukan untuk mengembalikan tonus
otot-otot yang kendur. Gerakan mencincang adalah
gerakan menepuk yang dilakukan dengan menggunakan
bagian samping luar kedua tangan, yang ditepukkan pada
kulit secara berturut-turut dan bergantian untuk
pengurutan punggung, bahu dan lengan. Manfaat gerakan
ini adalah menyegarkan otot-otot, melancarkan peredaran
darah dan getah bening pada tempat yang diurut.
f. Vibration (menggetar)
Vibrasi adalah gerakan menggetar untuk merangsang
atau menenangkan urat saraf dan menghilangkan kerut
pada wajah. Pada pijatan ini gunakan ujung jari dan
telapak tangan untuk menggetarkan kulit secara
bergantian. Manfaat dari gerakan ini adalah untuk
melemaskan jaringan- jaringan dan menghilangkan
ketegangan.

C. Pengaruh body massage terhadap tingkat depresi ibu nifas


Beberapa teori yang mendasari body massage berpengaruh terhadap
tubuh diantaranya adalah teori “gate control” dimana pijatan akan
memberikan rangsangan untuk menghentikan sinyal nyeri ke otak. Body
massage menstimulasi pengeluaran zat kimiawi dalam tubuh seperti
serotonin atau endorphin (Nurgiwiati, 2015).Efek body massage bagi
sistem saraf adalah memberikan efek sedatif bagi tubuh. Efek sedatif
memberikan rasa ringan pada saraf yang terganggu disebabkan oleh
ketidaknyamanan akibat kondisi stres, insomnia, dan sakit kepala. Body

11
massage meningkatkan aktivitas otot, pembuluh darah, dan kelenjar
(Perry dalam Larasaty, 2013).

Body massage memberikan efek bagi sistem otot dengan cara


memberikan keseimbangan antara relaksasi dan kontraksi. Gerakan pada
body massage membuat otot dan jaringan lunak meregang dan rileks,
mengurangi ketegangan dan kram (Sinclair dalam Larasaty, 2013).
Jaringan serabut, pelekatan, dan jaringan bekas luka dapat didetoksifikasi
menjadi endapan yang dibuang oleh sistem tubuh. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Wahyuni et al (2013) dengan judul Faktor Internal dan
Eksternal yang Mempengaruhi Depresi Postpartum di Wilayah Kecamatan
Klaten selatan Kabupaten Klaten menyebutkan bahwa tekanan dan
tarikan pada saat melakukan body massage juga bisa melepaskan asam
laktat dari otot-otot dan meningkatkan cairan limfe yang membawa
sampah sisa metabolisme dari otot- otot dan organ dalam. Hasilnya,
tekanan darah turun dan fungsi tubuh semakin baik.

Salah satu kegunaan body massage adalah meningkatkan kelenturan


otot dan bekerja pada jaringan yang lembut, seperti otot, ligamen, dan
tendon (Nurgiwiati, 2015). Selama proses pemijatan tubuh, terjadi gerakan
relaksasi dan kontraksi sehingga mengirimkan sinyal ke otak
(hipotalamus), selanjutnya hipotalamus merangsang hipofisis, kemudian
hipofisis merangsang saraf parasimpatis untuk mengeluarkan zat
kimiawi/hormon dopamine, serotonin, oksitosin, endorphin yang berfungsi
untuk relaksasi, pada saat yang sama hipofisis merangsang saraf simpatis
(korteks adrenal) untuk mengurangi hormon kortisol, norepinefrin dan
epinefrin. Kondisi ini akan meningkatkan perasaan seseorang terhadap
rasa nyaman, menciptakan rasa bahagia, rasa puas,keseimbangan
psikomotor, penurunan frekuensi detak jantung, penurunan tekanan
darah, peningkatan sirkulasi darah dan limfe sehingga homeostatis tubuh
kembali seimbang dan gejala depresi dapat berkurang

12
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN HOMECARE PADA IBU NIFAS


DENGAN PENERAPAN BODY MASSAGE DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS KARANG TALIWANG

A. PENGUMPULAN DATA DASAR


1. PENGKAJIAN

Tanggal : 16 November 2023

Jam : 10.00 WITA

A. Data subjektif
1) Identitas pasien
Nama : Ny. M Nama : Tn. H
Umur : 27 tahun Umur : 26 tahun
Suku :Sasak Suku : Sasak
Agama : Kristen Agama : Kristen
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Porli
Alamat : Taman Alamanda 1
2) Keluhan utama
Ibu mengatakan merasa badanya pegel pegel setalah
melahirkan.
Riwayat penyakit
a) Riwayat penyakit sekarang
Tidak ada
b) b) Riwayat penyakit sistematik
Jantung. : Tida kada
Diabetes. : Tidak ada

13
Ginjal : Tidak ada
Hepatitis. : Tidak ada
Hipertens. : Tidak ada
TBC. : Tidak ada
Asma. : Tidak ada
c) Riwayat penyakit keluarga
Diabetes militus. : Tidak ada
Hepatitis. : Tidak ada
Hipertensvi. : Tidak ada
Jantung. : Tidak ada
TBC : Tidak ada
3) Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan satu kali menikah lama pernikahan 1tahun,
status pernikahan sah.
4) Riwayat menstruasi
Menarche. : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Volume. : 3x ganti duk
Warna. : merah segar
Disminore : Tidak ada

5) Riwayat kehamilan

HPHT : 6 – 2- 2023
HTP : 13-11-2023
Keluhan
Trimester I : Tidak nafsu makan
Trimester II : Tidak ada
Trimester III : Sering BAK dan merasa cemas
Pemeriksaan ANC : 8 kali
Trimester I : 2 kali
Trimester II : 2 kali

14
Trimester III : 4 kali
Suntikan TT : TT3

Mengomsumsi Fe : 90 Tablet (3 bulan penuh)

Riwayat persalinan

Tanggal persalinan : 11 November 2023

Ditolong : Bidan
Komplikasi :Tidak ada

6) Pola kebiasaan sehari-hari


a) Selama hamil
Makan : 3x sehari, porsi sedang, menu, nasi, sayur, ikan, buah-
buahan.
Minum : 6-8 gelas air putih dan mengomsumsi susu
b) Selama nifas
Makan : 4x sehari, porsi sedang, menu, nasi, sayur, ikan.
Minum : 7-8 gelas air putih
7) Pola eleminasi
a) Selama hamil : BAB 1 kali sehari, konsistensi lunak, warna
kuning, tidak ada keluhan, BAK 6-7 kali sehari, warna kuning
jernih.
b) Selamanifas : BAB 1 hari sekali, konsistensi lunak, warna
kuning, BAK 6-7 kali sehari, kuning jernih.
8) Pola aktivitas
a) Selama hamil :Ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga, ibu
melakukan pekerjaan rumah ( mencuci, menyapu, memasak)
b) Selama nifas : Ibu belum melakukan pekerjaan rumah tangga
ibu hanya merawat bayinya dan diri sendiri.
9) Pola personal hygiene
a) Selama hamil : Mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari,
keramas 2 kali dalam 1 minggu, ganti baju 2 kali sehari.

15
b) Selamanifas : Mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari,
keramas 2 kali dalam 1 minggu, gantib aju 2 kali sehari, ganti
pembalut 3 kali sehari.
10)Pola hubungan seksual
a) Selama hamil :Ibu melakukan hubungan seksual 2 kali 1
minggu tidak ada keluhan
b) Selama nifas : Ibu belum pernah melakukan hubungan
seksual.

b.Data obyektif
1) Pemeriksaan fisik
a) Pemeriksaan umum
Kedaan umum : Baik
Kesadaran. : Composmentis
TTV :

TD. : 100/80 mmHg


Nadi. : 80 x/menit
Suhu : 36,5°
RR. : 20 x/menit

b) Status
Kepala : Kulit kepala bersih
Rambut : Bersih, tidak rontok
Muka : Tidak pucat
Mata
Konjungtiva : Tidak anemis
Sklera : Tidak ikterik
Hidung : Bersih, tidak ada pembesaran polip
Gigi/mulut : Bersih, caries tidak ada, tidak ada gigi
berlobang
Telinga : Bersih, tidak ada serumen ,simetris
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid
Dada : Simetris

16
Axila : Tidak ada pembesaran limfe
Pinggang : Tidak ada nyeri saat ditekan

Hemoroid : Tidak ada


Ekstremitas

Atas : Simetris, tidak ada odema, tidak ada varises


Bawah : Simetris, tidak ada odema, tidak ada varises
c) Status obstetric
Payudara : ASI lancar
Abdomen : Linea nigra
TFU : 3 jari di bawah pusat
d) Pemeriksaan penunjang : Tidak dilakukan

B. INTERPRETASI DATA DASAR


1. Diagnosa kebidanan
Ny. M P1 A0 postpartum hari ke-5 dengan keluhan badan
pegal pegal

Dasar :

a. Data subyektif :

1) Ibu mengatakan baru 1 kali melahirkan dan tidak


pernah mengalami keguguran.
2) Ibu mengatakan habis melahirkan 5 hari yang lalu
3) Ibu mengatakan badanya terasa pegal setalah
melahirkan

b. Data obyektif :
Keadaan umum : Baik
TTV : TD: 100/80 mmHg, N: 80 x/menit, S: 36,5°, RR: 20
x/menit

C. MENGIDENTIFIKASI MASALAH/DIAGNOSA POTENSIAL


Tidak ada
D. KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA

17
Tidak ada
E. PERENCANAAN

1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaannya


2. Beri informasi pada ibu terkait keluhan pegal pegal yang
dirasakan.
3. Memberi pijat body massage
4.Periksa tanda-tanda keberhasilan pijat body massage

F. PENATALAKSANAAN

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, TTV: TD: 100/80 mmHg,


N: 80 x/menit, S: 36,5°, RR : 20x/menit.Postpartum hari ke lima
dengan keluhan badan terasa pegal pegal.
2. Memberikan informasi pada ibu dan keluarga tentang keluhan
pegal pegal atau neyri pada badan yang dirasakan pada ibu nifa
s merupakan hal yang normal.Hal ini disebabkan oleh
penyesuain tubuh ibu nifas dari kondisi hamil dan Kembali ke
kondisi sebelum hamil.

3. Memberikan pijat body massage.Body massage adalah


tindakan manipulasi otot-otot dan jaringan dari tubuh dengan
cara menekan, menggosok, getaran/vibrasi dan menggunakan
tangan, jari tangan atau alat-alat manual/elektrik untuk
memperbaiki kondisi kesehatan (Nurgiwiati, 2015).Body
massage telah lama diyakini bermanfaat bagi kesehatan, mulai
dari meredakan stres hingga mempercepat waktu pemulihan
setelah sakit, alergi, depresi, masalah pernapasan, insomnia,
cedera saat olahraga dan kelelahan kronis.

4. Melakukan pijat body massage pada ibu dengan teknik


Effleurage (mengusap), Friction (menggosok, menggesek),
Petrisage (memijit atau meremas),Petrisage (memijit atau
meremas), Pressure (menekan), Tapotament (mengetuk),dan
Vibration (menggetar) yang dilakukan pada bagian tubuh
punggung,kaki dan tangan.

18
5. Memeriksa tanda – tanda keberhasilan pijat body massage
dengan menanyakan pada ibu apa yang dirasakan setelah
dilakukan pemijatan.

G. EVALUASI
1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan

2. Ibu sudah mengerti tentang keluhannya.

3. Ibu sudah mengetahui apa itu pijat body massage.

4. Pijat body massage sudah dilakukan pada ibu.

5. Ibu mengatakan badanya terasa lebih enak dan segar tidak


seperti sebelum dilakukannya pemijatan.

6. Ibu sudah mengetahui teknik menyusui yang benar

19
BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah penulis melakukan “asuhan kebidanan homecare pada ibu


nifas dengan penerapan body massage di wilayah kerja puskesmas
karang taliwang”.Pada Tanggal 16 November 2023 ,penulis akan
membahas permasalahan yang akan timbul pada kasus ibu nifas dengan
body massage dengan membandingkan kesenjangan antara teori dengan
kasus yang ada. Adapun pembahasan dalam bentuk narasinya adalah
sebagai berikut :

A. Langkah I : Pengkajian

Menurut teori

Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara untuk mengetahui


gejala atau masalah kesehatan yang dialami pasien. Pemeriksaan fisik
bertujuan untuk mengumpulkan data tentang kesehatan pasien,
menyangkal data yang diperoleh dari riwayat pasien. (Maryunani,2013).

Menurut Kasus

20
Pada Kasus, Ny “M” dilakukan beberapa pemeriksaan fisik dan
didapatkan hasil pemeriksaan yaitu K/U ibu baik,tekanan darah
100/80,berat badan 58, nadi 80 x permenit, pernafasan 20 x permenit,
suhu 36,5 C.

Pembahasan

Setelah dilakukan pemeriksaan pada Ny. M tidak terdapat


kesenjangan antara teori dan praktik .

B. Langkah II : Interpretasi Data

Menurut Teori

Body massage adalah tindakan manipulasi otot-otot dan jaringan dari


tubuh dengan cara menekan, menggosok, getaran/vibrasi dan
menggunakan tangan, jari tangan atau alat-alat manual/elektrik untuk
memperbaiki kondisi kesehatan (Nurgiwiati, 2015).Body massage telah
lama diyakini bermanfaat bagi kesehatan, mulai dari meredakan stres
hingga mempercepat waktu pemulihan setelah sakit, alergi, depresi,
masalah pernapasan, insomnia, cedera saat olahraga dan kelelahan
kronis.

Menurut Kasus

Berdasarkan kasus yang pada ada Ny M sebelum dilakukannya body


massage ibu mersa badannya terasa sakit,pegal pegal dan tersa
berat.Setelah dilakukan pemijatan body massage ibu mengatakan ia
merasa lebih segar dan rasa sakit pada badannya berkurang.

Pembahasan

Setelah dilakukan pemijatan pada Ny M tidak terdapat kesenjangan antara


teori dan pratik dikarenakan teori dan praktek memiliki tanda yang sama.

C. Langkah III : Merumuskan diagnosa/masalah potensial

Menurut Teori

21
Berdasarkan tinjauan pustaka manajemen kebidanan adalah metode dan
pendekatan pemecahan masalah kesehatan ibu dan anak yang
khususnya dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan kebidanan
terhadap individu, keluarga dan masyarakat (Sianturi, 2015).

Menurut Kasus

Berdasarkan kasus yang ada pada Ny. M dengan body massage tidak
ada masalah potensial yang terdapat pada ibu.

Pembahasan

Berdasarkan data yang diperoleh dari pengkajian tidak ada kesenjangan


antara teori dan praktek dikarenakan tidak ada masalah potensial yang
terdapat pada ibu.

D. Langkah IV : Tindakan segera dan kolaborasi

Menurut Teori

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau
untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim yang
lain yang sesuai dengan kondisi klien. Langkah ke 4 ini mencerminkan
kesinambungan dari proses manajemen kebidanan dari data yang
dikumpulkan dapat menunjukkan satu situasi yang memerlukan tindakan
segera sementara yang lain harus menunggu interpensi sesuai kebutuhan
klien.

Menurut Kasus

Berdasarkan kasus yang ada pada Ny. M dengan body massage tidak
ada masalah potensial yang terdapat pada ibu.

Pembahasan

Berdasarkan data yang diperoleh dari pengkajiantidak ada kesenjangan


antara teori dan praktek dikarenakan tidak ada masalah potensial dan
tidak tindakan segera yang dibutuhkan oleh ibu.

E. Langkah V : Rencana Asuhan Kebidanan

22
Menurut Teori

Manajemen Asuhan Kebidanan suatu rencana tindakan yang


komprehensif dilakukan termasuk atas indikasi apa yang timbul
berdasarkan kondisi pasien, rencana tindakan harus disetujui pasien dan
semua tindakan yang diambil harus berdasarkan rasional yang relevan
dan diakui kebenarannya (Nurhayati, 2013).

Menurut Kasus

Pada kasus Ny “M” penulis merencanakan asuhan kebidanan yaitu:

1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaannya


2. Beri informasi pada ibu terkait keluhan pegal pegal yang dirasakan.
3. Memberi pijat body massage
4. Periksa tanda-tanda keberhasilan pijat body massage
Pembahasan

Rencana tindakan sudah disusun, hal ini menunjukkan tidak ada


kesenjangan antara teori dengan Asuhan Kebidanan yang diterapkan
pada kasus dilapangan.

F. Langkah VI : Implementasi

Menurut Teori

Berdasarkan tinjauan manajemen Asuhan Kebidanan bahwa


melaksanakan rencana tindakan harus efisien dan menjamin rasa aman
pada pasien. Implementasi dapat dilaksanakan seluruhnya oleh bidan
ataupun sebagian dilaksanakan ibu serta kerjasama dengan tim
kesehatan lainnya sesuai dengan tindakan yang telah direncanakan .

Menurut Kasus

Ibu tetap diberikan konseling dan bimbingan agar selalu memperhatikan


kondisi Kesehatannya serta tetap menjaga pola makan dan istirahat agar
ibu cepat pulih.

Pembahasan

23
Uraian tersebut tampak adanya persamaan antara teori dengan
pelaksanaan asuhan kebidanan yang dilakukan pada kasus Ny “M”

G. Langkah VII : Evaluasi

Menurut Teori

Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses manajemen Asuhan


Kebidanan, keberhasilan dan ketepatan tindakan terdapat dalam tahap ini.
Dalam tahap ini pula kita dapat melakukan reassessment terhadap
tindakan-tindakan yang belum berhasil

Menurut Kasus

Pada kasus ini setelah dilakukan pemijatan ibu mengatakan merasa lebih
nyaman dan lebih segar sehingga ia merasa sakit dibadannya sudah
berkurang.

Pembahasan

Dengan demikian dapat dilihat bahwa proses manajemen Asuhan


Kebidanan yang diterapkan pada Ny M dengan body massage berhasil
dan efektif.

24
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil identifikasi telah dilaksanakan pengumpulan data dasar
pada kasus Ny ”M” dengan postpartum 5 hari di wilayah kerja puskesmas
karang taliwang. Diagnose/masalah actual dari pengumpulan data
subyektif dan obyektif yaitu P10A0H0 keadaan umum ibu baik. Pada
kasus Ny.”M” tidak ada data yang menunjang untuk dilakukan Tindakan
segera atau kolaborasi. Berdasarkan diagnose/masalah actual yang telah
dikumpulkan pada kasus Ny”M” maka rencana asuhan yang diberikan
adalah berikan senyum, sapa, salam, serta perkenalkan diri kepada ibu
dan keluarga. Memberitahu ibu sebab rasa rasa sakit dan pegal pegal
yang diarasakan oleh ibu dan memberikan asuhan pemijatan body
massage.Setelah diberikan pijatan body massage ibu mengatakan lebih
segar dan juga lebih nyaman sehingga rasa sakit pada badannya
berkurang.Kemudian memberikan KIE tentang tanda-tanda bahaya masa
nifas, nutrisi ibu nifas dan juga persiapan penggunaan KB.

B. Saran
Bagi tanaga kesehatan, diharapkan mampu mengkaji dan
menetapkan masalah atau diagnosa aktual serta mampu memberikan
asuhan yang sesuai sehingga masa nifas dapat berlangsung dengan
normal.
Bagi institusi diharapkan untuk terus meningkatkan mutu
pendidikan sesuai dengan perkembangan ilmu kebidanan sehingga dapat
melahirkan lulusan yang profesional.
Bagi klien semoga klien bisa menerapkan pijat body massage yang
sudah diberikan kepada orang disekitarnya.

25
Bagi mahasiswa diharapkan mahasiswa untuk terus meningkatkan
ilmu pengetahuan dan keterampilan secara up to date sehingga asuhan
yang diberikan pada ibu nifas sesuai dengan kebutuhan.

26
Daftar Pustaka
1. WHO. Postnatal Care for Mothers and Newborns. Highlights from the
WHO 2013 Guidelines.
www.mcsprogram.org; 2015
2. Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion, MC, & Alden KR. Maternity and
Women Health Care, 11 th Edition, Elseiver; 2016
3. Metzger S. Postpartum Massage; Birth and Beyond,
www.americanpregnancy.org; 2013

4. Health Technology Assessment Section-MaHTAS. Traditional Postnatal


Care in Restoring Women’s Physical and Mental Health. Medical
Development Division, Ministry of Health Malaysia, 004-2015

5. WHO. WHO Recommendation on Postnatal Care of the Mother and

27

Anda mungkin juga menyukai