Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN HOME CARE PADA NY. “U ” G1P0A0H0

DENGAN KEHAMILAN NORMAL TRIMESTER I

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANG TALIWANG

DI SUSUN OLEH :

NAMA : ANANDA MALIKA PUTRI

NIM : P07124122004

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
LEMBAR PERSETUJUAN

Asuhan Kebidanan Homecare

Laporan Kelompok Praktik Laboratorium Klinik III


Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui
Tanggal

Disusun Oleh :

Ananda Malika Putri

Mengetahui,

Pembimbing Lahan Pembimbing Pendidikan

Roseana Saragih,Amd.Keb Aty Sulianty, SST., M.Kes


NIP:198006042001122004 NIP: 197608032003122002

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya dan karunia-Nya sehingga laporan ini dapat tersusun sampai dengan
selesai dan tepat waktu. Adapun judul dari laporan ini adalah “Laporan Kasus
Asuhan Kebidanan Homecare Pada Ny “U” Dengan Kehamilan Normal
Trimester 1 Di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Taliwang.”
Dalam penyusunan proposal ini penulis banyak mendapatkan bantuan,
bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya
kepada:
1. dr. Yopi Harwinda Ardesa, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Mataram.
2. Ida Ayu Manik Fitriani U,SKM selaku kepala Puskesmas Karang Taliwang
yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melakukan kegiatan
praktikum.
3. DR.Sudarmi,SST.,M.BIOMED selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Mataram.
4. Imtihanatun Najahah,SST,M.Kes selaku Ketua Program Sarjana Terapan
Kebidanan Poltekkes Mataram.
5. Aty Sulianty SST,M.Kes selaku Pembimbing Pendidikan yang telah banyak
memberikan bimbingan, petunjuk, koreksi serta saran yang sangat
bermanfaat dalam penyusunan laporan ini.
6. Roseana Saragih Amd,Keb selaku Pembimbing Klinik yang telah banyak
memberikan bimbingan, petunjuk, koreksi serta saran yang sangat
bermanfaat dalam penyusunan laporan ini.
7. Seluruh dosen Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Mataram yang banyak memberikan bekal pengetahuan dan wawasan
kepada penulis.
8. Seluruh tenaga kesehatan di Puskesmas Karang Taliwang yang membantu
penulis dalam memberikan informasi yang berhubungan dengan laporan ini.
9. Seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan ini.

Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga laporan ini
bermanfaat bagi penyusun khususnya serta pembaca pada umumnya, Dan

ii
semoga kebaikan semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini
mendapat imbalan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Karang Taliwang, 14 November 2023

iii
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iv
BAB I...................................................................................................................................6
PENDAHULUAN..................................................................................................................6
A. Latar Belakang.......................................................................................6

B. Tujuan....................................................................................................7

C. Manfaat..................................................................................................8

BAB II..................................................................................................................................9
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................9
A. Konsep Dasar Kehamilan......................................................................9

B. Ante Natal Care (ANC).......................................................................13

C. Ketidaknyamanan pada kehamilan Ny “U”.........................................15

D. Teori Manajemen Asuhan Kebidanan Varney....................................18

E. Konsep Homecare................................................................................21

BAB III...............................................................................................................................23
TINJAUAN KASUS.............................................................................................................23
A......PERSIAPAN ALAT-ALAT DAN BAHAN-BAHAN HOMECARE KEHAMILAN
............................................................................................................................................23

BAB V...............................................................................................................................38
PEMBAHASAN..................................................................................................................38
BAB VI PENUTUP..........................................................................................................41

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................42

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ibu hamil adalah seorang wanita yang sedang mengandung yang dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin. Kehamilan adalah waktu transisi, yaitu masa antara kehidupan
sebelum memiliki anak yang sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan nanti setelah
anak itu lahir (Ratnawati, 2020) Kehamilan merupakan penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan menurut kalender
internasional. Trimester Kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu ( Prawirohardjo,2014) : 1) Trimester
I adalah usia kehamilan 0 sampai 12 minggu 2) Trimester II adalah usia kehamilan 13 sampai
27 minggu 3) Trimester III adalah usia kehamilan diatas 28 sampai 40 minggu. Maka, dapat
disimpulkan bahwa kehamilan merupakan bertemunya sel telur dan sperma di dalam atau
diluar Rahim dan berakhir dengan keluarnya bayi dan plasenta melalui jalan lahir (Yulaikhah,
2019).
Antenatal Care / ANC sering disebut dengan perawatan kehamilan. Kehamilan adalah
proses pemeliharaan janin dalam kandungan yang disebabkan pembuahan sel telur oleh sel
sperma. Dalam proses kehamilan terdapat mata rantai yang saling berkesinambungan, terdiri
dari mulai ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi
dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi) pada rahim, pembentukan plasenta,
tumbuh kembang hasil konsepsi sampai kehamilan matur atau aterm (Susilowati dan
Kuspriyanto, 2016). Antenatal Care adalah perawatan kesehatan yang diajukan kepada ibu
hamil sebelum dan selama hamil dengan tujuan mendeteksi secara 14 dini masalah
kesehatan ibu dan janin, memberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan dan
perencanaan persalinan (Madriwati, 2013).
K1 (kunjungan bari ibu hamil) yaitu kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada masa
kehamilan. Kunjungna k4 adalah kontak ibu hamil yang ke empat kalinya atau lebih dengan
petugas Kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan dan pelayanan Kesehatan,
pada trimester III, usia kehamilan >32 minggu, meliputi anamneses, pemeriksaan kehamilan
dan pelayanan Kesehatan, pemeriksaan psikologis, pemeriksaan laboratorium bila ada
indikasi atau diperlukan, diagnosis akhir (kehamilan normal, terdapat penyakit, terjadi
komplikasi, atau tergolong kehamilan resiko tinggi), sikap dan rencana Tindakan (persiapan

5
persalinan dan rujukan).Tujuan Asuhan kehamilan pada kunjungan awal yaitu:
mengumpulkan informasi mengenai ibu hamil yang dapat membantu bidan dalam
membangun membina hubungan yang baik saling percaya antara ibu dan bidan, mendeteksi
komplikasi yang mungkin terjadi, menggunakan data untuk menghitung usia kehamilan dan
tafsiran tanggal persalinan, merencanakan asuhan khusus yang dibutuhkan ibu. Pemeriksaan
Antenatal Care terbaru sesuai dengan standar pelayanan yaitu minimal 6 kali pemeriksaan
selama kehamilan,dan minimal 2 kali pemeriksaan oleh dokter pada trimester I dan III. 2 kali
pada trimester pertama ( kehamilan hingga 12 minggu ) , 1 kali pada trimester kedua
( kehamilan diatas 12 minggu sampai 26 minggu ) , 3 16 kali pada trimester ketiga
( kehamilan diatas 24 minggu sampai 40 minggu ) (Buku KIA Terbaru Revisi tahun 2020).
Angka Kematian Ibu (AKI) digunakan sebagai indikator secara global untuk mengukur
keberhasilan upaya kesehatan ibu di suatu negara atau wilayah. AKI di Indonesia adalah 305
kematian per 100.000 kelahiran hidup dan masih belum mencapai target yang telah
ditentukan, yaitu 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Komplikasi kehamilan dan
persalinan sebagai penyebab kematian ibu tersebut dapat dicegah dengan melakukan
kunjungan antenatal care (ANC) secara teratur. Antenatal care merupakan pelayanan
antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil. Pelayanan
tersebut dapat diberikan oleh dokter, bidan, perawat dan tenaga medis lain yang terlatih dan
profesional.Pemerintah Indonesia membuat kebijakan program pelayanan antenatal terpadu
yang berkualitas dan berkuantitas yaitu pelayanan antenatal harus menerapkan standar
pelayanan “10T” dengan frekuensi kunjungan minimal 6 kali selama masa kehamilan.
Pelayanan antenatal juga dapat digunakan untuk memberikan informasi kepada ibu hamil dan
keluarganya untuk melakukan penanganan yang tepat serta segera memeriksakan
kehamilannya apabila terdapat tanda-tanda bahaya selama kehamilan.Faktor-faktor yang
memengaruhi perilaku kesehatan ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC terbagi
menjadi faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat. Faktor predisposisi terdiri
dari faktor usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, paritas, pengetahuan, dan sikap ibu
hamil.Faktor pemungkin meliputi dari faktor jarak tempat tinggal, penghasilan keluarga, serta
sarana media informasi yang ada. Sedangkan, yang termasuk faktor penguat adalah
dukungan suami,dukungan keluarga,dan dukungan dari petugas Kesehatan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan asuhan kebidanan kehamilan dengan
manajemen VARNEY pada kasus Ny. U dengan kehamilan normal trimester I.

6
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengumpulan data subyektif dan obyektif pada
Ny. U dengan kehamilan normal trimester I.
b. Mahasiswa mampu melakukan interpretasi data dasar pada Ny. U dengan
kehamilan normal trimester I.
c. Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnose atau masalah potensial pada
Ny. U dengan kehamilan normal trimester I.
d. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan Tindakan
pada Ny. U dengan kehamilan normal trimester I.
e. Mahasiswa mampu merencanakan asuhan kebidanan yang menyeluruh pada
Ny. U dengan kehamilan normal trimester I.
f. Mahasiswa mampu memberikan penatalaksanaan pada Ny. U dengan
kehamilan normal trimester I.
g. Mahasiswa mampu membuat evaluasi asuhan pada Ny. U dengan kehamilan
normal trimester I.

C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Mendapatkan pengalaman menerapkan manajemen kebidanan dalam memberikan
asuhan kebidanan pada ibu hamil sehingga nantinya pada saat bekerja di lapangan
dapat dilakukan secara sistematis yang pada akhirnya meningkatkan mutu pelayanan
yang akan memberikan dampak menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
2. Bagi Masyarakat
Dapat menambah pengetahuan klien khususnya dan masyarakat umumnya dalam
perawatan kehamilan. Dapat mengenali tanda-tanda bahaya dan resiko terhadap
kehamilan.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat memberikan masukan bagi institusi Pendidikan dan isntitusi institusi pelayanan
Kesehatan tentang kendala dan masalah-masalah Kesehatan yang terjadi pada
masyarakat, khususnya masaah yang terkait dengan kebidanan, sehingga dapat
memberikan pelayanan yang lebih baik.
4. Bagi Institusi Pelayanan
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam rangka menignkatkan kualitas
pelayanan Kesehatan dan pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal
seusai standar pelayanan sehingga dapat mengoptimalkan penurunan angka
kematian ibu dan bayi.

7
5. Bagi Ny. U dan Keluarganya
Diharapkan dengan menjadi klien binaan dalalm program ini Ny. U dan keluarga dapat
lebih memahami mengenai pemeriksaan kehamilan yang sesuai standar pelayanan
serta diharapkan klien dan keluarganya mengetahui peran dan fungsi seorang bidan
yang lebih kompleks.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Kehamilan
1. Definisi kehamilan
Ibu hamil adalah seorang wanita yang sedang mengandung yang dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan adalah waktu transisi, yaitu masa
antara kehidupan sebelum memiliki anak yang sekarang berada dalam kandungan
dan kehidupan nanti setelah anak itu lahir (Ratnawati, 2020) Kehamilan
merupakan penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi.
Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan menurut kalender internasional.
Maka, dapat disimpulkan bahwa kehamilan merupakan bertemunya sel telur dan
sperma di dalam atau diluar Rahim dan berakhir dengan keluarnya bayi dan
plasenta melalui jalan lahir (Yulaikhah, 2019).
2. Tanda dan gejala kehamilan
Tanda dan Gejala Kehamilan diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu
a. Tanda dan gejala kehamilan pasti Tanda dan gejala kehamilan pasti, antara
lain:

8
1) Ibu merasakan gerakan kuat bayi di dalam perutnya. Sebagian besar
ibu mulai merasakan tendangan bayi pada usia kehamilan lima bulan.
2) Bayi dapat dirasakan di dalam Rahim. Semenjak umur kehamilan 6
atau 7 bulan. 8
3) Denyut jantung bayi dapat terdengar. Saat usia kehamilan menginjak
bulan ke5 atau ke-6 denyut jantung bayi terkadang dapat didengar
menggunakan instrument yang dibuat untuk mendengarkan, seperti
stetoskop atau fetoskop.
4) Tes kehamilan medis menunjukkan bahwa ibu hamil. Tes ini dilakukan
dengan perangkat tes kehamilan di rumah atau di laboratorium dengan
urine atau darah ibu. (Sutanto & Fitriana, 2019). b. Tanda dan gejala
kehamilan tidak pasti
5) Ibu tidak menstruasi Hal ini seringkali menjadi pertama kehamilan. Jika
ini terjadi, ada kemungkinan ibu hamil, tanda sebab berhentinya haid
adalah pertanda dibuahinya sel telur oleh sperma. Kemungkinan
penyebab tanda lain adalah gizi buruk, masalah emosi, atau
menopause (berhenti haid).
6) Mual atau ingin muntah Banyak ibu hamil yang merasakan mual di pagi
hari (morning sickness), namun ada beberapa ibu yang mual sepanjang
hari. Kemungkinan penyebab lain dari mual adalah penyakit atau parsit.
7) Payudara menjadi peka Payudara lebih lunak, sensitive, gatal dan
berdenyut seperti kesemutan dan jika disentuh terasa nyeri. Hal ini
menunjukkan peningkatan produksi hormone esterogen dan
progesterone.
8) Ada bercak darah dan keram perut Adanya bercak darah dank ram
perut disebabkan oleh implantasi atau menempelnya embrio ke dinding
ovulasi atau lepasnya sel telur matang dari Rahim. Hal ini merupakan
keadaan yang normal.
9) Ibu merasa letih dan mengantuk sepanjang hari Rasa letih dan
mengantuk umum dirasakan pada 3 atau 4 bulan pertama kehamilan.
Hal ini diakibatkan oleh perubahan hormone dan kerja ginjal, jantung
serta paru-paru yang semakin keras untuk ibu dan janin. Kemungkinan
penyebab lain tanda ini adalah anemia, gizi buruk, masalah emosi dan
terlalu banyak bekerja.
10) Sakit kepala Sakit kepala terjadi karena lelah, mual, dan tegang serta
depresi yang disebabkan oleh perubahan hormone tubuh saat hamil.

9
Meningkatnya pasokan darah ke tubuh juga membuat ibu hamil pusing
setiap ganti posisi.
11) ibu sering berkemih Tanda ini terjadi pada 3 bulan pertama dan 1
hingga 2 bulan terakhir kehamilan. Kemungkinan penyebab lain tanda
ini adalah stress, infeksi, diabetes, ataupun infeksi saluran kemih.
12) Sambelit Sambelit dapat disebabkan oleh meningkatnya hormone
progesterone. Selain mengendurkan otot Rahim, hormone itu juga
mengendurkan otot dinding usus, sehingga memperlambat gerakan
usus agar penyerapan nutrisi janin lebih sempurna.
13) Sering meludah Sering meludah atau hipersalivasi disebabkan oleh
perubahan kadar esterogen.
14) Temperature basal tubuh naik Temperature basal adalah suhu yang
diambil dari mulut saat bangun pagi. Temperature ini sedikit meningkat
setelah ovulasi dan akan turun ketika mengalami haid.
15) Ngidam Tidak suka atau tidak ingin makanan tertentu merupakan ciri
khas ibu hamil. Penyebabnya adalah perubahan hormone.
16) perut ibu membesar Setelah 3 atau 4 bulan kehamilan biasanya perut
ibu tampak cukup besar sehingga terlihat dari luar. Kemungkinan
penyebab lain tanda ini adalah ibu mengalami kanker atau
pertumbuhan lain di dalam tubuhnya (Sutanto & Fitriana, 2019). c.
Tanda dan gejala kehamilan palsu Pseudocyesis (kehamilan palsu)
merupakan keyakinan dimana seorang wanita merasakan dirinya
sedang hamil namun sebenarnya ia tidak hamil. Wanita yang
mengalami pseudocyesis akan merasakan sebagian besar atau bahkan
semua tandatanda dan gejala kehamilan. Meskipun penyebab pastinya
masih belum diketahui, dokter menduga bahwa faktor psikologislah
yang mungkin menjadi penyebab tubuh untuk “berpikir bahwa ia hamil”.
3. Proses Terjadinya Kehamilan
Menurut Manuaba (2010) proses kehamilan akan terjadi jika terdapat 5
aspek berikut:
a. Ovum Merupakan sel dengan diameter ± 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus
yang terapung-apung dalam vitelius yang dilindungi oleh zona pelusida dan korona
radiata. 8
b. Spermatozoa Bentuk sperma seperti cebong yang terdiri atas kepala (lonjong
sedikit gepeng yang mengandung inti), leher (penghubung antara kepala dan
ekor), ekor (panjang sekitar 10 kali kepala, mengandung energi sehingga dapat

10
bergerak). Pada saat berhubungan seksual dikeluarkan sekitar 3 cc sperma yang
mengandung 40-60 juta sperma setiap cc.
c. Konsepsi Pertemuan inti ovum dengan inti sperma disebut konsepsi atau
fertilisasi dan membentuk zigot. proses konsepsi dapat berlangsung seperti berikut
: 1) Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, dilindungi oleh korona radiata,
yang mengandung persediaan nutrisi. 2) Pada ovum, dijumpai inti dalam bentuk
metafase ditengah sitoplasma yng disebut vitelus. 3) Dalam perjalanan, korona
radiata makin berkurang, nutrisi yang dialirkan kedalam vitelus, melalui saluran
pada zona pelusida. 4) Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba, tempat yang
paling luas yang dindingnya penuh dengan jonjot dan tertutup sel yang mempunyai
silia. Ovum mempunyai hidup terlama di dalam ampula tuba. 5) Ovum siap dibuahi
setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam. Sperma menyebar, masuk melalui
kanalis servikalis dengan kekuatan sendiri. Pada kavum uteri, terjadi proses
kapasitasi yaitu pelepasan 9 lipoprotein dari sperma sehingga mampu
mengadakan fertilisasi. Sperma melanjutkan perjalanan menuju tuba falopi.
Sperma hidup selama tiga hari di dalam genetalia interna. Sperma akan
mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi serta mengikis korona radiata dan zona
pelusida dengan proses hialurodinase. Melalui stoma, sperma mamasuki ovum.
Setelah kepala sperma masuk kedalam ovum, ekornya lepas dan tertinggal diluar.
Inti ovum dan inti sperma bertemu dengan membentuk zigot.
d. Nidasi atau Implantasi Masuknya inti sperma kedalam sitoplasma
membangkitkan kembali pembelahan dalam inti ovum. Pembelahan terus
terjadidan di dalam morula terbentuk ruangan yang mengandung cairan yang
disebut blastula.Sementara itu pada fase sekresi, endometrium semakin tebal dan
semakin banyak mengandung glikogen yang disebut desidua. Sel trofoblas
merupakan sel yang melapisi blastula melakukan destruksi enzimatik proteolitik
sehingga dapat menanamkan diri di dalam endometrium. Proses penanaman
blastula terjadi pada hari ke 6 sampai 7 setelah konsepsi. Pada saat tertanamnya
blastula ke dalam endometrium , mungkin terjadi perdarahan yang disebut tanda
hartman.
e. Plasentasi Nidasi atau implantasi terjadi pada bagian fundus uteri di dinding
depan atau belakang. Sel trofoblas akan menghancurkan endometrium sampai
terjadi pembentukan plasenta yang berasal dari primer vili 10 korealis. Dengan
terjadinya nidasi maka desidua terbagi menjadi desidua basalis yang berhadapan
dengan korion frondusum yang berkembang menjadi plasenta, desidua kapularis

11
yang menutupi hasil konsepsi, desidua yang berlawanan dengan desidua kapularis
adalah desidua parietalis. Vili korealis yang tumbuh tidak subur disebut korion leaf.
4. Perubahan Anatomis dan Fisiologis Kehamilan
a. Uterus Uterus mengalami peningkatan ukuran dan perubahan bentuk. Pada
saat kehamilan uterus akan membesar pada bulan pertama karena pengaruh dari
hormone esterogen dan progesterone yang kadarnya meningkat. Pada wanita
hamil berat uterus 1000 gram dengan panjang kurang lebih 2,5 cm.
b. Decidua Decidua merupakan sebutan yang diberikan kepada endometrium
pada kehamilan. Progesterone dan estrogen pada awalnya diproduksi oleh korpus
luteum yang menyebabkan decidua menjadi lebih tebal , lebih vaskuer dan lebih
kaya di fundus.
c. Myometrium Hormon estrogen sangat berperan dalam pertumbuhan otot di
dalam uterus. Pada usia kehamilan 8 minggu, uterus akan mulai menghasilkan
gelombang kecil dari kontraksi yang dikenal dengan kontraksi Braxton Hicks.
d. Serviks Serviks mengalami pelunakan dan sianosis. Kelenjar pada serviks
mengalami proliferasi. Segera setelah terjadi konsepsi, mucus yang kental akan
diproduksi dan menutup kanalis servikal. 12 e. Vagina dan perineum Adanya
hipervaskularisasi pada saat kehamilan mengakibatkan vagina dan vulva tampak
lebih merah dan agak kebiruan (livide). Tanda ini disebut tanda Chadwick.
f. Ovarium Pada awal kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditas kira –
kira berdiameter 3 cm. kemudian, ia mengecil setelah plasenta terbentuk.
g. Payudara (Breast) Payudara akan membesar dan tegang akibat stimulasi
hormone somatomammotropin, estrogen, dan progesterone tetapi belum
mengeluarkan air susu.
h. Kulit Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat – alat tertentu.
Pigmentasi terjadi karena pengaruh melanophore stimulating hormone (MSH)
yang meningkat. MSH ini adalah salah satu hormon yang juga dikeluarkan oleh
lobus anterior hipifisis. Kadang – kadang terdapat deposit pigmen pada pipi, dahi
dan hidung, yang dikenal dengan kloasma gravidarum. (Sutanto & Fitriana, 2019)

B. Ante Natal Care (ANC)


1. Pengertian Antenatal Care
Antenatal Care / ANC sering disebut dengan perawatan kehamilan. Kehamilan
adalah proses pemeliharaan janin dalam kandungan yang disebabkan pembuahan
sel telur oleh sel sperma. Dalam proses kehamilan terdapat mata rantai yang
saling berkesinambungan, terdiri dari mulai ovulasi pelepasan ovum, terjadi

12
migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi
nidasi (implantasi) pada rahim, pembentukan plasenta, tumbuh kembang hasil
konsepsi sampai kehamilan matur atau aterm (Susilowati dan Kuspriyanto, 2016).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir (Saifuddin, 2009). Trimester Kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu
( Prawirohardjo,2014) : 1) Trimester I adalah usia kehamilan 0 sampai 12 minggu
2) Trimester II adalah usia kehamilan 13 sampai 27 minggu 3) Trimester III adalah
usia kehamilan diatas 28 sampai 40 minggu Antenatal Care adalah perawatan
kesehatan yang diajukan kepada ibu hamil sebelum dan selama hamil dengan
tujuan mendeteksi secara 14 dini masalah kesehatan ibu dan janin, memberikan
penyuluhan atau pendidikan kesehatan dan perencanaan persalinan (Madriwati,
2013). Antenatal care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional untuk
ibu hamil selama masa kehamilan yang dilaksanakan sesuai dengan standar
pelayanan antenatal yang ditetapkan (Kemenkes RI, 2016). Antenatal care
merupakan pelayanan yang diberikan pada ibu hamil untuk memonitor,
mendukung kesehatan ibu dan mendeteksi ibu apakah ibu hamil normal atau
bermasalah (Ai Yeyeh, 2009).
2. Tujuan Antenatal Care
Tujuan Asuhan kehamilan pada kunjungan awal yaitu: mengumpulkan informasi
mengenai ibu hamil yang dapat membantu bidan dalam membangun membina
hubungan yang baik saling percaya antara ibu dan bidan, mendeteksi komplikasi
yang mungkin terjadi, menggunakan data untuk menghitung usia kehamilan dan
tafsiran tanggal persalinan, merencanakan asuhan khusus yang dibutuhkan ibu
(Istri Bartini, 2012). Menurut Rukiah (2013) tujuan dilakukannya pemeriksaan
antenatal yaitu: 1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan
ibu dan tumbuh kembang bayi. 2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan
fisik,maternal dan sosial ibu dan bayi. 15 3) Mengenali secara dini
ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk
riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan. 4) Mempersiapkan
persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan bayinya dengan
trauma seminimal mungkin. 5) Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan
pemberian ASI eksklusif. 6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dapat
menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
3. Standar Pelayanan Minimal Antenatal

13
Pemeriksaan Antenatal Care terbaru sesuai dengan standar pelayanan yaitu
minimal 6 kali pemeriksaan selama kehamilan,dan minimal 2 kali pemeriksaan
oleh dokter pada trimester I dan III. 2 kali pada trimester pertama ( kehamilan
hingga 12 minggu ) , 1 kali pada trimester kedua ( kehamilan diatas 12 minggu
sampai 26 minggu ) , 3 16 kali pada trimester ketiga ( kehamilan diatas 24 minggu
sampai 40 minggu ) (Buku KIA Terbaru Revisi tahun 2020). Standar pelayanan
antenatal adalah pelayanan yang dilakukan kepada ibu hamil dengan memenuhi
kriteria 10T yaitu :
1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2) Ukur tekanan darah
3) Nilai status gizi ( ukur lingkar lengan atas/LILA)
4) Pemeriksaan puncak rahim ( tinggi fundus uteri )
5) Tentukan presentasi janin dan denyut janin ( DJJ )
6) Skrining status imunisasi tetanus dan beikan imunisasi tetanus toksoid
(TT ) bila diperlukan.
7) Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan.
8) Tes laboratorium, tes kehamilan, pemeriksaan hemoglobin darah ( Hb),
pemeriksaan golongan darah ( bila belum pernah dilakukan sebelumnya ),
pemriksaan protein urin ( bila ada indikasi ) yang pemberian pelayanan
disesuaikn dengan trimester kehamilan.
9) Tatalaksana/penanganan kasus sesuia kewenangan.
10) Temu wicara ( konseling ) ( Permenkes,2016 ).

C. Ketidaknyamanan pada kehamilan Ny “U”


1. Mual
Ketidaknyamanan yang dirasakan oleh setiap ibu hamil berbeda-beda pada tiap
trimester kehamilan. Salah satu keluhan yang sering dirasakan dalam periode
kehamilan adalah mual muntah atau bisa disebut juga dengan morning
sickness.Rangsangan yang terjadinya morning sickness yaitu perubahan dalam
metabolisme karbohidrat dan lipid menyebabkan hipoglikemia terutama pada saat
bangun tidur (Madjunkova et al., 2013).
Wanita hamil (50-90%) mengalami mual dan muntah selama trimester pertama,
28% mengalami mual saja, sedangkan 52% mual dan muntah. Gejala itu muncul
biasanya pada minggu ke-4 dan menghilang pada minggu ke-16 serta juga mencapai
puncak antara minggu ke-8 dan minggu ke-12. Sekitar 53% dari terjadinya muntah itu

14
antara pukul 06.00 dan 12.00. Diantaranya 20-30% dari wanita hamil juga dapat
mengalami gejala mual dan muntah pada usia kehamilan di atas 20 minggu sampai
dengan waktu akan melahirkan (Madjunkova et al., 2013).
Mual muntah termasuk gejala alami yang bisa dirasakan oleh ibu hamil terutama
pada ibu hamil trimester I, dimana yang biasanya ibu hamil akan merasakan pusing,
sensasi air liur yang berlebihan,dan mengeluarkan sebagian atau semua makanan
yang sudah dikonsumsi. Adapun pada kasus ibu hamil yang mengalami mual muntah
berlebih dan bertambah parah apalagi sampai mengganggu keadaan umum juga
mengganggu pekerjaan ibu hamil sehari-hari bisa dikatakan dengan ibu hamil dengan
hiperemesis gravidarum. Mual muntah kehamilan dapat berdampak serius bagi ibu
dan janin. Dampak tersering yang merugikan janin akibat muntah yang parah adalah
kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR). Studi prospektif yang
dilakukan McCarthy dkk, 2011, menunjukkan dari 4,8% ibu hamil dengan mual muntah
itu menderita hiperemesis gravidarum, dimana 2,1% membutuhkan rawat inap dan 9%
bisa berkembang menjadi pre-eklampsi serta dapat berisiko mengalami kelahiran
prematur spontan (OR= 2,6; 95% CI 1.2-5.7 (McCarthy et al., 2011). Dan dalam
penelitian Madjunkova dkk, menunjukkan bahwa 95% ibu hamil yang mengalami mual
muntah sedang sampai berat, 13% bisa berkembang menjadi hiperemesis gravidarum
(Madjunkova et al., 2013).
Dalam ilmu kesehatan, pengobatan untuk mengurangi mual muntah pada ibu
hamil dapat dilakukan dengan cara terapi secara farmakologi dan non farmakologi.
Terapi farmakologi dilakukan dengan pemberian antihistamin, antimietik, dan
kortikosteroid. Terapi non farmakologi dilakukan dengan cara pengaturan diet,
dukungan emosional, serta bisa juga menggunakan akupresur dan jahe (Runiari,
2010). Adapun penggunaan terapi komplementer dan alternatif atau Complementary
and Alternative Medicine (CAM) yang semakin populer pada masyarakat umum dan
tenaga kesehatan profesional, dengan insiden antara 30% dan 50%(Danise, 2009).
Salah satu carayang gampang diterapkan dalam masyarakat diantaranya dengan
teknik acupressure pericardium. Proses teknik akupresur menitik beratkan pada titik-
titik saraf tubuh(Fengge, 2012). Akupresur adalah merupakan teknik pengobatan
komplementer yang berkaitan dengan akupunktur yaitu dengan melakukan tekanan
pada titik-titik tertentu pada tubuh. Di dalam pengobatan Tiongkok, titik perikardium 6
dianggap kunci dalam mengurangi gejala mual muntah. Gejala pada mual muntah
tersebut dapat dikurangi dengan tekanan langsung atau memakai gelang tangan
(Wrist Band)pada 3 jari di bawah pergelangan tangan (Ebrahimi et al., 2010). Adapun
cara lain yang dapat dilakukan selain teknik acupressure pericardium yaitu bisa

15
dengan pemberian aromaterapi. Aromaterapi merupakan teknik penggunaan minyak
esensial dari tumbuhan yang digunakan secara intensif pada pencegahan atau
mengobati penyakit, mengurangi stres, atau meningkatkan status kesehatan baik fisik
maupun psikologis(Tillett and Ames, 2010). Minyak aroma terapi juga banyak
disarankan oleh praktisi folkloric yang juga bermanfaat pada penyakit Alzheimer,
kanker, kardiovaskular, kehamilan, nyeri persalinan, dll(Jimbo et al., 2009).Salah satu
penelitian mengungkapkan bahwa efek pijat, pijat aromaterapi, dan aromaterapi
dianjurkan untuk pelayanan ibu hamil begitu juga pelayanan ibu postpartum. Dalam
penelitian yang dilakukan memberikan efek produksi ASI yang meningkat setelah
dilakukan perlakun. Cara ini juga menjadi solusi alternatif untuk memecahkan
masalah, terutama bagi wanita yang mengalami keluhan atau kecemasan dalam
proses kehamilan maupun postpartum (Agustina et al., 2016).
Namun dalam pemilihan pemberian aromaterapi juga harus diperhatikan, karena
ada beberapa aromaterapi yang memiliki kontra indikasi pada keluhan yang
dirasakan.Menurut penelitian (Damarasri, 2017), minyak esensial (Citruslemon)
adalah salah satu minyak herbal yang paling banyak digunakan pada kehamilan dan
dianggap sebagai obat yang aman pada kehamilan. Menurut salah satu studi dalam
penelitian ini, 40% wanita telah menggunakan aroma lemon untuk meredakan mual
dan muntah, dan 26,5% dari mereka telah mengakui aromaterapi citrus adalah cara
yang efektif untuk mengontrol gejala mual muntah.
2. Nyeri kepala
Pada awal kehamilan keluhan sakit kepala merupakan hal yang normal, biasanya
terjadi pada trimester awal hingga ketiga. Sakit kepala merupakan nyeri difus
diberbagai bagian kepala yang bervariasi dalam intensitas, sisi dan durasi yang
merupakan keluhan neurologis tersering selama kehamilan. Sakit kepala ini secara
fisiologis timbul seiring dengan pertumbuhan janin, karena aliran darah pada ibu hamil
akan berusaha mengimbangi sirkulasi darah yang meningkat secara tiba – tiba
(Ratna, 2009).
Cara pengobatan untuk mengurangi dan menghilangkan sakit kepala yang dibagi
menjadi 2, pertama dengan pemberian terapi obat-obatan, kedua dengan cara
alternatif seperti pemberian aroma terapi, pijat relaksasi, kompres panas- dingin.
Pengobatan alternatif untuk obat yang dapat menyebabkan sakit kepala, salah
satunya adalah pijat relaksasi, pengobatan ini dilakukan dengan cara melakukan
pemijatan pada area temporalis, kepala, bahu dan punggung dengan lembut.
Beberapa penelitian yang melibatkan survei terhadap wanita hamil menurut
riskesdes tahun 2010 menunjukan bahwa sekitar 16 % wanita hamil di trimester

16
pertama mengalami sakit kepala. Diperkirakan bahwa 1 dari 5 pada wanita hamil
mengalami cephalgia. Hasil survey menunjukkan bahwa 17 % wanita hamil
mengalami migrain di trimester pertama kehamilannya. Diduga bahwa penyebab dari
migrain pada ibu hamil karena meningkatnya aliran darah ke otak.
Cephalgia yang dialami ibu hamil di trimester pertama disebabkan terdapat
peningkatan aliran darah ke tubuh. Ketika ibu hamil dalam keadaan duduk, kemudian
berbaring dan sebaliknya, system sirkulasi darah sulit berdaptasi pada keadaan ini
sehingga menyebabkan cephalgia. Sakit kepala atau pusing yang lebih sering dari
biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Faktor lain yang dapat
menyebabkan cephalgia adalah pola makan yang tidak teratur, perasaan tegang dan
depresi.
Penatalaksanaan cephalgia pada ibu hamil trimester pertama dapat secara
farmakologi dan non farmakologi. Penanganan pada non farmakologi antara lain
dengan akupresur, relaksasai, imajinasi terbimbing, akupuntur dan psikoterapi.
(Sulistyoningrum, 2017). Akupresur (pemijatan) merupakan teknik penanganan
penyakit dengan memijat bagian tubuh tertentu untuk mengaktifkan peredaran energi
vital qi. Akupresur juga disebut dengan akupuntur tanpa jarum karena tekniknya
menekan titik-titik tertentu menggunakan jari tangan.(Jayanti & Mayasari; Pravikasari,
2014). Tugas seorang bidan dalam menangani cephalgia pada ibu hamil trimester
pertama adalah dengan mampu mengurangi nyeri cepahlgia baik ssecara farmakologi
maupun non farmakologi sehingga ibu dapat melewati masa ini. (Hasanah, 2014)

D. Teori Manajemen Asuhan Kebidanan Varney


1. Pengertian Manajemen Kebidanan
Manajemen Kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan
sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan
teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian/tahapan yang
logis untuk pengambilan suatu keputusan terfokus pada klien.
2. Langkah – langkah dalam manajemen
Manajemen kebidanan tujuh langkah varney (makalah kebidanan) Proses
manajemen adalah proses memecahkan masalah dengan menggunakan
metode yang terorganisir meliputi pikiran dan tindakan dengan urutan logis untuk
keuntungan pasien dan pemberian asuhan dengan menunjukan pernyataan
yang jelas tentang proses berpikir dan tindakan.
Manajemen kebidanan memberikan asuhan komprehensif, terdiri dari 7 langkah :

17
1. Langkah I (Pengkajian)
Pada tahap ini, bidan harus mengumpulkan data dasar klien secara lengkap untuk
mengevaluasi pasien, meliputi identitas riwayat pemeriksaan fisik, pemeriksaan
panggul atas indikasi, mempelajari catatan sekarang atau laporan yang lalu,
mempelajari data laboratorium dan membuat laporan singkat untuk menentukan
kondisi pasien.
a. Data subjektif diperoleh melalui anamnesis. Untuk memperoleh data
subyektif dapat dilakukan dengan cara menanyakan keluhan pasien, riwayat
kesehatan, riwayat haid, riwayat kehamilan, riwayat persalinan, dan riwayat
nifas. (Asuhan Kebidanan Antenatal, 2006).
b. Data objektif didapatkan melalui:
1) Pemeriksaan fisik
Palpasi abdomen : untuk memastikan volume cairan amnion. Jika ketuban
benar-benar pecah, palpasi abdomen kadang-kadang dapat mendeteksi
berkurangnya cairan, karena terdapat peningkatan molase uterus dan
dinding abdomen di sekeliling janin dan penurunan ballottement (Varney,
2010:399)
2) Pemeriksaan anogenital dengan speculum steril
i.Inspeksi genetalia eksterna untuk melihat adanya cairan.
ii.Lihat adanya cairan yang mengalir dari ostium serviks
iii.Lihat genangan cairan amnion, memiliki bau apek yang khas, yang
membedakan dari bau urine.
iv.Observasi cairan yang keluar untuk melihat adanya lanugo atau verniks
kaseosa.
v.Lihat serviks untuk memperkirakan pembukaan jika
pemeriksaan dalam tidak dilakukan.
vi.Lihat serviks untuk mengetahui adanya prolaps tali pusat atau
ekstremitas janin.
3) Periksa dalam (Vagina toucher) meliputi:
i.Pembukaan : pada primipara kurang dari 3 cm dan pada multipara kurang
dari 5 cm (dr. indogamers, 2006)
ii.Ketuban sudah pecah (ketuban negatif)
4) Pemeriksaan laboratorium
i. Uji pakis positif : dengan meneteskan air ketuban pada objek glass dan
biarkan kering, pemeriksaan mikroskopis menunjukkan Kristal cairan
amnion dan gambaran daun pakis (Nurhayati, 2010)

18
ii. Uji kertas nitrazin positif : jika kertas nitrazin merah berubah menjadi biru,
menunjukkan adanya cairan ketuban (alkalis)

iii. Ultrasonografi : untuk pemeriksaan oligohidramnion jika pemeriksaan


sebelumnya tidak memberikan gambaran yang jelas pecah ketuban
(Varney, 2010)
2. Langkah II (Interpretasi data)
Adalah interpretasi data untuk spesifikasi masalah atau diagnosa. Data yang
tersedia di interpretasikan sehingga diketahui diagnosa dan masalah spesifik.
Pada ibu dengan ketuban pecah dini interpretasi datanya biasanya: Ny. M umur 19
tahun G1P0A0 hamil 39 minggu, inpartu kala I fase aktif dengan Ketuban Pecah
Dini Janin tunggal hidup intrauterin presentasi kepala.
3. Langkah III (Identifikasi diagnosa dan masalah potensial)
Langkah selanjutnya adalah identifikasi masalah-masalah potensial masalah atau
penyulit yang mungkin muncul. Langkah ini penting untuk menyusun persiapan
antisipasi, sehingga kita selalu siap siaga dalam menghadapi berbagai
kemungkinan.
Diagnosa potensial pada ibu dengan KPD adalah infeksi dan terjadinya gawat
janin. (Ai Yeyeh, 2010)
4. Langkah IV (Identifikasi tindakan segera dan atau kolaborasi)
Pada langkah ini bidan menentukan kebutuhan terhadap tindakan segera,
melakukan konsultasi atau kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan
kondisi klien. (Ai Yeyeh, 2010)
Kolaborasi pada KPD salah satunya adalah untuk mengantisipasi diagnosa
potensial terjadinya infeksi yaitu dengan pemberian antibiotic injeksi Cefotaxin 2 x
1 gram/ hari dan pemberian oksigen 2 liter per menit.
5. Langkah V (Rencana menyeluruh asuhan kebidanan)
Membuat rencana asuhan komperehensif, ditentukan oleh langkah- langkah
sebelumnya, merupakan hasil pengembangan dari masalah sekarang antisipasi
masalah dan diagnosa juga melengkapi data yang kurang serta data tambahan
yang penting sebagai informasi untuk data dasar.
Rencana asuhan kebidanan pada kasus KPD adalah Melakukan penilaian
kemajuan persalinan setiap 4 jam, kondisi ibu dan janinnya (HIS dan DJJ) setiap
30 menit, pengeluaran per-vaginam setiap 2 jam dan mencatatnya di lembar

19
observasi, serta memerikan therapy sesuai program pengobatan dari dokter. (Ai
Yeyeh, 2010)
6. Langkah VI (Pelaksanaan)
Adalah implementasi dari rencana asuhan yang komprehensif, ini mungkin
seluruhnya diselesaikan oleh bidan atau sebagian oleh wanita atau anggota team
kesehatan lainnya.
Pelaksanaan asuhan kebidanan pada kasus KPD disesuaikan dengan
perencanaan yang disusun yaitu Melakukan penilaian kemajuan persalinan setiap
4 jam, kondisi ibu dan janinnya (HIS dan DJJ) setiap 30 menit, pengeluaran per-
vaginam setiap 2 jam dan mencatatnya di lembar observasi, serta memerikan
therapy sesuai program pengobatan dari dokter. (Ai Yeyeh, 2010)
7. Langkah VII (Evaluasi)
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang diberikan, meliputi
apakan pemenuhan kebutuhan telah terpenuhi sesuai diagnosis dan masalah.
Rencana dianggap efektif jika pelaksanaannya memang efektif Pada kasus KPD
yang dievaluasi adalah terjadinya infeksi atau tidak, selama proses persalinan dan
sesudah persalinan (post partum) (Ai Yeyeh, 2010)

E. Konsep Homecare
Homecare mulai berkembang sejak tahun 1700-an dengan pelayanan home visite
pada keluarga yang kurang mampu.Boston dispensary, merupakan Lembaga yang
pertama kali memberikan pelayanan dengan konsep home di amerika serikat pada tahun
1796. Di Indonesia, Home care telah diperkenalkan sejak tahun 1974. Hingga kini home
care telah berkembang pesat ditengah-tengan masyarakat Indonesia dan menjadi bagian
pelayanan terintegrasi di klinik. Home care adalah pelayanan yang berkesinambungan
dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga ditempat tinggal mereka
yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan Kesehatan atau
memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit (Depkes, RI
2002). Pelayanaan diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien atau keluarga yang
direncanakan dan dikoordinasi pemberi pelayanan melalui staf yang diatur berdasarkan
perjanjian Bersama. Sedangkan menurut Neis dan Mc Ewen (2001) menyatakan home
health care adalah system dimana pelayanan Kesehatan danpelayanna sosial diberikan di
rumah kepada orang-orang yang cacat atau orang-orang yang harus tinggal di rumah
karena kondisi kesehatannya.
Tujuan dari pelayanan home care adalah untuk meningkatkan, mempertahnakan
atau memaksimalkan tingkat kemandirian, serta meminimalkan dampak dari penyakit

20
untuk mencapai kemampuan individu secara optimal dalam jangka waktu yang lama
secara komprehensif dan berkesinambungan. Manfaat home care sebagai berikut :
a. Pelayanan akan lebih sempurna, holistic dan komprehensif
b. Pelayanan akan lebih professional
c. Pelayanan keperawatan mandiri bisa diaplikasikan dengan dibawah
naungan legal dan etika keperawatan.
d. Kebutuhan pasien akan dapat terpenuhi sehingg apasien akna lebih
nyaman dan puas

Peran bidan dalam pelayanan home care sebagai berikut :

a. Pastient educator
b. Patient advocate
c. Case manager (sebagai manajer kasus dengan pengkajian, dengan
menginplementasikan dan mengevaluasi)
d. Spiritual-aeshetic communer (memberikan apresiasi terhadap upaya
penyembuuhan lain yahng dilakukan oleh pasien sesuai dengan budaya
dan keyakinan pasien.
Keterampilan dasar yang harus dimiliki dalam pelayanan homecare adalah
a. Keterampilan pengkajian dan evaluasi
b. Komunikasi yang efektif
c. Pengambilan keputusan
d. Kemampuan dokumentasi
e. Kemampuan berfikir fleksibel, kritis dan kreatif
f. Mengatur diri
g. Penanganan kegawatdarurat

21
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN HOME CARE PADA NY “U” G2P01A0 UK 8-9 MINGGU


DENGAN KEHAMILAN NORMAL TRIMESTER I

DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS KARANG TALIWANG

A. PERSIAPAN ALAT-ALAT DAN BAHAN-BAHAN HOMECARE KEHAMILAN


1. Persiapan bahan-bahan untuk penggalian Riwayat kesehatan

b. Pena

c. Kalender kehamilan

d. Alat bantu untuk melakukan konseling (Leaflet)

2. Persiapan peralatan untuk melakukan pemeriksaan antenatal

e. Tensi meter

f. Thermometer

g. Stetoskop

h. Penlight

i. Sarung tangan bersih

j. Pengukuran tinggi badan

k. Penimbang berat badan

22
Tanggal : kamis, 16 November 2023

Jam : 09.30 Wita

Ruangan : Di Rumah Ny. “U”, Karang Mas Mas

NO. Registrasi :

I. PENGUMPULAN DATA DASAR

A. DATA SUBYEKTIF (S)


Nama klien : Ny “U” Nama suami : Tn “I”
Umur : 20 th Umur : 34 th
Suku : Sasak Suku : Sasak
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : karang mas mas
No hp : 087744774404

Anamnesa Kebidanan

1. Tujuan/alasan berkunjung ke rumah pasien

Ingin melakukan pemeriksaan dan memberikan Pendidikan


Kesehatan terkait dengan keluhan yang dirasakan ibu.

2. Keluhan utama

Ibu mengatakan/mengeluhkan sering mual dan pusing.Ketika merasa


ingin mual beliau langsung memakan biscuit atau cemilan lainnya,
Ketika pusing beliau lebih milih untuk beristirahat dengan berbaring
miring kiri.
23
3. Tanda-tanda bahaya

Ibu mengatakan tidak pernah mengalami bahaya seperti keluar darah


dari jalan lahir, ketuban pecah belum waktunya, muntah terus
menerus dan tidak mau makan, demam tinggi dan bengkak pada
wajah, dan tangan, sakit kepala yang berlebihan disertai kejang akan
tetapi ibu mengatakan ada bengkak pada kaki, akan tetapi tidak
nyeri.

4.Riwayat sosial ekonomi:

a.Status perkawinan : Menikah sah

b.Menikah : Pertama

c. Lama menikah : 2 Bulan

d.Bahasa yang digunakan : ibu mengatakan menggunakan Bahasa


sasak di rumah

e.Kebiasaan hidup sehat : ibu mengatakan tidak pernah merokok, tidak


mengonsumsi obat-obatan terlarang dan tidak minum alcohol

f.Dukungan dari suami dan keluarga : ibu mengatakan suami sangat


mendukung dengan adanya kehamilannya dengan selalu mengingatkan
untuk minum obat tablet tambah darah dan vitamin yang diberikan oleh
bidan serta selalu mengantarkan ibu ke fasilitas Kesehatan untuk periksa
kehamilan

g.Status Kesehatan suami : ibu mengatakan suaminya dalam keadaan


sehat, akan tetapi suami merokok dan tidak mengonsumsi alkohol dan
obat-obatan terlarang

h.Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan : Ibu mengatakan bahwa


keluarganya sangat senang dengan kehamilan ibu

i.Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan : tidak ada

j.Hubungan seks selama kehamilan : Ibu mengatakan bel

k.Pengambilan keputusan dalam keluarga : Suami dan istri

l.Rencana tempat persalinan : Ibu mengatakan ingin bersalin di Puskesmas


karang taliwang dan di tolong oleh bidan

24
m. Persiapan persalinan :

1) Transportasi : Motor pribadi

2) Pendamping persalinan : Suami

3) Alat-alat dan pakaian ibu dan bayi : belum disiapkan

4) Donor darah : Belum disiapkan

4. Riwayat Kesehatan/penyakit yang pernah/sedang diderita:

1) Jantung : Tidak ada

2) Hipertensi : Tidak ada

3) Diabetes Mellitus : Tidak ada

4) Asma : Tidak ada

5) Penyakit ginjal : Tidak ada

6) Riwayat alergi : Tidak ada

7) Gangguan mental : Tidak ada

8) Sircle cell disease : Tidak ada

9) Penyakit lain : Tidak ada

5. Riwayat Kesehatan keluarga:

1) Jantung : Tidak ada

2) Hipertensi : Tidak ada

3) Diabetes Mellitus : Tidak ada

4) Keturunan kembar : Tidak ada

5) Alergi : Tidak ada

6) Epilepsy : Tidak ada

7) Kelainan mental : Tidak ada

8) Kelainana kongenital : Tidak ada

9) Lain-lain : Tidak ada

25
6. Riwayat penyakit menular seksual:

1) Riwayat diagnosis dan pengobatan seksual


transmitted infection termasuk AIDS : Tidak ada

2) Pengeluaran vagina yang abnormal : Tidak ada

3) Luka dan pembengkakan pada vagina : Tidak ada

4) Rasa nyeri pada saat berkemih : Tidak ada

5) Diare yang berkelanjutan hingga 1 bulan : Tidak ada

7. Riwayat operasi:

1) Operasi atau luka pada pelvik : Tidak ada

2) Transfuse darah : Tidak ada

8. Riwayat menstruasi :

1) Usia menstruasi : 12 tahun

2) Siklus menstruasi : 28 hari

3) Lama menstruasi : 7 hari

4) Jumlah darah : ± 50 cc

5) Rasa sakit pada saat menstruasi/dismenorhea : tidak ada

6) Riwayat kontrasepsi : Tidak ada

7) Metode yang pernah dipakai : Tidak ada

8) Alasan berhenti : Tidak ada

9) Lama penggunaan kontrasepsi sebelum hamil : Tidak ada

10) Rencana KB : suntik 3 bulan

9. Riwayat kehamilan ini :

1) Hamil ke :1

2) HPHT : 15-09-2023

3) Umur kehamilan menurut ibu : ibu mengatakan usia


kehamilannya 8 minggu
4) Pergerakan fetus dirasakan pertama kali : belum dirasakan
26
5) Pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir : belum ada

6) Keluhan yang dirasakan selama kehamilan :

Tabel 1

Keluhan Trimester Terapi


TM I Mual dan nyeri kepala SF, 1*1 TT3

TM II
TM III

7) Tanda bahaya/penyulit : tidak ada

8) Riwayat ANC : 2 kali, dengan rincian 2 kali di puskesmas


karang taliwang.
9) Imunisasi TT : TT2
10) Kekhawatiran-kekhawatiran khusus : Ibu mengatakan takut
jika anaknya lahir tidak normal
11) Obat yang dikonsumsi/ termasuk jamu : Tablet Tambah
Darah Tablet FE yang di konsumsi : 3 lembar setiap bulan,
akan tetapi hanya dikonsumsi 2 lembar saja karena merasa
males. Jadi 20 kali 2 = (40 tablet)

10. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu :

Tabel 2

no Hamil Jenis Penolong Tempat penyulit Anak


H P N jk bb H/M usia
ke Persalinan Persalianan persalinan
1 ini

11. Riwayat diet gizi/makanan yang dikonsumsi sehari-hari:

Tabel 3

27
Sebelum
Makan Selama hamil
hamil
Frekuensi makan 2-3 kali sehari 1-2 kali sehari
Porsi makan 1 piring 1 piring
Menu/jenis makanan Nasi, ayam, Nasi,roti,ayam,sayur

sayur
Sebelum
Minum Selama hamil
hamil
Frekuensi minum 4-5 gelas 8-10 gelas sehari

sehari
Jenis Air putih Air putih
Penyulit Tidak ada Tidak ada

12. Pola eliminasi

Tabel 4

BAB Sebelum hamil Selama hamil


Frekuensi 1-2 kali sehari 1 kali sehari
Konsistensi Lunak Lunak
Warna Kuning Kuning kecoklatan
Penyulit Tidak ada Tidak ada

BAK Sebelum hamil Selama hamil


Frekuensi 3-4 kali sehari 7-8 kali sehari
Konsistensi Cair Cair
Warna Kuning jernih Kuning agak coklat
Penyulit Tidak ada Tidak ada

28
13.Pola istirahat dan tidur

Tabel 5

Tidur Sebelum hamil Selama hamil


Siang 1 jam 2 jam
Malam 7-8 jam 7-8 jam

Penyulit Tidak ada Tidak ada

14.Beban kerja/aktifitas sehari-hari di rumah selama hamil :

Ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah seperti nyapu, ngepel,


masak, mencuci baju akan tetapi kadang dibantu oleh suami bila
kecapean.

15.Persoalan Hygiene

Tabel 6

Frekuensi
Kebersihan diri
Sebelum hamil Selama hamil
Mandi 3 kali sehari 1-2 kali sehari
Sikat gigi 2 kali sehari 2 kali sehari
Cuci rambut 3 kali seminggu 2 kali seminggu
Ganti pakaian 2-3 kali sehari 2 kali sehari

2. DATA OBYEKTIF (O)

1. Keadaan umum : Baik


Kesadaran : Composmentis
Emosi : Stabil

HTP : 22 -6-2023

Postur tubuh : Normal

Usia kehamilan : 8 minggu 3 hari

2. Berat badan saat ini : 55 kg

29
BB sebelum hamil : 54 kg
Kenaikan BB selama hamil : 1 kg
Tinggi badan : 146 cm

LILA : 26,5 cm

IMT : 25 kg/m²

3. Tanda-Tanda Vital

Tekanan darah : 110/80 mmHg

Suhu tubuh : 36,6 ºC

Denyut nadi : 80 kali permenit

Pernafasan : 22 kali permenit

4. Pemeriksaan fisik

a. Kepala dan rambut

Inspeksi : Rambut berwarna hitam

Distribusi : Merata

Ketombe : tidak ada

Rontok : Tidak ada

Lesi : Tidak ada

Palpasi/nyeri tekan : Tidak ada

Benjolan/massa : Tidak ada

b. Wajah

Simetris : Simetris

Pucat : Tidak ada

Cloasma Gravidarum : Tidak ada

c. Mata

Inspeksi kemampuan berkedip normal, Gerakan kedua bola mata


normal, pupil sama besar, refleks pupil terhadap Cahaya, positive,
konjungtiva normal (tidak pucat/tidak anemis) sklera putih/tidak
ikterus

30
d. Mulut dan gigi
inspeksi
Bibir : Lembab

Rahang dan lidah : Tidak pucat

Gigi dan gusi : gigi bersih, caries (-)

e. Leher

Palpasi

Kelenjar tyroid : Tidak ada

Pembesaran Kelenjar getah bening/limgfe : Tidak ada

Pembesaran Bendungan vena jugularis : Tidak ada

f. Payudara
Inspeksi
Areola : Hiperpigmentasi

Putting susu : Menonjol

Simetris : Simetris

Palpasi

Benjolan/massa atau tumor : Tidak ada


Pengeluaran : Tidak ada
Rasa nyeri tekan : Tidak ada

g. Abdomen
Inspeksi
Bekas luka operasi : Tidak ada

Striae : Striae Albican

Linea : Linea alba

Palpasi :

Leopold I : Belum Teraba

Leopold II : Tidak dilakukan

Leopold III : Tidak dilakukan


31
Leopold Iv : Tidak dilakukan
DJJ : -

PBBJ : -

Kontraksi : Tidak ada

h. Extremitas atas dan bawah

Extremitas atas : kanan/kiri

1) Rasa nyeri : Tidak ada

2) Oedema : Tidak ada

3) Pucat pada telapat tangan : Tidak ada


Extremitas bawah
1) Oedema : Tidak ada

2) Varises : Tidak ada

3) Reflek patella : positif, kiri (+), kanan (+)

5. Pemeriksaan Laboratorium/penunjang

II. INTERPRETASI DATA DASAR

i. Diagnosa

Ibu : G1P0A0H0, umur kehamilan 8-9 minggu, keadaan umum ibu


baik

Data dasar

 Ibu mengatakan hamil yang pertama

 Ibu mengatakan umur kehamilannya baru 2 bulan

 HPHT:15-09-2023, HTP: 22 Juni 2023, UK 8 Minggu 3 hari, K/U ibu


Baik, kesadaran composmentis, emosi stabil, TD: 110/80 mmHg, N:
80 x/m, RR: 20 x/m, S: 36.6 ºC
 Belum Teraba

 Masalah : ketidaknyamanan mual dan nyeri kepala


 Kebutuhan : penjelasan tentang ketidaknyamanan

III. MENGIDENTIFIKASI MASALAH/DIAGNOSA POTENSIAL

32
Tidak ada

IV. KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA

Tidak ada

V. PERENCANAAN

1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan

2. Beritahu ibu penyebab keluhan mual dan pusing

3. Motivasi ibu untuk tetap minum obat tablet tambah darah serta
vitamin yang diberikan oleh bidan secara rutin
4. Berikan KIE tentang

a. Tanda-tanda bahaya kehamilan

b. Nutrisi ibu hamil

5. Ingatkan kembali mengenai kunjungan ulang ke puskesmas 1 bulan lagi


dan jika ada keluhan atau tanda-tanda bahaya kehamilan, maka segera
datang ke fasilitas Kesehatan.
VI. PENATALAKSANAAN

1. Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaa umum ibu dan
janinmasih dalam batas normal, ditandai dengan TD:110/80 mmHg, N:
80x/menit, RR: 20x/menit, dan suhu :36.6⁰C, janin teraba, usia kehamilan
8 minggu 3 hari.
2. Menjelaskan kepada ibu tentang keluhan yang dirasakan ibu yaitu mual
dan pusing
a. Mual

Mual (nausea) adalah gejala yang wajar dan sering didapatkan


pada kehamilan trimester I Mual biasanya terjadi pada pagi
hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari

cara mengatasinya bisa dengan mengonsumsi madu jahe. Madu dan


Jahe memiliki manfaat untuk mengurangi mual , selain itu ibu juga
bisa makan sedikit sedikit tapi sering.

Untuk membuat minuman madu jahe, berikut adalah resep


pembuatan minuman madu jahe adalah dengan cara mendidihkan
air sebanyak dua setengah gelas. Dua ruas jahe yang sudah
dikupas dimasukkan ke dalam air, direbus, hingga air berkurang
33
menjadi lebih kuransetengah gelas, api dimatikan. Air jahe
kemudian dimasukkan ke dalam gelas dan dicampur
masing-masing gelas dengan satu sendok makan madu, setelah
agak air jahe menjadi hangat. Minuman madu jahe diminum pagi dan
sore hari.

b. Nyeri kepala

Keluhan pusing yang darasakan oleh wanita hamil disebabkan


karena aliran darah yang berusaha mengimbangi sirkulasi darah
yang meningkat seiring dengan pertumbuhan jani ketika masuk
trimester kedua kehamilan, rahim yang membesar dapat menekan
pembuluh darah, sehingga kepala terasa sakit atau pusing. Pada ibu
hamil dengan pusing akan terjadi gangguan pola istirahat sehingga
aliran darah ibu ke bayi terganggu, selain itu ibu akan mengalami
stres (depresi) sehingga akan menyebabkan distres janin. Pusing
yang terjadi pada kehamilan trimester I dan II adalah keadaan
fisiologis, kecuali pusing yang dialami mengarah ke
hipertensi,anemia,atau gejala lainnya.

Cara mengatasi pusing pada ibu hamil trimester I yaitu dalam


penanganan ibu di rumah diperlukan tambahan zat besi untuk
meningkatkan kadar hemoglobin dengan meningkatkan asupan
makanan yang mengandung zat besi. Penanganan ibu di rumah yaitu
selain melalui pengelolaan makanan juga dengan istirahat dan tidur
yang cukup, berbaring dengan posisi kaki lebih ditinggikan,
mengurangi aktivitas yang berat dan melelahkan, dan tehnik nafas
dalam

2. Memotivasi ibu untuk tetap minum obat penambah darah serta vitamin
yang diberikan secara rutin karena dapat mencukupi kebutuhan zat besi
harian yang mungkin tidak dapat dipenuhi dengan makanan.
3. Memberikan KIE tentang:

a. Tanda-tanda bahaya kehamilan

Memeberitahu kepada ibu tanda-tanda bahaya kehamilan yaitu:


Perdarahan pervaginam, demam tinggi, sakit kepala yang hebat,
bengkak pada kaki, wajah dan tangan, penglihatan kabur, ketuban
pecah sebelum wakutnhya, kejang-kejnag. Jika ibu mendapati salah
34
satu tenda bahaya diatas maka segera datang ke fasilitisa
Kesehatan.

b. Nutrisi ibu hamil

Mengingatkan ibu untuk selalu mengonsumsi makanan yang bergizi,


dengan makan-makanan yang mengandung nutrisi seperti:

1) folat dan asam foalt

folat adalah vitamin B yang berperan penting dalam mencegah


cacat tabung saraf pada bayi, yaitu kelainan serius pada otak
dan sum-sum tulang belakang. Sedangkan asam folat
merupakan bentuk sintesis folat yang dapat ditemukan dalam
suplemen dan makanan yang bergizi, suplemen asam folat
sudah terbukti dapat menurunkan resiko kelahiran premature dan
berat badan bayi lahir rendah .

American collage obstetrics and ginecology (ACOG) merekomendasikan


ibu mengonsumsi 600-800 mikrogram folat selama kehamilan. Ibu bisa
mendapatkan asupan folat dari makanan seperti hati, kacang-kacangan,
telur, sayuran berdaun hijau yua, serta kacang polong.

2) Kalsium

Kalsium merupakan nutrisi penting yang perlu ibu penuhi guna


membentuk tulang dan gigi bayi yang kuat. Kalsium juga
membantu system peredaran darah darah, otot, dan saraf ibu
berjalan dengan normal.

Ibu hamil membutuhkan 1000 miligram kalsium yang bisa dibagi


dalam 2 disis 500 miligram. kalsium yang baik bida ditemukan di
susu, youghurt, keju, ikan, dan seafood yang rendah merkuri,
seperti salmon, udang dan ikan lele, pada tahu juga mengandung
kalsium dan sayuran berdaun hujau tua.

3) Vitamin D

Membantu membangun tulang dan gigi bayi yang kuat ibu hamil
membutuhkan asupan vitamin D sebanyak 600 unit internasional
(IU) perhari. Ikan berlemak seperti salmon merupakan sumber
vitamin D yang baik. Adapun pilihan makanan yang lainnya untuk
mendapatkan asuhan Vit. D yaitu susu, dan jus jeruk
35
4) Zat besi

Tubuh ibu membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin


yaitu protein dalam sel darah merah yang bertugas membawa
oksigen ke jaringan.selama kehamilan ibu membutuhkan asupan
zat besi untuk memasok oksigen ke bayi. Bila ibu tidak mendapat
asupan zat besi yang cukup ibu akan mengalami anemia
defisiensi besi yang parah selama kehamilan. Juga meningkatkan
resiko kelahiran bayi premature dan berat badan bayi lahir rendah.
Serta depresi post partum.

Ibu hamil membutuhkan 27 miligram zat besi dalam satu hari.


Cara untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tersebut yaitu ibu dapat
menginsumsi makanan seperti daging merah tanpa lemak, ungags
dan ikan, pilihan makanna lain yang mengandung zat besi yaitu
sereal yang diperkaya zat besi, kacang-kacangan dan sayuran.

6. Mengingatkan Kembali mengenai kunjungan ulang ke puskesmas 1 bulan


lagi dan jika ada keluhan atau tanda-tanda bahaya kehamilan, maka
segera datang ke fasilitas Kesehatan.

VII. EVALUASI

1. Ibu mengetahui keadaannya

2. Ibu mengetahui tentang ketidaknyamanan yang dirasakan dan berusaha


untuk mengatasinya sesuai dengan anjuran yang telah diberikan
3. Ibu bersedia untuk selalu mengonsumsi tablet tambah darah

4. Ibu mengerti dengan KIE yang diberikan hal ini terbukti dengan
pertanyaan yang diajukan dan ibu bisa menjawab pertanyaan tersebut
dengan benar
5. Ibu mengerti dan bersedia untuk melakukan kunjungan ulang Kembali
dan bersedia untuk datang Kembali apabila merasakan keluhan

36
BAB V

PEMBAHASAN

Klien Bernama Ny. “U” usia 20 tahun G1P0A0H0 hamil 8 minggu, teraba
ballottement, yang bertempat tinggal di karang mas mas. Ny. “U” saat ini
mengandung anak pertama. Selama kehamilan, ia sangat rutin memeriksakan
kehamilannya, pada kehamilannya yang menginjak 8 minggu ini Ny. “U” sudah
melakukan pemeriksaan kehamilan sebayak 2 kali, dengan rincian 2 kali di
puskesmas karang taliwang, awal periksa di puskesmas karang taliwang tanggal
25 Oktober 2023, saat itu Ny. “R” hanya memeriksakan kehamilan.
Frekuensi pemeriksaan ini telah memenuhi standar pada trimester 1 yang
dimana pada Buku pedoman ANC versi revisi merupakan buku pedoman
pelayanan ANC terpadu tahun 2021 edisi ke-3, disampaikan bahwa ANC
dilaksanakan minimal 6 kali, dengan rincian 2 kali di trimester pertama, 1 kali di
trimester kedua dan 43 kali ditrimester ketiga. dimana pada ANC kunjungan
pertama di dokter akan melakukan skrining dan menangani faktor risiko
kehamilan. Sedangkan pada kunjungan kelima di trimester 3 kehamilan, dokter
melaksanakan skrining faktor risiko persalinan (Kementerian Kesehatan RI,
2020). Akan tetapi pada Ny. “U” belum dilakukan skrining oleh dokter.
Menurut penulis tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus mengenai
frekuensi pemeriksaan ANC pada Ny. “U” hanya saja belum ter skrinining oleh
dokter.
Selanjutnya setelah penulis melakukan annamnesa dan melakukan
pemeriksaan fisik yang semua hasilnya masih dalam batas normal dan tidak ada
kelainan-kelainan yang memungkinkan untuk melakukan Tindakan segera
kemudian penulis melanjutkan terkait keluhan Ny. “U” yang dimana Ny.”U”
mengatakan saat ini mengeluhkan mual dan pusing. Keluhan yang dirasakan ibu
merupakan keluhan yang normal dirasakan pada ibu hamil trimester

37
I, hal ini tertera dalam teori pengabdian kepada masyarakat oleh (Meti Patimah,
dkk, 2020) yang berjudul Pendidikan Kesehatan ibu hamil tentang
ketidaknyamanan pada kehamilan trimester I dan penatalaksanaannya.
Disini penulis kemudian memberikan konseling melalui media leaflet
Ketidaknyamanan kehamilan trimester I terkait keluhan Ny.”U” yaitu pada
keluhan Mual, Mual (nause) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala
yang wajar dan sering didapatkan pada kehamilan trimester Mual biasanya
terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari
(Dainty Maternity, Putri Ariska, Dewi Yulia Sari, 2017) cara mengatasinya bisa
dengan mengonsumsi madu jahe. Madu dan Jahe memiliki manfaat untuk
mengurangi Mual muntah pada kehamilan karena jahe memiliki kandungan
minyak atsiri yaitu gingerol dan madu juga mengandung piridoksin, kedua zat
tersebut sebagai anti chemoreseptor yang dapatmemblok atau menghentikan
zat serotonin, dopamine, astiklon, histamin dan neurokinin yang dapat
mengaktifkan pusat muntah (Dipiro et al., 2015).
Jahe tidak memiliki efek samping pada kehamilan dan madu yang kaya
nutrisi dan enzim untuk untuk kebutuhan nutrisi ibu hamil, ketika jahe dan madu
diminum secara bersamaan efek jahe lebih cepat karena madu mengandung
enzim diatase, invertase, glukosa oksidase dan peroksidase untuk
metabolisme sehingga lebih cepat diserap oleh tubuh
(Herlinadiyaningsih et al., 2015).
Menurut penelitian Herlinadiyaningsih et al. (2015) memberikan
minuman kombinasi jahe dan madu digunakan sebagai salah satu pilihan
terbaik dalam pengobatan mual dan muntah pada wanita hamil. Untuk membuat
minuman madu jahe, berikut adalah resep pembuatan minuman madu jahe
adalah dengan cara mendidihkan air sebanyak dua setengah gelas. Dua ruas
jahe yang sudah dikupas dimasukkan ke dalam air, direbus, hingga air berkurang
menjadi lebih kurang setengah gelas,api dimatikan. Air jahe kemudian
dimasukkan ke dalam gelas dan dicampur masing-masing gelas dengan satu
sendok makan madu, setelah agak air jahe menjadi hangat. Minumanmadu
jahe diminum pagi dan sore hari.
Kemudian pada keluhan pusing, Keluhan pusing yang dirasakan oleh
wanita hamil, disebabkan karena aliran darah yang berusaha mengimbangi

38
sirkulasi darah yang meningkat seiring dengan pertumbuhan janin, ketika masuk
trimester kedua kehamilan, rahim yang membesar dapat menekan pembuluh
darah, sehingga kepala terasa sakit atau pusing. Pusing yang berkelanjutan
berdampak pada gejala anemia, tekanan darah yang naik turun, dehidrasi hingga
sinkope (pingsan) (Nurhayati, 2018).
Pada ibu hamil dengan pusing akan terjadi gangguan pola istirahat
sehingga aliran darah ibu ke bayi terganggu, selain itu ibu akan mengalami stres
(depresi) sehingga akan menyebabkan distres janin. Pusing yang terjadi pada
kehamilan trimester I dan II adalah keadaan fisiologis, kecuali pusing yang
dialami mengarah ke hipertensi,anemia, atau gejala lainnya (Nurhayati, 2018).
Cara mengatasi pusing pada ibu hamil trimester I yaitu dalam
penanganan ibu di rumah diperlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan
kadar hemoglobin dengan meningkatkan asupan makanan yang mengandung
zat besi. Begitu pula, dengan kadar gula yang rendah penanganan ibu di rumah
juga dapat dilakukan melalui asupan makanan yang bergizi seimbang selama
hamil dan pola hidup sehat (Hicks, 2015; Irianti et al., 2014). Berbeda dengan
hipertensi (tekanan darah tinggi), hal ini disebabkan karena aliran darah ke otak
berkurang, maka asupan oksigen pun berkurang sehingga menyebabkan pusing.
Penanganan ibu di rumah yaitu selain melalui pengelolaan makanan juga dengan
istirahat dan tidur yang cukup, berbaring dengan posisi kaki lebih ditinggikan,
mengurangi aktivitas yang berat dan melelahkan, dan tehnik nafas dalam (Hicks,
2015; Irianti et al., 2014)
Semua hal yang disampaikan oleh penulis dapat dimengerti oleh Ny.”U”
dan bersedia menerapkan nya semjua hal yang dianjurkan.
Secara keseluruhan penulis berpendapat tidak terjadi kesenjangan antara
teori dan praktek. Dikarenakan penulis tidak mengalami kesulitan pada saat temu
wicara dengan Ny.”U”, hal ini karena Ny.”U” mau bekerjasama sehingga
konseling dapat berjalan dengan lancar.

39
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil identifikasi telah dilaksanakan pengumpulan data dasar pada


kasus Ny.”U” dengan kehamilan normal trimester I di wilayah kerja
puskesmas karang taliwang. Diagnose/masalah actual dari pengumpulan
data subyektif dan obyektif yaitu G1P0A0H0, usia kehamilan 8 minggu,
teraba ballottement (+), keadaan ibu dan janin baik. Kasus Ny.”U” tidak ada
data yang menunjang untuk dilakukan Tindakan segera atau kolaborasi.
Berdasarkan diagnose/masalah actual yang telah dikumpulkan pada kasus
Ny.”U” maka rencana asuhan yang diberikan adalah berikan senyum, sapa,
salam, serta perkenalkan diri kepada ibu dan keluarga. Memberitahu ibu
penyebab mual, dan pusing ,anjurkan ibu untuk tetap minum obat tablet
tambah darah dan vitamin yang diberikan oleh bidan, berikan KIE tentang
tanda-tanda bahaya kehamilan, nutrisi ibu hamil dan opersonal hygiene yang
berkaitan dengan Kesehatan gigi. Kemudian menginformasikan kepada ibu
terkait kunjungan ulang ke puskesmas 1 bulan lagi dan Ketika ibu
merasakan keluhan-keluhan yang tidak wajar.
B. Saran

Bagi tanaga kesehatan, diharapkan mampu mengkaji dan menetapkan


masalah atau diagnosa aktual serta mampu memberikan asuhan yang
sesuai sehingga masa kehamilan dapat berlangsung dengan normal. Bagi
institusi diharapkan untuk terus meningkatkan mutu pendidikan sesuai
dengan perkembangan ilmu kebidanan sehingga dapat melahirkan lulusan
yang profesional.

Bagi klien dianjurkan untuk rajin kontrol selama antenatal dan menjalin
hubungan yang baik dengan tenaga kesehatan dan ibu dianjurkan ber-KB
agar tidak terjadi kehamilan yang tidak diinginkan serta menganjurkan ibu
untuk istirahat yang cukup dan makan makanan bergizi.

Bagi mahasiswa diharapkan mahasiswa untuk terus meningkatkan ilmu


pengetahuan dan keterampilan secara up to date sehingga asuhan yang
diberikan pada ibu hamil sesuai dengan kebutuhan.

40
DAFTAR PUSTAKA

Indrianingrum, Irawati. "KETIDAKNYAMANAN KELUHAN PUSING PADA IBU


HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GRIBIG KABUPATEN
KUDUS." Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan 11.2 (2020): 265-
271.

Irianti, B., Halida, E. M., Duhita, F., Prabanda, F., Yulita, N., Hartiningtyaswati,
S., & Anggraini, Y. (2014). Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta:
Sagung Seto.

Jayanti, Nicky Danur, and Senditya Indah Mayasari. "PENGARUH PIJAT


RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SAKIT KEPALA PADA IBU
HAMIL TRIMESTER I."

Kementerian Kesehatan RI, 2020. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu tahun


2020 edisi ketiga. Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI, 2020. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu tahun


2020 edisi ketiga. Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. Jakarta.

Khairiah, R., Tridiyawati, F., & Yanuarti, T. (2021). Pengetahuan Ibu Hamil
Trimester I Dalam Upaya Penanganan Mual Muntah. JURNAL
ANTARA KEBIDANAN, 4(1), 38-42.

Maternity, D. (2017). Inhalasi Lemon Mengurangi Mual Muntah pada Ibu Hamil
Trimester Satu. Jurnal Ilmiah Bidan, 2(3), 10-15.

Mardliyataini et al. 2022. Kehamilan Dan Persalinan. Malang: CV. Literasi


Nusantara Abadi.

Nugrahani, Rosi Rizqi. "Efektivitas Pemberian Seduhan Jahe Dengan Jus Buah
Jeruk Bali Terhadap Frekuensi Mual Muntah Ibu Hamil Trimester
1." Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Jilid I, hlm 27. Vol. 37.
2015.
Yusuf, A. Muri. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, & Penelitian
Gabungan. edited by P. Group. Jakarta.

41

Anda mungkin juga menyukai