KOTA KENDARI
OLEH :
Dwi Kiswanti
PFB23017
2024
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : PFB23017
MENGETAHUI,
PEMBIMBING INSTITUSI
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
hambatan namun berkat bantuan berbagi pihak maka penyusunan laporan praktik
kebidanan Holistik ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis dengan
dan Penguji I yang telah membantu memberi saran dan masukan untuk
2. Wa Ode Sri Kamba Wuna, S.ST., M.Kes selaku Penguji II yang telah
membantu memberi saran dan masukan untuk penyempurnaan penyususnan
laporan praktik kebidanan holistic ini
3. Julian jingsung, SST., M.Kes selaku dosen pembimbing institusi dalam Stase :
Praktik Asuhan Kebidanan Fisiologis Holistik persalinan, nifas, bayi baru lahir
dan balita serta anak pra sekolah. atas arahan, bimbingan dan dukungan yang
iii
4. Kepala BLUD Puskesmas Kandai Kota Kendari yang telah bersedia
5. Kepala Ruangan Bersalin BLUD Puskesmas Kandai dan seluruh staf dan bidan
yang telah ikut membantu dan mengarahkan dalam proses praktik kebidanan
holistik ini.
6. Kedua Orang tua atas curahan kasih sayang, kesabaran mendidik, dukungan
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
Kendari, 21 Februari
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................II
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………...….2
C. Tujuan...........................................................................................................2
D. Manfaat.........................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kesimpulan………………………………………………………………67
B. Saran……………………………………………………………………...68
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................69
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses ini dimulai dengan adanya kontraksi persalinan sejati, yang ditandai
oleh perubahan progresif pada serviks, dan diakhiri dengan pelahiran plasenta.
(Widianto, 2021).
Bayi baru lahir adalah bayi yang berumur 0-28 hari yang baru mengalami
proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin ke
kehidupan ekstra uterin , bayi baru lahir normal mempunyai ciri-ciri berat
badan 2500-4000 gram, umur kehamilan 37-40 minggu, bayi segera menagis,
bergerak aktif, kulit kemerahan, menghisap ASI dengan baik, tidak ada cacat
Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta
sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Pelayanan pascapersalinan harus
terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi, yang
sebanyak 1.100 kasus, dan gangguan sistem peredaran darah sebanyak 230
kasus. Pada tahun 2020 menemukan bahwa dari total 1951 kelahiran spontan
pervaginam, 57% ibu mendapat jahitan perineum (28% karena episiotomi dan
Persalinan Normal Dan Bayi Baru Lahir serta Nifas Pada Ny’’S’’ Di BLUD
B. Rumusan Masalah
Normal dan Bayi Baru Lahir Pada Ny “S” Di Ruang Nifas BLUD Puskesmas
Kandai.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
3
objektif
Kandai
Puskesmas Kandai
D. Manfaat
Kajian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan panduan bagi
tindakan.
2. Bagi Mahasiswa
Kajian ini dapat menjadikan sumber informasi dan bahan bacaan untuk
persalinan.
TIJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Persalinan
(Manuaba, 2017)
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
2. Etiologi Persalinan
uterus, sirkulasi uterus, pengaruh syaraf dan nutrisi disebut sebagai factor-
4
5
akan timbul.
partus
1) Persalinan spontan
2) Persalinan buatan
forrcep/vakum /SC.
3) Persalinan anjuran
1) Partus biasa (normal) atau disebut juga partus spontan adalah proses
lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri
tanpa bantuan alatalat serta tidk melukai ibu dan bayi, umumnya
caesaria (SC).
gram.
minggu atau lebih dari waktu partus yang ditaksir, janin disebut
postmatur.
sefalopelvik.
4. Tanda-Tanda Persalinan
a. Lightening
fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul yang
disebabkan:
kepala bayi di pintu atas panggul dirasakan ibu hamil: terasa ringan
b. His permulaan
palsu.
4) Durasinya pendek
besar
9
5. Tahapan Persalinan
a. Kala I dimulai dari pada saat persalinan sampai pembukaan lengkap (10
cm). Proses ini terbagi menjadi dua fase. Fase laten (8 jam) serviks
b. Kala II dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir,
proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi
c. Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang
kekuatan yang ada pada ibu seperti kekuatan his dan kekuatan mengejan,
His adalah salah satu kekuatan ipada ibu yang menyebabkan serviks
membuka dan mendorong janin ke bawah. Pada persentase kepala, bila his
sudah cukup kuat, kepala akan turun dan mulai masuk ke dalam rongga
panggul.
a. Turunnya kepala
sinklitismus, ialah bila arah sumbu kepala janin tegak lurus dengan
bidang pintu atas panggul. Dapat pula kepala janin masuk dalam
b. Fleksi
d. Ekstensi
Setelah kepala melakukan putaran paksi dalam pada tiap his vulva
makin lebar dan tipis, anus membuka dinding rectum. Dengan kekuatan
dahi, muka, dan akhirnya dagu. Sesudah kepala lahir, kepala segera
belakang.
f. Ekspulsi
terlebih
a. Passage merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri
b. Power (his dan tenaga meneran) adalah kekuatan his atau kontraksi dan
e. Penolong peran dari penolong persalinan dalam hal ini Bidan adalah
ibu dan janin. Proses tergantung dari kemampuan skill dan kesiapan
1. Definisi Nyeri
otot rahim. Reaksi terhadap nyeri merupakan respons yang sifatnya sangat
Pada kala satu persalinan, nyeri timbul akibat pembukaan servik dan
punggung bawah yang dialami ibu disebabkan oleh tekanan kepala janin
nyeri. Ambang nyeri dalam persalinan dapat diturunkan oleh rasa takut,
a. Masase Punggung
satu Metode untuk menurunkan nyeri saat proses melahirkan. Pada teori
b. Relaksasi
waktu seluruh sitem saraf, organ tubuh, dan panca indra kita beristirahat
lambat, tekanan darah yang lebih rendah, serta perasaan yang lebih
baik. Teknik relaksasi umumnya diklaim aman buat orang sehat, meski
1. Definisi BBL
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat. Bayi baru lahir normal
adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan lebih dari atau sama dengan
Bayi baru lahir adalah bayi yang baru dilahirkan selama satu jam
Bayi baru lahir adalah bayi yang berumur 0-28 hari yang baru
intra uterin ke kehidupan ekstra uterin , bayi baru lahir normal mempunyai
2. Klasifikasi BBL
yaitu:
1) Bayi kurang bulan: bayi yang lahir <259 hari (37 minggu).
2) Bayi cukup bulan: bayi yang lahir antara 259–293 hari (37 minggu–
42 minggu).
3) Bayi lebih bulan: bayi yang lahir >294 hari (>42 minggu).
1) Bayi berat badan lahir rendah: bayi yang lahir dengan berat badan
<2,5 kg.
2) Bayi berat badan lahir cukup: bayi yang lahir dengan berat badan
3) Bayi berat badan lahir lebih: bayi yang lahir dengan berat badan >4
kg (Sarwono, 2020)
g. Pernapasan ± 40 - 60×/menit.
17
l. Gerakan aktif
r. Genitalia
a. APGAR Score
tubuh bayi sendiri karena setelah lahir, tubuh bayi tidak segera
dikeringkan.
tubuh bayi dengan permukaan yang dingin, contoh meja, tempat tidur,
tersebut.
sekitar yang lebih dingin, contoh ruangan yang dingin, adanya aliran
pendingin ruangan.
19
benda-benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh
plasenta dan berakhir ketika alat - alat kandungan kembali seperti semula
(Nugroho, 2014).
hubungan antara orang tua dan bayi dengan memberi dukungan. Atas
dasar tersebut perlu dilakukan suatu pendekatan antara ibu dan keluarga.
maupun bayi.
masa nifas selesai dan memelihara byi dengan baik, sehingga bayi
(Saifuddin., 2020).
Adapun tahapan masa nifas pada ibu menurut Manuaba (2017) ialah
sebagai berikut:
21
ini ialah masa kritis. Dimana masa inilah sering terjadi insiden
demam, dan makanan serta cairan ibu tercukupi agar ibu dapat
c. Periode late postpartum; pada periode ini ibu tetap terlaksana untuk
1) Uterus
22
kondisi sebelum hamil. Dengan involusi uterus ini, lapisan luar dari
antara korpus uteri dan serviks uteri berbentuk cincin. Warna serviks
rahim. Merupakan proses yang bertahap Pada awal masa nifas, vagina
dan muara vagina membentuk suatu lorong luas berdinding licin yang
4) Lochea
b. Sistem Pencernaan
diperlukan waktu 3-4 hari sebelum faal usus kembali normal. Meskipun
mengalami penurunan selama satu atau dua hari Pasca melahirkan, ibu
menurun selama proses persalinan dan awal masa nifas, diare sebelum
fungsi ginjal. Urin dalam jumlah yang besar akan dihasilkan dalam
melahirkan ibu merasa sulit buang air kecil. Hal yang menyebabkan
kesulitan buang air kecil pada ibu postpartum antara lain adanya odema
plasenta dilahirkan.
akan lebih cepat. Tetapi, setiap denyut nadi yang melebihi 100 kali
25
kemungkinan infeksi
Pernapasan pada ibu nifas umumnya lambat atau normal. Hal ini
kembali pada proporsi normal. Aliran ini terjadi dalam 2-4 jam pertama
hari pertama masa nifas, kadar fibrinogen dan plasma akan sedikit
pada hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada saat
semua yang disampaikan oleh ibu agar dia dapat melewati fase ini
dengan baik.
Fase taking hold adalah fase yang berlangsung antara 3-10 hari
ibu misalnya seperti gizi, istirahat, kebersihan diri dan lain- lain.
Bantuan Nakes)
berikan pada fase sebelumnya akan sangat berguna bagi ibu. Ibu
2) Postpartum Blues.
persalinan. Puncak dari post partum blues ini 3-5 hari setelah
wanita untuk merawat bayinya sehingpga ibu dengan post partum blues
besi selama masa nifas. Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar
b. Ambulasi dini
Lakukan ambulasi dini pada ibu nifas dua jam setelah persalinan
ambulasi dini dilakukan paling tidak setelah 12 jam masa nifas setelah
dengan miring kiri atau kanan terlebih dahulu, kemudian duduk dan
apabila ibu sudah cukup kuat berdiri maka ibu dianjurkan untuk
berjalan.
c. Kebutuhan eliminasi
Ibu harus berkemih spontan dalam 6-8 jam masa nifas, motivasi
perdarahan yang berlebihan. Sebaiknya pada hari kedua nifas ibu sudah
bisa buang air besar, jika sudah hari ketiga ibu masih belum bisa BAB,
tinja. Feses yang tertahan dalam usus semakin lama akan mengeras
karena cairan yang terkandung dalam feses akan selalu diserap oleh
d. Kebersihan diri
setidaknya dua kali sehari. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan
Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu
e. Istirahat
f. Seksual
merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya
kedalam vagina tanpa rasa nyeri. Banyak budaya dan agama yang
g. Keluarga berencana
kontrasepsi tetap lebih aman, terutama apabila ibu sudah haid lagi.
h. Senam nifas
(Saifuddin, 2020)
senam nifas dilakukan 3 kali kajian rutin selama 10 hari pada ibu nifas.
2022) .
yang terjadi
perdarahan berlanjut
dengan ibu dan bayi lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran
ada bau.
ASUHAN KEBIDANAN
Pendidikan : S1 / S1
B. DATA SUBJEKTIK
1. Alasan Datang
33
belakang di sertai Pengeluaran lendir sejak pukul 05.00 wita. HPHT 06-05-
2023
34
34
e. Usaha klien untuk mengatasi keluhan adalah dengan mengelus – elus dan
3. Riwayat Obstetrik
a. Riwayat haid
1) Menarche : 14 tahun
2) HPHT : 06-05-2023
3) TP : 13-02-2024
7) Imunisasi TT : TT Lengkap
4. Riwayat ginekologi
5. Riwayat KB
6. Riwayat penyakit
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit yang lalu dan tidak ada riwayat
a. Pola Nutrisi
1) Kebiasaan:
b. Pola eliminasi
1) BAK
a) Kebiasaan
2) BAB
a) Kebiasaan
1) Kebiasaan
b) Keramas 3x seminggu
d) Genitalia dibersihan setiap kali selesai BAB, BAK dan pada saat
mandi
g) Pakaian diganti setiap kali selesai mandi dan setiap kali kotor
yang dirasakan.
d. Pola Istirahat
1) Kebiasaan
Suami dan keluarga sangat senang dan mendukung saat proses persalinan
D. DATA OBJEKTIF
2. Kesadaran : Composmentis
3. Berat badan
Sebelum hamil : 58 kg
Selama hamil : 70 kg
5. Lila : 28 cm
6. TP : 13-02-2024
b. Nadi : 80x/menit
c. Suhu : 36,5 ºC
d. Pernapasan : 20x/menit
38
a. Kepala
b. Wajah
c. Mata
Simetris kiri dan kanan, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterus,
d. Hidung
Lubang hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada polip, tidak ada
e. Mulut
Bibir terlihat lembab, tidak ada sariawan, tidak terdapat caries gigi
f. Telinga
Simetris kiri dan kanan, daun telinga terbentuk sempurna, tidak ada
g. Leher
h. Payudara
i. Abdomen
1) Inspeks
kehamailan
2) Palpasi:
melenting (bokong).
3) Auskultasi
j. Genitalia luar
darah
k. Anus
l. Ekstremitas
1) Ekstremitas atas: Simetris kiri dan kanan, warna kuku merah muda,
9. Pemeriksaan Penunjang
a. HB : 11,5gr/dl
b. HIV/AIDS :-
c. Hepatitis B :-
posisi UUK kanan depan, penurunan kepala hodge II, tidak ada molase,
kesan panggul normal, pelepasan lendir, DJJ terdengar jelas, kuat dan
VT II: Pukul 16.30 Porsio tidak teraba, pembukaan 10 cm, ketuban pecah
pelepasan lendir bercampur darah, DJJ (+) terdengar jelas, kuat dan teratur
Pendidikan : S1 / S1
Subjektif ( S )
disertai pengeluaran lendir sejak pukul 05.00 Wita, Ibu mengatakan hamil yang ke
42
43
Data Objektif ( O )
TP: 13-02-2024, Keadaan umum ibu baik, TTV (TD 118/66 mmhg, N: 80x/menit,
Dinding vagina elastis, porsio tipis, pembukaan 4 cm, ketuban (+), presentase
kepala, UUK Kanan depan, penurunan kepala Hodge II, tidak ada molase, kesan
panggul normal serta adanya pengeluaran lendir. DJJ terdengar jelas, kuat dan
“42”45”45”46.
Assessment ( A )
hidup, presentase kepala, kepala sudah masuk PAP, Inpartu Kala I Fase Aktif,
Planning ( P )
2. Menjelaskan pada ibu bahwa penyebab nyeri yang dirasakan merupakan hal
yang normal
3. Observasi His, DJJ dan nadi tiap 30 menit dan kandung kemih setiap 2 jam,
dan mengobservasi pembukaan dan tekanan darah setiap 4 jam atau jika ada
indikasi lain
5. Mengajarkan tehnik relaksasi dan mengatur nafas pada saat ada kontraksi
6. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman atau berjalan disekitar
tempat tidur
DJJ 138 x/m, nadi 80 x/m, His kuat dan teratur, frekuensi 4 x dalam 10 menit
Ibu merasa ketubannya pecah dan adanya dorongan yang kuat untuk
45
mengedan.
Data Objektif ( O )
Melihat tanda dan gejala kala II, Jam 16.30 Wita VT II: Porsio tidak teraba,
posisi UUK di depan simpisis, tidak ada molase, penurunan kepala Hodge IV,
peningkatan pengeluaran lendir bercampur darah, DJJ (+) terdengar jelas, kuat
”50”48”50”50”50
Assesment ( A )
Planning ( P )
esensial
posisi setengah duduk serta memberi ibu makan dan minum jika tidak ada his.
4. Memberitahu ibu untuk mengedan saat his datang dan mengajarkan ibu
5. Memimpin persalinan.
Pada pukul 16.48 wita, bayi lahir spontan LBK, langsung menangis kuat,
jenis kelamin : Laki-laki, Apgar Score: 8/9, bayi diletakkan diatas perut ibu,
suntikkan oksitosin secara IM di 1/3 distal lateral paha ibu, ganti sarung bayi,
jepit tali pusat, potong dan ikat tali pusat, bayi diletakkan didada ibu untuk
IMD. Pindahkan klem 5-10 cm didepan vulva, lakukan peregangan tali pusat
terkendali. Pukul 16.53 wita plasenta lahir lengkap, kemudian tangan kiri
SOAP KALA IV
SUBJEKTIF (S)
Ibu mengatakan senang atas kelahiran bayinya, ibu masih merasa lelah dan
OBJEKTIF (O)
Ku ibu baik, kontraksi uterus baik, TFU 1 jari bawah pusat, kandung kemih
ASSESMENT (A)
PLANNING (P)
Wita
4. Membersihkan ibu dari darah, lendir, dan sisa cairan ketuban dengan larutan
DTT
dan mengeringkan
9. Melengkapi partograf
48
P: 20x/m, TFU 1 jari bawah pusat, perdarahan ±20 cc, BBL: 3100 gram,
PBL: 50 cm, JK: ♂, LK: 33 cm, LD: 32 cm, LP: 31 cm, LILA: 10 cm, bayi
A. IDENTITAS
1. Identitas bayi
Bayi Ny : “S”
Anak Ke : V (Lima)
2. Identitas orangtua
Pendidikan : S1 / S1
49
50
B. DATA BIOLOGIS
1. Riwayat kelahiran
a. Kebutuhan nutrisi
1) Jenis : ASI
b. Pola eliminasi
1) BAK : (+)
2) BAB : (+)
c. Personal Hygiene
d. Pola Istirahat
C. DATA SOSIAL
D. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
b. Pemeriksaan TTV
2) Pernapasan : 40 x/menit
3) Suhu : 36,5 0C
2. Pemeriksaan antropometri
c. Lingkar Kepala
1) Muka Belakang
2) Melintang
Bitemporalis : 8 cm
Biparietalis : 9,25 cm
52
3) Melingkar
d. Lingkar Dada : 32 cm
e. Lingkar Perut : 31 cm
f. LILA : 10 cm
a. Kepala
b. Mata
Simetris kiri dan kanan, reflex buka mata spontan, reflex berkedip
c. Hidung
Simetris kiri dan kanan, tidak ada polip, tidak ada pengeluaran secret
d. Mulut
e. Telinga
f. Leher
pembentukan putting bayi sempurna, tonus otot bayi baik, tali pusat
h. Punggung
i. Genitalia
j. Ekstremitas
1) Atas : Jari tangan kanan dan kiri lengkap, pergerakan tangan aktif
2) Bawah : Telapak kaki halus, jari kaki kiri dan kanan lengkap,
l. Refleks
bayi menoleh.
m. Therapy
1) Vit K
2) Salep mata
3) HB0
1. Identitas bayi
Bayi Ny : “S”
Anak Ke :V
2. Identitas orangtua
Pendidikan : S1 / S1
Alamat : Jl.Ir,Soekarna
55
56
Subjektif ( S )
Ibu mengatakan bayinya baru saja dilahirkan dan ibu merasa bahagia
Objektif ( O )
Bayi lahir tanggal 12-02-2024 jam 16.48 Wita secara spontan dengan presentase
belakang kepala, menangis kuat, kulit kemerahan, tonus otot kuat. Keadaan umum
bayi baik, tanda-tanda vital (HR: 130×/menit Suhu : 36,5 0C, Pernapasan : 40
x/menit). Berat badan : 3.100 gram, panjang badan :50 cm, lingkar kepala: 33 cm,
lingkar dada : 32 cm, lingkar perut : 31 cm, pada pemeriksaan fisik tidak ada
kelainan, refleks bayi baik, tali pusat masih basah dan bersih, bayi menyusui
Assesment ( A )
Bayi baru lahir normal masa gestasi 282 hari sesuai dengan masa kehamilan, umur
Planning ( P )
4. Mengajarkan ibu tehnik dan posisi menyusui bayi yang benardan mengajarkan
b. ASI esklusif
c. Imunisasi
Pendidikan : S1 / S1
pada tanggal 12-02-2024, pukul 16.48 Wita di ruang bersalin BLUD UPTD
Puskesmas kandai dengan keluhan nyeri pada bagian perut bagian bawah.
2. Riwayat obstetric
a. Riwayat haid
1) Menarche : 14 tahun
3) Lamanya : 6 - 7 hari
3. Riwayat persalinan
a. PVA0
g. Kala I : 3 Jam
h. Kala II : 18 Menit
j. Kala IV : 2 Jam
5. Riwayat ginekologi
6. Riwayat KB
a. Jenis KB : Suntik
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit yang lalu dan tidak ada
a. Pola nutrisi
1) Kebiasaan
b. Pola eliminasi
1) BAK
a) Kebiasaan
2) BAB
a) Kebiasaan
Frekuensi : 1x/sehari
Warna/bau : Lunak
c. Pola istrahat
1) Kebiasaan
d. Personal hygiene
1) Kebiasaan
shampo
tidur
mandi
C. Dukungan Sosial
Suami dan keluarga sangat senang atas kelahiran anggota keluarga baru
D. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
b. Tanda-tanda vital:
2) Nadi : 82x/menit
3) Pernapasan : 22x/menit
4) Suhu : 360C
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
63
b. Wajah
c. Mata
Simetris kiri dan kanan, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterus, dan
penglihatan normal.
d. Hidung
Lubang hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada polip, tidak ada
e. Mulut
Bibir lembab, tidak ada sariawan, terdapat gigi yang tanggal, gigi
tampak bersih
f. Telinga
Simetris kiri dan kanan, daun telinga terbentuk sempurna, tidak ada
g. Leher
h. Payudara
i. Abdomen
1) Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi, dan terdapat linea nigra
2) Palpasi : teraba bundar dan keras, TFU 1 jari bawah pusat dan
j. Genitalia
4) Infeksi : (-)
l. Ekstremitas
Pendidikan : S1 / S1
Subjektif ( S )
12-02-2024, pukul 16.48 Wita di ruang bersalin BLUD UPTD Puskesmas Kandai
65
66
Objeektif ( O )
Keadaan umum Ibu baik, tekanan darah : 110/80mmHg, Nadi: 82 x/menit, Suhu:
360 C, pernapasan: 22 x/menit, TFU 1 jari bawah pusat, teraba bundar dan keras,
kontraksi uterus baik, terdapat pengeluaran lochea rubra, ASI (+). Pada
Assessment ( A )
Planning ( P )
1. Memberitahu pada ibu hasil pemeriksaan dan menjelaskan pada ibu bahwa
tubuh
c. Personal hygiene
Hari ke - 1
SUBJEKTIF (S)
Ibu mengatakan masih ada pengeluaran darah pada jalan lahir, ibu sudah bisa
Objectif (O)
20x/menit, kontraksi uterus baik, TFU 1 jari dibawah pusat, pengeluaran lochea
rubra.
Assesment (A)
Planning (P)
c. Senam nifas
3. Ibu sudah boleh pulang, Ibu mengerti dan akan melaksanakan anjuran yang
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengkajian Asuhan Kebidanan Persalinan dan bayi baru lahir yang telah
informasi (data) yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan
B. Saran
2. Bagi Mahasiswa
persalinan normal
68
69
Disarankan kepada klien dan masyarakat terutama ibu hamil yang akan
Azhari Tika, Ani T, (2022). Percepatan Involusi Uterus pasca Persalinan melalui
Senam Nifas. Jurnal Kebidanan Terkini. Vol 01
Kemenkes RI, (2020) Pedoman Pelayanan Antenatal Persalinan, Nifas, Dan Bayi
Nugroho, Taufan. 2014. Asuhan Kebidanan Nifas (Askeb 3). Yogyakarta: Nuha
Medika.
Rohani, Saswita, R., & Marisah. (2018). Asuhan Kebidanan pada Masa
Persalinan. Jakarta: Salemba Medika.
70