Disusun Oleh:
Puji serta syukur senantiasa saya panjatkan ke hadirat Ilahi Rabbi, karena ridho
dan kehendak-nya saya dapat menyelesaikan tugas laporan yang berjudul “Asuhan
Shalawat serta salam semoga tetap Allah SWT curah limpahkan kepada junjungan
kita, nabi besar nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita sebagai umatnya
dari zaman penuh kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti saat
ini.
Penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas Praktek Klinik mengenai
asuhan kebidanan continuity of care. Dalam penyusunan laporan ini tentulah tidak
sedikit kesulitan dan hambatan yang telah saya hadapi, namun berkat dukungan
dan dorongan serta semangat dari orang-orang terdekat, sehingga saya mampu
menyelesaikannya dengan tepat waktu. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya
Tasikmalaya
Tasikmalaya
3. Dr. Meti Widya Lestari, SST, M. Keb selaku Ketua Program Studi Alih
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan karena
memberikan manfaat dan menambah pengetahuan bagi saya dan juga pembaca
sekalian.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Tujuan........................................................................................................2
C. Ruang Lingkup..........................................................................................3
D. Manfaat......................................................................................................4
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
keberhasilan upaya kesehatan ibu. AKI adalah kematian ibu selama masa
kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan,
persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab
lain seperti kecelakaan atau insidental di setiap 100.000 kelahiran hidup.
(profil kesehatan indonesia.2019)
Menurut WHO (2017) sekitar 810 wanita meninggal terkait dengan
kehamilan dan persalinan, dengan Angka kematian ibu di negara
berkembang 462 per 100.000 kelahiran hidup berbanding 11 per 100.000
kelahiran hidup di negara maju. Dalam sustainable development goals
konteks Agenda Global Pembangunan Berkelanjutan negara-negara telah
bersatu dengan target yaitu mengurangi angka kematian ibu global
menjadi kurang dari 70 per 100 000 kelahiran pada periode 2016 sampai
2030, dengan tidak ada negara yang memiliki angka kematian ibu lebih
dari dua kali rata-rata global.
Di Indonesia sendiri tahun 2019 penyebab kematian ibu terbanyak adalah
perdarahan (1.280 kasus), hipertensi dalam kehamilan (1.066 kasus), dan
infeksi (207 kasus). Sementara itu jumlah kematian Ibu tahun 2019
berdasarkan pelaporan profil kesehatan di Jawa Barat sebanyak 684 kasus
atau 74,19 per 100.000 KH, menurun 16 kasus dibandingkan tahun 2018
yaitu 700 kasus. (Profil Kesehatan Jawa Barat, 2019)
Seorang bidan sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi yang dimilikinya
diharapkan mampu memberikan asuhan kebidanan dan bertindak sebagai
care provider (pemberi asuhan kebidanan). Bidan memiliki kemampuan
memberikan asuhan kebidanan secara efektif, aman, holistic. Terhadap ibu
hamil, bersalin, nifas dan menyusui, bayi baru lahir, balita, kesehatan
reprodukasi pada kondisi normal. Pelayanan ini tentunya dilaksanakan
sesuai dengan kode etik profesi dengan memperhatikan sosial budaya
setempat (Gavi 2015).
Berdasarkan uraian di atas penulis merasa perlu melakukan Asuhan
kebidanan continuity of care di PMB Bidan Yeni Yulyani
Setianingsih.,S.ST dari masa kehamilan sampai .
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan Asuhan kebidanan continuity of care di PMB
Bidan Yeni Yulyani Setianingsih.,S.ST mulai dari kehamilan,
persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian terhadap ibu hamil, bersalin,
nifas, dan bayi baru lahir.
b. Mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah terhadap ibu
hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
c. Mampu menetapkan diagnosa masalah terhadap ibu hamil,
bersalin, nifas, dan bayi baru lahir
d. Mampu menyusun perencanaan tindakan pada ibu hamil,
bersalin, nifas, dan bayi baru lahir.
e. Mampu melaksanakan tindakan terhadap ibu hamil, bersalin,
nifas, dan bayi baru lahir.
f. Mampu mengevaluasi hasil asuhan terhadap ibu hamil,
bersalin, nifas, dan bayi baru lahir.
g. Mampu melakukan pendokumentasian terhadap ibu hamil , ibu
bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir dengan menggunakan
SOAP
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari Asuhan Kebidanan Komprehensif ini adalah
memberikan Manajemen Asuhan kebidanan continuity of care di PMB
dimulai dari kehamilan, persalinan, asuhan bayi baru lahir, nifas dan
KB sejak 24 Oktober – 19 Nopember 2022.
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Menambah pengalaman, ilmu pengetahuan dan dapat
mengaplikasikan teori selama perkuliahan ke dalam kehidupan nyata
sehingga mampu, mengerti dan melakukan penatalaksanaan
kebidanan continuity of care pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi
baru lahir, dan juga KB.
2. Bagi Lahan Praktik
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi bagi lahan
praktik dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan serta
pelaksanaan Asuhan kebidanan continuity of care di PMB pada ibu
hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan kb secara intensif dan
berkelanjutan.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan laporan ini dapat menjadi sumber referensi, sumber
bacaan dan bahan pengajaran terutama yang berkaitan dengan
asuhan kebidanan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, serta
kb untuk pengembangan ilmu dan studi kepustakaan khususnya
masalah seputar kebidanan.
4. Bagi Klien
Klien mendapatkan asuhan sesuai dengan kebutuhannya dan klien
mendapat pengetahuan dalam bidang kesehatan sehingga klien
mampu mendeteksi dini apabila terjadi komplikasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
d. Persalinan Tindakan
Pada proses persalinan ini tidak dapat berjalan dengan sendiri dan tidak
dapat bersalin secara spontan, seperti persalinan tindakan perabdomen
atau section caesaria (SC), ini adalah persalinan alternatif untuk
menyelamatkan nyawa ibu dan bayi, terutama ibu yang memiliki
panggul yang sempit.
3. Tahapan Persalinan
Tahapan persalinan menurut Fitriana dan Nurwiandani (2018) ;
a. Kala I
Tahap ini dimulai dari adanya kontraksi otot-otot rahim diawal
persalinan yang pertama hingga pembukaan serviks menjadi sempurna.
Pada kala I tahap pembukaan dibagi menjadi sebagai berikut;
1) Fase Laten
Waktu yang dibutuhkan adalah 8 jam yang dimana pada fase ini
tahap pembukaan sangat lambat yaitu 0-3 cm.
2) Fase Aktif
Fase yang tahap pembukaan lebih cepat dan terbagi lagi menjadi 3
tahap;
a) Fase Percepatan, yaitu pembukaan 3 cm sampai 4 cm yang
dalam kurun waktu 2 jam.
b) Fase dilatasi (perubahan ukuran) maksimal, yaitu pembukaan 4
cm sampai 9 cm dalam kurun waktu 2 jam.
c) Fase dekelerasi (fase lambat), yaitu fase dari pembukaan 9 cm
sampai 10 cm dalam kurun waktu 2 jam.
b. Kala II atau tahap pengeluaran
Pada tahap ini terjadi proses pembukaan lengkap hingga lahirnya Bayi.
Cara 1 :
1) Ambil posisi senyaman mungkin, bisa dilakukan dengan duduk, atau
berbaring miring. Sementara pendamping persalinan berada di dekat
ibu (duduk di samping atau di belakang ibu).
2) Tarik napas yang dalam lalu keluarkan dengan lembut sambil
memejamkan mata. Sementara itu pasangan atau suami atau
pendamping persalinan mengelus permukaan luar lengan ibu, mulai
dari tangan sampai lengan bawah. Mintalah ia untuk membelainya
dengan sangat lembut yang dilakukan dengan menggunakan jari-
jemari atau hanya ujung-ujung jari saja.
3) Setelah kurang lebih 5 menit, mintalah pasangan untuk berpindah ke
lengan/ tangan yang lain.
4) Meski sentuhan ringan ini hanya dilakukan di kedua lengan, namun
dampaknya luar biasa. Ibu akan merasa bahwa seluruh tubuh menjadi
rileks dan tenang.
Cara 2 :
Teknik sentuhan ringan ini juga sangat efektif jika dilakukan di bagian
punggung, caranya: ambil posisi berbaring miring atau duduk, pasangan
atau pendamping persalinan mulai melakukan pijatan lembut dan ringan
dari arah leher membentuk huruf V terbalik, ke arah luar menuju sisi
tulang rusuk. terus lakukan pijatan-pijatan ringan ini hingga ke tubuh ibu
bagian bawah belakang, suami dapat memperkuat efek pijatan lembut dan
ringan ini dengan kata-kata yang menentramkan ibu. Misalnya, sambil
memijat lembut, suami bisa mengatakan, “Saat aku membelai lenganmu,
biarkan tubuhmu menjadi lemas dan santai,” atau “Saat kamu merasakan
setiap belaianku, bayangkan endorphin- endorphin yang menghilangkan
rasa sakit dilepaskan dan mengalir ke seluruh tubuhmu”. Bisa juga dengan
mengungkapkan kata-kata cinta. Setelah melakukan endorphin massage
sebaiknya pasangan langsung memeluk istrinya, sehingga tercipta suasana
yang benarbenar menenangkan (Kuswandi, 2011).
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY. M 28 TAHUN
G2P1A0 37-38 MINGGU FISIOLOGIS
Identitas Pasien
Nama : Ny. M Tn. A
Umur : 28 Tahun 36 Tahun
Suku Bangsa : Sunda Sunda
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Wiraswasta
Alamat : Kp. Cikedung Mugarsari
DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan Utama atau Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya secara rutin, dan Ibu saat
ini mengeluh semakin besar kehamilannya semakin tidak nyaman, dan sering
mengalami sakit pinggang.
2. Riwayat Kehamilan sekarang
Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan ketiga dan belum pernah keguguran,
haid pertama haid terakhir tanggal 06 Februari 2022, Taksiran persalinan 14
Nopember 2022 gerakan janin aktif dan gerakannya dirasakan lebih dari 12
kali dalam sehari, Ibu tidak mengkonsumsi obat-obatan atau jamu, Ibu hanya
minum obat dari bidan atau puskesmas. Ibu sering memeriksakan kehamilan
secara rutin baik ke PMB sebanyak 6 kali 2 kali di timester pertama 2 kali
trimester ke dua dan 2 kali di trimester 3 ke dokter kandungan 1 kali di
trimester pertama ke puskesmas 1 kali pada trimester pertama ke posyandu 1
kali
3. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Lahir
Hamil BB/PB Penolong
Tahun Hidup/ Persalinan Komplikasi
Ke saat lahir Persalinan
Mati/ Ab
1 2016 Hidup BB : 3000gr Normal Bidan Tidak ada
PB : 49 cm
2 2022 Hamil
Saat
ini
4. Riwayat Kesehatan
Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit berat, menular maupun keturunan dan
ibu mengatakan keluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit berat, menular
ataupun keturunan.
5. Riwayat Imunisasi
Ibu mengatakan sudah di imunisasi 3 kali yaitu pada saat hamil pertama
dilakukan dua kali,hamil ke dua 1 kali.
6. Riwayat Kontrasepsi
Ibu sebelumnya menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan selama 5 tahun dan
lepas KB suntik selama 6 bulan.
7. Riwayat Perkawinan
Ibu megatakan ini merupakan pernikahan yang pertama, lama pernikahan ± 8
tahun.
8. Riwayat Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola makan dan minum
Ibu mengatakan makan 3-4 x/hari dengan porsi sedang dengan makanan
beraneka ragam termasuk sayur dan buah buahan, minum ± 8 gelas/hari (air
putih).
b. Pola eliminasi
Ibu mengatakan BAK lebih sering ± 7-8 x/hari, BAB ± 1 x/hari (pada pagi
hari)
c. Pola istirahat
Ibu mengatakan tidur malam ± 8 jam, dan ibu mengatakan tidur siang ± 1-2
jam tidak rutin kadang kadang.
d. Personal hygiene
Ibu mengatakan mandi 2x/hari, keramas 2x/minggu, mengganti celana
dalam ± 2 kali x/hari.
e. Aktifitas
Ibu mengatakan setiap harinya mengerjakan pekerjaan rumah mengurus
anaknya dan mengantar anak sekolah.
f. Pola hubungan seksual
Ibu mengatakan tidak mempunyai keluhan dalam hubungan seksual selama
hamil, dan melakukan hubungan 1x/minggu.
9. Riwayat kehidupan sehat
Ibu mengatakan tidak merokok, tidak minum minuman beralkohol, tidak
pernah minum obat obatan sembarangan dengan beli sendiri dari warung dan
tidak minum jamu-jamuan. Suami merokok, tetapi tidak pernah didalam
rumah.
10. Kekhawatiran yang dirasakan
Ibu Mengatakan merasa senang karena sebentar lagi akan melahirkan dan
bertemu dengan anak keduanya.
11. Persiapan atau Rencana Persalinan
Ibu Mengatakan berencana ingin melahirkan di PMB. Dan ibu sudah
menyiapkan perlengkapan ibu dan bayi seta surat-suratan (KTP, JKN, KK)
tabungan dan kendaraan sudah disiapkan.
DATA OBJEKTIF
1. Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
2. Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 84 kali/menit
Pernafasan : 24 kali/menit
Suhu : 36,3 °C
3. Antropometri
Tinggi Badan : 160 cm
Berat Badan sebelum hamil : 55 kg
Berat Badan saat ini : 65 kg
IMT : 25,39cm
LILA : 28 cm
4. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Simetris, tidak ada benjolan, rambut bersih,warna rambut
hitam, kulit kepala bersih, tidak ada nyeri tekan.
Muka : Simetris, tidak pucat, tidak oedema
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih, refleks
pupil baik, tidak ada kelainan mata.
Hidung : Simetris, tidak ada secret abnormal pada hidung, tidak ada
peradangan polip, tidak ada nyeri tekan pada sinus frontalis
keadaan bersih dan fungsi penciuman baik.
Telinga : Simetris, fungsi pendengaran baik, tidak ada pengeluaran
secret abnormal, tidak ada nyeri tekan.
Mulut : Simetris, warna bibir kemerahan, tidak ada labiochizis atau
palatoschozis, lidah merah bersih.
Leher : Simeris, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe maupun
jugularis.
Dada : Simetris, bernafas normal.
Payudara : Simetris, putting susu menonjol, tidak ada nyeri saat ditekan,
tidak ada benjolan, ada pengeluaran ASI +/+.
Abdomen : Tidak terdapat luka bekas operasi.
Mc Donald : 34 Cm
LEOPOLD
Leopold I : TFU 3 jari di bawah prosesus xipoideus , di fundus teraba
bagian janin bulat lunak dan kurang melenting (Bokong)
Leopold II : Perut sebelah kanan ibu teraba bagian kecil janin
( Ektremitas janin ) dan perut Sebelah kiri ibu teraba Keras
dan memanjang ( Punggung janin )
Leopold III : Teraba bulat, keras dan melenting (kepala) Sudah masuk
pintu atas panggul dan tidak bias digoyangkan.
Leopold IV : bagian terbawah janin masuk PAP (divergent)
DJJ : 146 kali/menit Reguler
TBBJ : (31-11)x155 = 3100 gr
Kandung Kemih : Tidak penuh
Ektermitas Atas : Tidak terdapat oedema, kuku tidak pucat, jari lengkap dan
normal serta gerakan baik.
Ektermitas : Tidak terdapat oedema, kuku tidak pucat, tidak ada varises,
Bawah
jari lengkap, reflek patela kaki (+/+) serta gerakan baik.
ANALISA DATA
Ny. M 28 Tahun G2P1A0 Gravida 37-38 Minggu Janin Tunggal Hidup
Fisiologis
PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan dan menjelaskan hasil pemeriksaan
Evaluasi
Ibu mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Memberikan informasi dan edukasi mengenai ketidaknyamanan pada
kehamilan Trimester III diantaranya sakit pinggang yaitu dengan cara
hindari kebiasaan duduk dan berdiri terlalu lama, olahraga ringan, selalu
gunakan sepatu hak datar, pijat endorphin dan kompres hangat.
Evaluasi
Ibu memahami dan mampu menyebutkan dua dari tiga yang disampaikan
3. Memberikan informasi dan edukasi kepada Ibu mengenai Persiapan
Persalinan sesuai di Buku KIA yaitu
a. Rencana tempat bersalin dan didampingi oleh suami/keluarga
b. Mempersiapkan pendonor darah
c. Mempersiapkan pembiayaan atau jaminan asuransi untuk bersalin
d. Mempersiapkan kendaraan untuk persiapan bersalin
e. Mempersiapkan keperluan bayi dan ibu dalam satu tas
f. Merencanakan KB yang akan digunakan setelah bersalin
Evaluasi
Ibu memahami dan mampu menyebutkan 3 poin persiapan persalinan
4. Memberikan dukungan positif kepada ibu dalam menghadapi proses
persalinan.
Evaluasi
Ibu merasa lebih tenang dalam menghadapi persalinan.
5. Menganjurkan Ibu untuk kontrol ulang 1 minggu, atau apabila ada keluhan
atau ada tanda-tanda persalinan. dikarenakan Riwayat persalinan dahulu ibu
mengalami pecah ketuban sebelum waktunya.
Evaluasi
Ibu memahami dan akan segera periksa apabila sudah ada tanda tanda
persalinan.
6. Menganjurkan Ibu untuk kontrol ulang 1 minggu, atau apabila ada keluhan
atau ada tanda-tanda persalinan. dikarenakan Riwayat persalinan dahulu
yang cepat.
Evaluasi
Ibu memahami dan akan segera periksa apabila sudah ada tanda tanda
7. Melakukan pencatatan pendokumentasian
Hasil pencatatan dan Pendokumentasian berbentuk SOAP di register buku
kunjungan dan mencatat hasil pemeriksaan di buku KIA milik ibu.
ASUHAN KEBIDANAN
S : Ibu mengatakan lega anaknya telah lahir, merasa lemas, dan merasa mulas
pusat, kontraksi uterus keras dan kuat, kandung kemih tidak penuh,
perdarahan normal.
S : Ibu merasa mulas. Sudah dapat miring kanan dan kiri, serta sudah dapat
BAK di wc
sudah ada keluar; abdomen TFU 1 Jari di bawah pusat, kontraksi uterus
baik, kandung kemih penuh; genitalia terdapat lochea rubra, ekstremitas atas
dan bawah tidak ada kelainan, tidak ada oedema, tidak ada varises.
mengerti
- Memberitahu ibu mengenai nutrisi pada masa nifas dan menyusui. Ibu
mengerti
bendungan ASI di payudara kiri dan kanan ada sedikit lecet, ASI +/+;
abdomen TFU 3 jari bawah pusat, kontraksi uterus keras dan kuat, kandung
kemih tidak penuh; genitalia terdapat lochea rubra tampak jahitan yang
mulai mengering luka jahitan bersih ; ekstremitas atas dan bawah tidak ada
- Konseling mengenai teknik menyusui yang baik dan benar Ibu mengerti
- Mengajarkan suami untuk melakukan pijat oxytocin
- Mengingatkan ibu tanda bahaya nifas baca buku KIA Ibu mengerti
Identitas Bayi
S : -
PB : 50 cm LILA : 11 cm
Kepala tidak ada caput/benjolan; mata simetris, sklera putih; hidung tidak ada
kelainan, tidak terdapat nafas cuping hidung; mulut tidak ada kelainan; leher
ada retraksi dinding dada; tali pusat bersih tidak ada perdarahan; ekstremitas
atas dan bawah tidak ada kelainan, jari-jari lengkap, gerakan aktif; punggung
- Memberikan Neo K Inject 0,5 ml secara IM di 1/3 paha atas luar bagian
kiri serta salep mata Tetrasiklin 1%. Neo K dan salep mata telah diberikan
- Memberitahu ibu dan keluarga cara menyusui yang benar. Ibu mengerti
- Memberitahu ibu dan keluarga mengenai tanda bahaya bayi baru lahir. Ibu
- Memberikan imunisasi HB0 kepada bayi Bayi telah diberikan HB0 pada
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas tentang Manajemen Asuhan Kebidanan
Komprehensif dimulai dari kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir pada
Ny. M 28 tahun yang dilakukan mulai tanggal 24 Oktober-19 Nopember 2022 di
PMB. Disamping itu penulis juga akan membahas kesesuaian serta kesenjangan
antara teori dengan asuhan yang diberikan.
a. Pembahasan Asuhan Kehamilan
Pelayanan antenatal (Antenatal Care/ANC) pada kehamilan normal minimal 6x
dengan rincian 2x di Trimester 1, 1x di Trimester 2, dan 3x di Trimester 3.
Minimal 2x diperiksa oleh dokter saat kunjungan 1 di Trimester 1 dan saat
kunjungan ke 5 di Trimester 3.(Kemenkes.2020). Pada kasus Ny. M
tidak ditemukan kesenjangan Ny. M sudah melakukan ANC sesuai standar ke
puskesmas,posyandu dan PMB.
Standar pemeriksaan yang dilakukan pada ibu hamil yaitu 10 T, yang terdiri
atas timbang berat badan dan ukur tinggi badan, ukur lingkar lengan atas/nilai
status gizi, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, tentukan presentasi
janin dan hitung denyut jantung janin, skrining status imunisasi Td dan
pemberian imunisasi Td, beri tablet tambah darah (zat besi), pemeriksaan
Laboratorium, tata laksana/penanganan khusus, dan temu wicara (Bidan dan
Dosen Kebidanan Indonesia, 2018). Pada saat kunjungan pertama tinggi badan
Ny. M diukur dan didapatkan tinggi Ny. M adalah 160 cm. Pengukuran tinggi
badan hanya dilakukan pada saat kunjungan pertama antenatal, apabila tinggi
ibu kurang dari 145 cm maka ibu termasuk dalam kategori faktor resiko Karena
dicurigai ibu memiliki panggul yang sempit kemungkinan sulit untuk
melahirkan normal (Kemenkes, 2017). Dalam kasus Ny. M tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktik.
LiLA Ny. M pada saat kehamilan 37-38 minggu adalah 28 cm. Pengukuran
LiLA ini bertujuan untuk mengetahui apakah ibu mengalami KEK atau tidak.
Seorang ibu dikatakan KEK apabila LiLA kurang dari 23,5 cm yang
menunjukan adanya kurang gizi yang berlangsung lama (Bidan dan Dosen
Kebidanan Indonesia, 2018). Dari hasil pengukuran LiLA Ny. M tergolong
normal. Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara praktik dan teori.
Pengukuran tekanan darah pada Ny. M yang dilakukan pada saat kehamilan 38
minggu didapatkan tekanan darah ibu dalam batas normal yaitu 120/80 mmHg.
Apabila tekanan darah ibu hamil lebih dari 140/90 mmHg dianjurkan untuk tes
protein urine untuk menegakkan diagnosis. Pengukuran tekanan darah ini
bertujuan untuk mendeteksi adanya hipertensi dalam kehamilan atau
preeclampsia.
Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan janin
sesuai atau tidak dengan usia kehamilan. Dari hasil pemeriksaan didapatkan
tinggi fundus uteri ibu berada dipertengahan pusat dengan proc.xyphoideus
(Mc Donald = 33 cm). Pada usia kandungan 38 minggu sampai dengan 40
minggu tinggi fundus uteri diantara pertengahan pusat- proc.xyphoideus
(Enggar, 2019). Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik di
lapangan.
Pada pemeriksaan bagian terbawah janin adalah kepala dan denyut jantung
janin terdengar 146 x/menit kuat dan teratur. Frekuensi denyut jantung janin
dalam batas normal dan sesuai dengan teori tidak ada kesenjangan. Denyut
jantung janin normal adalah 120 x/menit sampai dengan 160 x/menit (Bidan
dan Dosen Kebidanan Indonesia, 2018). Upaya yang dilakukan untuk
mencegah infeksi tetanus maka dilakukan program imunisasi Td. Sebelum
dilakukan imunisasi screening imunisasi Td harus dilakukan (Kemenkes,
2020). Setelah dilakukan screening Td Status Imunisasi Td Ny. M
yaitu T3. Ibu hamil dengan status imunisasi T1 dan T2 perlu diberikan
imunisasi TT lanjutan.
A. Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny.
M 28 tahun G2P1A0 di PMB yang dilaksanakan pada tanggal 24 oktober-19
November 2022 yang dimulai dari tahap pengkajian, menentukan diagnosa,
melakukan penatalaksanaan sekaligus evaluasi tindakan yang dilakukan sesuai
dengan rencana asuhan serta mendokumentasikannya dalam bentuk catatan
SOAP, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa :
1. Asuhan kebidanan pada Ny. M selama kehamilan mendapatkan asuhan
kebidanan sesuai dengan kebijakan standar minimal asuhan kehamilan,
diberikan asuhan komplementer berdasarkan evidence based dan sesuai
kebutuhan serta bepusat pada perempuan. Pada masa kehamilan tidak
terdapat komplikasi. Asuhan yang di berikan sudah sesuai dengan teori.
2. Asuhan kebidanan pada Ny. M selama persalinan mendapatkan asuhan
yang sesuai dengan kewenangan bidan, melakukan kolaborasi. Asuhan
yang di berikan sudah sesuai dengan teori dan kewenangan sebagai bidan.
3. Asuhan kebidanan nifas pada Ny. M selama masa nifas ibu berlangsung
normal dan tidak terdapat komplikasi atau tanda bahaya nifas. Asuhan
yang di berikan sudah sesuai dengan teori.
4. Asuhan kebidanan pada Bayi Ny. M selama penatalaksanaan bayi sudah
mendapatkan asuhan dasar bayi baru lahir fisiologis. Bayi sudah diberikan
salep mata, suntikkan vit K1 dan imunisasi HB0. Dilakukan pemeriksaan
fisik serta pengkajian secara lengkap dan tidak ditemukan masalah atau
kondisi yang abnormal. Asuhan yang di berikan sudah sesuai dengan teori.
5. Penulis telah mendokumentasikan asuhan kebidanan dengan metode
SOAP. Tidak ditemukannya kesenjangan anatara teori dengan praktik.
B. Saran
1. Bagi pasien
Diharapkan Asuhan Komprehensif ini, ibu dapat mengaplikasikan asuhan
kebidanan yang diberikan sehingga dapat lebih meningkatkan pengetahuan
dan pengalamannya serta mencegah resiko terkait dengan masa kehamilan,
persalinan, nifas dan asuhan pada bayi.
2. Bagi mahasiswa
Mahasiswa diharapkan bisa mengaplikasikan asuhan komprehensif yang
sesuai dengan standar pelayanan kebidanan kepada setiap kliennya agar
asuhan yang diberikan bisa mendapatkan hasil yang optimal.
3. Bagi institusi pendidikan
Hendaknya asuhan kebidanan komprensif ini diagendakan lebih sering agar
generasi selanjutnya dapat memahami situasi dan kondisi di lapangan dalam
melakukan asuhan kebidanan, sehingga dapat meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan sesuai dengan teori dan evidence based yang ada.
4. Bagi tempat praktik
Bagi bidan sebagai pelaksana pelayanan kesehatan diharapkan selalu
memberikan pelayanan kebidanan yang komprehensif mulai dari kehamilan,
persalinan, nifas, bayi baru lahir yang disesuaikan dengan evidence based
kebidanan yang ada serta diharapkan dapat memberikan asuhan
komplementer yang berprinsip Women Center Care kepada setiap kliennya.
DAFTAR PUSTAKA
.
Akdemir, Y. & Karadeniz, M. 2020. A psychological factor associated with pain
during intrauterine device insertion: emotional reactivity. Clinical
Experimental Obstetrics Gynecology, 47, 335-340.
Anggriani. Hubungan Antara Metode Kangaroo Mother Care (KMC) Terhadap
Suhu Tubuh BBLR di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Makassar. Ilm Kesehat
Diagnosis. 2014;4(6).
Aprilia, Yesie. 2019. Cara Lembut Dan Nyaman Sentuh Buah Hati. Jakarta:
Kompas Gramedia.
Ari Sulistyawati. (2019). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta :
Perpustakaan Nasional.
Astuti Sri. Asuhan Ibu Dalam Masa Kehamilan. Dewi Evi Kumala, Editor.
Bandung: PT Gelora Aksara Pratama; 2017.
Azizah, R. A. (2015). Perbedaan Waktu Lepasnya Tali Pusat Yang Dibungkys
Dengan Kassa Steril dan Perawatan Terbuka Pada Bayi di Wilayah Kerja
Puskesmas Ambarawa Kabupaten Semarang. Akademi Kebidanan Ngudi
Waluyo.
Bidan dan Dosen Kebidanan Indonesia. 2018. Kebidanan Teori dan Asuhan.
Jakarta: ECG.
BKKBN. 2016. Kebijakan Program Kependudukan , Keluarga Berencana , dan
Pembangunan Keluarga. Jakarta: BKKBN.
Dewie, A., & Kaparang, M. J. (2020). Efektivitas Deep Back Massage dan Massage
Endorphin terhadap Intensitas Nyeri Kala I Fase Aktif di BPM Setia.
Poltekita: Jurnal Ilmu Kesehatan, 14(1), 43-49.
Diana Arianti, Ledia Restipa. 2020. Pengaruh Endorphine Massage Terhadap
Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida. JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan) Volume 3
No. 2.
Didien Eka Setyarini dan Suprapti. 2016. Modul Asuhan Kebidanan
Kegawatdaruratan Maternal Neonatal. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Dinas Kesehatan Jawa Barat. 2019. Profil Kesehatan Jawa Barat. Dinas Kesehatan
Jawa Barat.
Dinkes Jawa Barat, 2020. Profil Dinas Kesehatan Jawa Barat Tahun 2020,Jawa
Barat: Dinkes Jawa Barat.
Djati Aji Nurbiantoro , Febi Ratnasari,dkk. 2022. Perawatan Tali Pusat Neonatus
Dan Manfaat Tali Pusat Terbuka. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada
Masyarakat, Volume 5 Nomor 2 Februari 2022 Hal 427-435.
Enggar, A.S Rini, dan Pont A.V. 2019. Buku Ajar Asuhan Kehamilan. Bogor: In
Media.
Erda Eliyanti , Mudhawaroh, Hexawan Tjahja Widada. 2017. Midwefery Care In
The Post Partum Mothers With Nipple Blisters In Bpm Suhartini, Sst Sub-
District Diwek Of Jombang District. Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol 3 No 2
September 2017.
Evi Irianti. 2022. Pijat Oksitosin Berperan Memperlancar Pengeluaran Air Susu
pada Ibu Postpartum Primipara. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes
Volume 13 Nomor Khusus, Januari 2022.
Fatimah dan Nuryaningsih. (2017). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta:
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhamadiah Jakarta.
Fitri, Imelda. 2018. Nifas, Kontrasepsi Terkini, dan Keluarga Berencana. Gosyen
Publishing : Jakarta.
Fitriana, Yuni & Nurwiandani, Widy. 2018. Asuhan Persalinan. Yogyakarta;
Pustaka Baru Press.
Gavi. 2015. Buku ajar kesehatan ibu dan anak. Jakarta: Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Tenaga Kesehatan
Gavi. 2016. Buku ajar kesehatan ibu dan anak. Jakarta: Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Tenaga Kesehatan
Hasnerita. 2012. Posisi-Posisi Dalam Persalinan.
Jannah, Nurul dan Sri. (2019). Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana.
Jakarta: EGC.
Kemenkes. (2017). Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusu Dini.
JNPKKR.
Kemenkes. (2020). Profil Kesehatan Indoneisa 2019. In Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
Kemenkes. Profil Kesehatan Indonesia. 2019
Kementerian kesehatan RI. 2013. Buku saku pelayanan kesehatan ibu difasilitas
Kementerian kesehatan RI. 2017. Buku saku pelayanan kesehatan ibu difasilitas
Kementerian Kesehatan Indonesia. (2017). Profil Kementerian Kesehatan Indonesia
2017. In Kementerian Kesehatan RI (Vol. 53, Issue 9).
Kementerian Kesehatan R.I . 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:
Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta :
Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI. 2019. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta :
Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI. 2020. Pedoman Bagi Ibu Hamil, Ibu Nifas, dan Bayi
Baru Lahir. Jakarta: Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat.
Kementrian Kesehatan & JICA. Buku Kesehatan Ibu dan Anak.Jakarta:Departemen
Kesehatan RI;2021.
Kementrian Kesehatan RI. (2020). Buku KIA Revisi 2020 Lengkap. pdf (pp. 4–9).
kesehatan dasar dan rujukan
kesehatan dasar dan rujukan
Kurniawati, A., Dasuki, D., & Kartini, F. (2017). Efektivitas Latihan Birth Ball
Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Pada
Primigravida. Jurnal Ners Dan Kebidanan Indonesia, 5(1), 1.
Maryunani, A, dan Nurhayati, 2013. Asuhan Kegawatdaruratan Dan Penyulit pada
Neonatus. Jakarta : Trans Info Madia.
Mercer, B. M. 2012. Premature rupture of the membranes. In Gabbe, S. G. et al.
Obstetrics: Normal and problem pregnancies (6th ed.) (pp. 659- 672).
Philadelphia: Elsevier Saunders.
Mitayani, 2014. Mengenal Bayi Baru Lahir dan Penatalaksanaanya. Padang :
Baduose Media.
Mochtar R. Sinopsis Obstetri: obstetri fisiologi, obstetri patologi. Jakarta EGC.
2013
Mudanija. 2011. Penurunan AKI dan AKB Menurut WHO. www.google.com.
Visited 20 Juli 2014.
Muslihatun, N, 2010. Asuhan Neonatus Bayi dn Balita. Yogyakarta : Fitramaya.
Mustakim, M. (2014). Budidaya Kacang Hijau. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Nguyen, L., Lamarche, L., Lennox, R., Ramdyal, A., Patel, T., Black, M. &
Mangin, D. 2019. Strategies to Mitigate Anxiety and Pain in Intrauterine
Device Insertion: A Systematic Review. Journal of Obstetrics.
Norazizah. 2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan
Payudara dengan Kejadian Puting Susu Tenggelam di BPM Ny. Sri
Handayani Desa Welahan Jepara. Volume 4 No. 2, September 2013.
Noviyanti, T. G. (2019). Pengunaan Birth Ball Sebagai Metode Pengurangan Nyeri
Persalinan Pada Kala 1 Fase Aktif. In Politeknik Kesehatan Jakarta.
Politeknik Kemenkes Jakarta.
Nugroho T. Buku ajar obstetri. Jakarta : Muha Medika; April 2014.
Nurhayati, E. 2019. Patologi & Fisiologi Persalinan Distosia Dan Konsep Dasar
Persalinan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Nurun Ayati khasanah, Wiwit Sulistyawati. 2020. Pengaruh Endorphin Massage
Terhadap Intensitas Nyeri Pada Ibu Bersalin. Journal for Quality in Women's
Health Vol. 3 No. 1 Maret 2020, Hal 15 – 21.
Oktarina, M. 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Yogyakarta : Deepublish.
Parti, Sumiati Malik, Nurhayati. 2020. Pengaruh Perawatan Metode Kanguru
(PMK) terhadap Pencegahan Hipotermi pada Bayi Baru Lahir. Jurnal Bidan
Cerdas Vol. 2 No. 2: April 2020 Hal. 66 – 71
Passmore, R. C. & Gold, M. A. 2019. Nonpharmacologic Approaches to Pain
Management with IUD Insertion. Optimizing IUD Delivery for Adolescents
and Young Adults. Springer.
Peraturan Menteri Kesehatan No.28 Tahun 2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Bidan.
Prawirohardjo, S. 2016.Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta:
PT Yayasan Bina PustakaPrawirohardjo
Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta:
PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Praworihardjo, Sarwono.2016. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Pustaka Baru Press
Sarwono Prawirohardjo.
Proverawati, A, dan Ismawati, C, 2014. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Plus
Asuhan Pada BBLR dan Materi Pijat Bayi. Yogyakarta : Nuha Medika.
Pudji Suryani, Ina Handayani. 2018. Senam Hamil dan Ketidaknyamanan Ibu
Hamil Trimester Ketiga. Jurnal Bidan Volume 5 No. 01, Jan 2018.
Purwati, A., & Rayani, T. (2020). Pengaruh Teknik Bola Persalinan (Birthing Ball)
Terhadap Penurunan Bagian Bawah Janin Pada Ibu Primigravida Inpartu
Kala I Fase Aktif Di Pmb Ike Sri Kec. Bululawang Kab. Malang. Journal
Of Islamic Medicine, 4(1), 40–45.
Pusdiknes. (2013). Pedoman Antenatal Terpadu. Jakarta: Pusdiknes.
Rahayu, et all. 2012. Buku Ajar Masa Nifas dan Menyusui. Mitra Wacana Medika,
Jakarta.
Rifiana, A. J., & Septiani, H. A. (2020). Pengaruh Teknik Counterpressure Dengan
Menggunakan Birthball Terhadap Nyeri Persalinan Di Depok Jawa Barat.
University Nasional.
Rini, Susilo. Feti Kumala. Panduan Asuhan Nifas dan Evidence Based Practice.
Yogyakarta. Deepublish. 2017
Risa Safitri, Desmawati. 2022. Pengaruh Penggunan Birth Ball Terhadap
Penurunan Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil Trimester III. Edu Masda
Journal Vol 6 No 1 Maret, 2022.
Rr. Catur Leny W, Machfudloh. 2017. Terapi Endorphin Massage Untuk
Menurunkan Intensitas Nyeri Kala 1 Fase Aktif Persalinan. Jurnal SMART
Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada
Semarang VoL.4 No.2 Desember 2017, Hal 1-8.
Rukhiyah, Ai Yeyen & Yulianti, Lia (2010). Asuhan kebidanan iv : patologi
kebidanan. Jakarta : Trans Info Media.
Rukiyah, A.Y & Yulianti, L. 2013. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Trans
Info Media, Jakarta.
Rukiyah, A.Y et all. 2010. Asuhan Kebidanan I ( Kehamilan ). Trans Info Media,
Jakarta
Saifuddin Abdul Bari, Trijatmo Rachimhadhi, Gulardi H. Wiknjosastro. 2015. Ilmu
Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo.
Saifuddin, A. B. 2010. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Saifuddin, AB., dkk. 2013. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo
Saleha S. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: SalembaMedika; 2013.
Saleha S. Asuhan kebidanan pada masa nifas. Salemba Medika; 2009.
Sari, N. M., Khairi, Z., Ariani, P., Ayu, P., Ariescha, Y., Purba, T. J., Natalia, K.,
Ball, T. B., & I, P. K. (2021). Pengaruh Terapi Birth Ball Pada Ibu
Bersalin Terhadap. Penelitian Kebidanan & Kespro, 3(1).
Seri, Usman. dkk. 2019. Pijat Oksitosin Meningkatkan Produksi ASI Pada Ibu Post
Partum Primipara Di Kota Singkawang. Jurnal Kebidanan Kestra. Volume 5
(1), 58-62.
Sudikno, Sandjaja. 2016. Jurnal Kesehatan Reproduksi: Prevalensi Dan Faktor
Tuti Meihartati, Siti Mariana. 2018. Efektivitas Endorphin Massage Terhadap
Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin Primiapara Kala 1 Fase Aktif. Jurnal Darul
Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 – Juli 2018, Hal 85 – 93.
Tyastuti, Siti Wahyuningsih, Henny. 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Modul
Kebidanan. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
Ulfah, M. 2014. Hubungan Diastasis Recti Abdominis dengan Nyeri Punggung
Bawah pada Ibu Hamil. Jurnal Bidan Prada, 5 (2), pp. 23-30.
Varney. 2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4 Volume 2. Jakarta : EGC.
Wagiyo. (2016). Asuhan Keperawatan Antenatal, Internal, Neonatal. Jakarta: CV.
ANDI OFFSET.
Wahyuni, Iin Dan Adi Antoni. 2019. Pelaksanaan Metode Amenore Laktasi Pada
Ibu Pasca Nifas. Vol. 4 No. 1 (https://jurnal.unar.ac.id/) diakses 19 April
2021.
Wahyuningsih S. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Post Partum Dilengkapi
Dengan Panduan Persiapan Praktikum Mahasiswa Keperawatan.
Deepublish; 2019
Walyani Elisabeth Siwi. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. 2nd ed. Yogyakarta:
PT. Pustaka Baru; 2018.
WHO. World Health Organization. Iron Deficiency Anaemia Assessment,
Prevention, and Control A Guide For Programme Managers. Geneva (US):
WHO. 2017;
Wiknjosastro. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayaan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo; 2015
LAMPIRAN
Proses Persalinan
Pemeriksaan Kunjungan Nifas dan Kunjungan Neonatal
LEMBAR PERSETU
Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan
Pengkaji