Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEBIDANAN PADA PERSALINAN DENGAN ATONIA UTERI TERHADAP NY.

U DI RB TIGA PUTRI

LANDASAN TEORI PERSALINAN DENGAN ATONIA UTERI

Perdarahan Post Partum adalah perdarahan lebih dari 500-600 cc dalam 24 jam setelah anak dan plasenta lahir. Pada kasus perdarahan terutama perdarahan post partum, Atonia Uteri menjadi penyebab lebih dari 90% perdarahan pasca persalinan yang terjadi dalam 24 jam setelah kelahiran bayi (Ripley, 1999). Atonia Uteri adalah suatu kondisi dimana Myometrium tidak dapat berkontraksi dan bila ini terjadi maka darah yang keluar dari bekas tempat melekatnya plasenta menjadi tidak terkendali. (Apri, 2007). Beberapa faktor Predisposisi yang terkait dengan perdarahan pasca persalinan yang disebabkan oleh Atonia Uteri, diantaranya adalah : 1. Yang menyebabkan uterus membesar lebih dari normal selama kehamilan, diantaranya : 1) Jumlah air ketuban yang berlebihan (Polihidramnion) 2) Kehamilan gemelli 3) Janin besar (makrosomia) 2. Kala satu atau kala 2 memanjang 3. Persalinan cepat (partus presipitatus) 4. Persalinan yang diinduksi atau dipercepat dengan oksitosin 5. Infeksi intrapartum 6. Multiparitas tinggi 7. Magnesium sulfat digunakan untuk mengendalikan kejang pada pre eklamsi / eklamsia.

Atonia Uteri juga dapat timbul karena salah penanganan kala III persalinan, dengan memijat uterus dan mendorongnya ke bawah dalam usaha melahirkan plasenta, sedang sebenarnya belum terlepas dari uterus.

Menurut Roestman (1998), faktor predisposisi terjadinya Atonia Uteri adalah :

1. Umur : umur yang terlalu muda atau tua 2. Paritas : sering dijumpai pada multipara dan grademultipara 3. Obstetri operatif dan narkosa 4. Uterus terlalu diregang dan besar, pada gemeli, hidramnion, atau janin besar 5. Kelainan pada uterus seperti mioma uteri 6. Faktor sosio ekonomi yaitu mal nutrisi

Penatalaksanaan Atonia Uteri 1. Masase Fundus Uteri segera setelah lahirnya plasenta (maksimal 15 detik) Pemijatan merangsang kontraksi uterus sambil dilakukan penilaian kontraksi uterus. 2. Bersihkan bekuan darah atau selaput ketuban dari vagina dan lubang serviks. Bekuan darah dan selaput ketuban dalam vagina dan saluran serviks akan dapat menghalang kontraksi uterus secara baik. 3. Pastikan bahwa kantung kemih kosong Kandung kemih yang penuh akan dapat menghalangi uterus berkontraksi secara baik. 4. Lakukan kompresi bimanual internal selama 5 menit Kompresi uterus ini akan memberikan tekanan langsung pada pembuluh terbuka di dinding dalam uterus dan merangsang myometrium untuk berkontraksi; 5. Anjurkan keluarga untuk melakukan kompresi bimanual eksternal Keluarga dapat meneruskan proses kompresi bimanual secara eksternal selama anda melakukan langkah-langkah selanjutnya. 6. Keluarkan tangan perlahan-lahan. 7. Berikan ergometrin 0,2 mg IM (jangan diberikan jika hipertensi) Ergometrin akan bekerja selama 5-7 menit dan menyebabkan kontraksi uterus. 8. Pasang infuse menggunakan jarum ukuran 16 atau 18 dan berikan 500 cc ringer laktat + 20 umit oksitosin. 9. Ulangi kompresi bimanual internal KBI yang digunakan bersama dengan ergometrin dan oksitosin akan membantu uterus berkontraksi. 10. Dampingi ibu ke tempat rujukan. Teruskan melakukan KBI

Kompresi uterus ini memberikan tekanan langsung pada pembuluh terbuka dinding uterus dan merangsang myometrium untuk berkontraksi. 11. Lanjutkan infuse ringer laktat + 20 unit oksitosin dalam 500 ml larutan dengan laju 500 ml/jam hingga tiba di tempat rujukan. Ringer laktat akan membantu memulihkan volume cairan yang hilang selama peredarahan. (APN 2007).

ASUHAN KEBIDANAN PADA PERSALINAN DENGAN ATONIA UTERI TERHADAP NY. U DI RB TIGA PUTRI

I.

Pengumpulan Data Dasar

A. Data Subyektif 1. Identitas/Biodata Nama Umur Pendidikan Pekerjaan : Ny. Sukarni : 35 tahun : SMU : IRT Nama suami Umur Pendidikan Pekerjaan Suku/Bangsa Alamat : Tn. Suratno : 37 tahun : SPG : PNS : Jawa/Indonesia : 22 Hadimulyo Jl. Bangka No. 05

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Alamat : 22 Hadimulyo Jl. Bangka No. 05

2. Anamnesa pada tanggal 5 Oktober 2007 pukul 09.00 WIB. a. Keluhan Utama Saat Masuk Ibu mengatakan hamil anak ke 5 usia kehamilan 39 minggu. Mengeluh perutnya terasa mulas dan nyeri pinggang menjalar ke perut bagian bawah sejak pukul 06.00 WIB serta mengeluarkan lendir bercampur darah dari kemaluannya sejak pukul 08.00 WIB. b. Tanda-Tanda Persalinan Ibu datang tanggal 5 Oktober 2007 pukul 09.00 WIB. His ada 3 x / menit lamanya 30 detik. Ibu mengatkan nyeri pinggang menjalar ke perut bagian bawah, pengeluaran pervaginam berupa cairan lendir bercampur darah pukul 08.00 WIB. c. Pengeluaran Pervaginam Pengeluaran lendir bercampur darah, tidak ada pengeluaran air ketuban.

d. Riwayat Kehamilan Sekarang a. HPHT : 5 Januari 2007 TP : 12 Oktober 2007

b. Haid sebelumnya teratur, lama 6-7 hari, siklus 28 hari. c. ANC teratur, frekuensi : a) TM I 1x ANC di bidan b) TM II 1x ANC di bidan

c) TM III 2 x ANC di bidan e. Riwayat Imunisasi

a. TT1 : usia kehamilan 16 minggu di bidan b. TT2 : usia kehamilan 20 minggu di bidan f. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir Pergerakan janin aktif dan hampir setiap jam g. Riwayat kehamilan atau persalinan yang lalu
Hamil ke 1 Tahun lahir 1999 Lama & jenis persalinan Spontan pervaginam 2 2000 Spontan pervaginam 3 2003 Spontan pervaginam Spontan 4 2005 pervaginam Tidak ada Bidan Normal Sehat Tidak ada Bidan Normal Sehat Tidak ada Bidan Normal Sehat Penyakit komplikasi Tidak ada Pendong dan tempat Bidan Normal BBT Keadaan anak Sehat

h. Makan dan Minum Terakhir Ibu terakhir makan pukul 08.00 dengan porsi sedang. Setelah his timbul, banyak minum air putih. i. BAK dan BAB Terakhir Ibu telah BAB 1 kali pada pagi hari setelah bangun tidur pukul 05.00 WIB dengan BAK terakhir pukul 09.00 WIB. j. Tidur dan Istirahat Setiap hari ibu tidur 7-8 jam perhari. Setelah muler-mules ibu tidak dapat beristirahat. k. Status Psikologis : Sah, lama perkawinan 1 kali. : Ibu merasa cukup terpenuhi kebutuhan hidupnya. l. Riwayat kesehatan

perkawinan

ekonomi

a. Ibu tidak pernah menderita penyakit menular/keturunan.

b. Di dalam keluarga ibu tidak ada keturunan gemelli/kembar.

B. Pemeriksaan 1. Pemeriksaan Umum 1) Keadaan umum ibu : baik 2) Kesadaran 3) Tanda vital TD : 110/80 mmHg RR : 23 x / menit Pols : 80 x / menit Temp : 370 C : 157 cm : composmentis

4) Tinggi badan 5) Berat badan : BB sebelum hamil BB sesudah hamil Kenaikan berat badan selama hamil

: 47 kg : 55 kg : 8 kg

2. Pemeriksaan Fisik : : : : tidak ada benjolan dan lesi kotor, berwarna hitam, ada ketombe dan mudah rontok

simetris, tidak pucat, ada cloasma gravidarum dan tidak ada oedema simetris kanan-kiri, konjungtiva merah muda, fungsi penglihatan baik, sclera tidak ikterik, dan tidak ada oedema.

: : :

simetris kanan kiri, fungsi penciuman baik, bersih, dan tidak ada pembesaran polip. fungsi pengecapan baik, kebersihan cukup, ada caries dan stomatitis, bibir pecah-pecah. simetris kanan kiri, kebersihan cukup, tidak ada serumen fungsi pendengaran baik.

: : bening :

tidak ada pembengkakan tidak ada pembesaran tidak ada pembesaran : Simetris kanan kiri, gerakan dada saat inspirasi dan ekspirasi seirama, tidak terdengar ronchi dan wheezing dan jantung normal, tidak terdengar mur-mur.

Simetris kanan kiri, puting susu menonjol, konsistensi lunak, pengeluaran kolostrum sudah ada, tidak ada benjolan dan tumor.

Pinggang :

posisi tulang belakang tidak lordosis dan tidak ada nyeri pinggang.

12) Ekstermitas atas 1. Jari-jari 2. Oedema tangan 3. Kekuatan otot sendi 4. Fungsi ektremitras 5. Kemerahan : lengkap : tidak ada : tidak ada : baik : tidak ada

Estermitas bawah 1. Fungsi ekstermitas 2. Varises 3. Reflek patella : baik : tidak ada : positif

13) Abdomen 1. Inspeksi 1) Bekas luka 2) Konsistensi 3) Pembesaran 4) Benjolan 5) Pembesaran liver 6) Kandung kemih : tidak ada : keras : sesuai usia kehamilan : tidak ada : tidak ada : kosong

2. Palpasi : TFU 32 cm : perut sebelah kanan ibu teraba paparan panjang dan luar yang berarti punggung. Pada perut sebelah kiri ibu teraba bagian kecil janin yang berarti ekstermitas. : bagian terendah kepala. : bagian terendah sudah masuk PAP. : (TFU 11) x 155

ld I

ld II

ld III

ld IV

: 21 x 155 : 3255 gram 3. Auskultasi : Denyut jantung janin DJJ : 136 x/ menit : ada

14) Genetalia : tidak ada oedema pada vulva dan vagina, perenium elastis, warna merah kebiruan, tidak ada fistula, ada bekas luka perineum dari persalinan yang lalu. pervaginam : lendir bercampur darah.

15) Pemeriksaan Dalam Pemeriksaan dalam atas indikasi pemantauan persalinan pukul 09.00 WIB keadaan perineum elastis, seviks tebal dan tipis, dinding vagina tidak ada benjolan atau kelainan, pengeluaran pervaginaan lendir dan darah, pembukaan 3 cm, ketuban (+), presentasi fetus kepala, kepala di hodge II.

II.

Interprestasi Data Dasar

1. Diagnosa G5P4A0 hamil 39 minggu, janin tunggal hidup, intrauterine, letak memanjang, posisi punggung kanan, presentasi kepala, inpartu kala I fase laten.Dasar: 1) Ibu mengatakan hamil anak ke 5 2) HPHT 3) TP : 5 Januari 2007 : 12 Oktober 2007

4) Pada pemeriksaaan Leopold didapatkan hasil : : TFU 3 jari bawah Px, fundus teraba bokong. : bagian sebelah kanan ibu teraba bagian keras panjang, bagian sebelah kiri ibu teraba bagian kecil (ekstermitas). : bagian terendah teraba bagian kepala. : kepala sudah masuk PAP. 5) Hasil pemeriksaan dalam pukul 09.00 WIB Keadaan perineum elastis, serviks tebal dan tipis, pembukaan 3 cm, ketuban (+), kepala hodge II.

Leopold I

Leopold II

Leopold III

Leopold IV

2. Masalah a. Gangguna rasa nyeri Dasar : 1) Ibu terlihat gelisah dan kesakitan 2) Ibu mengatakan nyeri pada daerah sekitar pinggang menjalar sampai ke perut b. Gangguan pola aktifitas Dasar : ibu terlihat tidak banyak bergerak

3. Kebutuhan 1) Penyuluhan tentang cara mengurangi rasa nyeri 2) Penyuluhan cara menggedan yang efektif 3) Penyuluhan tekhnik relaksasi 4) Pemberian support mental pada ibu 5) Pemberian pemenuhan cairan dan nutrisi pada ibu 6) Pertolongan persalinan yang aman dan nyaman

III.

Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial Potensial terjadi atonia uteri Dasar : multiparitas tinggi

IV.

Identifikasi kebutuhan terhadap tindakan segera/kolaburasi Kolaborasi dengan dokter bila ada komplikasi pada kala 1 dan proses persalinan

V.

Rencana Manajemen

1. Beritahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan a. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini.

b. Jelaskan tentang kondisi bayinya saat ini c. Jelaskan kemajuan persalinan

2. Ajarkan pada ibu a. Teknik mengejan pada ibu

b. Teknik relaksasi dan pernafasan c. Teknik mengurangi rasa nyeri

3. Pemberian informasi tentang proses persalinan a. Jelaskan pada ibu tentang tahap-tahap persalinan yang akan dilaluinya.

b. Jelaskan pada ibu tentang posisi saat mengedan. c. Jelaskan pada ibu tentang pentingya reposisi saat proses persalinan.

4. Anjurkan pada ibu untuk BAB dan BAK bila kandung kemih dan rectum terasa penuh. 5. Persiapan persalinan a. Persiapan diri

b. Persiapan alat c. Persiapan ibu

d. Persiapan keluarga 6. Anjurkan ibu minum dan makan makanan ringan 7. Yakinkan ibu bahwa persalinan akan lancer 8. Anjurkan keluarga untuk memberikan dukungan 9. Lakukan pengawasan kala dua/observasi dengan partograf

VI.

Implementasi Langsung

1. Memberitahukan pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan, bahwa : a. Kondisi ibu saat ini telah memasuki proses persalinan dengan ada tanda-tanda persalinan yaitu mulas-mulas pada perut bagian bawah keluar lendir bewarna kecoklatan bercampur sedikit darah. b. Kondisi bayinya sehat dengan posisi normal dan DJJ 136 x / menit c. Proses persalinannya telah memasuki 3-4 cm

2. Mengajarkan ibu a. b. Teknik mengejan pada ibu yaitu saat ada kontraksi mengejan dan nafas pendek-pendek Teknik relaksasi dan pernafasan yaitu menggunakan pernafasan perut saat ada

kontraksi/mengejan, kemudian relaksasi saat tidak ada kontraksi c. Teknik mengurangi nyeri dengan memilih posisi yang nyaman bagi ibu

3. Memberikan informasi tentang proses persalinan a. Menjelaskan pada ibu tentang tahap-tahap dalam persalinan yang akan dilaluinya

b. Menjelaskan pada ibu tentang posisi saat mengejan yang menguntungkan bagi ibu yaitu miring dan setengah duduk 4. Menganjurkan ibu untuk BAB dan BAK bila kandung kemih dan rectum terasa penuh 5. a. Melakukan persiapan persalinan

Persiapan diri dengan menggunakan alat pelindung diri yaitu mitela, kacamata, masker, celemek, sepatu boat dan sarung tangan kemudian cuci tangan

b.

Persiapan alat untuk menolong persalinan yang sudah di DTT yaitu partus set : gunting umbilicus, gunting episiotomi, klem tali pusat, setengah kocher, sarung tangan, kateter nelaton. Heating set : nal puder, cutget, pinset anotomi dan klem serta alat resusitasi

c. d.

Persiapan ibu dengan menempatkan ibu pada ruangan yang nyaman. Persiapan keluarga dengan memberikan informasi tentang tindakan yang mungkin akan dilakukan dan membuat persetujuan / informed consent 6. Menganjurkan ibu minum dan makan makanan ringan 7. Meyakinkan ibu bahwa persalinan akan lancar

8. Menganjurkan keluarga untuk memberikan dukungan pada ibu dengan menemani ibu sesuai dengan keinginannya dan berdoa agar proses persalinan berjalan dengan baik 9. Menjaga lingkungan tetap bersih untuk pencegahan infeksi 10. Memantau kemajuan persalinan dengan partograf a. b. DJJ, pols, his : setiap 30 menit Pembukaan serviks, penurunan bagian terendah, ketuban, moulage, TD : setiap 4 jam / perindikasi

VII. Evaluasi 1. Ibu mengerti tentang kondisinya saat ini bahwa ibu sedang menjalani proses persalinan 2. Alat-alat persalinan telah disterilisasi dan siap digunakan untuk menolong persalinan 3. Alat genetalia externa ibu terlihat cukup bersih 4. Ibu berada di ruangan yang nyaman 5. Melakukan pemeriksaan vital dengan hasil yaitu : TD : 110/80 mmHg Pols : 80 x / menit 6. Melakukan pengawasan kala I RR : 23 x / menit Temp : 37,00C

7. Ibu yakin persalinan akan berjalan lancar dengan didampingi suami dan keluarga 8. Ibu menjadi tenang setelah diberi penjelasan tahap-tahap persalinan yang akan ibu jalani 9. Kandung kemih dan kandung rectum telah kosong 10. Ibu terlihat tenang dengan posisi tidur miring dan mengelus-ngelus punggung dan perut ibu 11. Ibu mengerti cara mengedan yang baik bila his / kontraksi timbul 12. Ibu telah menghabiskan nutrisi yang diberikan 13. Hasil observasi DJJ 136 x / menit

Kala II Tanggal 5 Oktober 2007 pukul 14.00 WIB : 1. Ibu mengatakan rasa ingin BAB dan ingin mengejan 2. Ibu mengatakan rasa sakit bertambah sering dan lama merambat dari pinggang ke perut bagian bawah : 1. Keadaan umum : baik 2. Tanda-tanda vital - TD : 120/80 mmHg - RR : 24 x / menit Pols : 80 x / menit Temp : 370C Kesadaran : composmentis

3. His 4 x /10 menit, teratur lamanya > 45 detik 4. DJJ 134 x / menit, teratur 5. Keadaan kandung kemih kosong 6. Pengeluaran dari vagina blood slym yang semakin banyak 7. Inspeksi vulva membuka, anus mengembang, perineum menonjol 8. Pada Pemeriksaan dalam pukul 14.00 WIB didapatkan : a. Dinding vagina tidak ada kelainan b. Portio lunak, perineum elastis, serviks tebal dan lembut c. Pembukaan serviks 10 cm (lengkap) d. Presentasi kepala, penurunan bagian terendah di hodge IV e. Ketuban jernih. : 1. Diagnosa

G5P4A0 hamil 39 minggu, janin hidup, tunggal, intrauterine, letak memanjang, presentasi kepala, inpartu kala II fase aktif Dasar 1. Ibu mengatakan ingin mengedan dan merasa ingin BAB 2. His ada dengan frekuensi 4 x / 10 menit lamanya > 45 detik 3. Pada inspeksi tampak anus mengembang, perineum menonjol dan vulva membuka 4. DJJ : 136 x / menit, punctum maksimum 3 jari di bawah pusat sebelah kanan 5. Pada pemeriksaan dalam pukul 14.00 WIB, di dapat portio tidak teraba, ketuban sudah pecah, pembukaan lengkap 10 cm, presentasi kepala UUK kanan depan, penurunan bagian terendah 0/5 hodge IV 2. Masalah 1. Ibu cemas menghadapi persalinan 2. Nyeri His Dasar : 1) Ibu memasuki kala II persalinan 2) Ibu mengatakan nyeri semakin kuat 3) Kebutuhan a. Beri asuhan pertolongan persalinan normal

0. Cara mengejan yang baik 1. Pernafasan saat his 2. Relaksasi 3. Pertolongan persalinan b. Informasi tentang kondisi ibu saat ini c. : Dukungan psikologi

1. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini bahwa pembukaan serviks sudah 10 cm (lengkap) dan ibu memasuki proses persalinan untuk melahirkan bayinya 2. Memberikan asuhan pertolongan persalinan normal a) Pimpin ibu untuk meneran : ibu boleh mengedan pada waktu timbul his, seperti orang BAB keras di bawah ini, kepala melihat ke fundus tangan merangkul kedua pahanya dan jangan bersuara saat meneran sampai his hilang

b)

Anjurkan ibu untuk bernapas yang baik selama persalinan pada saat his hilang anjurkan ibu untuk menarik nafas dalam dari hidung dan keluarkan melalui mulut dan beri minum diantara his, serta pada saat his untuk menarik nafas pendek

3. Menolong melahirkan bayi 1) Ketika kepala crowing, letakkan tangan kiri pada kepala bayi pada kepala bayi agar tidak terjadi defleksi maksimal yang terlalu cepat, sementara tangan kanan mensupport perineum 2) Ketika kepala bayi lahir seluruhnya, lap wajah bayi dan mulut dengan kassa steril 3) Periksa apakah ada lilitan tali pusat 4) Menunggu sambil membantu putaran paksi luar letak memanjang

5) Letakkan tangan secara biparental, kemudian tarikan lembut ke bawah untuk melahirkan bahu depan kemudian tarikan lembut ke atas menyesuaikan sumber jalan lahir untuk melahirkan bahu belakang 6) Lahirkan bayi seluruhnya pukul 14.20 WIB 7) Bersihkan mulut bai dengan menggunakan kassa steril untuk membebaskan jalan nafas 8) Keringkan bayi, klem tali pusat dan potong tali pusat kemudian ikat tali pusat 9) Antropometri BB PB Jenis kelamin : 3000 gram : 48 cm : perempuan Anus Cacat Nilai APGAR : (+) : (-) : 7-8

10) Kenakan pakaian bayi dan bedong 11) Memastikan adanya bayi kedua atau tidak 12) Libatkan keluarga dalam memberikan motivasi dan dukungan pada ibu

Kala III Tanggal 5 Oktober 2007 pukul 14.30 WIB : 1. Ibu mengatakan bahwa ia merasa lega dan senang atas kelahiran bayinya 2. Ibu mengatakan masih merasa mulas pada perutnya : 1. Bayi lahir spontan pervaginam, letak belakang kepala, jenis kelamin perempuan 2. Ibu tampak senang dan bahagia TD RR : 110/70 mmHg : 20 x / menit Pols : 85 x / menit Temp : 37,20 C

3. Plasenta belum lahir 4. Terdapat tanda-tanda pelepasan plasenta a. Bentuk uterus berubah jadi bulat/globuler b. Uterus naik c. Tali pusat mamanjang d. Ada pengeluaran darah, baik semburan/mengalir e. perdarahan + 150 cc 5. Pada inspeksi tidak terdapat robekan jalan lahir 6. Keadaan kandung kemih kosong : a. Diagnosa P5A0 partus spontan pervaginam, inpartu kala III Dasar 1) Bayi lahir pukul 14.20 WIB 2) Plasenta belum lahir

b. Masalah Gangguan rasa nyaman, ibu cemas karena proses persalinan belum selesai. c. Kebutuhan 1) Memberikan oksitosin 10 U IM di 1/3 paha bagian luar 2) Melakukan PTT 3) Masasse fundus : 1. Jelaskan kondisi ibu saat ini 2. Lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital 3. Lakukan manajement aktif kala III 4. Beri suntikan oksitosin 10 unit IM pada 1/3 paha atas bagian luar 5. Lakukan peregangan tali pusat terkendali saat ada kontraksi dengan tekanan dorso-cranial 6. Membantu kelahiran plasenta 7. Masasse fundus uteri selama 15 detik 8. Periksa apakah plasenta dan kotiledon lengkap Plasenta lahir lengkap dan spontan pukul 14.30 WIB

a.

Kotiledon dan selaput utuh : 40 cm : 14 cm : 500 mg : 3 cm : marginal

b. Panjang tali pusat c. Lebar plasenta

d. Berat plasenta e. f. Tebal plasenta Insersi

9. Memeriksa ada/tidaknya robekan jalan lahir dan tidak ada robekan jalan lahir 10. Melakukan vulva hygiene, bersihkan daerah perineum ibu 11. Libatkan keluarga dalam memberikan motivasi dan dukungan pada ibu

IV

gal 5 Oktober 2007 14.45 WIB : 1. Ibu mengatakan senang dengan kelahiran bayi perempuannya 2. Ibu mengatakan perutnya masih terasa mulas : 1. Keadaan umum ibu 2. Kesadaran 3. Tanda-tanda vital TD RR : 100/70 mmHg : 24 x / menit Pols : 90 x / menit Temp : 37,20 C : baik : composmentis

4. TFU 2 jari di bawah pusat 5. Keadaan kandung kemih kosong 6. Tidak terdapat robekan jalan lahir 7. Perdarahan pervaginam 400 cc 8. Uterus teraba lembek, setelah 15 detik plasenta lahir uterus tidak berkontraksi 9. Pengeluaran lochea rubra : 1. Diagnosa P5A0 partus spontan pervaginam kala IV dengan atonia uteri Dasar : 1) Ibu partum spontan pervaginam pukul 14.20 WIB BB PB Jenis kelamin : 3000 gram : 48 cm : perempuan

2) Plasenta lahir lengkap pukul 14.30 WIB 3) Uterus teraba lembek, kontraksi uterus tidak ada 4) Perdarahan 400 cc 2. Masalah Uterus tidak berkontraksi

Dasar : 1) Uterus teraba lembek, kontraksi uterus tidak ada 2) Ada pengeluaran darah yang terus mengalir dari uterus 3) Ibu mengeluh badan merasa lemah. 4) Perdarahan 400 cc 3. Kebutuhan 1) Penghentian perdarahan dengan Kompresi Bimanual Internal (KBI), kalau tidak timbul kontraksi lakukan kompresi bimanual eksternal (KBE) 2) Penggantian cairan tubuh yang hilang 3) Pemenuhan nutrisi dan cairan tubuh 4) Pemantauan kala IV : 1. Lakukan messase fundus setelah plasenta lahir (maksimal 15 detik) 2. Hentikan perdarahan dengan Kompresi Bimanual Internal (KBI) selama 5 menit a. Pakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril, dengan lembut masukkan tangan (dengan cara menyatukan kelima ujung jari) melalui introitus ke dalam vagina ibu b. Periksa vagina dan serviks, jika ada selaput ketuban atau bekuan darah pada kavum uteri langsung bersihkan, mungkin hal ini yang menyebabkan uterus tidak dapat berkontraksi secara penuh c. Kepalkan tangan dalam dan tempatkan pada forniks anterior tekan dinding anterior uterus ke arah tangan luar yang menahan dan mendorong dinding posterior uterus ke arah depan sehingga uterus ditekan dari arah depan dan belakang d. Tekan kuat uterus diantara kedua tangan. Kompresi uterus ini memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah yang terbuka (bekas implantasi plasenta) di dinding uterus dan juga merangsang myometrium untuk berkontraksi

e.

Evaluasi keberhasilan :

1) Jika uterus berkontraksi dan perdarahan berkurang, teruskan melakukan KBI selama 2 menit, kemudian perlahan-lahan keluarkan tangan dari dalam vagina dan pantau kondisi ibu secara ketat selama kala IV 2) Jika uterus berkontraksi tapi perdarahan terus berlangsung, periksa ulang perenium, vagina, dan seviks apakah terjadi laserasi.Jika demikian,segera lakukan penjahitan untuk menghentikan perdarahan 3) Jika uterus tidak berkontraksi dalam waktu 5 menit, ajarkan keluarga untuk melakukan kompresi bimanul eksternal : 1. Letakkan satu tangan pada dinding abdomen dan dinding depan korpus uteri dan diatas simpisis pubis 2. Letakkan tangan lain pada dinding abdomen dan dinding belakang korpus uteri ,sejajar dengan dinding depan korpus uteri.Usahakan memegang bagian belakang uterus seluas mungkin 3. Lakukan kompresi uterus dengan cara saling mendekatkan tangan depan belakang agar pembuluh darah di dalam anyaman myometrium dapat dijepit secara manul.Cara ini dapat menjepit pembuluh darah uterus dan membantu uterus untuk berkontraksi 3. Berikan ergometrin 0,2 mg IM atau misoprostol 600 -1000 mcg per rectal.Jangan berikan ergometrin kepada ibu dengan hipertensi karna ergometrin dapat menaikkan tekanan darah 4. Pasang infuse dengan jarum ukuran 16 atau 18, berikan infuse RL 500 + 20 unit oksitosin guyur dalam waktu 10 menit 5. Pakai sarung tangan steril dan ulangi KBI 6. Jika uterus berkontraksi pantau ibu secara seksama selama persalinan kala IV 7. Dan jika uterus tidak berkontraksi dalam waktu 1 sampai 2 menit, segera rujuk ibu dan dampingi ibu ketempat rujukan 8. Lanjutkan infus RL + 20 unit oksitosin dalam 500 cc / jam hingga tiba ditempat rujukan atau menghabiskan 1,5 liter infus.Kemudian berikan 125 cc / jam. Jika tidak tersedia cairan yang cukup , berikan 55cc kedua dengan kecepatan sedang dan berikan minum untuk rehidrasi

DAFTAR PUSTAKA

Mochtar Rustam, 1998, Synopsis Obsetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi, Editor, Delfi Lutan, Edisi 2, Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai