Anda di halaman 1dari 24

ETIKA MORAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

Maria A.D Barbara, S.S.T., M.Kes


Pengertian Etika
Berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos” atau “Etha”.
 Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan
konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok
untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah
dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.
Menurut Martin [1993], etika didefinisikan sebagai "the
discipline which can act as the performance index or
reference for our control system
Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang
filsafat yang berbicara tentang praxis (tindakan)
manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan
manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana
manusia harus bertindak
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
pengertian etika adalah : Ilmu tentang apa yang
baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban
moral, Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan
dengan akhlak, nilai mengenai benar dan salah
yang dianut masyarakat.
Pengertian Etiket

• Adalah ajaran sopan santun yang berlaku bila manusia


bergaul atau berkelompok dengan manusia lain. 
• Definisi etiket, menurut para pakar ada beberapa
pengertian, yaitu merupakan kumpulan tata cara dan
sikap baik dalam pergaulan antar manusia yang
beradab. Pendapat lain mengatakan bahwa etiket
adalah tata aturan sopan santun yang disetujui oleh
masyarakat ter¬tentu dan menjadi norma serta panutan
dalam bertingkah laku sebagai anggota masyarakat
yang baik dan menyenangkan
PERBEDAAN ETIKA DAN
ETIKET
Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia.
Istilah tersebut dipakai mengenai manusia tidak
mengenai binatang karena binatang tidak
mengenal etika maupun etiket. 
Kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara
normatif artinya memberi norma bagi perilaku
manusia dan dengan demikian menyatakan apa
yag harus dilakukan dan apa yang tidak boleh
dilakukan. Justru karena sifatnya normatif maka
kedua istilah tersebut sering dicampuradukkan.
Etiket
Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan
manusia. Etiket menunjukkan cara yang tepat
artinya cara yang diharapkan serta ditentukan
dalam sebuah kalangan tertentu 
Etiket hanya berlaku untuk pergaulan. Etiket
bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam
sebuah kebudayaan, dapat saja dianggap sopan
dalam kebudayaan lain.
Etiket hanya memandang manusia dari segi
lahiriah saja.
ETIKA
Etika tidak terbatas pada cara melakukan sebuah
perbuatan, etika memberi norma tentang
perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah
apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau
tidak boleh dilakukan. 
Etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang
lain.
Etika jauh lebih absolut.
MORAL

Kata moral berasal dari bahasa latin mos


(jamak:mores), yang berarti kebiasaan atau adat.
Kata mores dipakai oleh banyak bahasa masih
dalam arti yang sama, termasuk bahasa
indonesia. 
SISTEMATIKA ETIKA

1. Etika Umum
• Etika umum mempertanyakan prinsip-prinsip dasar yang berlaku
bagi segenap tindakan manusia (Magnis-Suseno, 1994:13).
• Etika Umum adalah aturan tingkah laku yang harus dipenuhi oleh
setiap orang di dalam masyarakatnya. Setiap anggota masyarakat di
mana pun berada selalu terikat oleh etika umum ini, yang secara
implicit mengatur hak dan kewajiban setiap anggota kelompok atau
masyarakat dalam kelompok atau masyarakat tersebut, aturan
tingkah laku manusia di suatu masyarakatnya dalam konteks
sosiobudayanya. Etika umum ini juga menyangkut aturan tingkah
laku manusia dengan lingkungan dalam konteks fisik atau alam di
mana manusia itu hidup bermasyarakat.
2. Etika Khusus
Jika etika umum mempertanyakan prinsip-prinsip dasar
yang berlaku bagi segenap tindakan manusia, maka etika
khusus membahas prinsip-prinsip itu dalam hubungan
dengan kewajiban manusia dalam pelbagai lingkup
kehidupannya. Jadi, etika khusus itu menerapkan prinsip-
prinsip dasar pada masing-masing bidang kehidupan
manusia (Magnis-Suseno, dkk, 1991:7).
Etika khusus adalah aturan tingkah laku kelompok
manusia atau kelompok masyarakat yang khas atau yang
spesifik kelompok tersebut. Kelompok masyarakat yang
khas atau spesifik ini adalah kelompok profesi.
3. Etika Individual
• Pada dasarnya, etika individual memuat kewajiban
manusia terhadap diri sendiri.
4. Etika Sosial
• Pada dasarnya etika sosial membicarakan tentang
kewajiban manusia sebagai anggota umat manusia.
Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan
manusia, baik secara langsung maupun dalam bentuk
kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), sikap
kritis terhadap pandangan-pandangan dunia dan
ideologi-ideologi maupun tanggung jawab manusia
terhadap lingkungan hidup (Magnis-Suseno, dkk,
1981:8).
ETIKA UMUM
• Etika Umum
Berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia
bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil
keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar
yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta
tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan.
Etika umum dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan,
yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.
• Etika Khusus
Merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam
bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud :
Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam
bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang
didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar.
ETIKA PROFESI
1. Definisi Profesi
• Profesi berasal dari kata Profesio (Latin), yang berarti
pengakuan
• Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus
melaksanakan kegiatan yang memerlukan ketrampilan
dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang
rumit dari manusia, di dalamnya pemakaian dengan cara
yang benar akan ketrampilan dan keahlian tinggi, hanya
dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan
pengetahuan dengan ruang lingkup yang luas, mencakup
sifat manusia, kecenderungan sejarah dan lingkungan
hidupnya; serta adanya disiplin etika yang dikembangkan
dan diterapkan oleh kelompok anggota yang menyandang
profesi tersebut.
Ciri Utama Profesi
1. Sebuah profesi mensyaratkan  pelatihan ekstensif
sebelum memasuki sebuah profesi;
2. Pelatihan tersebut meliputi komponen intelektual
yang signifikan;
3. Tenaga yang terlatih mampu memberikan jasa yang
penting kepada masyarakat.
3 CIRI TAMBAHAN PROFESI

1. Adanya proses lisensi atau sertifikat;


2.  Adanya organisasi;
3.  Otonomi dalam pekerjaannya.
• Etika terbagi atas 2 bidang besar
1. Etika umum
1.1 Prinsip;
1.2 Moral.
2. Etika khusus
2.1 Etika Individu;
2.2 Etika Sosial.
• Etika sosial yang hanya berlaku bagi kelompok profesi
tertentu disebut kode etika atau kode etik.
FUNGSI ETIKA DALAM MORALITAS DALAM KEBIDANAN
• Menjaga otonomi dari setiap individu khususnya Bidan
dan Klien.
• Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan
mencegah tindakan yang merugikan/membahayakan
orang lain.
• Menjaga privacy setiap individu.
• Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana
sesuai dengan porsinya.
• Dengan etik kita mengetahui apakah suatu tindakan itu
dapat diterima dan apa alasannya.
• Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau
dalam menganalisis suatu masalah.
• Menghasilkan tindakan yang benar
Mendapatkan informasi tentang hal yang sebenarnya
Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku/perilaku
manusia antara baik, buruk, benar atau salah sesuai
dengan moral yang berlaku pada umumnya.
Berhubungan dengan pengaturan hal-hal yang bersifat
abstrak.
Mengatur hal-hal yang bersifat praktik.
Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib
masyarakat maupun tata cara di dalam organisasi profesi.
Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam menjalankan
tugas profesinya yang biasa disebut kode etik profesi.
SUMBER ETIKA

• Ketuhanan Yang Maha Esa


Kemanusiaan yang adil dan beradap
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Tugas
 Di suatu desa terpencil ditempatkan seorang Bidan PTT,sebut saja Bidan A.
Bidan A ini jarang sekali berada di tempat. Sehingga di masa kerjanya bidan
yang harusnya dibutuhkan ini tidak memberikan pelayanan sebagaimana
mestinya. Hal ini terdengar oleh organisasi profesi (IBI) dan bidan PTT ini
bisa di kenakan sanksi yang setimpal atas pelanggaran yang ia lakukan.
Apakah tindakan Bidan ini melanggar etika? Jelaskan secara rinci
 Ada seorang wanita muda berusia 20 tahun datang ke salah satu bidan.
Wanita tersebut mengatakan telat haid sudah 8 minggu dan setelah dicek
hasilnya positif hamil. Karena pasangan muda tersebut masih sangat muda
dan mereka tidak ingin mengecewakan orangtuanya, akhirnya mereka
memutuskan untuk menggugurkan kandungannya. Lalu terjadilah
perdarahan yang hebat, sehingga wanita tersebut di bawa ke RS. Namun
malang nyawanya tidak dapat tertolong. Apakah yang dilakukan pasangan
muda tersebut salah? Jelaskan
 
Lanjutan Tugas
 Dokter Andi menerima pasien seorang laki-laki setengah baya, tampak
tertatih tatih dan terus batuk di depannya. Pasien ditemani oleh anak
perempuannya yang tampak kurus. Dokter tersebut enggan melakukan
anamnesis dan langsung memeriksa pasien. Ketika si anak bertanya
tentang penyakit ayahnya, dokter hanya menyarankan untuk
meminum obat secara teratur dan memberikan resep. Si anak bertanya
lagi tentang cara minum obat, tapi dokter menyarankan bertanya pada
petugas apotek. Merasa di remehkan, sang anak dan ayahnya keluar
dari ruangan dokter tanpa mengucapkan salam. Apa sajakah
pelanggaran yang terjadi pada kasus tersebut? Apakah ada pelanggaran
kode etik dan pelanggaran terhadap hak dan tanggung jawab antara
pasien dan tenaga kesehatan? Jelaskan secara rinci
Ketentuan Mengerjakan Tugas
Tugas di kerjakan berkelompok (1 kelompok terdiri dari 5
orang)
Soal dijawab dan di beri penjelasan sesuai pertanyaan
Nama kelompok dan NPM ditulis jelas
Jawaban di ketik dengan huruf times new roman, font 12,
spasi 1,5
Jawaban kelompok di emailkan ke
ina_barbara@yahoo.co.id paling lambat sabtu 28 Maret
2020 jam 09.00 WIB dan akan saya ambil sebagai nilai
tugas
Yang mengirim email hanya perwakilan per kelompok
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai