Anda di halaman 1dari 14

REFLEKTIF ASUHAN DAN CLINICAL EXPERTISE,

NILAI INDIVIDU DAN DILEMA ETIK

DOSEN PEMBIMBING : WENNY INDAH PES, SST, M. Keb

Kelompok 4 :

1. Anggi Tri Oktalia


2. Ayu Febriyanti Anggraini
3. Dewi Susanti
4. Ellen Widyowati
5. Fadhilah Rahayu
6. Feyla Enggar
7. Gita Nelva Marthatila
8. Istika Maharani
9. Krisnawati Anggeraini
10. Levimah
REFLEKTIF
Berfikir reflektif merupakan jantung dari kunci-kunci kompetensi
individu yang merupakan proses berfikir aktif dan hati-hati
dengan dilandasi proses berfikir ke arah kesimpulan yang
defenitif yang dipicu oleh kompleksitas situasi, ketidakpastian,
dan ketidakstabilan ketika individu menghadapi masalah atau
situasi yang sulit sehingga membutuhkan bimbingan

Pentingnya berfikir reflektif dalam menyelesaikan masalah


dengan empat tahapan yakni Undestand the problem, Device a
plan, Carry out the plan dan Lock back at the solution dengan
Add Contents Title
mencakup : You can simply impress your audience and add a unique zing
1. Kemampuan memakai dan
and appeal to yourmengkaji
Presentations. permasalahan yang

telah dipelajari.
2. Mengenali hubungan Addantar
Contents konsep.
Title
3. Mampu melihat kemiripan dan
You can simply perbedaan
impress dari
your audience and
and appeal to your Presentations.
addkonsep.
a unique zing

4. Mampu memunculkan masalah terkait konsep yang sedang


dipelajari. (Subandar, 2010)
NILAI INDIVIDU
Nilai merupakan pola perhatian dalam hidup, baik secara individu
Pengertian maupun secara kelompok. Setiap individu atau kelompok biasanya
memiliki perhatian terhadap nilai tertentu yang mungkin berbeda dengan
individu atau kelompok lain. Nilai merupakan pendukung dasar-dasar
sikap atau merupakan disposisi yang dapat mengarah pada kepada
perbuatan, dan nilai sangat berkaitan dengan apa yang diinginkan atau
apa yang dipilih.

Nilai banyak didasarkan pada kegunaan sesuatu dengan pertimbangan


kognitif dan bukan pertimbangan emosi atau afeksi. Nilai merupakan
keyakinan dan sebagai patokan yang mengarahkan perbuatan serta cara
pengambilan keputusan dalam menghadapi sesuatu yang sifatnya
sangat spesifik.
Nilai memiliki sifat yang kompleks dan unik. Ada
Sifat Nilai beberapa sifat nilai yang dapat dirangkum sebagai
berikut :
1. Nilai mempunyai sifat tahan lama
2. Nilai sebagai keyakinan
3. Nilai sebagai alat dan tujuan akhir
4. Nilai bersifat eksplisit dan emplisit
5. Nilai sebagai suatu konsepsi tentang sesuatu
yang disukai secara individu dan sosial
ALLPPT Layout
Cleanfungsi
Nilai mempunyai beberapa Textyang
Slide for
sangat penting dalam
Fungsi Nilai your
kehidupan manusia, antaraPresentation
lain :
1. Nilai berfungsi sebagai standar, yakni standar yang
menunjukkan tingkah laku dari berbagai cara
2. Nilai berfungsi sebagai rencana umum (general plan) dalam
menyelesaikan masalah, konflik You
maupun pengambilan
$350
can simply impress your audience and add
keputusan a unique zing and appeal to your Presentations.
Easy to change colors, photos and Text.
3. Nilai berfungsi sebagai motivasional
4. Nilai berfungsi penyesuaian
5. Nilai berfungsi ego defensive
6. Nilai berfungsi sebagai pengetahuan atau aktualisasi diri
DILEMA ETIK
Dilema etik adalah suatu masalah yang melibatkan dua atau lebih
landasan moral suatu tindakan tetapi tidak dapat dilakukan keduanya. Etik
berhubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan
atau penyelesaian, apakah boleh atau tidak boleh.

Berkaitan dengan dilema etik dalam praktik kebidanan, nilai-nilai,


keyakinan dan filosofi individu memainkan peranan penting pada
pengambilan keputusan etik yang menjadi bagian tugas rutin seorang
bidan. Bidan ditantang ketika harus berhadapan dengan masalah dilema
etik, untuk memutuskan mana yang boleh dan tidak boleh.

Penyelesaian masalah dilema etik bidan dalam mengambil keputusan


medis Kode etik suatu profesi adalah berupa norma-norma yang harus
diindahkan oleh setiap anggota profesi yang bersangkutan didalam
melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat.
Pendekataan penyelesaian masalah teknik perlu dilakukan dengan cara
yang bertahap dan berurut. Langkah langkah awal bersifat kualitatif dan
umum kemudian langkahlangkah berikutnya lebih bersifat kuantitatif dan
spesifik. Langkah-langkah penyelesaian masalah adalah :
1. Identifikasi masalah
Agar masalah dapat diselesaikan, pertama-tama perlu diidentifikasi
terlebih dahulu apa sebenarnya esensi dari masalah tersebut, agar
langkah berikutya tepat
2. Sintesis
Sintesis adalah tahap proses kreatif di mana bagianbagian masalah yang
terpecah dibentuk menjadi kesatuan yang menyeluruh. Disini kreativitas
sangat penting
3. Analisis
Analisis adalah tahap dimana kesatuan itu dipecah kembali menjadi
bagian-bagiannya. Kebanyakan edukasi teknik akan fokus pada tahap ini.
Kunci dari analisis adalah menerjemahkan problem fisik tersebut. Analisis
menggunakan logika untuk membedakan fakta dari opini, mendeteksi
kesalahan, membuat keputusan yang berdasarkan bukti, menyeleksi
informasi yang relevan, mengidentifikasi kekosongan informasi, dan
mengenali hubungan antarbagian.
4. Aplikasi
Aplikasi adalah proses dimana informasi yang cocok
dan akurat diidentifikasi untuk penerapan pada
permasalahan yang hendak dipecahkan.
5. Komprehensi  
Yaitu tahap dimana teori yang sesuai dan data yang
berhasil dikumpulkan disatukan dalam sebuah
rumus komprehensif yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah. Jika pada tahap ini
masalah masih belum selesai, maka kita dapat
kembali pada tahap sintesis dan mencoba lagi. Jika
terjadi pelanggaran terhadap kode etik bidan yang
biasa disebut malpraktek etik. Maka IBI selaku
wadah organisasi profesi kebidanan akan
memberikan sanksi atas pelanggaran kode etik
bidan.
CONTOH KASUS
Ny A bersama suaminya Tn B datang ke PMB bidan Z untuk melakukan pemeriksaan
ANC. Ny A berusia 24 tahun G2P1000 usia kehamilan 37 minggu. Ny A merupakan
guru SD dengan background pendidikan S1, sedangka Tn B bekerja sebagai
karyawan bank swasta. Pada riwayat kehamilan sebeblumnya 1,5 tahun yang lalu Ny
A melahirkan anak stillbirth dengan berat 3,2 kg berjenis kelamin laki-laki secara sectio
caesaria dengan indikasi ruptur uteri hal ini disebabkan saat proses persalinan Ny A
mengkonsumsi air rendaman rumput fatimah yang dibawa oleh keluarganya. Pada
kehamilan kali ini Ny A berkeinginan untuk melahirkan secara VBAC (vaginal birth after
caesarian), karena menurutnya jika belum melahirkan secara normal berarti belum
menjadi ibu seutuhnya.Ny A telah mengikuti berbagai macam persiapan seperti
mengikuti kelas prenatal yoga. Namun ketika melakukan pemeriksaan USG di dokter
spesialis obstetri dan gynecology, hasil USG menyatakan semuanya normal, namun
beliau menyatakan bahwa Ny A tidak dapat melakukan persalinan normal karena
memiliki riwayat SC kurang dari dua tahun, dikhawatirkan akan menyebabkan ruptur
uteri lagi. Ny A tidak bisa menerima hal tersbut, oleh karena itu dia mendatangi bidan Z
untuk membantunya melakukan persalinan secara VBAC (vaginal birth after
caesarian) jika sudah waktunya nanti. Bidan Z menjelaskan bahwa ibu dengan riwayat
persalinan SC bukan merupakan kewenangannya dan harus melakukan persalinan di
rumah sakit. Mendengar penjelasan tersebut Ny A merasa marah dan memaki bidan Z
bahwa dia tidak kompeten di bidangnya dan tidak mendukung keinginannya utuk
melakukan persalinan secara VBAC (vaginal birth after caesarian).
 
PENYELESAIAN KASUS
Kasus diatas menjadi dilema etik bagi bidan, dimana kasus dilema etik meupakan suatu
masalah yang melibatkan dua atau lebih landasan moral tetapi tidak dapat dilakukan
keduanya.
Pada kasus diatas berikut adalah langkah-langkah yang digunakan untuk penyelesaian
kasus
1. Pengkajian
Ny A berusia 24 tahun tahun G2P1000 usia kehamilan 37 minggu, datang bersama
suaminya Tn B ke PMB bidan Z untuk melakukan pemeriksaan ANC. Riwayat persalinan
pada 1,5 tahun yang lalu melahirkan anak laki-laki dengan berat badan 3,2 kg stillbirth
dengan operasi SC dikarenakan telah terjadi ruptur uteri. Hasil USG dari dokter Obgyn
adalah normal, namun beliau menyatakan bahwa Ny A dianjrkan melahirkan secara SC di
rumah sakit. Ny A tidak menerima hal tersebut, dan datang ke bidan Z untuk membantunya
melakukan persalinan secara VBAC (vaginal birth after caesarian) jika waktunya bersalin
nanti.
2. Indentifiksi masalah
Masalah yang muncul adalah Ny A meminta untuk melakukan VBAC (vaginal birth after
caesarian). Dimana bidan Z mengetahui bahwa VBAC (vaginal birth after caesarian) bukan
merupakan wewenangnya, jika dilakukan makan bidan Z akan melanggar kode etik dan
merupakan tindakan yang ilegal.
3. Identifikasi masalah etik
a. Autonomy
Sebagai seorang bidan kita berhak menghormati keinginan dan keputusan dari Ny
A untuk melakukan persalinan secara VBAC (vaginal birth after caesarian).
b. Beneficience
Ketika bidan Z menyarankan Ny A untuk melakukan persalinan dirumah sakit, hal
ini dilakukan supaya ketika terjadi kegawatdaruratan dapat segera ditangani. Akan
tetapi hal ini bertentangan dengan prinsip autonomy.
c. Non maleficence
Rekomendasi dari dokter obgyn dan bidan terhadap Ny A untuk melakukan
persalinan di rumah sakit secara operasi SC bertujuan untuk keselamatan jiwa dan
kesehatan Ny A dan bayinya.
d. Varacity
Sebagai seorang bidan, seharusnya memberikan informasi mengenai kelebihan
dan kekurangan dari VBAC (vaginal birth after caesarian).karena Ny A berhak
untuk mengetahui informasi tersebut sebelum membuat keputusan.
e. Justice
Sebagai seorang bidan tidak boleh membedakan jenis pelayanan yang diberikan,
namun tetap berpegang pada kode etik profesi yang ada.
4. Identifikasi pihak yang terlibat
a. Bidan
b. Ny A
c. Suami Ny A
d. Dokter Obgyn

ALLPPT Layout
Clean Text Slide for
5. Tindakan yang diusulkan
your
a. Mengusulkan untuk Presentation
dilakukan persalinan di rumah sakit,
tetapi Ny A memiliki autonomy untuk menentukan tempat
persalinan, petugas kesehatan dan metode persalinan
yang nanantinya akan dilakukan saat persalinan.

$350
b. Mengusulkan untuk bersalin secara
You canoperasi SC,
simply impress yang
your audience and add
a unique zing and appeal to your Presentations.
mana tidak sesuai dengan autonomy Ny Acolors,
Easy to change namunphotos and Text.

tindakan ini mengandung prinsip etik beneficience dan


non- maleficence.
6. Mengidentifikasi konflik yang terjadi berdasarkan situasi
tersebut
Untuk menentukan apakah Ny A melakukan persalinan secara
VBAC (vaginal birth after caesarian) sebagai tenaga kesehatan
bidan dihadapkan prinsip etik yaitu menghormati keputusan
pasien (Autonomy). Namun jika bidan menyetujui untuk
melakukan tindakan tersebut maka akan bertentangan dengan
kode etik dan merupakan tindakan ilegal.

7. Membuatkan tindakan alternatif tentang rangkaian tindakan


yang direncanakan dan mempertimbangkan konsekuensi
tindakan tersebut. Add Contents Title
a. Menjelaskan tentangYouVBAC can simply (vaginal birth after
impress your audience and addcaesarian)
a unique zing
dari keuntungan danandkerugiannya.
appeal to your Presentations.

b. Mengadvokasi Ny A dan Tn B untuk mengikuti anjuran dari


dokter obgyn Add Contents Title
You can simply impress your audience and add a unique zing
c. Menjelaskan misspersepsi tentang
and appeal to menjadi seorang ibu
your Presentations.
tidak dilihat dari proses persalinannya
8. Menentukan siapa pengambil keputusan yang tepat
Pada kasus ini pengambil keputusan yang tepat adalah dokter obgyn yang mana VBAC
(vaginal birth after caesarian) merupakan kewenangannya.

9. Mendefinisikan kewajiban bidan dalam kasus ini


a. Memberikan informasi yang lengkap pada Ny A dan Tn B secara jujur, tidak bias
dapat dipahami, menggunakan alternatif media dan paling baik dilakukan secara
tatap muka.
b. Membantu Ny A dan Tn B dalam menggunakan hak autonominya
c. Menjaga fokus asuhan berdasarkan bukti ilmiah / evidence based dengan mekan
konflik serendah mungkin.
d. Melakukan asuhan kebidanan sesuai dengan kewenangan yang telah tercantum
dalam kode etik kebidanan.

10. Membuat keputusan


Dalam kasus ini pembuat keputusan tetap berada ditangan klien akan tetapi tugas bidan
dan dokter obgyn saling bermitra untuk memberikan pendekatan yang paling
menguntungkan/ paling tepat untuk klien.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai