02 Typhoid
a. Gastritis Akut
Gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stress, zat kimia, obat-
obatan dan alcohol, makanan pedas, panas maupun asam. Pada
pasien yang mengalami stress akan terjadi perangsangan saraf
simpatis NV (Nervus Vagus), yang akan meningkatkan produksi asam
klorida (HCI) didalam lambung akan menimbulkan rasa mual, muntah
dan anoreksia.
b. Gastritis Kronis
Tipe A (sering disebut sebagai gastritis autoimun) diakibatkan dari
perubahan sel parietal, yang menimbulkan atrofi dan infiltrasi seluler.
Hal ini dihubungkan dengan penyakit autoimun seperti anemia
pernisiosa dan terjadi pada fundus atau korpus dari lambung.
Tipe B (kadang disebut sebagai gastritis) mempengaruhi antrum dan
pylorus (ujung bawah lambung dekat duodenum) ini dihubungkan
dengan bakteri pylory.
Klasifikasi a. Gastritis Akut
Gastritis akut adalah inflamasi akut mukosa lambung pada sebagian
besar merupakan penyakit yang ringan dan sembuh sempurna durasi
b. Gastritis kronis
Gastritis kronis adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung
yang bersifat menahun yaitu lebih dari 6 bulan masa penyembuhannya.
Gastritis kronik diklasifikasikan dengan tiga perbedaan sebagai berikut:
• Gastritis Superficial
• Gastritis atrofik
• Gastritis hipertrofik
Manifestasi klinis
Gejala maag yang umum pada ibu hamil :
• Mengalami panas dan sensasi terbakar
pada dada (heartburn)
• Perut terasa kembung, penuh, dan
tidak nyaman
• Sering bersendawa
• Mual dan muntah
• Mulut terasa asam Langkah Penapisan Atau Screening Awal
Saat melakukan anamnesa penting untuk
ditanyakan pada ibu hamil tentang berapa kali
frekuensi makan ibu dalam sehari, meanyakan jam
makan ibu setiap harinya apakah teratur, jenis
makanan yang ibu hamil konsumsi, frekuensi
mengkonsumsi sayuran dan buah setiap harinya,
berapa banyak air putih yang ibu konsumsi setiap
harinya, karena ini akan berpengaruh terhadap
intensitas seringnya kekambuhan gastritis pada ibu
hamil.
Penatalaksanaan gastritis
Penatalaksanaan pada Penatalaksanaan non medis
gastritis secara medis a. Istirahat
meliputi : b. Mengurangi stress
Gastritis akut diatasi dengan c. Diet, tidak makan yang bisa memicu nyeri dengan kemudian diberikan
menginstruksikan pasien peroral pada interval yang sering, Pasien dengan gastritis superficial
untuk menghindari alcohol yang kronis biasanya berespon terhadap diet sehingga harus
dan makanan sampai gejala menghindari makanan yang berbumbu banyak atau berminyak
berkurang. Bila pasien d. Hindari makanan yang dapat memicu terjadinya panas pada ulu hati
mampu makan melalui seperti, gorengan, kopi, soda, alkohol, coklat, permen mint, bawang
mulut, diet mengandung gizi merah, bawang putih, makanan pedas, berlemak, berminyak, buah
dianjurkan. Bila gejala yang asam seperti jeruk
menetap, cairan perlu e. Banyak minum air putih
diberikan secara parenteral. f. Waktu tidur tinggikan posisi kepala sehingga asam lambung tidak naik
ke esophagus
g. Teknik relaksasi nafas dalam
Tindakan kolaborasi dan follow up care
Salah satu cara untuk mengatasi mual muntah pada kehamilan yaitu
dengan tindakan non farmakologi yaitu dapat berupa penggunaan
aromaterapi jenis papermint, lemon maupun jahe. Berdasarkan hasil
penelitian Santi, 2013 mengtakan bahwa papermint dan jahe efektif
untuk mengurangi keluhan ibu hamil dengan mual muntah karena
papermint dan jahe dapat membrikan efek ketenangan, kesegaran dan
efektif untuk mengatasi mual pada ibu hamil sehingga gastritis pun
dapat diredam
Apa Itu
Typhoid ??? Demam typhoid ialah penyakit
infeksi akut yang biasanya
mengenai saluran pencernaan
dengan gejala demam yang lebih
dari satu minggu, gangguan pada
pencernaan (Moser-Van Der Geest,
Schibli, & Huber, 2019).
Etiologi Typhoid
Penyebab penyakit ini adalah kuman Salmonella typhi,
Salmonella para typhi A, dan Salmonella para typhi B.
Wujudnya berupa basil gram negatif, bergerak dengan
85% 35% 65% 45%
rambut getar, tidak berspora, dan mempunyai tiga macam
antigen (antigen O, H, dan VI). Dalam serum penderita
terdapat zat (aglutinin) terhadap ketiga macam antigen
tersebut. Salmonella typhi merupakan basil gram (-) dan
bergerak dengan rambut getar.
1. Diabetes Melitus
Diabetes Mellitus (DM) adalah kelainan metabolisme
karbohidrat, di mana glukosa darah tidak dapat digunakan
dengan baik, sehingga menyebabkan keadaan hiperglikemia.
DM merupakan kelainan endokrin yang terbanyak dijumpai.
Etiologi DM
1. Genetik
2. Kerusakan atau kelainan pangkreas sehingga
Kekurangan produksi insulin
3. Meningkatnya hormon antiinsulin seperti GH,
glukogen, ACTH, kortisol, dan epineprin. Patofisiologi DM
4. Obat-obatan
5. Wanita Obesitas
Manifestasi Klinis
• Polyuria (banyak berkemih)
• Polydipsia (banyak minum)
• Penurunan berat badan
• Polyphagia (banyak makan)
• Letih, lesu, lemah badan
• Pandangan kabur, dan
• Pruritus vulvae pada
wanita, kelelahan,
pandangan kabur, mata
kabur, pusing, mual,
kurangnya ketahanan pada
saat melakukan olah raga,
dan mudah infeksi.
Etiologi
Faktor yang memudahkan
hipoglikemia antara lain
kelebihan dosis insulin pada
pengidap diabetes dependen-
insulin per-oral maupun per IV,
penggunaan sulfonylurea,
kurangnya konsumsi makanan
yang cukup, latihan fisik yang
berlebih, dan situasi stress (Nitil,
2011). LOREM IPSUM
DOLOR SIT AMET
Patofisiologi Glikemi
Klasifikasi
Hipotiroid dapat diklasifikasikan berdasarkan waktu
kejadian (kongenital atau akuisital), disfungsi organ yang
terjadi (primer atau sekunder/ sentral), jangka waktu
(transien atau permanen) atau gejala yang terjadi
(bergejala/ klinis atau tanpa gejala/ subklinis). Hipotiroid
kongenital biasa dijumpai di daerah dengan defisiensi
asupan yodium endemis. Pada daerah dengan asupan
yodium yang mencukupi, hipotiroid kongenital terjadi pada
1 dari 4000 kelahiran hidup, dan lebih banyak dijumpai
pada bayi perempuan.
Manifestasi Klinis
Gejala klinis hipotiroidisme berdasarkan sistem organ
Kardiovaskular
• Bradikardia
• Gangguan kontraktilitas
• Penurunan Curah jantung
• Kardiomegali (paling banyak disebabkan oleh efusi
perikardi)
Respirasi
• Sesak dengan aktivitas
• Gangguan respon ventilasi terhadap hiperkapnia dan
hipoksia
• Hipoventilasi
• Sleep apnea
• Efusi Pleura
Tatalaksana
Perlunya dilakukan anamnesis pada ibu hamil terkait gejala utama yang ibu
keluhkan, riwayat penyakit sebelumnya dan riwayat penyakit keluarga.
Gejala yang sering timbul adalah sering letih, mual, muntah, kulit terasa
lebih hangat, lembab dan berkeringat. Kemudian diperlukannya
pemeriksaan fisik secara sistematik dan keadaan kelenjar tiroid secara
spesifik. Jika ditemukan tanda- tanda adanya hipertiroid maka perlu
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan melakukan pemeriksan kadar
serum TSH dilanjutkan dengan kadar T4 dan FT4.