Anda di halaman 1dari 9

DAMPAK KETIDAKSETARAAN

DAN KETIDAKADILAN
GENDER Pada Kesehatan
Perempuan dan Praktik Kebidanan

Erla Widyowati (P01740322109)


Fadhilah Rahayu (P01740322110)
Febrilianti Hartato (P01740322111)
Feyla Enggar W.N
Filka Wilanda
(P01740322112)
(P01740322113) Kelompok 2
Gita Nelva Marthatila (P01740322114)
Hestina Reksi Utami (P01740322115)
Istika Maharani (P01740322116)
Konsep Dasar Gender
Definisi Gender
Kata “Gender” berasal dari bahasa inggris, gender yang berarti “jenis kelamin”. Dalam
Webster’s New World Dictionary, jender diartikan sebagai perbedaan yang tampak antara laki-
laki dan perempuan dilihat dari segi nilai dan tingkah laku.

Mansour Fakih membedakannya antara gender dan seks (jenis kelamin). Pengertian seks lebih
condong pada pensifatan atau pembagian dua jenis kelamin manusia berdasarkan ciri biologis
yang melekat Dalam hal ini sering dikatakan sebagai ketentuan Tuhan atau 'kodrat'. Sedangkan
konsep gender adalah sifat yang melekat pada laki-laki atau perempuan yang dikonstruksi secara
sosial maupun kultural dan dapat dipertukarkan. Sehingga semua hal yang dapat dipertukarkan
antara sifat laki-laki dan perempuan, yang bisa berubah dari waktu ke waktu, dari tempat ke
tempat lainnya, maupun berbeda dari suatu kelas ke kelas yang lain, itulah yang disebut dengan
gender.

Jadi gender diartikan sebagai jenis kelamin sosial, sedangkan sex adalah jenis kelamin biologis.
Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kesetaraan gender berarti kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk
memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia, agar mampu
berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial
budaya, pendidikan dan pertahanan dan keamanan nasional (hankamnas), serta
kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan tersebut. Kesetaraan gender
juga meliputi penghapusan diskriminasi dan ketidakadilan struktural, baik
terhadap laki-laki maupun perempuan (Eniwati Khaidir,2014)

Sedangkan keadilan gender adalah suatu proses dan


perlakuan adil terhadap perempuan dan laki-laki.
Dengan keadilan gender berarti tidak ada pembakuan
peran, beban ganda, subordinasi, marginalisasi dan
kekerasan terhadap perempuan maupun laki-laki.
Ketidakadilan gender dapat termanifestasi dalam berbagai
bentuk ketidakadilan, yakni :

Marginalisasi Perempuan
Salah satu bentuk ketidakadilan terhadap gender yaitu
marginalisasi perempuan. Marginalisasi perempuan
( penyingkiran / pemiskinan ) kerap terjadi di lingkungan
sekitar.

Subordinasi
Selain Marginalisasi, terdapat juga bentuk keadilan
yang berupa subordinasi. Subordinasi memiliki
pengertian yaitu keyakinan bahwa salah satu jenis
kelamin dianggap lebih penting atau lebih utama
dibandingkan jenis kelamin lainnya

Beban Ganda
Bentuk lain dari diskriminasi dan ketidakadilan gender
adalah beban ganda yang harus dilakukan oleh salah
satu jenis kalamin tertentu secara berlebihan.
Dampak Ketidaksetaraan Dan Keadilan
Gender Pada Kesehatan Perempuan

dalam layanan kesehatan ini, setidaknya difokuskan untuk mengetahui situasi aktual wanita dan
pria meliputi peranan, tingkat kesejahteraan, kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi dalam
berbagai unit sosial, budaya dan ekonomi. Pembagian beban kerja wanita dan pria yang meliputi
tanggung jawab, curahan tenaga dan curahan waktu, Saling berkaitan, saling ketergantungan dan
saling mengisi antara peranan wanita dan pria khususnya dalam keluarga, dan tingkat akses dan
kekuatan kontrol wanita dan pria terhadap sumber produktif maupun sumber daya manusia dalam
keluarga.
Dampak Ketidaksetaraan Dan Keadilan
Gender Pada Kesehatan Perempuan
• Dua dari tiga wanita di dunia saat ini menderita suatu penyakit yang sangat melemahkan manusia. Gejala-
gejala umum penyakit yang mudah menyebar ini mencakup anemia kronik, malnutrisi dan kondisi yang sangat
lemah

• Wanita juga menghadapi ancaman kesehatan reproduktif yang unik. Tingginya angka penyakit yang dapat dicegah,
kematian akibat komplikasi pada kehamilan dan persalinan, aborsi yang tidak aman, penyakit menular seksual dan
kanker pada alat reproduksi sering dijumpai pada wanita yang miskin dan tidak memiliki akses terhadap pelayanan
kesehatan reproduksi yang komprehensif.

• Di lain pihak, peran reproduktif wanita hanya mendapat perhatian apabila angka fertilitas cukup tinggi. Akibatnya,
satu-satunya pelayanan kesehatan yang sering diperoleh wanita adalah keluarga berencana, meskipun pelayanan ini
lebih menekankan pada control fertilitas bukan pada peningkatan kesehatan wanita.

• Dalam penanganan kasus HIV/AIDS masih banyak anggota masyarakat yang menyalahkan posisi perempuan
sebagai penyebab utama berkembangnya virus AIDS ini.

• Penanganan masalah AIDS ini disambungkan pada masalah maraknya prostitusi. Kelompok orang yang paling
tersudutkan dengan isu prostitusi ini yaitu kalangan perempuan.
Lanjutan
• Ketidakadilan dalam Rumah Tangga
Dari perkara yang sederhana sampai kepada yang rumit. Begitu juga pembagian peran dan
tanggung jawab dalam rumah tangga, sering kali tidak adil. Misalnya dalam pembagian tugas
mengurus rumah tangga dan mengurus anak. Yang menimbulkan angka stress yg tinggi pada ibu

• Ketidak adilan dalam ber-KB


Mengendalikan kepadatan penduduk dengan program KB menimbulkan masalah baru bagi
perempuan sendiri

• Masih tingginya wanita usia remaja yang telah hamil dan melahirkan.

• Norma dalam masyarakat bahwa ketidaksuburan disebabkan oleh pihak istri.


Dampak Ketidaksetaraan Dan Keadilan Gender Pada
Praktik Kebidanan
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan untuk mewujudkan kesehatan
keluarga yang berkualitaas. Pelayanan keluarga merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai
dengan kewenangan yang diberikannya untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak
Dalam hal pengambilan keputusan haruslah merupakan kesepakatan bersama antara ibu, keluarganya, dan
bidan, dengan ibu sebagai penentu utama dalam .proses pengambilan keputusan. Ibu mempunyai hak
untuk memilih dan memutuskan kepada siapa dan dimana ia akan memperoleh pelayanan kebidanannya,
pada konteks pengnambilan keputusan tersebut, dalam kondisi tertentu posisi gender terkadang memiliki
peran yang krusial.

Perempuan biasanya tidak boleh bepergian jauh. Jadi kalau rumah sakit atau puskesmas letaknya jauh, sulit
juga perempuan mendapatkan pelayanan kesehatan. Dalam masalah ini bidan desa atau bidan yang
berada di daerah terpencil sangat berperan penting untuk memberikan pelayanan kesehatan yang layak
kepada para wanita
“THANK YOU”

Anda mungkin juga menyukai