Anda di halaman 1dari 8

MEMBEDAKAN KAJIAN

GENDER DALAM PELAYANAN


KEBIDANAN

FITRIANI SUTANTI (A1A222145)


FITRIYANTI (A1A222166)
DIAN LESTARI ENGKA (A1A222151) SAMRIANTI
(A1A222152)
HUSNUL HOTIMAH NASIR (A1A222150) DEWI ASTUTI
(A1A222149
ANNAMARIA REDI SADI BOUK(A1A222144)
pengertian gender

Pengertian gender berkaitan dengan peran dan


tanggung jawab antara perempuan dan laki-laki.
Hal ini ditentukan oleh nilai-nilai sosial budaya
yang berkembang.Laki-laki dan perempuan, di
semua lapisan masyarakat memainkan peran
yang berbeda, mempunyai kebutuhan yang
berbeda, dan menghadapi kendala-kendala
yang berbeda pula.
Konsep dan Perangkat Analisis
Gender

02 Peran Gender
03 Kekuasaan dan
01 Pembagian pekerjaan
berbasis Gender
dan Norma
Dalam masyarakat, laki-laki
Pengambilan Keputusan
 
dan perempuan diharapkan Mempunyai akses ke dan kontrol
Dalam masyarakat, perempuan dan laki-laki melakukan untuk berperilaku sesuai yang lebih besar atas sumber
aktivitas yang berbeda, walaupun karakteristik dan dengan norma dan peran daya biasanya membuat laki-laki
cakupan aktivitas tersebut berbeda melintasi kelas maskulin dan feminin. lebih berkuasa daripada
dan komunitas. Aktivitas tersebut juga boleh berubah Mereka harus berpakaian perempuan dalam kelompok sosial
sepanjang waktu. Perempuan biasanya bertanggung dengan cara yang berbeda, manapun. Hal ini dapat menjadi
jawab dalam perawatan anak dan pekerjaan rumah tertarik kepada isu atau topik kekuasaan kekuatan fisik,
tangga atau sering disebut peran reproduksi, tetapi yang berbeda, tertarik pengetahuan dan keterlampilan,
mereka juga terlibat dalam produksi barang-barang kepada isu dan topik yang kekayaan dan pendapatan, atau
untuk konsumsi rumah tangga atau pasar atau yang berbeda dan memiliki respon kekuasaan untuk mengambil
dikenal dengan peran produktif. Laki-laki biasanya yang tidak sama dalam keputusan karena merekalah yang
bertanggung jawab memenuhi kebutuhan rumah segala situasi. memegang otoritas
tangga, makanan, minuma dan sumber daya terutama
peran produktif.
HUBUNGAN ANTARA
GENDER DAN KESEHATAN
 

Masalah gender yang harus diprioritaskan penanganannya, adalah


tingginya Angka Kematian Ibu (AKI), pemberantasan
Tuberculosis Paru, Malaria, HIV/AIDS, masalah gizi masyarakat
dan lingkungan yang tidak sehat. Hal ini menunjukkan masih
banyak terdapat ketimpangan antara status kesehatan pada
perempuan dan laki- laki.
Ketidakadilan gender sering ditemukan, berdasarkan norma
dan standar yang berlaku, dalam hal distribusi manfaat dan
tanggung jawab antar laki-laki dan perempuan mempunyai
perbedaan kebutuhan dan kekuasaan. Definisi keadilan
gender menurut WHO memilik 2 aspek:

KETIDAKADILAN  Keadilan dalam status kesehata, tercapainya status


GENDER kesehatan setinggu mungkin
 Keadilan dalam pelayanan kesehatan, artinya bahwa
DALAM KESEHATAN pelayanan kesehatan diberikan sesuai dengan
kebutuhan, tanpa melihat status social seseorang, dan
diberikan sebagai respon dari harapan yang pantas dari
masyarakat, dengan biaya pelayanan yang sesuai
dengan kemampuan seseorang
(Makarao, 2009)
KESENJANGAN GENDER DALAM KESEHATAN

Kesenjangan gender adalah perbedaan kondisi dan


capaian pada aspekk-aspek hal-hak dasar warga
Negara seperti keseehatan, pendidikan, perekonomian
dan politik. Kesenjangan gender disebabkan yaitu
perlakuan yang tidak sama dalam memperoleh
perlakuan. Pola kesehatan dan penyakit pada mansuia
menunjukan perbedaan yang nyata, perempuan
cenderung mempunyai harapan hidup yang lebih
panjang dari pada laki-laki, secara umum dianggap
sebagai factor biologis. Tetapi dalam kehidupan sehati-
hari perempuan lebih banyaj mengalami kesakitan dan
tekanan dari pada laki- laki. Faktor yang
melatarbelakangi berbeda-beda dari berbagai kelompok
social yang berpengaruh pada kesehatan manusia.
 
  Di beberapa wilayah dengan adat istiadat dan budaya
tertentu, isu gender memang sangat membedakan aktivitas
yang boleh dilakukan antara pria dan wanita. Pada
masyarakat Jawa dari strata tertentu misalnya, merokok
dianggap pantas untuk laki-laki, tapi tidak untuk
Fungsi Bidan perempuan.
Demikian dengan profesi bidan, yang sebagian besar
dalam Gender disandang perempuan. Sementara dokter kandungan
didominasi laki-laki. Bahkan pernah dalam satu masa,
dan Ham dokter kandungan tidak boleh dilakoni kaum hawa. Juga
mitos gender seputar hubungan seksual, dimana isteri tabu
meminta suaminya untuk pakai kondom. Jadi yang ber-KB
adalah kaum perempuan. Dalam masalah ini bidan
berperan untuk member penyuluhan kepada pasangan
suami istri bahwa tidak hanya kaum wanita yang
diharuskan memakai KB namun kaum laki-laki pun perlu
memakai KB bila ingin meminimalisir kehamilan dan
persalinan.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai