Anda di halaman 1dari 28

Oleh:

Dr. Heny Astutik, S.Kep., Ns,M.Kes


Dosen Prodi Kebidanan Malang
Bicara tentang GENDER
Berarti BICARA Tentang
LAKI-LAKI DAN
PEREMPUAN

Bicara tentang GENDER


sering dirancukan dengan
bicara tentang
APA ITU GENDER? PEREMPUAN

2
Pengertian Dasar
1. Jender, adalah perbedaan peran dan
tanggung jawab sosial bagi perempuan
dan laki-laki yang dibentuk oleh masy &
budaya,karena seseorang lahir sebagai
perempuan dan sebagai laki-laki.
• Misalnya: karakteristik sosial perempuan
sebagai ibu rumah tangga, orang yg
dilindungi dan laki-laki sebagai pencari
nafkah,kepala keluarga.
2. Jenis kelamin, adalah ciri biologis-anatomis
(khususnya sistem reproduksi dan hormonal), yang
diikuti dengan karakteristik fisiologi tubuh, yang
menentukan seseorang adalah laki-laki atau
perempuan. Ciri biologis ini bersifat kodrati,menetap
dan tidak dapat diubah.
– Misalnya karakteristik fisiologi tubuh perempuan:
dapat mengalami haid, hamil, melahirkan dan
menyusui, sedangkan pada laki-laki dapat
menghasilkan sperma.
3. Kesetaraan jender, merupakan kesamaan, yaitu
keadaan tanpa diskriminasi (sebagai akibat dari
perbedaan jenis kelamin) dalam memperoleh
kesempatan, pembagian sumber-sumber dan hasil
pembangunan, serta akses terhadap pelayanan.
Bicara tentang
LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

KONSTRUKSI
BIOLOGIS SOSIAL BUDAYA

GENDER
JENIS KELAMIN
5
JENIS KELAMIN (SEX)
Perbedaan biologis laki-laki dan perempuan
berikut fungsi reproduksinya
PRIMER
- Penis PRIMER
- Vagina
- Kantung zakar
- Ovarium (Indung Telur)
- Buah zakar
- Ovum (Sel telur)
- Sperma - Uterus (Rahim)
-Prostat -Menstruasi
-Kromosom: XY -Kromosom: XX
SEKUNDER SEKUNDER
- Bulu dada - Kulit halus
- Jakun - Suara halus
- Suara Berat - Dada besar
- Berkumis

Perbedaan fungsi reproduksi yang sifatnya kodrati:


Perempuan : Menstruasi, Hamil, Melahirkan &
Menyusui dengan ASI.
Laki-laki : Membuahi (spermatozoa) 6
GENDER
Perbedaan peran, fungsi, tanggungjawab, harapan dan
karakteristik femininitas dan maskulinitas antara
laki-laki dan perempuan hasil konstruksi sosial

PROSES SOSIALISASI:
Keluarga Interpretasi Agama Sekolah
Media Massa Masyarakat Negara
Tempat Kerja dll

TERJADI KERANCUAN GENDER=KODRATI

Laki-laki
Perempuan
- Sifat Maskulin
- Sifat Feminin
- Fungsi Produksi
- Fungsi Reproduksi
- Lingkup di sektor publik
- Lingkup di sektor domestik
- Pencari nafkah utama
- Pencari nafkah tambahan 7
PERBEDAAN JENIS KELAMIN - GENDER

JENIS KELAMIN (SEX) GENDER

* Ciptaan Tuhan * Buatan manusia


* Bersifat kodrat * Tidak bersifat kodrat
* Tidak dapat berubah * Dapat berubah
* Tidak dapat ditukar * Dapat ditukar
* Berlaku sepanjang zaman & di * Beragam, tergantung waktu dan
mana saja budaya setempat

8
Pengertian Dasar
1. Keadilan jender, adalah gambaran
keseim-bangan yang adil (fairness)
dalam pembagian beban tanggung
jawab dan manfaat antara laki-laki
dan perempuan, yang didasari atas
pemahaman bahwa laki-laki dan
perempuan mempunyai perbedaan
kebutuhan dan kekuasaan.
Pengertian Dasar...
2. Peran jender, adalah peran ekonomi dan
sosial yang dipandang layak oleh masya-
rakat untuk diberikan kepada laki-laki
atau perempuan.
 Laki-laki sering diberi peran sebagai
pencari nafkah, sementara perempuan
mempunyai peran ganda yaitu tanggung
jawab terhadap pekerjaan rumah tangga,
pencari nafkah tambahan dan kegiatan di
masyarakat yang sering harus dilakukan
secara simultan.
Pengertian Dasar...
3. Bias jender, suatu keadaan yang
menunjukkan adanya keberpihakan kepada
laki-laki daripada kepada perempuan.
 Misalnya: produk hukum yang lebih berpihak
kepada laki-laki sehingga selalu merugikan
perempuan. Contohnya pada kasus aborsi
ilegal pihak perempuan mengalami hukuman
karena tindakan aborsinya, sementara laki-laki
yang menyebabkan kehamilan bebas dari
tuntutan masyarakat dan produk hukum itu
sendiri.
Pengertian Dasar...
4. Stereotipi jender, merupakan pandangan
yang menganggap sesuai dan ’biasa’
untuk suatu jenis kelamin (laki-laki atau
perempuan).
 Misalnya: laki-laki bekerja di kantor,
perempuan bekerja di dapur. Pada
kenyataannya dalam kehidupan sehari-
hari, baik laki-laki atau perempuan secara
individu, tidak selalu sesuai dengan peran
jender yang stereotip tersebut.
5. Patriarkhi, adalah keadaan di masyarakat
yang menempatkan laki-laki pada kedudukan
dan posisi yang lebih tinggi daripada
perempuan. Budaya patriarkhi mengacu
kepada keberpihakan kepada kaum laki-laki
dalam segala aspek kehidupan sosial, budaya
dan ekonomi.
6. Seksualitas, suatu konsep,konstruksi sosial
terhadap nilai, orientasi, perilaku yang
berkaitan dengan seks.
Misal : perempuan dianggap melanggar norma/moral bila dia
melahirkan tanpa suami.
Seksualitas laki-laki harus jantan, agresif.
Konsep Jender dalam Kesehatan Reproduksi
1. Gender : perbedaan2 sifat wanita dan pria yang tidak
mengacu pada perbedaan biologis, tetapi pada nilai-
nilai sosial budaya yg menentukan peranan wanita &
pria dlm kehidupan pribadi & setiap bidang di
masyarakat
2. Kesehatan reproduksi
– Kesejaahteraan utuh: fisik, mental, sosial
– Kemampuan reproduksi + kehidupan seksual sehat,
memuaskan, aman
– Hak setiap laki-laki & perempuan
– Berakar pada prinsip kebebasan memilih dan tanggung
jawab
3. Peran ganda yang diberikan kepada perempuan
seringkali merugikan kesehatan dirinya, terutama
bila perempuan sedang menjalani kodratnya
sebagai perempuan (hamil, melahirkan,
menyusui) juga diharuskan tetap melaksanakan
pekerjaan rumah tangga.
4. Pola kesehatan dan penyakit pada laki-laki dan
perempuan menunjukkan adanya perbedaan.
Misalnya penyakit karena gangguan makan, otot
serta tulang lebih banyak ditemukan pada laki-
laki, sedangkan gangguan kesehatan yang
berkaitan dengan kehamilan dan kanker serviks
hanya ditemukan pada perempuan.
5. Kemampuan perempuan untuk
hamil dan melahirkan
menunjukkan bahwa mereka
memerlukan pelayanan kesehatan
reproduksi yang berbeda, baik
dalam keadaan sakit maupun
sehat. Oleh karena itu mereka
memerlukan akses pelayanan
kesehatan reproduksi yang
berkualitas.
6. Kombinasi antara faktor jenis kelamin
dan peran jender dalam kehidupan
sosial, ekonomi dan budaya seseorang
dapat meningkatkan risiko terjadinya
beberapa penyakit.
Contoh: seorang isteri yang tidak
mempunyai perilaku seksual resiko
tinggi, namun dapat tertular HIV/AIDS
akibat perilaku seksual resiko tinggi
suaminya.
7. Kekerasaan berbasis jender.
Tindakan kekerasan terhadap
perempuan pada umumnya
berkaitan dengan jender. Secara
umum pelaku kekerasan adalah
laki-laki (menunjukkan
maskulinitas, dominasi serta
memaksakan kekuasaan).
Kespro dalam pelayanan kesehatan
dasar/PHC
1. Konseling + KIE utk KB
2. KIE & pelayanan : ANC, persalinan & Post partum
terutama ASI, pely kes. Ibu & anak
3. Pencegahan & pengobatan kemandulan
4. Pencegahan & penatalaksanaan aborsi
5. Pencegahan & pengobatan infeksi saluran
reproduksi, PMS & HIV/AIDS
6. Informasi pendidikan dan konseling:
 Sesksualias
 Kespro
 Responsible parenthood
Ketidaksetaraan dan Ketidak-adilan Jender dalam
Pelayanan Kesehatan
1. Hambatan dalam akses terhadap pelayanan
kesehatan terutama dialami oleh
perempuan dari keluarga miskin, akibat:
• tidak tersedianya biaya dan transportasi,
• pelayanan yang tidak sesuai dengan
budaya/tradisi,
• tidak mendapat izin dari suami atau
• stigma sebagai orang miskin.
2. Perlakuan petugas kesehatan sering
dianggap kurang memperhatikan
kebutuhan perempuan. Contoh:
– Proses persalinan yang normal sering dijadikan
peristiwa yang tidak mempertim-bangkan
kebutuhan perempuan, seperti kebutuhan untuk
didampingi oleh orang terdekat atau mengambil
posisi yang dirasakan paling nyaman.
– Perempuan yang mengalami depresi pasca
kekerasan rumah tangga hanya diobati dengan
antidepresan tanpa diberi bantuan dalam
mengatasi masalah jender yang melatar
belakanginya.
Keadilan jender dalam kesehatan
menurut WHO
1. Keadilan dalam kesehatan, yaitu tercapainya
derajat kesehatan yang setinggi mungkin (fisik,
psikologis dan sosial) bagi setiap warga negara.
2. Keadilan dalam pelayanan kesehatan, yang berarti
bahwa pelayanan diberikan sesuai dengan
kebutuhan tanpa tergantung pada kedudukan
sosial seseorang, dan diberikan sebagai respons
terhadap harapan yang pantas dari masyarakat,
dengan penarikan biaya pelayanan yang sesuai
dengan kemampuan bayar seseorang.
Kebijaksanaan dalam Pelaksanaan Gender
& Peningkatan Kespro
1. Pelaksanaan pendekatan gender
Pembangunan dgn pendekatan gender
adalah pendekatan pembangunan yg
mengintegrasikan kebijaksanaan &
strategi peningkatan peranan wanita
dalam kebijaksanaan & strategi
pembangunan di berbagai bidang &
sektor
Kebijaksanaan dalam Pelaksanaan Gender &
Peningkatan Kespro
2. Langkah-langkah
 Peningkatan kualitas wanita sbg sumber
daya pemb
 Meningkatkan peranan profesi dlm upaya
peningkatan mutu pely kes
 Peningkatan peran ganda wanita dlm
keluarga & masyarakat
 Pengembangan iklim sosial budaya yg
mendukung kemajuan wanita
 Pembinaan kelembagaan & organisasi
kewanitaan
Kebijaksanaan dalam Pelaksanaan Gender &
Peningkatan Kespro

3. Program-program
 Penyuluhan kesehatan & perbaikan
gizi masyarakat
 Pelayanan kesehatan masyarakat
 Pencegahan & pemberantasan
penyakit
 Pembinaan pengobatan tradisional
Pelayanan Kesehatan yang Peka Jender
1. Sadar dan peka tentang kesetaraan jender.
 Memberikan pelayanan berkualitas yang
berorientasi kepada kebutuhan klien,
tanpa perbedaan perlakuan, baik bagi
laki-laki maupun perempuan tanpa
tergantung pada kedudukan
sosioekonomi.
2. Sadar dan peka tentang keadilan jender.
 Memberikan pelayanan kesehatan yang
memperhatikan kebutuhan yang berbeda
antara laki-laki dan perempuan akibat
kodrat masing-masing.
3. Sadar dan peka tentang peran, bias dan stereotipi
jender.
• Memahami sikap laki-laki dan perempuan dalam
menghadapi suatu penyakit dan sikap
masyarakat terhadap laki-laki dan perempuan
yang sakit.
4. Sadar dan peka tentang jender dan jenis kelamin.
• Memahami perbedaan perjalanan penyakit pada
laki-laki dan perempuan.
5. Sadar dan peka tentang isu jender dalam tiap
kondisi sasaran.
• Meyesuaikan pelayanan agar hambatan yang
dihadapi oleh laki-laki dan perempuan akibat hal
tersebut di atas dapat di atasi.

Anda mungkin juga menyukai