Anda di halaman 1dari 44

KESEHATAN REPRODUKSI DALAM

PERSPEKTIF GENDER

1
TUJUAN PEMBELAJARAN

• Mahasiswa dapat menjelaskan


pengertian seks & gender
• Mahasiswa dapat menjelaskan
kesetaraan &
keadilan gender
• Mahasiswa dapat menjelaskan budaya
yang berpengaruh terhadap gender
• Mahasiswa dapat menjelaskan diskriminasi gender
• Mahasiswa dapat menjelaskan kesetaraan gender &
pemberdayaan perempuan

2
3
4
PENGERTIAN SEKS

• Seks adalah perbedaan jenis kelamin yang


ditentukan secara biologis, yang secara
fisik melekat pada masing-masing jenis
kelamin, laki-laki dan perempuan.
• Jenis kelamin atau seks adalah perbedaan
biologis hormonal dan anatomis antara
perempuan & laki-laki.
• Merupakan kodrat/ketentuan Tuhan,
bersifat permanen & universal.
5
PENGERTIAN GENDER

• Gender berasal dari bahasa Arab “Jinsiyyun” yang


diadopsi dari bahasa Perancis dan kemudian dikenal
dengan gender dalam bahasa Inggris.
• Gender : perbedaan peran, kedudukan, dan sifat yang
dilekatkan pada kaum laki-laki maupun perempuan
melalui konstruksi secara sosial maupun kultural
(Nurhaeni, 2009).

6
PENGERTIAN GENDER

• Gender adalah perbedaan perilaku antara laki-laki &


perempuan yang dikonstruksikan secara sosial,
yakni perbedaan yang bukan kodrat dan bukan
ketentuan Tuhan melainkan diciptakan oleh manusia
melalui proses sosial & budaya (Oakley, 1972).

7
PENGERTIAN GENDER

• Peran sosial di mana peran laki-laki dan perempuan


ditentukan perbedaan fungsi, peran dan tanggung jawab
laki-laki dan perempuan sebagai hasil konstruksi sosial
yang dapat berubah atau diubah sesuai perubahan zaman
peran dan kedudukan sesorang yang dikonstruksikan oleh
masyarakat dan budayanya karena seseorang lahir sebagai
laki-laki atau perempuan (WHO, 1998).

8
KONSEP GENDER
Gender sebagai Jenis Kelamin Sosial

Perempuan
Laki-Laki

Jenis kelamin Biologis (Seks)


kodrati, universal, kekal
Bentukan Sosial,
budaya

Gender
(Jenis Kelamin Sosial)
Kontekstual, bisa berubah
9
PERBEDAAN SEKS & GENDER

10
Jenis Kelamin Gender

Tidak dapat berubah, contohnya alat kelamin Dapat berubah, contohnya peran dalam
laki-laki dan perempuan kegiatan sehari-hari, seperti banyak
perempuan menjadi juru masak jika di rumah,
tetapi jika di restoran juru masak lebih banyak
laki-laki.

Tidak dapat dipertukarkan, contohnya jakun Dapat dipertukarkan


pada laki-laki dan payudara pada perempuan

Berlaku sepanjang masa, contohnya status Tergantung budaya dan kebiasaan, contohnya
sebagai laki-laki atau perempuan di Jawa pada jaman penjajahan Belanda kaum
perempuan tidak memperoleh hak pendidikan.
Setelah Indonesia merdeka perempuan
mempunyai kebebasan mengikuti pendidikan

11
Jenis Kelamin Gender
Berlaku di mana saja, contohnya di rumah, Tergantung budaya setempat, contohnya
di kantor dan di manapun berada, seorang pembatasan kesempatan di bidang pekerjaan
laki-laki/perempuan tetap laki-laki dan terhadap perempuan dikarenakan budaya
perempuan setempat antara lain diutamakan untuk
menjadi perawat, guru TK, pengasuh anak

Merupakan kodrat Tuhan, contohnya laki- Bukan merupakan budaya setempat,


laki mempunyai ciri-ciri utama yang berbeda contohnya pengaturan jumlah anak dalam
dengan ciri-ciri utama perempuan yaitu satu keluarga
jakun.

Ciptaan Tuhan, contohnya perempuan bisa Buatan manusia, contohnya laki-laki dan
haid, hamil, melahirkan dan menyusui perempuan berhak menjadi calon ketua RT,
sedang laki-laki tidak. RW, dan kepala desa bahkan presiden.

12
1. Peran Gender
Seseorang yg diharapkan oleh masyarakat untuk bertingkah dan
berperilaku menurut jenis kelaminnya (laki2 dan perempuan). Cth: perempuan
seharusnya menjadi ibu dan tinggal di rumah untuk mengurus anak, dan suami
seharusnya menjadi ayah dan mencari nafkah untuk keluarga.
Peran ekonomi dan sosial yg dipandang layak oleh masyarakat untuk
diberikan kepada laki-laki dan perempuan mis; laki-laki mencari nafkah, beban
ganda pada perempuan.

2. Kesetaraan Gender
Anggapan bahwa laki-laki dan perempuan harus mendapatkan
perlakuan sama. Kesetaraan gender saja tidak cukup, namun harus diterapkan
pula keadilan gender yaitu mempertimbangkan perbedaan kehidupan perempuan
dan laki2 serta mengakui perlunya perbedaan pendekatan untuk menghasilkan
keadilan bagi perempuan dan laki2.
13
Peran Produktif Peran Reproduktif Peran Sosial

Peran yang dilakukan Peran yang dijalankan oleh Peran yang


oleh seseorang, seseorang untuk kegiatan dilaksanakan oleh
menyangkut yang berkaitan dengan seseorang untuk
pemeliharaan sumber daya
pekerjaan yang manusia dan pekerjaan berpartisipasi di dalam
menghasilkan barang urusan rumah tangga, kegiatan sosial
dan jasa, baik untuk seperti mengasuh anak, kemasyarakatan,
dikonsumsi maupun memasak, mencuci seperti gotong-royong
untuk diperdagangkan. pakaian dan alat-alat dalam
rumah tangga, menyetrika,
Peran ini sering pula membersihkan rumah, dan
menyelesaikan
disebut dengan peran lain-lain. Peran reproduktif beragam pekerjaan
di sektor ini disebut juga peran di yang menyangkut
publik. sektor domestik. kepentingan bersama. 14
ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN GENDER

• Emansipasi ⇒ kesetaraan peran, kedudukan,


tanggung jawab laki-laki & perempuan dalam
segala aspek kehidupan.
• Feminisme ⇒ ciri, karakteristik, sikap, perilaku
yang banyak dimiliki perempuan.
• Maskulin ⇒ ciri, karakteristik, sikap, perilaku
yang banyak dimiliki laki-laki.

15
ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN GENDER

• Bias gender ⇒ anggapan yang tidak mengakui


persamaan peran, kedudukan & tanggung jawab
antara laki-laki & perempuan dalam keluarga,
masyarakat, dan pembangunan.
• Bias gender ⇒ Suatu keadaan yg menunjukkan
adanya keberpihakan kepada laki-laki dari pada
perempuan, mis; bila perempuan melakukan aborsi
maka dihukum, sementara laki-laki yg menghamili.
• Relasi gender ⇒ hubungan laki-laki & perempuan
dalam kerja sama yang seiring sejalan atau
bertentangan.

16
ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN GENDER

Kesetaraan Gender:
yaitu keadaan tanpa diskriminasi sebagai akibat
dari perbedaan jenis kelamin & memperoleh
kesempatan, serta akses terhadap pelayanan.
Keadilan Gender:
adalah gambaran keseimbangan yg adil (fairness)
dalam pembagian beban tanggungjawab dan
manfaat antara laki-laki dan perempuan.

17
ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN GENDER

• Kesetaraan & keadilan gender ⇒ suasana yang


adil (equity) & setara (equality) yang
berhubungan dengan kerja sama laki-laki &
perempuan.
• Permasalahan/isu gender ⇒ permasalahan yang
terjadi sebagai konsekuensi adanya kesenjangan
gender sehingga mengakibatkan diskriminasi pada
perempuan dalam akses & kontrol sumber daya,
kesempatan, status, hak peran, dan kesempatan.
18
ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN GENDER

• Buta gender ⇒ tidak


mempedulikan kebutuhan laki-
laki dan perempuan atau tidak
menyebutkan secara eksplisit
perempuan & laki-laki.

19
BUDAYA YANG MEMPENGARUHI GENDER
• Sebagian besar masyarakat banyak menganut kepercayaan
yang salah tentang apa arti menjadi seorang wanita, dengan
akibat yang berbahaya bagi kesehatan wanita.
• Setiap masyarakat mengharapkan wanita dan pria untuk
berpikir, berperasaan dan bertindak dengan pola-pola
tertentu dengan alasan hanya karena mereka dilahirkan
sebagai wanita/pria. Contohnya wanita diharapkan untuk
menyiapkan masakan, membawa air dan kayu bakar,
merawat anak-anak dan suami, sedangkan pria bertugas
memberikan kesejahteraan bagi keluarga di masa tua serta
melindungi keluarga dari ancaman. 20
BUDAYA YANG MEMPENGARUHI GENDER

• Gender dan kegiatan yang dihubungkan dengan jenis


kelamin tersebut, semuanya adalah hasil rekayasa
masyarakat. Beberapa kegiatan seperti menyiapkan
makanan dan merawat anak adalah dianggap sebagai
“kegiatan wanita”.
• Kegiatan lain tidak sama dari satu daerah ke daerah
lain di seluruh dunia, tergantung pada kebiasaan,
hukum dan agama yang dianut oleh masyarakat
tersebut.

21
BUDAYA YANG MEMPENGARUHI GENDER
• Peran jenis kelamin bahkan bisa tidak sama di dalam suatu
masyarakat, tergantung pada tingkat pendidikan, suku dan
umurnya, contohnya : di dalam suatu masyarakat, wanita dari
suku tertentu biasanya bekerja menjadi pembantu rumah
tangga, sedang wanita lain mempunyai pilihan yang lebih luas
tentang pekerjaan yang bisa mereka pegang.
• Peran gender diajarkan secara turun temurun dari orang tua ke
anaknya. Sejak anak masih kecil, orang tua telah
memperlakukan anak perempuan dan laki-laki berbeda,
meskipun kadang tanpa mereka sadari.

22
• Diskriminasi gender adalah ketidakadilan gender
yang merupakan akibat dari adanya sistem/struktur
sosial di mana salah satu jenis kelamin (laki-laki atau
perempuan) menjadi korban.
• Diskriminasi gender adalah adanya perbedaan,
pengecualian atau pembatasan yang dibuat
berdasarkan peran gender yang dikonstruksi secara
sosial yang mencegah seseorang untuk menikmati
HAM secara penuh.

DISKRIMINASI GENDER 23
BENTUK DISKRIMINASI GENDER

• Marginalisasi (peminggiran) ⇒
banyak terjadi dalam bidang
ekonomi.
• Subordinasi (penomorduaan)
• Stereotipe negatif (pelabelan/
pemberian cap negatif pada satu
kelompok atau individu)
• Beban ganda (double burden)
• Kekerasan terhadap perempuan
24
ISU GENDER DALAM KESEHATAN REPRODUKSI
Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan
kesenjangan laki-laki dan perempuan yaitu adanya
kesenjangan antara kondisi yang dicita citakan dengan
kondisi sebenarnya
1. Kesehatan Ibu dan Anak
a. Ketidakmampuan perempuan dalam mengambil
keputusan (mis: kapan & di mana melahirkan?)
b. Sikap dan perilaku keluarga yg cenderung
mengutamakan laki-laki (mis: dlm pembagian
makanan).
c. Perempuan tetap dituntut bekerja.

25
ISU GENDER DALAM KESEHATAN REPRODUKSI

2. KB
a. K e s e r t a a n b e r - K B ( S a s a r a n n y a
perempuan)
b. Perempuan tdk mempunyai kekuatan
dalam menentukan kontrasepsi

26
ISU GENDER DALAM KESEHATAN REPRODUKSI

3. Kesehatan Reproduksi Remaja


a. Ketidakadilan dalam membagi tanggungjawab
b. Ketidakadilan dalam aspek hukum

4. Penyakit Menular Seksual (PMS)


a. Perempuan selalu objek intervensi
dalam program pemberantasan PMS
b. Dalam pemberantasan praktik prostitusi,
perempuan dituding sebagai sumber pemasalahan.
27
DAMPAK DISKRIMINASI GENDER & FAKTOR
PENYEBABNYA

1. Kesenjangan dalam kasus efek samping dan komplikasi


Faktor penyebab:
a. Perhatian suami yg kurang terhadap kesehatan istrinya, mis: kesadaran
untuk kontrol ulang
b. KB bukan urusan suami sehingga tidak merasa perlu untuk mencari
informasi berkenaan kontrasepsi yg digunakan istrinya

2. Kematian dan kesakitan ibu hamil, melahirkan & nifas


Faktor penyebab:
a. Faktor sosial budaya yg membedakan nilai anak laki2 & perempuan,
termasuk dalam hal pemberian gizi

3. Kesenjangan dalam aborsi


Faktor penyebab:
a. Dominasi suami dalam pengambilan keputusan
perencanaan jumlah dan jarak kelahiran anak
28
4. Kekerasan terhadap perempuan
Faktor penyebab :
a. Faktor sosial budaya yg beranggapan bahwa perilaku dan tindakan
kekerasan suami dianggap wajar, juga karena istri dianggap milik suami
sehingga istri harus patuh
b. Dominasi suami dalam pengambilan keputusan di rumah tangga

5. Pernikahan usia muda


Faktor penyebab :
a. Faktor sosial budaya yg membedakan nilai anak laki2 dan perempuan
terutama dalam pendidikan dan peran dalam sektor publik

6. Kesenjangan dalam keluarga infertil


Faktor penyebab :
a. Kedudukan suami dipandang lebih tinggi dibanding istri oleh masyarakat
b. Masalah infertil adalah masalah perempuan

29
PENANGANAN ISU GENDER DALAM KESEHATAN REPRODUKSI

• Masalah kespro dapat terjadi sepanjang


siklus hidup manusia.
• Perempuan lebih rentan dalam
menghadapi risiko kespro.
• Masalah kespro tidak terpisahkan dari
hubungan laki-laki & perempuan.

30
• Laki-laki juga mempunyai masalah kespro.
• Perempuan rentan terhadap kekerasan
dalam rumah tangga (kekerasan domestik)
atau perlakuan kasar.
• Kespro lebih banyak dikaitkan dengan
urusan perempuan.

31
KESETARAAN GENDER & PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

• Kesetaraan gender berarti kesamaan kondisi


bagi laki-laki & perempuan untuk memperoleh
kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia,
agar mampu berperan & berpartisipasi dalam
kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya,
pendidikan, pertahanan & keamanan nasional,
serta kesamaan dalam menikmati hasil
pembangunan.

32
Keadilan gender adalah suatu proses dan perlakuan adil terhadap
perempuan & laki-laki.
Pemberdayaan perempuan dilakukan dalam hal:
1) pengambilan keputusan,
2) pemberdayaan secara ekonomi ⇒ memberi hak yang sama & setara
dengan laki-laki dalam hal pengambilan keputusan menyangkut
perekonomian,
3) pemberdayaan secara psikologis ⇒ perubahan cara berpikir,
4) pemberdayaan secara sosial budaya ⇒ laki-laki & perempuan bersama-
sama membicarakan persoalan ekonomi, sosial, dll,
5) pemberdayaan secara politik ⇒ peningkatan kapasitas perempuan dalam
hal pengambilan keputusan dan kepemimpinan.

KESETARAAN GENDER & PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

33
PERAN LAKI-LAKI DALAM
KESEHATAN REPRODUKSI

• Peran & tanggung jawab laki-laki dalam kespro


sangat berpengaruh terhadao kesehaan
perempuan.
• 8 kegiatan penting yang perlu dilakukan laki-laki
secara aktif dalam kespro, yaitu:
1) Perencanaan ber-KB
2) Aktif dalam ber-KB
3) Memperhatikan kesehatan bumil
4) Memastikan persalinan yang aman oleh nakes
34
PERAN LAKI-LAKI DALAM
KESEHATAN REPRODUKSI

5) Membantu setelah bayi lahir


6) Menjadi ayah yang baik
7) Membantu pencegahan PMS
8) Mengakhiri kekerasan terhadap 

perempuan

35
PENGARUSUTAMAAN GENDER
PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) merupakan
strategi untuk mengurangi kesenjangan gender dan mencapai
kesetaraan gender dengan cara menggunakan perspektif
gender dalam proses pembangunan.

PUG adalah proses untuk menjamin perempuan dan laki-laki


mempunyai AKSES, PARTISIPASI dan KONTROL terhadap
sumber daya, memperoleh MANFAAT pembangunan dan
pengambilan keputusan yang sama di semua tahapan proses
pembangunan dan seluruh proyek, program dan kebijakan
pemerintah (INPRES 9/2000 TENTANG PUG DALAM
PEMBANGUNAN NASIONAL).

36
DASAR HUKUM MENDUKUNG KESETARAAN
PEREMPUAN DAN LAKI DALAM PEMBANGUNAN
• UU No. 7 tahun 1984 tentang ratifikasi
CEDAW (Convention on The Elimination
Of All Forms Of Diskrimination Against
Women)
• Instruksi Presiden No. 9 tahun 2000
tentang Pengarusutamaan Gender dalam
Pembangunan Nasional
• Perpres No. 5 tahun 2010 tentang RPJMN
2010-2014
• Permendagri No. 67 tahun 2010 tentang
Pedoman Implementasi PUG di Daerah
37
DIMENSI KESETARAAN

DILIHAT DARI: AKSES


PARTISIPASI KONTROL MANFAAT

38
DIMENSI KESETARAAN
• World Conference On Women Beijing pada tahun 1995
menyepakati berbagai komitmen operasional tentang PUG
“Mainstreaming a gender perspective is the process of
assessing the implications for women and men of any
planned action, including legislation, policies or programmes,
in all areas and at all levels. It is a strategy for making
women's as well as men's concerns and experiences an
integral dimension of the design, implementation, monitoring
and evaluation of policies and programmes in all political,
economic and societal spheres so that women and men
benefit equally and inequality is not perpetuated. The ultimate
goal is to achieve gender equality”…perbaikan status dan
peranan perempuan dalam pembangunan yang dimulai dari
perumusan kebijakan, pelaksanaan, sampai dengan
menikmati hasil-hasil pembangunan (Beijing Platform for
Action).

39
DIMENSI KESETARAAN
Wujud Kesetaraan dan Keadilan
Gender dalam masyarakat dan
pemerintahan:
• Akses: Kesempatan yang sama bagi
perempuan dan laki-laki pada sumber
daya pembangunan. Contoh:
memberikan kesempatan yang sama
memperoleh informasi pendidikan dan
kesempatan untuk meningkatkan karir
bagi PNS laki-laki dan perempuan

40
DIMENSI KESETARAAN
• Partisipasi: Perempuan dan laki-laki
berpartisipasi yang sama dalam proses
pengambilan keputusan. Contoh:
memberikan peluang yang sama antara
laki-laki dan perempuan untuk ikut serta
dalam menentukan pilihan pendidikan
di dalam rumah tangga; melibatkan
calon pejabat struktural baik dari
pegawai laki-laki maupun perempuan
yang berkompetensi dan memenuhi
syarat ”Fit an Proper Test” secara
obyektif dan transparan.
41
DIMENSI KESETARAAN
• Kontrol: perempuan dan laki-laki
mempunyai kekuasaan yang sama pada
sumber daya pembangunan. Contoh:
memberikan kesempatan yang sama
bagi PNS laki-laki dan perempuan dalam
penguasaan terhadap sumber daya
(misalnya: sumberdaya materi maupun
non materi daerah) dan mempunyai
kontrol yang mandiri dalam menentukan
apakah PNS mau meningkatkan jabatan
struktural menuju jenjang yang lebih
tinggi.
42
DIMENSI KESETARAAN
• Manfaat: pembangunan harus
mempunyai manfaat yang sama
bagi perempuan dan laki-laki.
Contoh: Program pendidikan dan
latihan (Diklat) harus memberikan
manfaat yang sama bagi PNS laki-
laki dan perempuan.

43
• Istiarti, Tinuk, Djoko Nugroho, dan Sri Winarni. 2012.
Buku Ajar Kesehatan Reproduksi. Semarang: Universitas
Diponegoro.
• Nurianti, Irma. Kesehatan Reproduksi dalam Perspektif
Gender. Diakses dari http://elearning.medistra.ac.id/
pluginfile.php/375/mod_resource/content/2/10%5B1%
5D.%20SEKS%20DAN%20GENDER.pdf,
tanggal 15 Maret 2017.

44

Anda mungkin juga menyukai