Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

AMBULASI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 9 :

1. IDIATUL FITRI (PO7124015018)


2. AYU PARAMITA (PO7124015006)
3. TITIN MAIZURAH (PO7124015047)
4. RAHMAWATI (PO7124015036)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
PRODI DIII KEBIDANAN
T.A. 2018/2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang.Puji
syukur kami panjatkan kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan ramat, hidayah, dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ambulasi.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalh ini.Untuk itu
kamimenyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari masalah itu,kami menyadari sepnuhnya bahwamaih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tatabahsanya.Oleh karena itu, kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Ambulasi ini dapat memberi
manfaat maupun inspirasi kepada pembaca.

Mataram, 29 Agustus 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................................... i

KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG............................................................................................... 1


1.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................................... 1
1.3 TUJUAN.................................................................................................................... 1
1.4 MANFAAT.............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN AMBULASI.................................................................................. 3


2.2 TUJUAN AMBULASI............................................................................................. 3
2.3 PRINSIP – PRINSIP YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MELAKUKAN
AMBULASI............................................................................................................. 4
2.4 TINDAKAN - TINDAKAN AMBULASI............................................................... 4
2.5 ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM AMBULASI.............................. 6
2.6 FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM MEKANIKA
AMBULASI............................................................................................................. 6

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN......................................................................................................... 7

3.2 SARAN..................................................................................................................... 7

3.3 PENUTUP................................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

PERTANYAAN
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Ambulasi merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan segera pada pasien pasca
operasi dimulai dari bangun, dan duduk di sisi tempat tidur hingga pasien turun dari
tempat tidur, berdiri dan mulai belajar berjalan.
      Manfaat Ambulasi adalah untuk memperbaiki sirkulasi,mencegah flebotrombosis
( thrombosis vena profundal/DVT ).Mengurangi komplikasi immobilisasi pasca
operasi,mempercepat pemuihan peristaltic usus,mempercepat pasien pasca operasi
( Hinchliff 1999,Craven dan Hirnle,2009 )

Ambulasi sangat penting di lakukan pada pasien pasca operasi karena jika pasien
membatasi pergerakannya ditempat tidur dan sama sekali tidak melakukan Ambulasi
pasien akan semakin sulit untuk memulai berjalan ( Kozier,1989 ).

Menurut Kozier dan Erh (1987 ),faktor yang mempengaruhi ambulasi adalah kondisi
kesehatan pasien,nutrisi, emosi, situasi, dan kebiasaan serta gaya hidup dan
pengetahuan.Untuk itu, penulis membuat makalah ini agar dapat membantu tata cara
Ambulasi yang benar.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Apakah pengertian Ambulasi ?


1.2.2 Apakah tujuan di lakukannya Ambulasi ?
1.2.3 Prinsip apa sajakah yang harus di perhatikan saat melakukan ambulasi ?
1.2.4 Persiapan apa sajakah yang perlu dilakukan pasien agar dapat
melakukan
Ambulasi ?
1.2.5 Tindakan apa sajakah yang di lakukan dalam Ambulasi ?
1.2.6 Alat apa sajakah yang di gunakan dalam Ambulasi ?
1.2.7 Faktor apa sajakah yang berpengaruh dalam mekanika tubuh dan
Ambulasi ?

1.3 TUJUAN

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian Ambulasi


1.3.2 Untuk mengetahui tujuan di lakukannya Ambulasi
1.3.3 Untuk mengetahui prinsip – prinsip yang harus di perhatikan dalam
Ambulasi
1.3.4 Untuk mengetahui persiapan apa saja yang perlu di lakukan oleh pasien
Agar dapat melakukan ambulasi
1.3.5 Untuk mengetahui tindakan apa saja yang di lakukan dalam Ambulasi

1
1.3.6 Untuk mengetahui alat apa saja yang di gunakan dalam Ambulasi
1.3.7 Untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh dalam mekanika
tubuh dan Ambulasi

1.5 MANFAAT

Pembaca dapat mengetahui kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi, prinsip


mekanika tubuh dan pergerakan dasarnya, faktor-faktor yang mempengaruhi mekanika
tubuh dan ambulasi, dampak mekanika tubuh dan ambulasi, dan menjelaskan asuhan
keperawatan pada pasien dengan gangguan ambulasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN AMBULASI

Ambulasi adalah latihan yang paling berat dimana pasien yang dirawat dirumah
sakit dapat berpartisipasi kecuali dikontraindikasikan oleh kondisi pasien.

Ambulasi dini adalah tahapan kegiatan yang dilakukan segera pada pasien pasca operasi
dimulai dari bangun dan duduk sampai pasien turun dari tempat tidur dan mulai berjalan
dengan bantuan alat sesuai dengan kondisi pasien (Roper, 2002)

Ambulasi merupakan latihan yang dilakukan dengan hati-hati tanpa tergesa-gesa untuk
memperbaiki sirkulasi dan mencegah flebotrombosis (Hin Chiff, 1999)

Hal ini harusnya menjadi bagian dalam perencanaan latihan untuk semua pasien.
Ambulasi mendukung kekuatan, daya tahan dan fleksibelitas. Keuntungan dari latihan
berangsur-angsur dapat di tingkatkan seiring dengan pengkajian data pasien
menunjukkan tanda peningkatan toleransi aktivitas. Menurut Kozier (1995 dalam
Asmandi, 2008) ambulasi adalah aktivitas berjalan. Ambulasi dini merupakan tahapan
kegiatan yang dilakukan segera pada pasien paska operasi dimulai dari duduk sampai
pasien turun dari tempat tidur dan mulai berjalan dengan bantuan alat sesuai dengan
kondisi pasien.

2.2 TUJUAN AMBULASI

1. Memenuhi kebutuhan aktifitas


2. Memenuhi kebutuhan ambulasi
3. Mempertahankan toleransi terhadap aktifitas
4. Mempertahankan kontrol diri pasien
5. Memindahkan pasien untuk pemeriksaan

Sedangkan menurut Asmadi (2008) manfaat Ambulasi adalah :

1. Mencegah dampak Immobilisasi pasca operasi meliputi :


2. Sistem Integumen : kerusakan integritas kulit seperti Abrasi (cedera superfisial
pada kulit), sirkulasi yang terlambat yang menyebabkan terjadinya Atropi akut dan
perubahan turgor kulit.
3. Sistem Kardiovaskuler : Penurunan Kardiak reserve, peningkatan beban kerja
jantung, hipotensi ortostatic (penurunan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba),
phlebotrombosis (trombosis dalam vena akibat aliran darah yang lambat).
4. Sistem Respirasi : Penurunan kapasitas vital (keluar masuknya udara secara
maksimal), Penurunan ventilasi volunter maksimal, penurunan ventilasi / perfusi
setempat, mekanisme batuk yang menurun.
5. Sistem Pencernaan : Anoreksi-Konstipasi, Penurunan Metabolisme.
6. Sistem Perkemihan : Menyebabkan perubahan pada Eliminasi Urine, infeksi
saluran kemih, hiperkalsiuria
7. Sistem Muskulo Skeletal : Penurunan masa otot, osteoporosis, pemendekan serat
otot
8. Sistem Neurosensoris : Kerusakan jaringan, menimbulkan gangguan syaraf pada
bagian distal, nyeri yang hebat.
9. Depresi
10. Perubahan tingkah laku
11. Perubahan siklus tidur
12. Perubahan kemampuan pemecahan masalah

2.3 PRINSIP – PRINSIP YANG HARUS DI PERHATIKAN DALAM

MELAKUKAN AMBULASI

1. Ketika merencanakan untuk memindahkan pasien, atur untuk bantuan yang


adekuat. Gunakan alat bantu mekanik jika bantuan tidak mencukupi
2. Dorong klien untuk membantu sebanyak mungkin sesuai kemampuan
3. Jaga punggung, leher, pelvis, dan kaki lurus. Cegah terpelintir
4. Fleksikan lutut, buat kakai tetap lebar
5. Dekatkan tubuh perawat dengan klien (objek yang diangkat)
6. Gunakan lengan atau tungkai (bukan punggung)
7. Tarik klien kearah penariknya menggunakan sprei.
8. Rapatkan otot abdomen dan gluteal untuk persiapan bergerak
9. Seseorang dengan beban yang sangat berat diangkat bersama dengan dipimping
seseorang dengan menghitung sampai tiga.(Narko Wiyono, 2002).

2.4 PERSIAPAN LATIHAN YANG PERLU DILAKUKAN PASIEN


SEHINGGA

1. Latihan otot-otot Quadriceps Femoris dan otot-otot Gluteal :


2. Kerutkan otot-otot quadriaps sambil berusaha menekan daerah popliteal, seolah-
olah ia menekan lututnya ke bawah sampai masuk ke lutut sementara kakinya naik ke
atas.
3. Hitung sampai hitungan  kelima.
4. Ulangi latihan ini 10 – 15 kali.
5. Latihan untuk menguatkan otot-otot ekstrimitas atas dan lingkar bahu :
6. Bengkokkan dan luruskan lengan pelan-pelan sambil memegang berat traksi
atau benda yang beratnya berangsur-angsur ditambah dan junlah pengulangannya. Ini
berguna untuk menambah kekuatan otot ekstrimitas atas.
7. Menekan balon karet. Ini berguna untuk meningkatkan kekuatan genggaman.
8. Angkat kepala dan bahu dari tempat tidur kemudian rentangkan tangan sejauh
mungkin.
9. Duduk di tempat tidur, angkat tubuh dari tempat tidur, tahan selama beberapa
menit (Asmadi, 2008)
2. 5 TINDAKAN – TINDAKAN AMBULASI

 Duduk diatas tempat tidur

1. Jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan


2. Tempatkan klien pada posisi terlentang
3. Pindahkan semua bantal
4. Posisi menghadap kepala tempat tidur
5. Regangkan kedua kaki perawat dengan kaki paling dekat ke kepala tempat tidur
di belakang kaki yang lain.
6. Tempatkan tangan yang lebih jauh dari klien di bawah bahu klien, sokong
kepalanya dan vetebra servikal.
7. Tempatkan tangan perawat yang lain pada permukaan temapt tidur.
8. Angkat klien ke posisi duduk dengan memindahkan berat badan perawat dari
depan kaki ke belakang kaki.
9. Dorong melawan tempat tidur dengan tangan di permukaan tempat tidur.

 Duduk di tepi tempat tidur

1. Jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan


2. Tempatkan px pada posisi miring, menghadap perawat di sisi tempat tidur
tempat ia akan duduk.
3. Pasang pagar tempat tidur pada sisi 2. yang berlawanan.
4. Tinggikan kepala tempat tidur pada ketinggian yang dapat ditoleransi pasien.
5. Berdiri pada sisi panggul klien yang berlawanan.
6. Balikkan secara diagonal sehingga perawat berhadapan dengan pasien dan
menjauh dari sudut tempat tidur.
7. Regangkan kaki perawat dengan kaki palingdekat ke kepala tempat tidur di
depan kaki yang lain
8. Tempatkan lengan yang lebih dekat ke kepala tempat tidur di bawah bahu
pasien, sokong kepala dan lehernya
9. Tempat tangan perawat yang lain di atas paha pasien.
10. Pindahkan tungkai bawah klien dan kaki ke tepi tempat tidur.
11. Tempatkan poros ke arah belakang kaki, yang memungkinkan tungkai atas
pasien memutar ke bawah.
12. Pada saat bersamaan, pindahkan berat badan perawat ke belakang tungkai dan
angkat pasien.
13. Tetap didepan pasien sampai mencapai keseimbangan.
14. Turunkan tinggi tempat tidur sampai kaki menyentuh lantai

 Memindahkan Pasien dari tempat tidur ke Kursi

1. Bantu pasien ke posisi duduk di tepi tempat tidur. Buat posisi kursi pada sudut
45 derajat terhadap tempat tidur. Jika menggunakan kursi roda, yakinkan bahwa kusi
roda dalam posisi terkunci.
2. Pasang sabuk pemindahan bila perlu, sesuai kebijakan lembaga
3. Yakinkan bahwa klien menggunakan sepatu yang stabil dan antislip.
4. Regangkan kedua kaki perawat
5. Fleksikan panggul dan lutut perawat, sejajarkan lutut perawat dengan pasien
6. Pegang sabuk pemindahan dari bawah atau gapai melalui aksila pasien
7. Angkat pasien sampai berdiri pada hitungan 3 sambil meluruskan panggul dan
tempatkan tangan pada skapula pasien
8. Pertahankan stabilitas kaki yang lemah atau sejajarkan dengan lutut perawat
9. Berporos pada kaki yang lebih jauh dari kursi, pindahkan pasien secara langsung
ke depan kursi
10. Kaji klien untuk kesejajaran yang tepat.
11. Stabilkan tungkai dengan selimut mandi
12. Ucapkan terima kasih atas upaya pasien dan puji pasien untuk kemajuan dan
penampilannya
13. Membantu Berjalan
14. Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan di samping badan atau memegang
telapak tangan perawat
15. Berdiri di samping pasien dan pegang telapak dan lengan bahu pasien.
16. Bantu pasien berjalan

 Memindahkan Pasien dari tempat tidur ke Brancard

Merupakan tindakan keperawatan dengan cara memindahkan pasien yang tidak dapat
atau tidak boleh berjalan sendiri dari tempat tidur ke branchard.

1. Atur posisi branchard dalam posisi terkunci


2. Bantu pasien dengan 2 – 3 perawat
3. Berdiri menghadap pasien
4. Silangkan tangan di depan dada
5. Tekuk lutut anda, kemudian masukkan tangan ke bawah tubuh pasien.
6. Perawat pertama meletakkan tangan di bawah leher/bahu dan bawah pinggang,
perawat kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan pinggul pasien, sedangkan
perawat ketiga meletakkan tangan di bawah pinggul dan kaki.
7. Angkat bersama-sama dan pindahkan ke branchard

2.6 ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM AMBULASI

 Kruk adalah alat yang terbuat dari logam atau kayu dan digunakan permanen
untuk meningkatkan mobilisasi serta untuk menopang tubuh dalam keseimbangan
pasien. Misalnya: Conventional, Adjustable dan lofstrand
 Canes (tongkat) yaitu alat yang terbuat dari kayu atau logam setinggi pinggang
yang digunakan pada pasien dengan lengan yang mampu dan sehat. Meliputi tongkat
berkaki panjang lurus (single stight-legged) dan tongkat berkaki segi empat (quad
cane).
 Walkers yaitu alat yang terbuat dari logam mempunyai empat penyangga yang
kokoh digunakan pada pasien yang mengalami kelemahan umum, lengan yang kuat
dan mampu menopang tubuh.

2.7 FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM MEKANIKA


TUBUH DAN AMBULASI

1. Status Kesehatan. Perubahari status kesehatan dapat memengaruhi sistem


muskuloskeletal dan sistem saraf berupa penurunan koordinasi. Perubahan tersebut
dapat disebabkan oleh penyakit, berkurangnya kemampuan untuk melakukan
aktivitas sehari-hari, dan lain-lain.
2. Salah satu fungsi nutrisi bagi tubuh adalah membantu proses pertumbuhan
tulang dan perbaikan sel. Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat menyebabkan
kelemahan otot dari memudahkan terjadinya penyakit. Sebagai contoh, tubuh yang
kekurangan kalsium akan lebih mudah mengalami fraktur.
3. Kondisi psikologis sesearang dapat memudahkan perubahan perilaku yang dapat
menurunkan kemampuan mekanika tubuh dari ambulasi baik. Seseorang yang
mengalami perasaan tidak aman, tidak bersemangat, dan harga diri yang rendah,
akan mudah mengalami perubahan dalam mekanika tubuh dan ambulasi.
4. Situasi dan Kebiasaan, Situasi dan kebiasaan yang dilakukan seseorang,
misalnya sering mengangkat benda-benda berat, akan menyebabkan perubahan
mekanika tubuh dan ambulasi.
5. Gaya Hidup. Perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stres dan
kemungkinan besar akan menimbulkan kecerobohan dalam beraktivitas, sehingga
dapat mengganggu koordinasi antara sistem muskuloskeletal dan neurologi, yang
akhirnya mengakibatkan perubahan mekanika tubuh.
6. Pengetahuan yang baik terhadap penggunaan mekanika tubuh akan mendorong
seseorang untuk mempergunakannya dengan benar, sehingga menguranngi tenaga
yang dikeluarkan. Sebaliknya, pengetahuan yang kurang memadai dalam
penggunaan mekanika tubuh akan menjadikan seseorang berisiko mengalami
gangguan koordinasi sistem neurolobri dan muskuloskcletal.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

 Ambulasi adalah latihan yang paling berat dimana pasien yang dirawat dirumah
sakit dapat berpartisipasi kecuali dikontraindikasikan oleh kondisi pasien.
 Ambulasi dini adalah tahapan kegiatan yang dilakukan segera pada pasien pasca
operasi dimulai dari bangun dan duduk sampai pasien turun dari tempat tidur
dan mulai berjalan dengan bantuan alat sesuai dengan kondisi pasien
 Tujuan ambulasi adalah untuk memenuhi kebutuhan aktifitas guna
mempertahankan kondisi pasien
 Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh pasien agar dapat melakukan
ambulasi di antaranya

3.2 SARAN

 Kita sebagai mahasiswa harus mengutamakan kesehatan


 Bergaya hidup sehat dengan pola makanan bergizi seimbang
 Berolahraga secara terartur

3.3 PENUTUP

Wassalamualaikum Wr.Wb
DAFTAR PUSTAKA

https://dyahintanblog.wordpress.com/2017/05/08/definisi-ambulasi-atau-membantu-
pergerakan-pasien/
http://kimmymooow.blogspot.com/2013/04/makalah-ambulasi-kdpk.html
https://www.carinfomu.com/2015/01/makalah-ambulasi-kdpk.html

Anda mungkin juga menyukai