Anda di halaman 1dari 8

Satuan Acara Penyuluhan

Pokok Pembahasan : Bayi Premature


Sub Pokok Pembahasan : Perawatan Bayi Premature
Sasaran : Dilakukan pada keluarga bapak X
Hari/ Tanggal : Rabu, 17 Oktober 2018
Jam/ Waktu : 15 Menit
Tempat : Rumah keluarga Bapak X
Penyuluh :

A. Analisa Situasi
Ibu P berumur 20 tahun sehari sehari bekerja sebagai penjahit. Pendidikan
terakhir ibu P adalah SMP. Ibu P tinggal bersama keluarganya, suaminya
bernama Bp P dan mempunyai 1 anak yang berusia 2 bulan. Ibu P sering
kebingungan dan cemas melihat anaknya yang kekurangan berat badan. Bp P
tidak dirumah dikarenakan bekerja di luar kota. Oleh karena itu, saya akan
memberikan penyuluhan tentang cara perawatan bayi premature.

B. Diagnosa Keperawatan
Resiko ketidakmampuan menjadi orang tua berhubungan dengan mengenal
masalah kesehatan.

C. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit diharapkan keluarga bapak
X mampu memahami dan mengerti tentang bayi premature
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini, diharapkan keluarga bapak X
mampu:
a. Menjelaskan pengertian bayi premature
b. Menyebutkan faktor-faktor yang menyebabkan premature
c. Menyebutkan perawatan bayi premature di rumah

D. Isi Materi
Terlampir

E. Metode
Ceramah, Tanya jawab

F. Media
Leaflet, Lembar balik

G. Kegiatan Pembelajaran
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1. 2 menit Pembukaan
 Perkenakan mahasiswa  Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan  Memperhatikan
 Menjelaskan kontrak waktu  Memperhatikan
 Memperhatikan

2. 10 menit Pelaksanaan
 Menjelaskan pengertian bayi prematur  Menjelaskan
 Menjelaskan faktor-faktor yang  Memperhatikan
menyebabkan bayi prematur  Memperhatikan
 Menjelaskan perawatan bayi premature  Memperhatikan
rumah.  Memberi
 Memberi kesempatan pada peserta untuk pertanyaan
bertanya  Memperhatikan
 Memberi reinforcement positif
 Menjawab pertanyaan yang diajukan

3. 3 menit Penutup
 Menyimpulkan diskusi  Memperhatikan
 Melakukan evaluasi  Berpartisipasi
 Mengucapkan salam  Menjawab
pertanyaan
 Menjawab salam

H. Evaluasi

1. Evaluasi Struktural

2. Evaluasi Proses

3. Evaluasi Hasil
No Evaluasi Lisan Respon Audiens Nilai
I. Referensi
Gupte, S, M.D. 2004. Panduan Perawatan Anak, Jakarta : Pustaka Populer
Obor.
Surasmi A, Handayani S., Kusuma H. 2003. Perawatan Bayi Resiko Tinggi.
Jakarta: EGC.
Prawihardjo, S. 2006. Ilmu Kebidanan. Cetakan kedelapan, Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Materi:
1. Pengertian
Menurut definisi WHO, bayi prematur adalah bayi lahir hidup sebelum usia
kehamilan minggu ke 37 (dihitung dari hari pertama haid terakhir). Bayi
prematur ataupun bayi preterm adalah bayi yang berumur kehamilan 37
minggu tanpa memperhatikan berat badan, sebagian besar bayi prematur lahir
dengan berat badan kurang 2500 gram (Surasmi, Handayani & Kusuma,
2003).

2. Faktor bayi premature


Faktor predisposisi terjadinya kelahiran prematur diantaranya:
a. Faktor ibu, riwayat kelahiran prematur sebelumnya, perdarahan
antepartum, malnutrisi, kelainan uterus, hidromion, penyakit jantung /
penyakit kronik lainnya, hipertensi, umur ibu kurang dari 20 tahun atau
lebih dari 35 tahun, jarak dua kehamilan yang terlalu dekat, infeksi,
trauma, kebiasaan, yaitu pekerjaan yang melelahkan, merokok
b. Faktor janin, cacat bawaan, kehamilan ganda, hidramion, ketuban pecah
dini
c. Keadaan sosial ekonomi yang rendah (Prawirohardjo, 2006).

3. Perawatan Bayi Premature


Untuk merawat bayi prematur memang dibutuhkan penanganan khusus, dan
peran ibu sangat penting. Hal itu karena organ-organ tubuh bayi belum
berkembang secara maksimal dan bayi prematur ini sangat rentan terhadap
infeksi. Sehingga risiko mengalami gangguan kesehatan sangat tinggi
(Hoffman, Rudolph, 2006).
a. KMC (Kangoroo Mother Care)
KMC adalah kontak kulit diantara ibu dan bayi secara dini, terus-menerus
dan dikombinasi dengan pemberian ASI eksklusif. Tujuannya adalah agar
bayi kecil tetap hangat. Dapat dimulai segera setelah lahir atau setelah
bayi stabil.
Pakaian : Berilah bayi pakaian, topi, popok dan kaos kaki yang telah
dihangatkan lebih dulu.
Posisi :
- Letakkan bayi di dada ibu
- Dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu, dan lihat
apakah kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu.
- Posisikan bayi dalam “frog position” yaitu fleksi pada
siku dan tangkai, kepala dan dada bayi terletak di dada
ibu dengan kepala agak ekstensi.
b. Menyusui Bayi Premature
Hal ini sangat penting dilakukan. Selain mengandung nutrisi yang
diperlukan dalam pertumbuhan bayi, ASI juga mengandung antibodi
penting yang diperlukan untuk melindungi bayi dari infeksi. Walaupun
mungkin Anda mengalami kesulitan dalam menyusui bayi prematur,
namun jangan menyerah untuk tetap memberikan bayi Anda ASI. Jika
bayi kesulitan dalam menjangkau puting susu Anda, Anda bisa
memberikan ASI perah yang ditempatkan di botol khusus untuk bayi
prematur. Memompa ASI bisa segera Anda lakukan setelah lahir untuk
mendorong ASI keluar dengan lancar. Anda mungkin perlu memompa
ASI setidaknya 6-8 kali per hari. Jika Anda merasa ASI sulit keluar,
jangan khawatir karena hal ini sudah biasa terjadi. Yang perlu Anda
lakukan hanya berusaha terus dan tanamkan hal positif pada pikiran Anda
c. Mencegah Bayi dari Infeksi
Sistem kekebalan tubuh bayi prematur mungkin lebih lemah daripada bayi
lahir genap bulan, sehingga bayi prematur lebih rentan terhadap infeksi.
Penting bagi Anda untuk menghindari bayi dari sumber infeksi, dengan
cara cuci tangan Anda sebelum memegang bayi, minta semua orang yang
ingin memegang bayi Anda untuk melakukan hal yang sama, serta
bersihkan mainan dan ruangan bayi secara teratur. Bayi juga perlu
diimunisasi untuk menguatkan sistem kekebalan tubuhnya.
d. Kebutuhan Tidur
Tidur merupakan kebutuhan dasar bayi. Tidur yang baik dapat
meningkatkan kesehatan bayi prematur. Bayi prematur mungkin akan
menghabiskan waktu tidurnya lebih lama dibandingkan bayi normal,
tetapi dalam periode yang lebih singkat. Sebaiknya tempatkan bayi dalam
posisi telentang saat tidur. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko bayi
mati mendadak (SIDS). Jika dirasa otot leher bayi cukup kuat setelah
beberapa bulan sejak kelahiran, Anda bisa menempatkan bayi pada
perutnya saat ia bangun. Hal ini dapat membantu bayi dapat menopang
kepalanya sendiri secara alami.
e. Imunisasi dan Vaksin
Bayi prematur dengan sistem kekebalan yang lebih rendah dari bayi cukup
bulan sebaiknya mendapat hampir semua vaksin yang direkomendasi kan
oleh IDAI seperti Vaksin DPT, Hib dan OPV yang dapat diberikan saat
bayi berusia dua bulan. Sebagai catatan: khusus untuk bayi ekstrim
prematur yaitu bayi prematur dengan usia kehamilan kurang dari 28
minggu dan atau berat lahir kurang dari 1000 gram perlu dipertimbangkan
mengenai jadwal imunisasinya. Mengingat tidak semua vaksin bisa
didapatkan dengan harga terjangkau, mungkin perlu dibahas ada atau
tidaknya faktor risiko pada seorang bayi khususnya bayi prematur. Vaksin
yang diwajibkan pemerintah seperti Hepatitis B, BCG, Polio, DPT, dan
Campak adalah vaksin minimal yang harus didapatkan seorang bayi
prematur. Keharusan ini sehubungan dengan masih banyaknya sumber
penularan di masyarakat yang dapat membahayakan kehidupan bayi.
f. Jemur Bayi
Jemur bayi di pagi hari selama 10 hingga 15 menit saja. Jemur bayi
sebelum jam 9 pagi karena sinar matahari sebelum jam 9 pagi hangatnya
pas untuk bayi.

Anda mungkin juga menyukai