Anda di halaman 1dari 5

KOLABORASI

A. Pengrtian Kolaborasi

Kolaborasi adalah hubungan rekanan sejati dimana masing-masing pihak menghargai kekuasaan
pihak lain, dengan mengenal dan menerima lingkup kegiatan dan tanggung jawabmasing-masing
yang terpisah maupun bersama, saling melindungi kepentingan masing-masing dan adanya
tujuan bersama yang diketahui kedua pihak.

Hubungan kerja diantara tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada klien
(ANA, 1980, 1992)

B. Proses Kolaborasi
Beberapa pengarang mengajukan ciri-ciri khusus tertentu yang diperlukan pada suatu proses
kolaboratif, termasuk diantaranya
1. Kerja sama
2. Koordinasi
3. Saling berbagi
4. Kompromi
5. Saling ketergantungan
6. Relevan

C. Hambatan Kolaborasi
1. Hambatan sosial
2. Hambatan ekonomi
Hambatan kolaborasi tersebut dapat di jumpai pada tingkat profesional, institusional dan
legislatif
3. Pola komunikasi perawat dan dokter
Komunikasi yang buruk dapat menimbulkan perdepatan antara doketr dan perawat,
sehingga kolaborasi antara dokter dan perawat terhambat
4. Perbedaan status dan kekuasaan tetap menjadi sumber utama ketidak sesuaian
5. Menurunnya minat praktik bersama diantara lingkup keperawatan akademik
6. Tidak adanya tunjangan hukum dan keuangan
Tokoh :

- Dokter : S. Petronella Stj


- Perawat : Marni Olypia Sinaga
- Pasien : Warni Wati Lahagu
- Keluarga Pasien : Yuni Sarah Panjaitan

Prolog

Suatu hari seorang pasien dan keluarganya datang ke Rumah Sakit Healthy untuk berobat. Pasien dilayani
oleh seorang perawat

Perawat : Selamat pagi bu! Ada yang bisa saya bantu?

Keluarga Pasien :Begini suster, anak saya sudah beberapa hari ini demam nya tidak turun-turun.
Saya khawatir dengn kondisi anak saya

Perawat : Kita periksa anak ibu dulu ya. Mari dek (sambil memeriksa pasien)

Apa adik ada merasakan meriang? Kepala pusing?


Pasien : Iya sus. Sudah beberapa hari ini saya merasa badan saya kurang sehat.
Perawat : Begini bu, dari beberapa keluhan dan pemeriksaan saya sepertinya anak ibu
terkena peyakit tifus, untuk memastikan penyakit nya kita akan
melakukan pemeriksaaan lab, bagaimana bu?

Keluarga pasien : ya sudah suster

Perawat :Baiklah dek kita suntik ambil darah dulu ya (sembari mengambil darah pasien,
perawat menanyai identitas pasien)

Prolog

Setelah hasil lab keluar Perawat menemui Dokter di ruangan Dokter.

Perawat :Begini Dokter, hasil lab dari pasien warni sudah keluar
Dokter : Coba sini saya periksa

Perawat : Bagaimana Dokter?

Dokter : Dari hasil lab menyatakan bahwa pasien kita terkena penyakit tifus dan harus
dirawat inap, untuk itu segera kamu beritahu kepada pihak keluarga
pasien.

Perawat : Baik dokter

Prolog

Perawat pun memanggil keluarga pasien.

Perawat : Begini bu menurut hasil lab anak ibu terkena penyakit tifus dan harus dirawat
inap,untuk itu kami akan menginfus anak ibu terlebih dahulu.
Bagaimana bu?
Keluarga Pasien : Baiklah sus.Lakukanlah yang terbaik untuk anak saya.

Prolog

Perawat membawa pasien ke kamar inap.


Dokter : (memeriksa pasien kembali) Suster, tolong kamu sediakan Alat infus, kita akan
menginfus pasien

Perawat : baik dokter

Dokter : Suster! tolong kamu bantu saya untuk menginfus pasien kita

Perawat : Baik lah dok

Prolog

Perawat segera menginfus Pasien, tetapi pada saat perawat melakukan proses pengifusan, Dokter
melihat ada langkah pengnfusan yang berbeda yang dilakukan oleh perawat

Dokter : Sebentar suster, Saya saja yang menginfus.

Perawat : Baik dok ( dengan ragu-ragu dan bingung)

Prolog

Setelah penginfusan selesai

Dokter : Suster! Tolong kamu ikut saya diruangan saya!

Perawat : Baik dokter

Perawat dan dokter meninggalkan ruangan pasien

Prolog

Setelah sampai diruangan Dokter

Perawat : Ada apa dokter?

Dokter : Kamu tau, kamu tadi melakukan kesalahan dalam proses penginfusan?

Perawat : Maaf dok, tetapi yang saya tau yang saya lakukan sudah sesuai SOP yang saya
pelajari di pendidikan.

Dokter : Tapi tidak begitu caranya, saya sudah lebih tau dan professional dari kamu

Suster : Maaf dokter, saya akan lebih banyak belajar lagi dari doker. Trimakasih Dokter.
KESIMPULAN

Hambatan kolaborasi antara dokter dan perawat yang dialami dalam Role Play di atas adalah perbedaan
pendidikan yang membuat seorang dokter memiliki rasa dominan lebih profesional, untuk itu pendidikan
perawat perlu terus ditingkatkan untuk meminimalkan kesenjangan professional dengan dokter melalui
pendidikan berkelanjutan. Peningkatan pengatahuan dan keterampilan dapat dilakukan melalui
pendidikan formal sampai kejenjang spesialis atau minimal melalui pelatihan-pelatihan yang dapat
meningkatkan keahlian perawat.

Anda mungkin juga menyukai