Anda di halaman 1dari 5

Nama : Kemala Putri Kartika

Nim : 21703022

DIABETES MELITUS

Diabetes Melitus (DM) atau disebut diabetes saja merupakan penyakit gangguan
metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh
tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Insulin adalah
hormon yang mengatur keseimbangan pada gula darah. Akibatnya terjadi
peningkatan konsentrasi glukosa di dalam darah (hiperglikemia). (Kemenkes RI Pusat
Data dan Informasi, 2014)

5 Level of Prevention (menurut Leavel and Clark)


Menurut Leavel and Clark, pencegahan penyakit terbagi dalam 5 tahapan, yang
sering disebut 5 level of prevention. Adapun five level of prevention tersebut adalah
sebagai berikut:

1. Health Promotion (Promosi Kesehatan)


2. Spesific Protection (Perlindungan Khusus)
3. Early Diagnosis and Prompt Treatment (Diagnosis Dini dan Pengobatan yang
Cepat dan Tepat)
4. Disability Limitation (Pembatasan Kecacatan)
5. Rehabilitation (Rehabilitasi)

1) Health Promotion (Promosi Kesehatan)


Promosi kesehatan merupakan ujung tombak dari 5 tingkat pencegahan
penyakit. Promosi kesehatan adalah tahapan yang pertama dan utama dalam
hal mencegah penyakit. Singkatnya perlu ada persamaan persepsi bahwa yang
namanya promosi kesehatan adalah proses memberikan informasi kesehatan
kepada masyarakat agar masyarakat mau dan mampu memelihara
dan meningkatkan kesehatannya. Diabetes dapat dicegah misalnya dengan
melakukan promosi kesehatan seperti penyuluhan ke masyarakat bertujuan
agar masyarakat mau menerima masukan dari tim kesehatan bahwa alaminya
penyakit DM adalah penyakit perilaku yang disebabkan oleh manusianya dan
seperti yang kita ketahui penyakit ini adalah penyakit hereditas (turunan). Jika
tidak di kontrol dengan baik, penyakit ini dapat mengakibatkan berbagai
komplikasi yang membahayakan nyawa si penderita. Dengan melakukan
penyuluhan (promosi kesehatan), diharapkan masyarakat mau merubah pola
hidupnya agar lebih produktif misalnya menghindari makanan yang
dipantang, mengatur pola makan dan rutin memerikasakan kesehatan.

2) Spesific Protection (Perlindungan Khusus)


Perlindungan khusus yang dimaksud dalam tahapan ini adalah perlindungan
yang diberikan kepada orang-orang atau kelompok yang beresiko terkena
suatu penyakit diabetes. Perlindungan tersebut dimaksudkan agar kelompok
yang berisiko tersebut dapat bertahan dari serangan penyakit
yang mengincarnya. Oleh karena demikian, perlindngan khusus ini juga dapat
disebut kekebalan buatan. Upaya promotif dilakukan dengan memberikan
penyuluhan kesehatan tentang pengenalan terhadap faktor risiko, gejala dan
pencegahan penyakit diabetes, contohnya :
1. Lakukan lebih banyak aktivitas fisik
2. Makan kacang-kacangan dan biji-bijian
3. Perbanyak minum susu rendah lemak
4. Kurangi lemak hewani
5. Kurangi konsumsi gula
6. Hindari lemak trans
3) Early Diagnosis and Prompt Treatment (Diagnosis Dini dan Pengobatan yang
Cepat dan Tepat)
Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dan cepat merupakan langkah
pertama ketika seseorang telah jatuh sakit. Tentu saja sasarannya adalah
orang-orang yang telah jatuh sakit, agar sakit yang dideritanya dapat segera
diidentifikasi dan secepatnya pula diberikan pengobatan yang tepat. Penyakit
diabetes umumnya menjalani terapi insulin (lantus/levemir, humalog, novolog
atau avidra) yang berkesinambungan, berolahraga secukupnya dan
pengontrolan nilai kadar gula dalam darah.

4) Disability Limitation (Pembatasan Kecacatan)


Kecacatan yang ditakutkan terjadi disebabkan pengobatan kepada penderita
tidak sempurna. Adapun pembatasan kecacatan terkesan membiarkan
penyakit menyerang dan membuat cacat si penderita, baru kemudian diambil
tindakan. Kaki diabetes merupakan komplikasi DM yang cukup ditakuti
karena hasil akhirnya yang dapat menimbulkan kecacatan, perawatan yang
lama dan memakan biaya tinggi sampai terjadinya kematian akibat komplikasi
infeksi luka. Perawatan modifikasi faktor risiko :
1. Farmakologi
2. Revaskularisasi
3. Hindari infeksi
4. Kendali luka
5. Kendali tekanan
6. Edukasi

5) Rehabilitation (Rehabilitasi)
Selanjutnya yang terakhir adalah tahapan rehabilitasi. Rehabilitasi merupakan
tahapan yang sifatnya pemulihan. Ditujukan pada kelompok masyarakat yang
dalam masa penyembuhan sehingga diharapkan agar benar- benar pulih dari
sakit sehingga dapat beraktifitas dengan normal kembali. Pusat rehabilitasi
diabetes mendukung konsep healing environment yang pada dasarnya
bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan dengan cara merangsang
kondisi pasien baik secara psikologis maupun emosional dan memberikan
pelayanan kesehatan bagi pasien penderita diabetes.

Visi Promosi Kesehatan :

1) Advokasi
Mengadvokasi artinya menjalankan berbagai upaya agar pemegang kebijakan
dapat percaya dan yakin bahwa bermacam program kesehatan yang
ditawarkan butuh untuk didukung. Melaksanakan sosialisasi dan advokasi
pada pemerintah pihak legislatif dan stake holder serta pemerintah daerah.
Pemberdayaan masyarakat melalui pembentukan berbagai kelompok
masyarakat di desa seperti posyandu, poslansia dll, melakukan pembinaan dan
monitoring serta evaluasi pengendalian DM.
2) Menjembatani (Mediate)
Maksudnya menjadi jembatan serta berupaya menjalin kemitraan dengan
berbagai pihak dan sektor untuk melaksanakan program kesehatan, juga
mengupayakan ketersediaan sarana dan prasarana dalam pengendalian DM,
menyelenggarakan pengendalian DM melalui pencegahan dan penaggulangan
faktor risiko, penemuan dan tata laksana kasus secara tepat, surveilans
epidemiologi dan komunikasi, informasi dan edukasi DM
3) Memampukan (Enable)
Penderita DM mau dan mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Hal ini berarti baik secara langsung atau melalui tokoh-tokoh masyarakat,
promkes harus memberikan keterampilan-keterampilan kepada masyarakat
agar mereka mandiri dibidang kesehatan. Kesehatan dipengaruhi oleh banyak
faktor diluar kesehatan seperti pendidikan, ekonomi, sosial dsb. Oleh sebab
itu memberdayakan masyarakat dibidang kesehatan, maka keterampilan
dibidang ekonomi, pendidikan dan sosial lainnya, perlu dikembangkan
melalui promosi kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai