Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENGELOLAAN KASUS TUMBUH KEMBANG

AN. C USIA 5 TAHUN 6 BULAN


DI TK AR-RAUDAH
SAMARINDA

OLEH :
DESI NOVIA ANGGRAINI
18.11.4086.1.00519

DEPARTEMEN KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUTIARA MAHAKAM
SAMARINDA
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Pengelolahan Kasus Tumbuh Kembang


An. C Usia 5 Tahun 6 Bulan
Di TK AR-RAUDAH

Samarinda, ...............2020
Mahasiswa

Desi Novia Anggraini


NIM : 18.11.4086.1.00519

Mengetahui,
Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi

Hj. Ratniah, Amd. Keb Diana Mufidati, S.Tr.Keb, M.Tr.Keb


NIDN. 0730039103
KATA PENGANTAR

Rasa syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya Laporan pengelolahan kasus (LPK) yang berjudul “Asuhan
kebidanan Pada Tumbuh Kembang An. C Usia 5 Tahun 6 Bulan” Dan dapat di
selesaikan tepat pada waktunya makalah ini di susun sebagai salah satu tugas dari
Praktek Klinik Kebidanan (PKK) 1 selama penyusunan laporan ini penulis telah
banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dalam bentuk informasi,
motivasi serta dorongan moral dan spiritual, sehingga makalah ini tersusun dan
dapat diselesaikan sesuai dengan rencana.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Hj. Herni Johan SKM. M.Si, M.kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Mutiara Mahakam Samarinda
2. Diana Mufidati, S.Tr.Keb, M.Tr.Keb selaku Pembimbing Institusi
3. Dr. Panuturi Ratih ET Sinaga selaku kepala Puskesmas Pasundan Samarinda
4. Hj. Ratniah, Amd. Keb selaku Pembimbing Lahan
Disamping itu penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna
dan tentu masih ada kesalahan- kesalahan yang luput dari pengamatan penulis
Oleh karena itu, tegur sapa dan kritik yang kontruksif dan pembaca untuk
perbaikan dan penyempurnaan seperlunya sangat penulis harapkan. Pada akhirnya
penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.

Mahasiswa

Desi Novia Anggraini


NIM : 18.11.4086.1.00519
DAFTAR ISI

SAMPUL......................................................................................................... i
HALAMAN SAMPUL................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iv
DAFTAR ISI................................................................................................... v
DAFTAR TABEL........................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Tujuan............................................................................................. 2
1. Tujuan Umum.......................................................................... 2
2. Tujuan Khusus......................................................................... 2
C. Manfaat......................................................................................... 3
1. Bagi Klien............................................................................ 3
2. bagi STIKES Mutiara Mahakam......................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 4
A. Tinjauan Teori........................................................................ 4
B. Tinjauan Asuhan Kebidanan (ASKEB) Teori........................ 4
BAB III TINJAUAN KASUS..................................................................... 5
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................ 6
BAB V PENUTUP....................................................................................... 7
A. Kesimpulan............................................................................. 7
B. Saran....................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 8
LAMPIRAN.................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan anak adalah hal yang paling penting.
Mengetahui dan memahami tumbuh kembang anak tidak hanya melihat
dari satu aspek saja, pemberian nutrisi atau gizi pada anak, tetapi lebih dari
itu tumbuh kembang anak juga harus dilihat dari berbagai aspek, seperti
factor keturunan, kejiwaan, aturan dalam keluarga dan proses
pembelajaran termasuk didalamnya pendidikan keluarga dan agama.
Dalam hal ini perhatian orang tua lebih difokuskan pada pertumbuhan
secara fisik dan Stimulasi psikososial di sini sangat berperan dalam
pembentukan perkembangan anak.Stimulasi psikososial merupakan
perkembangan anak yang ditinjau dari aspek psikososial, bahwa pada
masa ini anak dalam perkembangannya dipengaruhi oleh lingkungan sosial
(Hidayat, 2005:29).
Dari penelitian yang dilakukan Jeong Ji Eun at al pada tahun 2014 di
Pediatric klinik Rumah Sakit Universitas Daegu Katolik Korea, Pada tes
awal, 62 dari 70 anak memiliki indeks perkembangan mental (MDI) di
bawah 70 dari Bayley Scales of Infant Development Uji II. Dari 62 anak
dalam penilaian tindak lanjut, 30 anak (48,4%) masih dalam kisaran
kognitif yang sama, 12 anak memiliki fungsi intelektual, 6 ditingkatkan
untuk rata-rata fungsi intelektual, dan 5 memiliki gangguan bahasa
tertentu, 9 memiliki gangguan spektrum autisme. Pada tes awal, 38 dari 70
anak memiliki hasil perkembangan kognitif di bawah 70. Dari 38 anak
dalam penilaian tindak lanjut, 23 anak (60,5%) masih dalam jangkauan
kognitif yang sama. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kalimantan
Timur pada tahun 2007, melakukan pemeriksaan terhadap 2.634 anak, tim
medis menemukan sebanyak 14,3 % untuk gizi kurang, gizi baik 82,1 %,
gizi lebih sebanyak 3,6%, untuk hasil deteksi pertumbuhan dari berat
badan. Untuk tinggi badan tim medis menemukan, perawakan pendek
13,8%, tinggi badan normal sesuai usia 83,3% dan perawakan tinggi 2,9%.
Sedangkan lingkar kepala ditemukan micro cephaly atau kepala lebih kecil
dari usia normal sebanyak 8,3%, normal 90,0% dan makro chephaly 1,7%.
Sementara untuk perkembangan ditemkan normal sesuai dengan usia 53%,
meragukan (membutuhkan pemeriksaan lebih dalam) sebanyak 13%,
penyimpangan perkembangan sebanyak 34%. Dari penyimpangan
perkembangan, 10% terkena motorik kasar (seperti berjalan, duduk dan
lain-lain), 30% motorik halus (seperti menulis, memegang dan lain-lain),
44% bicara bahasa dan 16% sosialisasi kemandirian (Nadhiroh, 2007).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Samarinda bulan
Januari-Maret 2013 ada 9.519 balita terdiri dari 4.710 balita laki-laki dan
4.809 balita perempuan yang sudah di lakukan skrining atau deteksi dini
penyimpangan tumbuh kembang balita di Puskesmas. Penyimpangan
tumbuh kembang yang di temukan diantaranya di Puskesmas Sambit
terdapat 1 anak mengalami gangguan DDST.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa di Kota Samarinda masih
terdapat masalah perkembangan pada anak usia balita. Jika masalah ini
tidak di atasi dapat mengakibatkan gangguan penyimpangan
perkembangan yang menetap sehingga dapat mempengaruhi
perkembangan-perkembangan anak selanjutnya.
Dalam tumbuh kembang anak tidak sedikit peran ibu dan ekologi anak
yaitu peran ibu sebagai para genetik faktor yang mempengaruhi terhadap
pertumbuhan dan psikologis terhadap pertumbuhan post natal dan
perkembangan kepribadian melalui ibu, sehingga ibu dapat memberikan
stimulasi perkembangan kognitif dengan cara anak diperlukan interaksi
dengan lingkungannya antara lain dengan bergerak, melihat, memegang,
mendengar, mencium, melakukan sesuatu dan melakukan interaksi sosial
dengan lingkungannya. Hal ini terkait dengan tempat pertama anak belajar
beradaptasi dengan lingkungan yaitu keluarga.Agar anak dapat tumbuh
kembang dengan optimal, di perlukan lingkungan yang kondusif
(Candriyani, 2009:14-15).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan tumbuh
kembang dengan DDST An. C Usia 5 Tahun 6 bulan dengan tumbuh
kembang normal di TK Ar-Raudah yang menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan 7 langkah varney.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data tumbuh kembang
dengan DDST An. C Usia 5 Tahun 6 bulan dengan tumbuh
kembang normal di TK Ar-Raudah tahun 2020
b. Mahasiswa mampu membuat diagnosa kebidanan berdasarkan data
yang diperoleh dengan DDST An. C Usia 5 Tahun 6 bulan dengan
tumbuh kembang normal di TK Ar-Raudah tahun 2020
c. Mahasiswa mampu mengidentifikasikan diagnosa atau masalah
potensial berdasarkan data yang peroleh dengan tumbuh kembang
dengan DDST An. C Usia 5 Tahun 6 bulan dengan tumbuh
kembang normal di TK Ar-Raudah tahun 2020
d. Mahasiswa mampu membuat tindakan segera, rujukan, kolaborasi
kebutuhan segera sesuai dengan diagnosa potensial tumbuh
kembang dengan DDST An. C Usia 5 Tahun 6 bulan dengan
tumbuh kembang normal di TK Ar-Raudah tahun 2020
e. Mahasiswa dapat merencanakan asuhan yang akan diberikan pada
An. C Usia 5 Tahun 6 bulan dengan tumbuh kembang normal di
TK Ar-Raudah Samarinda tahun 2020
f. Mahasiswa dapat melaksanakan perencanaan asuhan kebidanan
yang akan diberikan An. C Usia 5 Tahun 6 bulan dengan tumbuh
kembang normal di TK Ar-Raudah tahun 2020
g. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi setiap asuhan kebidanan
tumbuh kembang dengan DDST An. C Usia 5 Tahun 6 bulan
dengan tumbuh kembang normal di TK Ar-Raudah tahun 2020.
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Laporan pengelolaan kasus ini diharapkan dapat menjadi tambahan
ilmu pengetahuan khususnya ilmu kebidanan tentang tumbuh kembang
dengan DDST An. C Usia 5 Tahun 6 bulan dengan tumbuh kembang
normal.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Orangtua
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
orangtua tentang tumbuh kembang dengan DDST An. C Usia 5
Tahun 6 bulan dengan tumbuh kembang normal.
b. Bagi Mahasiswa
Diharapkan menambah keterampilan dan pengetahuan
mahasiswa, dan memberi peluang bagi mahasiswa untuk
menerapkan teori-teori yang diperolehnya dari kampus.
c. Bagi Puskesmas Pasundan
Sebagai masukan dalam rangka meningkatkan kualitas
pelayanan dan pelaksanaan Asuhan Kebidanan tumbuh kembang
dengan DDST An. C Usia 5 Tahun 6 bulan dengan tumbuh
kembang normal sesuai standar pelayanan.
d. Bagi STIKES Mutiara Mahakam
Diharapkan laporan ini dapat menambah kepustakaan bagi
mahasiswa dan dosen, sehingga dapat memperluas pengetahuan
tentang asuhan kebidanan tumbuh kembang dengan DDST An. C
Usia 5 Tahun 6 bulan dengan tumbuh kembang normal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengertian Tumbuh Kembang
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang terjadi
padatiap makhluk. Pada manusia terutama anak-anak, proses tumbuh
kembangini terjadi dengan sangat cepat, terutama pada periode tertentu.
(Depkes RI : 2004).
Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran - ukuran tubuh yangmeliputi
BB, LD, TB, LK dan lain-lain atau bertambahnya jumlah dan ukuran sel -
sel pada semua sistem organ tubuh.(Vivian Nanny,2010).
Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan yang bersifat
kuantitas,yang mengacu pada jumlah, besar, dan luas, serta bersifat
konkret yangmenyangkut ukuran dan struktur biologis.(Mansur, 2009).
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan
dapatdiramalkan sebagai hasil proses pematangan. (Soetjiingsih, 2005).
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan atau fungsi
semuasystem organ tubuh sebagai akibat bertambahnya kematangan
fungsi-fungsi system organ tubuh. (Vivian nanny,2010).
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh
yanglebih kompleks dalam kemampuan gerak, gerak halus, bicara dan
bahasaserta sosialisasi dan kemandirian.(Pemkot Malang Dinkes, 2007).
2. Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
Masa lima tahun pertama merupakan masa terbentuknya dasar - dasar
kepribadian manusia. Kemampuan pengindraan, berfikir, keterampilan,
berbahasa dan berbicara, bertingkah laku sosial dan lain-lain. Adabeberapa
faktor yangmempengaruhi proses tumbuh kembang optimal seorang anak
yaitu :
a. Ras/etnik dan bangsa
Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika maka ia tidak memiliki
Faktor hereditas ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya.
b. Keluarga
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi,
pendek, gemuk atau kurus.
c. Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun
pertama kehidupannya.
d. Jenis kelamin
Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih
cepatdaripada laki - laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas,
pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.
e. Genetic
Genetic (Heredokonstitusional adalah bawaan anak yaitu potensi anak
akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang
bepengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.
f. Kelainan kromosom
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan
pertumbuhan seperti ada sindrom downs dan sindrom turner.
3. Alat dan bahan pemeriksaan DDST
Penilaian DDST ini memiliki persyaratan tes, yaitu membutuhkan
lembar formuli rDDST dan alat bantu atau peraga seperti benang wol
merah; manik-manik; kubus bewarna merah, kuning, hijau, dan biru;
permainan bola kecil; bola tenis serta kertas dan pensil.
4. Tujuan pemeriksaan
Tujuan DDST adalah mengkaji dan mengetahui perkembangan anak
yang meliputi motorik kasar, bahasa, adaptif-motorik halus dan personal
sosial pada anak usia satubulan sampai dengan enam tahun (Saryono,
2010). DDST yaitu suatu tes untuk melakukan skrining/pemeriksaan
terhadap perkembangananak usia satu bulan sampai dengan enam tahun
menurut Denver.
Denver II adalah revisi utama dari standarisasi ulang dari DDST dan
Revisied Denver Developmental Screening Test (DDST-R). DDST
merupakan salah satu dari metode skrining terhadap kelainan
perkembangan anak. Tes ini bukan tes diagnostik atau tes IQ. Waktu yang
dibutuhkan 15-20 menit. Aspek Perkembangan yang dinilai terdiri dari
125 tugas perkembangan. Tugas yang diperiksa setiap kali skrining hanya
berkisar 25-30 tugas dan menurut Saryono (2010) ada empat sektor
perkembangan yang dinilai, yaitu:
a. Perilaku Sosial Aspek yang berhubungan dengan kemampuan
mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
b. Gerakan Motorik Halus
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati
sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagianbagian tubuh
tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi
yang cermat.
c. Bahasa
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti
perintah danberbicara spontan.
d. Gerakan Motorik Kasar
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
(Hidayat, 2008) menyebutkan cara penilaian perkembangan yang
dijabarkan sebagai berikut:
1) Tentukan usia anak pada saat pemeriksaan.
2) Tarik garis pada lembar DDST sesuai dengan usia yang telah
ditentukan.
3) Lakukan pengukuran pada anak tiap komponen dengan batasan
garis yang ada
4) mulai dari motorik kasar, bahasa, motorik halus, dan personal
social.
5) Tentukan hasil penilaian apakah normal, meragukan, atau
abnormal sesuai dengan formulir DDST.
Ada beberapa skoring penilaian item pada tes DDST II menurut
Adriana (2011), antara lain:
a) L = Lulus/lewat, ditulis dengan P = Passed
Anak dapat melakukan item dengan baik, atau ibu/pengasuh
memberikan laporan (tepat/dapat dipercaya) bahwa anak
b) Interpretasi DDST II
Ada tiga interpretasi hasil skrining DDST II menurut Adriana
(2011), yaitu:
1) Normal
Jika didapatkan hasil tidak ada delayed, maksimal satu caution.
Rujukannya adalah lakukan skrining rutin.
2) Curiga/Suspect
Jika didapatkan hasil dengan dua atau lebih caution, dan/atau
terdapat satu atau lebih delayed. Rujukannya adalah lakukan uji
ulang satu sampai dua minggu kemudian untukmenghilangkan
faktor sesaat seperti rasa takut, sakit, atau kelelahan.
3) Tidak Stabil/Unstable
Jika didapatkan hasil dengan satu atau lebih delayed, dan/atau dua
atau lebih caution.Dalam hal ini delayed atau caution harus
disebabkan oleh karena penolakan (refusal)bukan karenakegagalan
(fail). Rujukannya adalah dilakukan uji ulang satu sampai dua
minggu kedepan.

BAB IV
PEMBAHASAN

Pembahasan yang dibuat hanya untuk mempermudah pembaca,


penulis mengelompokkan sesuai dengan langkah–langkah manajemen
kebidanan yang meliputi : pengkajian data    (data subyektif dan obyektif),
interpretasi data dasar (diagnosa dan data dasar), masalah / diagnosa
potensial, identifikasi kebutuhan segera, intervensi, implementasi dan
evaluasi.
A. Pengkajian

Pada langkah awal dilakukan pengkajian data secara subyektif dan


obyektif, dari kedua pengkajian tersebut tidak ditemukan kesenjangan
dikarenakan klien sangat membantu dan mau diajak berkomunikasi saat
dilakukan pemeriksaan, sehingga pada pengumpulan data secara subyektif
terasa lebih mudah. Kemudian pemeriksaan obyektif yang dilakukan
secara langsung pada klien yang dilakukan oleh tenaga kesehatan juga
berlangsung dengan benar karena pemeriksaan dilakukan dengan standar
oprasional prosedur.
B. Interpretasi data dasar

Pada interpretasi data dasar penulis menyimpulkan bahwa diantara data


subjektif dan data obyektif tidak terjadi kesenjangan karena dari kedua
data tersebut bersangkutan seperti dari data subyektif “ibu mengatakan
ingin memeriksakan anaknya”. Dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa diagnosa yang didapat “Asuhan Kebidanan pada An. C ”.
C. Diagnosa / masalah potensial

Tidak terdapat diagnosa / masalah potensial pada asuhan kebidanan


yang diberikan, karena memang tidak ada yang menunjukkan sebuah
masalah / diagnosa yang mungkin akan terjadi dari kasus tersebut.  Dan
juga ibu memang tidak ada mengeluhkan sesuatu, hanya ingin
memeriksakan kehamilannya.
D. Identifikasi kebutuhan segera

Dikarenakan pada kasus tidak terdapat masalah/diagnosa potensial


maka tidak ada tindakan lanjut untuk kasus ini. Karena kebutuhan segera
bergantung pada ada tidaknya masalah potensial.
E. Intervensi
Merencanakan tindakan selanjutnya untuk memberikan asuhan
kebidanan. Pada langkah ini tidak ada kesenjangan karena rencana asuhan
yang diberikan sudah sesuai dengan kasus yang ada.
F. Implementasi

Pada langkah ini, dari intervensi yang dibuat maka dijadikan


penerapannya dan penulis tidak menemukan kesenjangan karena asuhan
(intervensi) yang dibuat telah ditetapkan semua pada langkah
implementasinya.
G. Evaluasi

Setelah mendapatkan penjelasan dari bidan, ibu dapat mengerti dan


merasa senang dengan saran yang telah diberikan, kemudian pelayanan
yang diberikan yaitu menganjurkan ibu untuk kembali jika ada keluhan
dan kunjungan ulang pada bulan depan. Jadi pada evaluasi tidak terdapat
kesenjangan karena ibu dapat mengerti dan merasa puas dengan asuhan
yang diberikan.
Maka dalam pembahasan yang penulis susun secara urut dalam metode
7 langkah varney asuhan kebidanan tidak terdapat  kesenjangan antara
kasus dan teori.                                                                                    
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai berikut : bertambah besar
dalam arti fisik sebagai akibat dari perbanyakan dari jumlah sel dan
membesarnya sel itu sendiri di dalam tubuh manusia. Perkembangan
berarti bertambahnya keterampilan dan fungsi yang kompleks dari
seseorang. Perumbuhan dan perkembangan pada praktiknya saling
berkaitan sehingga sulit mengadakan pemisahan. Sejak masa bayi
hingga masa remaja terjadi pertumbuhan dan perkembangan dalam
segi-segi jasmani, mental, dan intelektual (Adriana & Wirjatmadi,
2012).
Dalam memberikan asuhan kebidanan pada An. C adalah dengan
pemantauan dan tindakan sesuai dengan konsep manajemen asuhan
pada tumbuh kembang anak.

B. Saran
1. Bagi Puskesmas Pasundan
Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dengan
meningkatkan peran bidan dalam tugasnya sebagai seorang
pelaksanaan pelayanan pada asuhan kebidanan pada ibu hamil
fisiologis.
2. Bagi An. C
Untuk mencapai keberhasilan dalam asuhan kebidanan pada ibu
hamil fisiologis maka diperlukan kerja sama yang baik untuk
memecahkan masalah yang timbul dan pemberian data yang sesuai
dengan kebutuhan untuk penegakan diagnose yang tepat.
3. Bagi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mutiara Mahakam Samarinda
Penulis mengharapkan pembuatan laporan kasus yang telah ada tetap
dijadikan acuan, bahan bacaan di perpustakaaan dan bahan perbandingan
untuk pembuatan laporan kasus yang lebih baik lagi terutama yang
berhubungan dengan kasus ibu hamil fisologis.
4. Bagi Penulis
Diharapkan dapat menggali ilmu lebih dalam lagi serta lebih giat
belajar dalam memahami teori sehingga dapat diterapkan dilahan praktek.
Mahasiswa dapat membuat laporan kasus ibu hamil fisiologis dengan
menggali lebih dalam tentang berbagai permasalahan pada ibu hamil
fisiologis.

Anda mungkin juga menyukai