Anda di halaman 1dari 6

A.

ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pengkajian keperawatan pada pasien dengan Acute Myeloid Leukemia adalah sebagai berikut:
a. Anamnesa
1) Identitas pasien meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa,
tanggal dan jam MRS, nomor register, serta diagnosa medis dan identitas lengkap penanggung jawab.
2) Keluhan utama,
Menanyakan riwayat kesehatan klien leukimia dengan menanyakan adanya keluhan-keluhan utama
yang dirasakan antara lain : kelelahan, lemah, lesu, berat badan menurun. Anak usia pra-sekolah keluhan
yang sering muncul tiba-tiba adalah demam, lesu, nafsu makan berkurang, pucat, dan kecenderungan
terjadi perdarahan.
3) Riwayat penyakit saat ini
Pengkajian riwayat penyakit sekarang, seperti menanyakan perjalanan sejak timbul keluhan, sejak
kapan keluhan dirasakan, berapa lama, dan tindakan yang sudah dilakukan
4) Riwayat penyakit dahulu
Pengkajian riwayat penyakit dahulu yang mendukung dikaji dengan menanyakan riwayat pernah
dirawat sebelumnya dengan penyakit apa. Penderita AML sering ditemukan riwayat keluarga yang
terpapar oleh bahan kimia, infeksi virus, kelainan kromosom dan penggunan obat-obatan seperti:
chloramphenicol, phenylbutazone, chloroquine dan methoxypsoralen, serta terapi radiasi maupun
kemoterapi, senyawa kimia seperti yang terkandung pada rokok, pestisida, herbisida, dan benzene
5) Pengkajian psikososiospiritual
Pengkajian psikologi klien meliputi beberapa dimensi yang memungkinkan untuk memperoleh
persepsi yang jelas mengenai status emosi, kognitif, dan perilaku klien. Biasanya pasien anak dengan
AML merasa kehilangan kemampuan dan harapan, cemas dan takut terhadap lingkungan baru, serta
kehilangan teman. Depresi, mengingkari, kecemasan, takut, terangsang, perubahan mood, dan tampak
bingung.

b. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum biasanya tampak pucat dan lemah dengan kesadaran composmentis selama belum terjadi
komplikasi
2) Tanda-tanda vital
Tekanan darah, tidak signifikan perubahannya cenderung menurun. Nadi tidak sifnifikan. Suhu
meningkat terjadinya infeksi. Pernapasan dispneu, takhipneu.
3) Pemeriksaan kepala leher
Rongga mulut, apakah terjadi peradangan (infeksi oleh jamur atau bakteri), perdarahan gusi.
Konjungtiva anemis atau ananemis, terjadi gangguan penglihatan akibat infiltrasi kesusunan saraf pusat.
4) Pemeriksaan integument, adakah ulserasi ptechie ekimosis, tekanan turgor menurun jika terjadi dehidrasi
5) Pemeriksaan dada dan thorax
a) Inspeksi bentuk thorax, apakah ada retraksi intercostae
b) Auskultasi suara nafas, adakah ronchi, bunyi jantung I, II, dan III (jika ada)
c) Palpasi denyut apex (ictus Cordius)
d) Perkusi untuk menentukan batas jantung dan batas paru
6) Pemeriksaan abdomen
a) Inspeksi bentuk abdomen apakah terjadi pembesaran, terdapat bayangan vena, auskultasi peristaltic
usus, palpasi nyeri tekan bila ada pembesaran hepar dan limpa.
b) Perkusi tanda asites bila ada
7) Pemeriksaan ekstermitas, adakah cyanosis kekuatan otot

Adapun pengkajian asuhan keperawatan menggunakan 13 domain NANDA, meliputi :


a. Domain 1 : Promosi Kesehatan
Kaji kesadaran tentang kesehatan atau normalitas fungsi dan strategi yang digunakan untuk
mempertahankan kendali terhadap dan meningkatkan fungsi sehat dan normal tersebut.. Kaji Riwayat terpejan
pada kimiawi, misal benzene, radiasi berleihan, pengobatan kemoterapi sebelumnya, gangguan kromosom,
alergi obat/ makanan.
b. Domain 2 : Nutrisi
Pengkajian yang dilakukan meliputi aktivitas memasukkan, mencerna dan menggunakan nutrient untuk
tujuan pemeliharaan jaringan, perbaikan jaringan, dan produksi energy. Anak dengan AML sering mengalami
penurunan nafsu makan, anoreksia, mual, muntah, perubahan sensasi rasa, penurunan berat badan dan
gangguan menelan, serta faringtis. Dari pemeriskaan fisik ditemukan adanya distensi abdomen, penurunan
bising usus, pembesaran limpa, pembesaran hepar akibat invasi sel-sel darah putih yang berpoliferasi secara
abnormal, icterus, stomatitis, ulserasi oral, dan adanya pembesaran gusi.

c. Domain 3 : Eliminasi dan pertukaran


Pengkajian meliputi sekresi dan eksresi produk sisa dari tubuh, seperti fungsi urinarius, fungsi integumen,
dan fungsi respirasi. Anak kadang mengalami diare maupun konstipasi, penegangan pada perineal, nyeri
abdomen, serta ditemukan darah segar dan feses berwarna terang, darah dalam urine, serta penurunan urine
output. Inspeksi pada sistem perkemihan sering didapatkan adanya abses perianal serta hematuria. Anak
mudah mengalami kelelahan serta sesak saat beraktivitas ringan. Dapat ditemukan adanya dispneu, takipneu
batuk, crackles, ronki dan penurunan suara nafas.

d. Domain 4 : Aktivitas Istirahat


Anak penderita AML biasanya memperlihatkan penurunan aktivitas dan lebih banyak waktu yang
dihabiskan untuk tidur atau istirahat karena mudah mengalami kelelahan. Anak penderita AML sering
ditemukan mengalami penurunan koordinasi dalam pergerakan, keluhan nyeri pada sendi atau tulang. Anak
sering dalam keadaan umum lemah, rewel, dan ketidakmampuan melaksanakan aktivitas rutin seperti
berpakaian, makan, mandi, dan toileting secara mandiri. Penderita AML akan mengalami lesu, lemah, merasa
tidak kuat untuk melakukan aktivitas sehari-hari kontraksi, otot lemah, klien ingin tidur terus dan tampak
bingung.

e. Domain 5 : Persepsi Kognisi


Pengkajian yang dilakukan meliputi sistem pemroresan informasi manusia termasuk perhatian, orientasi,
sensasi, persepsi, kognisi, dan komunikasi. Anak penderita AML sering ditemukan mengalami penurunan
kesadaran, iritabilitas otot dan sering kejang, adanya keluhan sakit kepala, serta disorientasi karena sel darah
putih yang abnormal berinfiltrasi ke susunan saraf pusat.

f. Domain 6 :Persepsi Diri


Kaji persepsi kognisi yaitu tentang kesadaran tentang diri sendiri, meliputi : konsep diri, harga diri, dan
citra tubuh.

g. Domain 7 : Hubungan Peran


Kaji hubungan atau asosiasi positif dan negative di antara orang atau kelompok dan cara berhubungan
yang ditunjukkan.
h. Domain 8 : Seksualitas
Kaji Identitas seksual, fungsi seksual, dan reproduksi

i. Domain 9 : Koping Toleransi Stress


Koping/toleransi stress membahas tentang berjuang dengan proses hidup atau peristiwa hidup, meliputi :
respon pascatrauma, respon koping, dan stress neurobehavioral. Anak berada dalam kondisi yang lemah
dengan pertahanan tubuh yang sangat rendah, dalam pengkajian dapat ditemukan adanya depresi, penarikan
diri, cemas, takut, marah, dan iritabilitas juga ditemukan perubahan suasana hati dan bingung.

j. Domain 10 : Prinsip Hidup


Prinsip-prinsip yang mendasari sikap, pikiran, dan perilaku tentang aturan, kebiasaan, atau institusi yang
dipandang sebagai benar atau memiliki makna intrinsik.

k. Domain 11 : Keamanan Perlindungan


Penderita AML biasanya mudah mengalami infeksi, gangguan penglihatan/kerusakan, demam, infeksi,
kemerahan, pendarahan gusi, atau epitaksis.
l. Domain 12 : Kenyamanan
Pengkajian yang dilakukan meliputi rasa nyaman secara mental, fisik, atau sosial. Biasanya anak dengan
AML akan mengalami nyeri, serta mengalami gangguan kenyamanan terhadap lingkungan rumah sakit, dan
juga kenyamanan dari segi sosial pun dapat terganggu akibat adanya isolasi. Kaji nyei abdomen, sakit kepala,
nyeri tulang/sendi misal kram otot
m. Domain 13 :Pertumbuhan Perkembangan
Pengkajian pertumbuhan perkembangan meliputi peningkatan sesuai usia pada dimensi fisik, maturase
sistem organ, dan progresi sepanjang tahapan perkembangan. Adakah penurunan kognitif, penurunan
ketrampilan sosial, dan hambatan pertumbuhan pada anak penderita AML.

Anda mungkin juga menyukai