Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

AMBULASI

“Pemindahan dan Penanganan (Ambulisi)”

Dosen Pembimbing:
Indrayanti. SST.Spd.M.Keb

Disusun Oleh Kelompok 1 :


1. Dinon Frety Dina (P27824523006)
2. Fadhilah Kaila Umri (P27824523007)
3. Nandita Rahma Laida Ali (P27824523010)
4. Rara Hamidah Maelani (P27824523017)
5. Nanda Pratiwi Saharani (P27824523022)

DIII KEBIDANAN BOJONEGORO


POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
TAHUN 2023/3024
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
hidayahnya-lah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Adapun
judul makalah yang akan dibahas adalah “Ambulasi”, dan kami sangat berharap
semoga dengan adanya makalah ini kami dapat memberikan sedikit gambaran dan
memperluas wawasan ilmu yang kami miliki.
Kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu hingga terselesainya makalah ini, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Akhirnya kritik dan saran yang bersifat membangun kami
harapkan dari semua pihak demi sempurnanya makalah ini.Semoga makalah ini
bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Bojonegoro, September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i


DAFTAR ISI ........................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................1
1.3 Tujuan ........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................2
2.1 Pengertian Ambulasi ................................................................................................2
2.2 Tujuan Ambulasi ......................................................................................................3
2.3 Tindakan – Tindakan Ambulasi ...............................................................................3
2.4 Alat – Alay yang Digunakan dalam Ambulasi .........................................................6
2.5 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Ambulasi ......................................................6
BAB III PENUTUP .............................................................................................................8
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................................8
3.2 Saran .........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mekanika tubuh merupakan usaha koordinasi dari muskuloskeletal untuk
mempertahankan keseimbangan tubuh. Prinsip mekanika tubuh, pergerakan dasar dalam
mekanika tubuh merupakan kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi. Untuk menilai
kemampuan pasien dalam penggunaan mekanika tubuh dengan baik, penggunaan alat bantu
gerak, cara menggapai benda, naik/turun dan berjalan adalah dengan cara melakukan proses
keperawatan pada pasien melalui pengkajian, diagnosa, intervensi dan tindakan keperawatan.
Dengan adanya proses keperawatan pada pasien dengan gangguan ambulasi ditujukan untuk
menjaga keamanan ambulasi, meningkatkan kekuatan otot dan mobilitas, mencegah
komplikasi dari imobilitas dan meningkatkan harga diri serta kemandirian.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari ambulasi?
2. Apakah tujuan dari ambulasi?
3. Sebutkan dan jelaskan tindakan-tindakan yang berhubungan
dengan ambulasi!
4. Sebutkan apa saja alat-alat yang dipergunakan dalam
pelaksanaan ambulasi!
5. Sebutkan fakor-faktor yang mempengaruhi ambulasi!

1.4 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari ambulasi.
2. Untuk mengetahui tujuan dari ambulasi.
3. Untuk mengetahui tindakan – tindakan yang berhubungan
dengan ambulasi.
4. Untuk mengetahui apa saja alat-alat yang dipergunakan dalam
pelaksanaan ambulasi
5. Untuk mengetahui apa saja factor yang mempengaruhi
Ambulasi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ambulasi


Ambulasi merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan segera pada pasien pasca
operasi dimulai dari bangun, dan duduk di sisi tempat tidur hingga pasien turun dari tempat
tidur, berdiri dan mulai belajar berjalan.
Manfaat ambulasi adalah untuk memperbaiki sirkulasi, mencegah flebotrombosis
(thrombosis vena profunda/DVT). Mengurangi komplikasi immobilisasi pasca operasi,
mempercepat pemulihan peristaltic usus, mempercepat pasien pasca operasi (Hinchliff,
1999; Craven dan Hirnle, 2009).
Sedangkan Menurut Asmadi (2008) manfaat Ambulasi adalah:
1) Mencegah dampak Immobilisasi pasca operasi meliputi :
a. Sistem Integumen : kerusakan integritas kulit seperti Abrasi, sirkulasi yang terlambat
yang menyebabkan terjadinya Atropi akut dan perubahan turgor kulit.
b. Sistem Kardiovaskuler : Penurunan Kardiak reserve, peningkatan beban kerja jantung,
hipotensi ortostatic, phlebotrombosis.
c. Sistem Respirasi : Penurunan kapasitas vital, Penurunan ventilasi volunter maksimal,
penurunan ventilasi/perfusi setempat, mekanisme batuk yang menurun.
d. Sistem Pencernaan : Anoreksi-Konstipasi, Penurunan Metabolisme.
e. Sistem Perkemihan : Menyebabkan perubahan pada Eliminasi Urine, infeksi saluran
kemih, hiperkalsiuria
f. Sistem Muskulo Skeletal : Penurunan masa otot, osteoporosis, pemendekan serat otot
g. Sistem Neurosensoris : Kerusakan jaringan, menimbulkan gangguan syaraf pada
bagian distal, nyeri yang hebat.

Ambulasi sangat penting dilakukan pada pasien pasca operasi karena jika pasien
membatasi pergerakannya di tempat tidur dan sama sekali tidak melakukan ambulasi pasien
akan semakin sulit untuk memulai berjalan (Kozier, 1989).
Menurut Kozier dan Erb (1987), factor yang mempengaruhi ambulasi adalah kondisi
kesehatan pasien, nutrisi, emosi, situasi dan kebiasaan serta gaya hidup dan pengetahuan.
Hal ini harusnya menjadi bagian dalam perencanaan latihan untuk semua pasien.
Ambulasi mendukung kekuatan, daya tahan dan fleksibelitas. Keuntungan dari latihan
berangsur-angsur dapat di tingkatkan seiring dengan pengkajian data pasien menunjukkan
tanda peningkatan toleransi aktivitas. Menurut Kozier (1995 dalam Asmandi, 2008) ambulasi
adalah aktivitas berjalan. Ambulasi dini merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan segera
pada pasien paska operasi dimulai dari duduk sampai pasien turun dari tempat tidur dan mulai
berjalan dengan bantuan alat sesuai dengan kondisi pasien.

2.2. Tujuan Ambulasi


 Untuk memenuhi kebutuan aktivitas
 Memenuhi kebutuhan ambulasi
 Mempertahankan kenyamanan
 Mempertahankan toleransi terhadap aktivitas
 Mempertahankan control diri pasien
 Memindahkan pasien untuk pemeriksaan

2.3 Tindakan-tindakan Ambulasi


A. Duduk di atas tempat tidur
1. Tempatkan klien pada posisi terlentang
2. Pindahkan semua bantal
3. Posisi menghadap kepala tempat tidur
4. Regangkan kedua kaki perawat dengan kaki paling dekat ke
5. kepala tempat tidur di belakang kaki yang lain.
6. Tempatkan tangan yang lebih jauh dari klien di bawah bahu
klien, sokong kepalanya dan vetebra servikal.
7. Tempatkan tangan perawat yang lain pada permukaan temapt
tidur.
8. Angkat klien ke posisi duduk dengan memindahkan berat
badan perawat dari depan kaki ke belakang kaki.
9. Dorong melawan tempat tidur dengan tangan di permukaan
tempat tidur
B. Memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi
1. Bantu pasien ke posisi duduk di tepi tempat tidur. Buat posisi
kursi pada sudut 45 derajat terhadap tempat tidur. Jika menggunakan kursi roda,
yakinkan bahwa kusi roda dalam posisi terkunci.
2. Pasang sabuk pemindahan bila perlu, sesuai kebijakan lembaga.
3. Yakinkan bahwa klien menggunakan sepatu yang stabil dan antislip.
4. Regangkan kedua kaki perawat.
5. Fleksikan panggul dan lutut perawat, sejajarkan lutut perawat
dengan pasien.
6. Pegang sabuk pemindahan dari bawah atau gapai melalui aksila pasien dan
tempatkan tangan pada skapula pasien.
7. Angkat pasien sampai berdiri pada hitungan 3 sambil meluruskan panggul dan kaki,
pertahankan lutut agak fleksi.
8. Pertahankan stabilitas kaki yang lemah atau sejajarkan dengan lutut perawat.
9. Berporos pada kaki yang lebih jauh dari kursi, pindahkan pasien secara langsung ke
depan kursi.
10. Instruksikan pasien untuk menggunakan penyangga tangan pada kursi untuk
menyokong.
11. Fleksikan panggul perawat dan lutut saat menurunkan pasien ke kursi.
12. Kaji klien untuk kesejajaran yang tepat.
13. Stabilkan tungkai dengan selimut mandi
14. Ucapkan terima kasih atas upaya pasien dan puji pasien untuk kemajuan dan
penampilannya.

C. Bantu berjalan
1. Jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan
2. Letakkan tangan pasien di samping badan atau memegang telapak tangan anda
3. Berdiri di samping pasien serta pegang telapak dan lengan tangan pada bahu pasien
4. Bantu pasien untuk berjalan perlahan-lahan

D. Memindahkan pasien dari tempat tidur ke branchard


Merupakan tindakan keperawatan dengan cara memindahkan pasien yang tidak dapat
atau tidak boleh berjalan sendiri dari tempat tidur ke branchard.
1. Atur posisi branchard dalam posisi terkunci
2. Bantu pasien dengan 2 – 3 perawat
3. Berdiri menghadap pasien
4. Silangkan tangan di depan dada
5. Tekuk lutut anda, kemudian masukkan tangan ke bawah tubuh pasien.
6. Perawat pertama meletakkan tangan di bawah leher/bahu dan bawah pinggang,
perawat kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan pinggul pasien, sedangkan
perawat ketiga meletakkan tangan di bawah pinggul dan kaki.
7. Angkat bersama-sama dan pindahkan ke branchard
8. Atur posisi pasien di branchard.

E. Duduk di tepi tempat tidur


1. Tempatkan klien pada posisi miring, menghadap perawat di sisi tempat tidur tempat ia
akan duduk.
2. Pasang pagar tempat tidur pada sisi yang berlawanan.
3. Tinggikan kepala tempat tidur pada ketinggian yang dapat ditoleransi pasien.
4. Berdiri pada sisi panggul klien yang berlawanan.
5. Balikkan secara diagonal sehingga perawat berhadapan dengan pasien dan menjauh
dari sudut tempat tidur.
6. Regangkan kaki perawat dengan kaki palingdekat ke kepala tempat tidur di depan
kaki yang lain.
7. Tempatkan lengan yang lebih dekat ke kepala tempat tidur di bawah bahu pasien,
sokong kepala dan lehernya
8. Tempat tangan perawat yang lain di atas paha pasien.
9. Pindahkan tungkai bawah klien dan kaki ke tepi tempat tidur.
10. Tempatkan poros ke arah belakang kaki, yang memungkinkan tungkai atas pasien
memutar ke bawah.
11. Pada saat bersamaan, pindahkan berat badan perawat ke belakang tungkai dan angkat
pasien.
12. Tetap didepan pasien sampai mencapai keseimbangan.
13. Turunkan tinggi tempat tidur sampai kaki menyentuh lantai.
2.4 Alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan ambulasi
 Kruk adalah alat yang terbuat dari logam atau kayu dan digunakan permanen untuk
meningkatkan mobilisasi serta untuk menopang tubuh dalam keseimbangan pasien. Misalnya:
Conventional, Adjustable dan lofstrand
 Canes (tongkat) yaitu alat yang terbuat dari kayu atau logam setinggi pinggang yang
digunakan pada pasien dengan lengan yang mampu dan sehat. Meliputi tongkat berkaki
panjang lurus (single stight-legged) dan tongkat berkaki segi empat (quad cane).
 Walkers yaitu alat yang terbuat dari logam mempunyai empat penyangga yang kokoh
digunakan pada pasien yang mengalami kelemahan umum, lengan yang kuat dan mampu
menopang tubuh.

2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mekanika Tubuh dan Ambulasi


1. Status Kesehatan.
Perubahari status kesehatan dapat memengaruhi sistem muskuloskeletal dan sistem
saraf berupa penurunan koordinasi. Perubahan tersebut dapat disebabkan oleh
penyakit, berkurangnya kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, dan lain-
lain.
2. Nutrisi.
Salah satu fungsi nutrisi bagi tubuh adalah membantu proses pertumbuhan tulang
dan perbaikan sel. Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat menyebabkan kelemahan
otot dari memudahkan terjadinya penyakit. Sebagai contoh, tubuh yang kekurangan
kalsium akan lebih mudah mengalami fraktur.
3. Emosi.
Kondisi psikologis sesearang dapat memudahkan perubahan perilaku yang dapat
menurunkan kemampuan mekanika tubuh dari ambulasi baik. Seseorang yang
mengalami perasaan tidak aman, tidak bersemangat, dan harga diri yang rendah,
akan mudah mengalarrti perubahan dalam mekanika tubuh dan ambulasi.
4. Situasi dan Kebiasaan,
Situasi dan kebiasaan yang dilakukan seseorang, misalnya sering mengangkat benda-
benda berat, akan menyebabkan perubahan mckanika tubuh dan ambulasi.
5. Gaya Hidup.
Perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stres dan kemungkinan besar
akan menimbulkan kecerobohan dalam beraktivitas, sehingga dapat mengganggu
koordinasi antara sistem muskuloskeletal dan neurologi, yang akhirnya
mengakibatkan perubahan mekanika tubuh.
6. Pengetahuan.
Pengetahuan yang baik terhadap penggunaan mekanika tubuh akan mendorong
sescorang untuk mempergunakannya dengan benar, sehingga menguranngi tenaga
yang dikeluarkan. Sebaliknya, pcngetahuan yang kurang memadai dalam
penggunaan mekanika tubuh akan menjadikan seseorang berisiko mengalami
gangguan koordinasi sistem neurolobri dan muskuloskcletal.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Ambulasi dini merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan segera pada pasien paska
operasi dimulai dari duduk sampai pasien turun dari tempat tidur dan mulai berjalan.
2. Tujuan ambulasi adalah untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan
kesehatan pasien
3. Latihan ambulasi seperti duduk di atas tempat tidur, turun dan berdiri dari tempat
tidur, membantu berjalan, dan memindahkan pasien dari tempat tidur ke branchard.

3.2 Saran
Materi tentang teknik ambulasi ini sangat penting untuk pelajari dan kita pahami
bagaimana menerapkan teknik yang benar kepada pasien. Karena hal ini merupakan hal dasar
bagaimana merawat pasien kita.
DAFTAR PUSTAKA

Airlangga E., 2020, MAKALAH AMBULASI, Medan


https://www.academia.edu/41791113/MAKALAH_AMBULASI

Anda mungkin juga menyukai