Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Makalah ASKEB Nifas dan Menyusui Ambulasi” dengan tepat waktu.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dan sebagai sarana untuk
menambah pengetahuan serta wawasan.
Kami sadar bahwa makalah ini masih mempunyai kelemahan dan kekurangan. Oleh karena
itu kami mohon kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun agar kami dapat
menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua, dan dapat berfungsi sebagai mana
mestinya.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………………...1
Daftar Isi……………………………………………………………………………………….2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……..……...…………………………………………………………
3
B. Rumusan masalah….…...……………………………………………………………3
C. Tujuan masalah….…...………………………………………………………………3
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat sering kali mendefinisikan kesehatan dan kebugaran fisik mereka
berdasarkan aktivitas mereka karena kesejahteraan mental dan efektivitas fungsi tubuh
sangat bergantung pada status mobilitas mereka. Misalnya, saat seseorang berdiri tegak,
paru lebih muda untuk mengembang, aktivitas usus (peristaltik) menjadi lebih efektif,
dan ginjal mampu mengosongkan kemih secara komplet. Selain itu, pergerakan sangat
penting agar tulang dan otot befungsi sebagaimana mestinya.
Mobilitas, kemampuan untuk bergerak dengan bebas, mudah , berirama, dan terarah di
lingkungan adalah bagian yang sangat penting dalam kehidupan. Individu harus
bergerak untuk melindungi diri dari trauma dan untuk memenuhi kebutuhan dasar
mereka. Mobilitas amat penting bagi kemandirian individu yang tidak mampu bergerak
secara total sama rentan dan bergantungnya dengan seorang bayi.
Kemampuan untuk bergerak juga mempengaruhi harga diri dan citra tubuh. Bagi
sebagian besar orang, harga diri bergantung pada rasa kemandirian atau perasaan
berguna atau merasa dibutuhkan. Orang yang mengalami gangguan mobilitas dapat
merasa tidak berdaya dan membebani orang lain. Citra tubuh dapat terganggu akibat
paralisis, amputasi, atau kerusakan motorik lain. Reaksi orang lain terhadap gangguan
mobilitas dapat juga mengubah atau mengganggu harga diri dan citra tubuh secara
bermakna.
Ambulasi adalah salah satu cara untuk mencegah terjadinya gangguan mobilitas karena
dengan ambulasi dapat memperbaiki sirkulasi, mencegah flebotrombosis (thrombosis
vena profunda/DVT). Mengurangi komplikasi immobilisasi pasca operasi,
mempercepat pemulihan peristaltic usus, mempercepat pasien pasca operasi. (kozier,
2010).
B. Rumusan Masalah
3
1. Apa konsep dasar ambulasi ?
2. Apa saja tindakan-tindakan ambulasi ?
3. Apa saja alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan ambulasi ?
4. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi ambulasi ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk memahami konsep dasar ambulasi
2. Untuk memahami tindakan-tindakan ambulasi
3. Untuk memahami alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan ambulasi
4. Untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi ambulasi
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Ambulasi
Ambulasi merupakan upaya sesorang untuk melakukan latihan jalan atau berpindah
tempat.
Ambulasi dini adalah tahapan kegiatan yang dilakukan segera pada pasien pasca operasi
dimulai dari bangun dan duduk sampai pasien turun dari tempat tidur dan mulai berjalan
dengan bantuan alat sesuai dengan kondisi pasien (Asmadi, 2008).
Hal ini harusnya menjadi bagian dalam perencanaan latihan untuk semua pasien.
Ambulasi mendukung kekuatan, daya tahan dan fleksibelitas. Keuntungan dari latihan
berangsur-angsur dapat di tingkatkan seiring dengan pengkajian data pasien
menunjukkan tanda peningkatan toleransi aktivitas. Menurut Kozier 2005 ambulasi
adalah aktivitas berjalan.
B. Tujuan Ambulasi
1. Melancarkan pengeluaran lokia, mengurangi infeksi puerpurium
2. Mempercepat involusi uterus
3. Melancarkan fungsi alat gastro intestinal dan alat kelamin
4. Meningkatkan kelancaran perdaran darah dan pengeluaran sisa metabolism
5. Mempercepat pola BAB
C. Keuntungan Ambulasi
1. Ibu merasa lebih sehat dan kuat
2. Faal usus dan kandung kemih lebih baik
3. Kesempatan yang baik untuk mengajarkan ibu merawat anaknya
5
4. Mencegah pendarahan yang abnormal
5. Tidak memengaruhi penyembuhan luka episiotomy atau luka di perut
6. Tidak memperbesar kemungkinan prolapse atau retroflexio.
D. Tindakan-Tindakan Ambulasi
6
10. Pindahkan tungkai bawah klien dan kaki ke tepi tempat tidur.Tempatkan poros ke
arah belakang kaki, yang memungkinkan tungkai atas pasien memutar ke bawah.
11. Pada saat bersamaan, pindahkan berat badan perawat ke belakang tungkai
dan angkat pasien.
12. Tetap didepan pasien sampai mencapai keseimbangan.
13. Turunkan tinggi tempat tidur sampai kaki menyentuh lantai
d. Membantu Berjalan
7
1. Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan di samping badan atau memegang
telapak tangan perawat.
2. Berdiri di samping pasien dan pegang telapak dan lengan bahu pasien.
3. Bantu pasien berjalan
8
c. Walkers yaitu alat yang terbuat dari logam mempunyai empat penyangga yang
kokoh digunakan pada pasien yang mengalami kelemahan umum, lengan yang
kuat dan mampu menopang tubuh.
c. Nutrisi
Pasien yang kurang nutrisi sering mengalami atropi otot, penurunan jaringan
subkutan yang serius, dan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Pasien
juga akan mengalami defisisensi protein, keseimbangan nitrogen dan tidak ada
kuatnya asupan vitamin C.
d. Emosi
Perasaan nyaman, kebahagiaan, kepercayaan dan penghargaan pada diri sendiri
akan mempengaruhi pasien untuk melaksanakan prosedur ambulasi.
e. Tingkat Pendidikan
Pendidikan menyebabkan perubahan pada kemampuan intelektual, mengarahkan
pada ketrampilan yang lebih baik dalam mengevaluasi informasi. Pendidikan
dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengatur kesehatan mereka,
untuk mematuhi saran-saran kesehatan.
f. Pengetahuan
Hasil penelitian mengatakan bahwa perilaku yang di dasari oleh pengetahuan
akan bertahan lama dari pada yang tidak didasari oleh pengetahuan. (Kozier,
2010)
9
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Ambulasi merupakan upaya sesorang untuk melakukan latihan jalan atau berpindah
tempat.
Tujuan ambulasi adalah untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan
kesehatan pasien
Latihan ambulasi seperti duduk di atas tempat tidur, turun dan berdiri dari tempat tidur,
membantu berjalan, dan memindahkan pasien dari tempat tidur ke branchard.
II. Saran
Segala usaha telah kami lakukan. Namun dalam pembuatan makalah ini terdapat
kekurangan . Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan kritik dan saran saudara(i) demi
kesempurnaan kedepannya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Uliyah, Musrifatul & Hidayat A. A. A. (2004). Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC
Asmadi ,(2008). Tehnik Prosedural Keperawatan, Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien. Jakarta : Salemba medika
Brunner & Sudart (2002). Buku Ajar KeperawatanMedikal Bedah.( Alih Bahasa Rini, MA).
Jakarta: EGC.
11