Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KASUS

KEPERAWATAN DASAR

OLEH :

MAISURY
R011191104

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
MOBILISASI DAN AMBULASI

1. Deskripsi Kasus 3
Seorang laki-laki berusia 54 tahun dirawat di ruang bedah dengan osteosarcoma pada
tulang femur sebelah kanan. Klien merasa sakit jika kaki sebelah kanan digerakkan, saat
ini akan dilakukan pemeriksaan radiologis, sehingga klien harus dipindahkan dari tempat
tidur ke kursi roda. Apakah tindakan yang harus dilakukan.

2. TindakanKeperawatan yang dilakukan :


Memindahkan klien dari tempat tidur kekursi roda
3. Asuhan Keperawatan yang dilakukan:
a. Pengkajian
D/S : Klien merasa sakit jika kaki sebelah kanan digerakkan
D/O : Osteosarcoma pada tulang femur sebelah kanan
b. Diagnosa Keperawatan
1) Gangguan mobilitas fisik (D.0054)
2) Nyeri akut (D.0077)
4. Tujuan tindakan:
a. Mengurangi/menghindari pergerakan pasien sesuai dengan keadaan fisiknya agar tidak
merasa nyeri
b. Memenuhi kebutuhan konsultasi atau pemeriksaan penunjang klien untuk penegakkan
diagnosis
c. Mempertahankan kenyamanan pasien dalam tindakan mobilsasi
5. Prinsip dan Rasional Tindakan :
Alat:
a. Kursi roda.
b. Handscoon atau sarung tangan (jika perlu).
Prosedur dan Rasional Tindakan:
No Tindakan dilakukan Rasional Tindakan
.
1. Mengucapkan salam Terapeutik Hal ini sebagai perkenalan antara perawat dan
klien, sehingga dapat terjalin kepercayaan
antara klien kepada perawat dalam melakukan
tindakan
2. Melakukan evaluasi/validasi Berupa nama, usia, dan tanggal lahir atau
mengecek gelang status pasien untuk
memastikan ketepatan pasien.
3. Melakukan kontrak (waktu, tempat, topik) Untuk memudahkan perawat dalam
melakukan rencana tindakan sesuai dengan
kesiapan dan persetujuan klien
4. Menjelaskan langkah-langkah tindakan Menjelaskan kepada klien mengenai prosedur
yang akan dilakukan, alasan pentingnya
prosedur tersebut, dan bagaimana klien dapat
bekerjasama. Diskusikan mengenai hasil
prosedur ini dapat digunakan dalam
merencanakan perawatan atau pengobatan
lanjutan.
5. Atur posisi tempat tidur pasien pada posisi Agar pasien lebih mudah saat berpindah
paling rendah, sampai kaki pasien bisa tempat
menyentuh lantai.
6. Letakkan kursi roda dekat tempat tidur Memudahkan proses ambulasi dan
membentuk sudut 30º- 45º, kunci semua Menghindari resiko terjatuh dan cedera
roda kursi dan amankan bagian kursi yang
menghalangi proses berpindah klien
7. Bantu pasien duduk di tepi tempat tidur Agar perawat mudah membantu pasien saat
berpindah tempat

9. Instruksikan pasien untuk bergerak Untuk memudahkan pasien dipindahkan ke


kedepan dan duduk ditepi bed kursi roda
10. Instruksikan mencondongkan tubuh
kedepan mulai dari pinggul
11. Instruksikan meletakkan kaki yang kuat
dibawah tepi bed, sedangkan kaki yang
sakit berada didepannya
12. Meletakkan tangan pasien diatas Sebagai tumpuan pasien pada saat hendak
permukaan bed atau diatas kedua bahu berpindah tempat, agar pasien tidak terjatuh
perawat ketika ingin dipindahkan.
13. Berdiri tepat didepan pasien, condongkan Memudahkan perawat dan klien dalam
tubuh kedepan, fleksikan pinggul, lutut dan melakukan prosedur tindakan
pergelangan kaki. Lebarkan kaki dengan
salah satu didepan dan yang lainnya
dibelakang
14. Lingkari punggung pasien dengan kedua Menjaga agar pasien tetap aman
tangan perawat
15. Tangan otot gluteal, abdominal, kaki dan
otot lengan anda siap untuk melakukan
gerakan
16. Bantu pasien untuk berdiri, kemudian
bergerak-gerak bersama menuju kursi roda
17. Bantu pasien untuk duduk, minta pasien
untuk membelakangi kursi roda,
meletakkan kedua tangan diatas lengan
kursi roda atau tetap pada bahu perawat
18. Minta pasien untuk menggeser duduknya Memberikan posisi yang nyaman
sampai pada posisi yang paling aman
19. Turunkan tatakan kaki, danl etakkan kedua
kaki pasien diatasnya. Buka kunci roda
pada kursi
20. Mengevaluasi respon klien
21. Mendokumentasikan tindakan dan respon
klien
(Keperawatan, 2019)
6. Prinsip caring yang wajib dilakukan :
a) Komunikasikan dengan klien apa yang akan dilakukan dan bekerja sesuai kecepatan
pasien untuk menghindari gerakan tiba-tiba
b) Selalu berada disisi klien agar perawat dapat bereaksi jika terjadi sesuatu pada klien
c) Cek respon klien terhadap tindakan yang dilakukan
7. Prinsip universal precaution
Memastikan semua roda pada kursi terkunci untuk mencegah terjadinya pergerakan kursi
roda yang bisa mengakibatkan cedera
8. Prinsip etik
Beneficient dan non maleficient

AnalisisTindakan:
Link video: https://youtu.be/FK4vGF5nUAg
Dalam video tersebut, perawat sudah melakukan tindakan dengan baik dan benar sesuai dengan
teori secara umum namun ada beberapa tindakan yang perlu diperhatikan yaitu tidak mencuci
tangan sebelum melakukan tindakan dimana hal tersebut sangat penting dilakukan untuk
mencegah penyebaran mikroorganisme. Disamping itu Perawat tidak melakukan pengecakan
berupa nama, usia, dan tanggal lahir atau melihat gelang status pasien untuk memastikan
ketepatan pasien dan posisi tempat tidur di rendahkan agar mempermudah pasien untuk
memijakkan kakinya kelantai
STRATEGI PELAKSANAAN

Fase orientasi
1. Salam terapeutik : Assalamu’alaikum pak, masih ingat dengan saya ? Iya betul
pak, saya perawat Maisury yang bertugas pada pagi hari ini dari jam 8 pagi
sampai jam 2 siang nanti.
2. Evaluasi/validasi : Bagaimana kabar bapak hari ini ? bagaimana tidurnya semalam
pak ? Apakah bapak masih merasa sakit pada kaki kanan ?
3. Kontrak : Baik pak, sesuai dengan rencana tindakan, hari ini bapak akan
dilakukan pemeriksaan radiologis sehingga bapak harus berpindah dari tempat
tidur kekursi roda, kita akan ke ruang radiologi jam 10.00 ya pak? Apakah bapak
siap? Baik pak sekarang bapak bisa istirahat dulu sambil menunnggu waktu
pemeriksaan yang telah diadwalkan.
Fase kerja
“ Permisi pak sebelum kita ke ruang radilogi saya akan menyampaikan tujuan tindakan
ini yaitu untuk mengurangi/menghindari pergerakan bapak sesuai dengan keadaan fisik
saat ini agar tidak merasa nyeri, selain itu untuk memenuhi kebutuhan konsultasi atau
pemeriksaan penunjang untuk penegakkan diagnosis penyakit bapak. Tindakan ini juga
berguna untuk mempertahankan kenyamanan bapak dalam tindakan mobilsasi. Baik pak
jadi butuh kerjasama dari bapak untuk tindakan memindahkan bapak dari tempat tidur
kekursi roda ini ya pak? Sebelumnya saya permisi mengatur posisi tempat tidur agar lebih
rendah agar memudahkan kaki bapak bertumpu dilantai, dan kursi rodanya sudah saya
kunci rodanya dan amankan tatakan kakinya agar tidak mengganggu prosedur
pemindahan. Sekarang bapak saya bantu duduk ditepi tempat tidur, bapak bisa tidur
miring menghadap kearah saya lalu akan saya bantu duduk sambil bapak bangun
menggunakan tangan sebelah kiri bapak, bapak bisa condongkan tubuh kedepan mulai
dari pinggul dan letakkan kaki kiri dilantai sebagai tumpuan sedangkan kaki kanan berada
didepan, “baik pak sekarang bapak bisa bertumpu dilantai menggunakan kaki kiri sambil
tangan bapak memegang bahu saya”, saya akan bantu bapak bergerak kekursi roda,
dengan membelakangi kursi roda dan duduk perlahan-lahan dengan posisi aman dan
nyaman sambil saya turunkan tatakan kaki dan silahkan letakkan kedua kaki bapak
diatasnya sambil saya bantu ya pak?.
Fase terminasi
(Perawat membereskan peralatan dan pasien lalu membuka kunci kursi roda)
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi subjektif : Bagaimana perasaan bapak setelah dilakukan tindakan
pemindahan ini?
Evaluasi objektif : Pasien nampak masih beradaptasi dengan penggunaan kursi
roda
2. Tindak lanjut klien : Baiklah pak, saya sudah selesai memindahkan bapak dari
tempat tidur kekursi roda. sekarang kita akan keruang radiologi untuk dilakukan
pemeriksaan, jika bapak mengalami kesulitan atau butuh bantuan bapak bisa
sampaikan kepada saya ya pak?
3. Kontrak yang akan datang : Baiklah pak sekarang bapak akan dilakukan
pemeriksaan di ruang radiologi, jam 10:30 setelah pemeriksaannya selesai saya
akan kembali untuk mengantarkan bapak keruangan bapak, Apakah bapak
bersedia ? Baiklah pak, kalau begitu saya kembali dulu ke ruang perawat. Terima
kasih pak, permisi.
4. Melakukan dokumentasi terhadap tindakan yang telah dilakukan di lembar catatan
medis pasien

DaftarPustaka
Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (Edisi 1)
Jakarta: DPP PPNI.
Keperawatan, F. (2019). SOP Keterampilan Klinik Profesi Keperawatan Dasar. Makassar:
Fakultas Keprawatan Universitas Hasanuddin.
Simundic, Ana Maria; Bolenius, Karin; Cadamuro, Janne; Church, Stephen; Cornes, Michael P;
Lases, Edmee ; Eker, Pinar; Erdeljanovic, Tanja;. (2017). EFLM Recommendation for
venous bood sampling. Europian Federation Of Clinical Chemistry And Laboratory
Medicine, 1.

Anda mungkin juga menyukai