OLEH
GANI MUTIARA
1711311022
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2018
MOBILISASI PASIEN DARI TEMPAT TIDUR
A.Pengertian Mobilisasi
Pengkajian mobilitas pasien berfokus pada rentang gerak (Orange of motion), cara
berjalan, latihan fisik, toleransi aktivitas, dan kesejajaran tubuh. Bagian ini akan membahas
rentang gerak saja. Rentang gerak adalah jumlah maksimum gerakan yang mungkin pada satu
sendi dalam salah satu dari tiga potongan tubuh, seperti sagital, frontal, dan transversal. Rentang
gerak adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan rentang penuh gerakan sendi.
Bahkan ketika pasien mampu berdiri untuk berjalan dengan jarak pendek atau duduk dikursi,
mereka mungkin perlu lebih banyak melatih beberapa sendi. .
1. Latihan rentang gerak aktif
Latihan disebut rentang gerak aktif jika pasien melakukan sendiri dengan instruksi dan
kemungkinan beberapa bantuan dari perawat dan anggota keluarga. Perawat menunjukkan pasien
bagaimana melakukan latihan pada titik tahanan ringan. Latihan tidak boleh menimbulkan nyeri.
2. Latihan rentang gerak pasif
Kadangkala pasien terlalu sakit untuk melakukan latihan rentang gerak pada kasus ini
perawat melatih seni untuk pasien. Ini disebut latihan rentang gerak pasif.
Beberapa pasien mulai dengan latihan rentang gerak pasif dan meningkat pada latihan
rentang gerak aktif. Latihan rentang gerak pasif, seperti yang aktif, harus dilakukan pada titik
tahanan tetapi bukan pada titik yang menyebabkan nyeri. Kewaspadaan klinis: latihan rentang
gerak pasien tidak boleh dilakukan pada sendi yang mengalami inflamasi.
Ketika mengkaji rentang gerak, perawat mengajukan anamnese (pertanyaan) dan
membuat observasi untuk mengumpulkan data tentang kekakuan sendi, pembengkakan sendi,
nyeri, keterbatasan sendi, dan gerakan yang tidak seimbang. Pasien yang mobilitas sendinya
terbatas karena penyakit, viabilitas, atau trauma memerlukan latihan sendi untuk mengurangi
bahaya mobilitas.
Teknik ini dapat digunakan oleh perawat untuk memberi perawatan pada klien
imobilisasi. Teknik ini membutuhkan mekanika tubuh yang sesuai sehingga memungkinkan
perawat untuk menggerakan, mengangkat atau memindahkan klien dengan aman dan juga
melindungi perawat dari cedera sistem musculoskeletal. Tujuannya untuk mengurangi resiko
cedera pada klien dan perawat
Hal-hal yang harus dipersiapkan:
a) Kaji kekuatan otot, mobilisasi sendi, paralisis atau paresis, hipotensi, ortostatik, toleransi
aktivitas, tingkat kesadaran, tingkat kenyamanan, dan kemampuan klien mengikuti instruksi
b) Siapkan peralatan dan persediaan yang dibutuhkan
c) Jelaskan prosedur kepada klien
d) Tutup pintu atau gorden
e) Cuci tangan
· Tujuan
1. Melatih otot skelet untuk mencegah kontraktur atau sindrom disuse,
2. Mempertahankan kenyamanan pasien,
3. Mempertahankan kontrol diri pasien,
4. Memindahkan pasien untuk pemeriksaan(diagnostik, fisik, dll.),
5. Memungkinkan pasien untuk bersosialisasi,
6. Memudahkan perawat yang akan mengganti seprei (pada pasien yang toleransi dengan kegiatan
ini), dan
7. Memberikan aktifitas pertama (latihan pertama) pada pasien yang tirah baring.
· Waktu Pelaksanaan
Aktivitas ini dilakukan pada pasien yang membutuhkan bantuan untuk berpindah dari tempat
tidur ke kursi roda.(Suparyanto, 2010).
· Persiapan:
ü Kaji kekuatan otot pasien,
ü Mobilitas sendi,
ü Toleransi aktivitas,
ü Tingkat kesadaran,
ü Tingkat kenyamanan,
ü Kemampuan untuk mengikuti instruksi.
ü Selalu kunci rem pada kedua roda kursi sebelum anda memindahkan pasien ke kursi roda.
Naikkan sanggaan kaki sehingga pasien dapat duduk di kursi roda. Turunkan sangaan kaki ketika
pasien berada di atas kursi roda.
· Cara Kerja :
1. Cuci tangan,
2. Lakukan persiapan yang telah disebutkan di atas,
3. Bantu pasien untuk posisi duduk di tepi tempat tidur, dan siapkan kursi roda dalam posisi 45
terhadap tempat tidur,
4. Pasang sabuk pemindah bila perlu,
5. Pastikan bahwa pasien menggunakan sepatu/sandal yang stabil dan tidak licin,
6. Renggangkan kedua kaki Anda,
7. Fleksikan kedua panggul dan lutut Anda, sejajarkan lutut Anda dengan lutut pasien,
8. Genggam sabuk pemindah dari bawah atau rangkul aksila pasien dan tempatkan tangan Anda di
skapula pasien,
9. Angkat pasien sampai berdiri pada hitungan ke-3 sambil meluruskan panggul dan tungkai
Anda, dengan tetap mempertahankan lutut agak fleksi,
10. Pertahankan stabilitas tungkai yang lemah atau paralisis dengan lutut,
11. Tumpukan pada kaki yang jatuh dari kursi,
12. Instrusikan pasien untuk menggunakan lengan yang memegang kursi untuk menyokong,
13. Fleksikan panggul dan lutut Anda sambil menurunkan pasien ke kursi,
14. Kaji pasien untuk kesejajaran yang tepat untuk posisi duduk,
15. Posisikan pasien pada posisi yang dipilih,
16. Observasi pasien untuk menentukan respons terhadap pemindahan. Observasi terhadap
kesejajaran tubuh yang tepat dan adanya titik tekan,
17. Cuci tangan setelah prosedur yang dilakukan, dan
18. Catat prosedur dalam catatan keperawatan.
Tabel 1.1 Tindakan dan rasional saat pemindahan pasien ke kursi roda
No Tindakan Rasional
1 Cuci tangan Menghindari terjadinya kontaminasi silang perawat ke
pasien
2 Kursi roda dalam posisi 45° Agar pasien mudah untuk dipindahkan, duduk di kursi
terhadap tempat tidur roda
3 Sabuk pemindah (jika perlu) agar pasien tidak terjatuh saat dipindahkan
ke kursi roda
4 Sepatu / Sandal Agar aman dan terlindungi dari benda-benda yang
membahayakan dan/atau melukai kaki pasien
6 Menggunakan lengan yang Agar pasien duduk dengan nyaman, pantatnya tidak
memegang kursi untuk terhempas
menyokong
7 Observasi pasien Memeriksa tingkat respons pasien, mengetahui jika
ada cedera atau perubahan fisik yang mungkin terjadi
saat kita melakukan tindakan pemindahan pasien
· Persiapan :
ü Kaji kekuatan otot pasien,
ü Mobilitas sendi,
ü Toleransi aktivitas,
ü Tingkat kesadaran,
ü Tingkat kenyamanan, dan
ü Kemampuan untuk mengikuti instruksi.
2 Dua atau tiga perawat Dengan tinggi badan kurang lebih sama yang berdiri
berdampingan menghadap tempat tidur pasien, untuk
mempermudah memindahkan pasien
· Langkah prosedur
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Atur brankart dalam posisi terkunci dan dekatkan dengan tempat tidur
3. Satu perawat berada disisi tempat tidur, sedangkan posisi dua perawat yang lain di samping
brankart
4. Silangkan tangan klien didepan dada
5. Gunakan pengalas dibawah tubuh klien untuk media mengangkat
6. perawat yang berada di sisi tempat tidur, memegang dan siap menarik pengalas
7. Dua perawat lain yang berada di samping brankart, mengangkat pengalas dzn tubuh klien
hingga mencapai tempat tidur
8. Jauhkan brankart
9. Atur posisi klien hingga merasa nyaman di tempat tidur
DAFTAR PUSTAKA