Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

INSTRUMEN BEDAH dan CUCI TANGAN BEDAH

OLEH

GANI MUTIARA

1711311022

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2018
INSTRUMEN BEDAH dan CUCI TANGAN BEDAH

A.INSTRUMEN BEDAH

Penanganan instrumentasi yang baik meliputi cara praktis dalam


menyiapkan,merencanakan,mengatur,melaksanakan dan memantau instrumen atau bahan yang akan
digunakan dan sesuai dengan jenis operasi.

Tujuan:

1. Umum
 Memperlancar jalannya tindakan pembedahan
 Mencegah terjadinya infeksi dan luka akibat dari penggunaan instrumen
 Agar petugas mengetahui prinsip-prinsip aseptik dan antiaseptik yang harus dilakukan dikamar
operasi
2. Khusus
 Agar perawat instrumen dapat mengerti persiapan instrumen secara menyeluruh sesuai dengan
tindakan pembedahan
 Agar perawat instrumen dapat mengatur posisi/letak alat/instrumen sesuai kebutuhan
 Agar perawat instrumen tahu dan mengerti langkah-langkah yang akan dilakukan oleh perawat
selama pembedahan

Hal yang perlu diketahui dalam persiapan alat

1.perawat ok sebaiknya mengetahui dan dapat menyiapkan instrumen set dengan macam dan jenis
operasi yang dilakukan

2.perawat instrumen bertanggungjawab menyiapkan linen steril

 Sarung tangan bermacam ukuran,kasa dan depress steril


 Mangkok/begkok steril,bahan desinfektan,mes operasi sesuai kebutuhan
 Pekerjaan tersebut harus dilakukan sebelum operasi dimulai

3.persiapan instrumen sebelum operasi

 Meneliti dengan menghitung jumlah alat bahan


 Menyiapkan dan mengatur instrumen di meja
 Melakukan pemeliharaan instrumen dan perawatan alat
 Mengurangi resiko tidak diharapkan dan asistensi perawat instrumen pada pembedahan
a. Mengantisipasi kebutuhan
b. Menggunakan daftar tilik

Hal yang perlu diperhatikan oleh perawat instrumen dan tim bedah lainnya slim operasi
Langkah rasional

1.mengenali instrumen yang dapat menyebabkan Mencegah adanya yang terluka ketika
luka pembedahan
 Pisau
 Jarum suntik
 Jarum hipodermik
 Trokar laparoskopi dan dimin
 Mata bias bedah tulan,pin,kawat
 Gergaji dan jarum kouter
 Hak gigi dan duck klem
 Cunam margito tajam dan gunting tajam
 Pinset bergigi
 Tenakulum dan gigi tajam
2.mengetahui dan mewaspadai tindakan
Agar perawat dan lainnya bisa was-was terhadap
penggunaan instrumen yang dapat menyebabkan
instrumen tersebut
luka
Luka karna skapel terjadi pada saat
 Memasang dan memberikan mikroskopik
 Menyerahkan skapel ke anggota tim bedah
 Memotong
 Sebelum/sesudah menggunakan skapel
 Memenepit skapel disebuah wadah benda
tajam /wadah diletakkan pada tempat
yang kurang tepat
Luka karna jarum jahit dapat terjadi saat
 Memasang /memposisikan dipemegang
jarum
 Menyerahkan jarum keanggota tim
 Menjahit
 Mengikat dengan jarum masih terpasang
 Sebelum/sesudah menggerakkan jarum
bedah
 Meletakkan jarum disembarang tempat
3.menghindari kejadian keselakan tertukar yang Untuk menghindari luka yang tidak diinginkan
tidak diharapkan dengan suatu cara
 Gunakan klem manyokap (bulan januari)
ketika memegang bisturis
 Selalu menggunakan pinset anatomis Mencegah kecelakaan luka
untuk memegang jaringan ketika
mempergunakan skalpel/penjahitan
 Gunakan teknik “lepas tangan”untuk Untuk membuat zona aman
mengantarkan benda tajam
 Singkirkan benda tajam dari lapangan
operasi segera setelah digunakan
 Pastikan wadah benda tajam dipindahkan
ketika wadah sudah penuh
4.teknik lepas tangan untuk mengantarkan Untuk menciptakan zona aman di meja operasi
instrumen bedah
 Memastikan bahwa dok
bedah,asisten/perawat instrumen tidak
pernah menyentuhinstrumen yang sama
pada waktu yang sama
 Menempatkan bengkok steril /dtt/wadah
kecil yang sesuai pada masa operasi
diantara dirinya sendiri dan dok bedah
5.teknik lainnya untuk mengantarkan instrumen Alternatif untuk menghindari kecelakaan saat
bedah selama pembedahan,yaitu: operasi
 Menempelkan instrumen disebuah wadah
dan memindahkannya ke dokter bedah
 Dokter bedah mengangkat instrumen
keluar dari wadah dan dibiarkan pada
meja operasi hingga dok.bedah
mengembalikan instrumen ke tempatnya
 Selanjutnya diambil wadah tersebut dan
mengembalikannya ke meja instrumen
6.meminimalkan dan mengurangi resiko paparan
 Melakukan insasi kulit Aman:pakai kouter
Kurang aman:scalpel seka pakai
Tidak aman:pakai scalpel dan pisau

 Memotong jaringan Aman:pakai gunting


Kurang aman:sip tajam
Tidak aman:pakai scalpel

 Menghentikan pendarahan Aman:pakai jahitan tumpul dan tipis


Kurang aman:pakai jahitan jarum tajam
Tidak aman:pakai jahitan

 Melakukan penekanan sementara pakai Aman:dok.bedah


scalpel Kurang aman:asisten
Tidak aman:asisten melakukan penekanan secara
spontan

Aman:menggunakan hak tumpul


 Melakukan retraksi
Kurang aman:pakai hak tajam
Tidak aman:pakai jari

Aman:pakai sarung tangan


 Menggunakan sarung tangan bedah
Kurang aman:pakai tangan kanan
Tidak aman:pakai jari

Aman:tidak ditutup
 Menutup peritanium
Kurang aman:menutup pakai cunam
Tidak aman:menutup pakai jari
7.memegang jarum suntik dan spuit secara aman Agar terhindar dikecelakaan tak terduga
 Dok.bedah dan asisten yang tertulis jarum
bedah selama pembedahan
 Cara menggunakannya:
 Mempergunakan untuk 1xpakai
 Jangan melepas jarum di spas stelah
digunakan
 Letakkan jarum dan spal disendok anti
bocor

8.menggunakan metode penutupan satu tangan Agar tidak tertusuk jarum


untuk setiap jarum suntik/put
 Tempatkan penutup jarum pada
permukaan rata ,kemudian angkat tangan
anda
 Selanjutnya dengan 1 tangan pemegang
spuit,gunakan jarum untuk menyekopkan
pentup tersebut
 Kemudian dengan penutup diujung jarum
diputar sempit tegak lurus sehingga jarum
dan semprit mengarah keatas
 Terakhir,sumbat yang sekarang ini
menutup ujung jarum sepenuhnya
,peganglah spuit kearah atas dengan
pangkul dekat pucat
9.membuang benda tajam pada wadah
berikut.jenis berdasarkan yang menghendaki
pembuangan aman:
 Sargical dram trocars
 Neodle point cautery tips
 Wire strukture
 Orthopedic drilis bits

Hal yang perlu diperhatikan berkontan dengan aktivitas intrumentasis

1.merupakan tindakan yang ditentukan perawat instrumen pada waktu sebelum dan sesudah dan sesaat
operasi dilingkungan kamar operasi

2.tegas dan tanggungjawab yang dilakukan adalah menyiapkan –mangan pasien personal maupun alat
instrumen dan liahan kebutuhan lainnya.

3.semua ini tentu disesuaikan dengan ancam dan jenis operasi yang akan dilakukan para operasi bedah.

B.CUCI TANGAN BEDAH


Hand hygiene(cuci tangan) steril metode bedah adalah suatu upaya membersihkan tangan dari
benda asing dan mikroorganisme dengan menggunakan metode yang paling maksimal sebelum
melakukan prosedur bedah.

Peralatan :

1.bak cuci yang dalam dengan pedal kaki atau pengontrol lutut

2.sabun anti mikrobial

3.masker kertas dan topi atau penutup kepala

4.handuk steril

5.pakaian diruang scrub

6.pelindung mata,penutup sepatu.

Upaya mengurangi mikroorganisme patogen pada area tangan, mencuci tangan metode bedah
dilakukan dengan sangat hati-hati dan dalam waktu yang relatif lebih lama. Pelaksanaan
membersihkan tangan dengan mencuci tangan efektif membutuhkan waktu sekitar 2-6 menit
melalui 3 tahapan dengan langkah-langkah :

1. Membasahi tangan dengan air mengalir, dimulai dari ujung jari sampai 2 cm diatas siku.
2. Menempatkan sekitar 15 ml (3 x tekanan dispenser) cairan handscrub antiseptik di
telapak tangan kiri, dengan menggunakan siku lengan yang lain atau dengan dorongan
lutut untuk mengoperasikan dispenser.
3. Meratakan dan menggosok cairan handsrub
4. Ratakan dengan kedua telapak tangan,dilanjutkan dengan menggosok punggung, sela-
sela jari tangan kiri dan kanan dan sebaliknya.
5. Kedua telapak tangan, jari -jari sisi dalam dari kedua tangan saling menggosok dan
mengait dilanjutkan dengan membersihkan kedua ibu jari dan ujung kuku jari bergantian.
6. Mengambil pembersih kuku dan bersihkan dalam air mengalir
7. Mengambil sikat steril yang sudah berisi cairan handsrub
8. Menyikat tangan kanan dan tangan kiri bergantian.
9. Kuku dengan gerakan tegak searah dari atas ke bawah pada kedua tangan.
10. Jari-jari seakan mempunyai empat sisi, sela jari, secara urut mulai dari ibu jari sampai
dengan kelingking.
11. Telapak tangan, punggung melalui gerakan melingkar.
12. Daerah pergelangan tangan atas sampai dengan siku dengan gerakan melingkar.
13. Ulangi cara ini pada tangan kanan selama 2 menit.
14. Membilas tangan dengan air mengalir dari arah ujung jari ke siku dengan memposisikan
tangan tegak
15. Lakukan sekali lagi menyikat tangan kanan dan tangan kiri secara bergantian
16. Kuku dengan gerakan tegak searah dari atas ke bawah pada kedua tangan
17. Jari-jari seakan mempunyai empat sisi, sela-sela jari, secara urut mulai dari ibu jari
sampai dengan kelingking
18. Telapak tangan dan punggung dengan gerakan melingkar
19. Daerah pergelangan tangan atas sampai dengan siku dengan gerakan melingkar dilakukan
selama 2 menit.
20. Membiarkan air menetes dari tangan sampai dengan siku.
21. Mengeringkan menggunakan handuk steril yang dibagi 2 bagian, satu bagian untuk
tangan kiri dan bagian yang lain untuk tangan kanan, memutar dari jari- jari tangan ke
arah siku.
22. Meletakkan handuk pada tempat yang disediakan.

Hal yang perlu diperhatikan dalam membersihkan tangan antara lain :

Sebelum dan sesudah melakukan hand hygiene, ada hal hal yang harus diperhatikan agar tujuan
hand hygiene dapat tercapai, diantaranya adalah :

1. Perawatan kuku tangan

Kuku tangan harus dalam keadaan bersih dan pendek. Kuku yang panjang dapat menimbulkan
potensi akumulasi bakteri patogen yang terdapat di bawah kuku.

2.Perhiasan dan aksesoris

Tidak diperkenankan menggunakan perhiasan pada pada area tangan seperti cincin, karena
adanya resiko akumulasi bakteri patogen pada perhiasan yang dipakai.

3.Kosmetik

Kosmetik yang dipakai petugas kesehatan, seperti cat kuku, dapat menyimpan bakteri patogen,
juga dapat terlepas dari tangan dan berpindah saat melakukan kontak dengan pasien. Hal ini
sangat berbahaya dan disarankan untuk tidak dilakukan.

4. Penggunaan handuk atau tissue

Pengeringan tangan sebaiknya menggunakan tissue disposable. Namun bila terdapat keterbatasan
dalam sumber daya, handuk yang bersih juga dapat digunakan, dengan catatan
DAFTAR PUSTAKA

Perry,Anne Griffin.2005.Pocket guide to Basic skill and procedure.jakarta:EGC.

Anda mungkin juga menyukai