Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN

KASUS 6 OPEN FRACTURE


1
OPEN FRACTURE DISTAL LEFT FIBULLA GRADE III A
3

OLEH:

ANISA SUSIANTI
R014211030
KELOMPOK XII

SAMPUL

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
DAFTAR ISI

SAMPUL....................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
PENGKAJIAN...........................................................................................................................1
ANALISA MASALAH KEPERAWATAN..............................................................................7
ASUHAN KEPERAWATAN....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................1

ii
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)

Nama/RM : Tn. M
Jenis Kelamin : L
Umur : 75 tahun
Ruangan : Ruang Perawatan Bedah Orthopedi

Data Pengkajian
Tanggal : 6 Mei 2019 Jam : 16.00 S : 36,7 °C P : 20 x/menit N : 84 x/menit SaO 2 : 100%
Cara dengan : TD : 150/70 mmHg
⃝ Jalan kaki ⃝ Kursi roda Cara Ukur : ⃝ Berdiri ⃝ Berbaring
⃝ Brankard ⃝ Lainnya : ⃝ Duduk
Datang melalui : TB : 165 cm BB : 58,5 kg IMT : 21,48 kg/m 2
⃝ UGD ⃝ Poliklinik
⃝ OK ⃝ Lainnya :
Diagnosa Masuk : Open fracture 1/3 distal left fibulla grade IIIA
Diagnosis Medis : Open fracture 1/3 distal left fibulla grade IIIA
Keluhan saat dikaji : nyeri pada tungkai kiri
Keluhan utama : pasien sedang berjalan diluar rumah kemudian ditabrak oleh motor dari sisi kiri setelah kejadian
pasien tidak bisa berdiri dan berjalan
Riwayat Alergi : Ada/ Tidak
⃝ Makanan laut : ⃝ Udara dingin ⃝ Lainnya :
⃝ Obat : ⃝ Debu
Penggunaan alat bantu : Ya/ Tidak
⃝ Kacamata/lensa kontak ⃝ Alat bantu dengar ⃝ Lainnya :
⃝ Gigi palsu ⃝ Kruk/walker/kursiroda
Riwayat Pasien
Riwayat penyakit : Ya/tidak
⃝ Hipertensi : ⃝ PPOK : ⃝ Diabetes : tipe 2
⃝ Kanker:
⃝ Penyakit jantung : ⃝ Asma : ⃝ Hepatitis :
⃝ Stroke:
⃝ TB : ⃝ Gangguan mental :
⃝ Lainnya :
Riwayat operasi : Ya/tidak katarak (2017) dan othopedi (4 hari yang lalu)
Merokok : Ya/ tidak
Konsumsi alkohol : Ya/tidak
Riwayat Penyakit Keluarga
⃝ Hipertensi : ⃝ PPOK : ⃝ Diabetes :
⃝ Kanker:
⃝ Penyakit jantung : ⃝ Asma : ⃝ Hepatitis :
⃝ Stroke:
⃝ TB : ⃝ Gangguan mental :
⃝ Lainnya :
Psikososial/Ekonomi
Status pernikahan : ⃝ belum menikah ⃝ Menikah ⃝ Janda/duda
Keluarga : ⃝ tinggal bersama ⃝ tinggal sendiri
Tempat tinggal : ⃝ Rumah ⃝ Panti ⃝ Lainnya :
Pekerjaan : ⃝ PNS ⃝ Wiraswasta ⃝ Pensiunan
⃝ Lainnya :
Status emosi : ⃝ Kooperatif ⃝ Tidak kooperatif
Pengalaman hospitalisasi : Ya/ tidak
Keterangan :

1
Sumber informasi : ⃝ Pasien ⃝ Keluarga ⃝ Lainnya :

Pemeriksaan Fisik (Ceklist pada bagian yang tidak normal)


⃝Gangguan Penglihatan : penglihatan kabur, konjungtiva anemis
MATA, TELINGA, HIDUNG

⃝Gangguan endengaran :
⃝ Gangguan penciuman :
⃝Kemerahan : ⃝Bengkak: ⃝Drainase:
⃝Nyeri : ⃝Lesi:
Catatan:

⃝ Asimetri: ⃝ Takipnea : ⃝ Crackles :


⃝Kanan atas/bawah ⃝Kiri atas/bawah
⃝ Bentuk dada : ⃝ Bradipnea : ⃝ Sputum-warna :
⃝ Batuk : ⃝ Dispnea
RESPIRASI

⃝ Wheezing: ⃝Kanan atas/bawah


⃝Kiri atas/bawah ⃝ Modulasi O2 : …lpm via…
Catatan :

⃝ Takikardi : ⃝ Iregular:
⃝ Tingling : ⃝ Edema :
VASKULARKARDIO

⃝ Bradikardi: ⃝ Murmur:
⃝ Mati rasa : ⃝ Nadi tidak teraba:
Catatan :

⃝ Distensi ⃝ Hipoperistaltik :
⃝ Anoreksia: ⃝ Diare: ⃝ Inkontinensia
INTESTINALGASTRO

⃝ Rigiditas ⃝ Hiperperistaltik: ⃝ Disfagia


⃝ Konstipasi ⃝ Ostomi
⃝ Diet khusus ⃝ Intoleransi diit
Catatan :

⃝ penurunan BB > 10% satu bulan terakhir ⃝ Dekubitus : Stage 1/2/3/4


⃝ perubahan nafsu makan lebih dari 3 hari ⃝ TPN/PPN/tube feeding
⃝Diare-frekuensi : /hari ⃝ Malnutrisi
NUTRISI

Catatan :
Tidak ada nafsu makan
BB sebelumnya 55 kg sekarang 45 kg
GENITOURINARI/

⃝ Disuria ⃝ Hesitansi ⃝ Nokturia ⃝ Folley


⃝ Menopause ⃝ Lendir
⃝ Frekuensi ⃝ Inkontinensia ⃝ hematuria
⃝ Urostomy ⃝ Kehamilan
Catatan :

2
GINEKOLOGI

⃝ Konfusi ⃝ Sedasi ⃝ Pupil non reaktif


⃝ vertigo ⃝ Tremor ⃝ tidak seimbang
⃝ Koma ⃝ letargi ⃝ afasia
NEUROLOGI

⃝ Sakitkepala ⃝ mati rasa ⃝ Paralise


⃝ Semi-koma ⃝ Suara serak ⃝ Seizure
⃝ Tingling ⃝ Kelemahan
Catatan :
Kekuatan otot ekstremitas atas 4|4, ekstremitas bawah 4|2

⃝ Bengkak ⃝ Diaforesis ⃝ Lembab


⃝ prosthesis ⃝ Warna kulit : ⃝ teraba panas
⃝ atrofi/deformitas ⃝ turgor buruk ⃝ teraba dingin ⃝ Drainase :

Gambaran area luka dan jelaskan karakteristik luka (Gambarkan lukanya)


INTEGUMEN

Catatan : luka post op hari ke-4 pada tungkai kiri, fraktur terbuka grade III A

1. Sangat 2.Buruk 3.Sedang 4.Baik


buruk
Kondisi 1. Stupor 2.Konfusi 3.Apatis 4.Sadar
(Functional Status BARTEL INDEXNORTON SCALE (Skin Risk Assessment)

mental
Aktivitas 1. Ditempa 2.Kursi roda 3.Jalan dengan 4.Jalan Sendiri
ttidur bantuan
Mobilitas 1. Tidak 2.Sangat 3.Agak 4.Bebas
Mampu terbatas terbatas bergerak
bergerak
Inkontine 1. Inkontine 2.Selalu 3.Kadang- 4.Inkontinen
nsia nurin inkontinen kadang
dan alvi urin inkontinen
urin
Ket : Skor = 14
< 12 : resiko tinggi decubitus, 12-15 resiko sedang
decubitus, 16-20 : resiko rendah

Mengendali 1.Perlu pencahar 2.Kadang perlu 2 Mandiri


kanrangsang BAB pencahar
Mengendalikan 1.Pakai kateter/ 2.Kadang tak 3. Mandiri
rangsang BAK tak terkendali terkendali
Membersihkan diri 1.Butuh bantuan 2.Mandiri
Melepas dan 1.Tergantung 2.Tergantung 3. Mandiri
memakai celana, orang lain pada pada
membersihkan, setiap kegiatan beberapa

3
Assassment)
menyiram jamban kegiatan
Makan 1.Tidak mampu 2.Perlu dibantu 3. Mandiri
memotong
makanan
Berubah posisi dari 1. Tidak mampu 2.Dibantu lebih 3. Dibantu 1 4.Mandiri
berbaring ke duduk dari 2 orang atau 2
orang
Berpindah/berjalan 1. Tidak mampu 2.dengan kursi 3. dibantu 1 4.mandiri
roda orang
Memakai baju 1. tergantung 2.sebagian 3. mandiri
dibantu
Naik turun tangga 1. tidak mampu 2.sebagian 3. mandiri
dibantu
Mandi 1. tergantung 2.mandiri
Total Skor = 5 (ketergantungan berat)
Keterangan :
20 : Mandiri, 12-19 : ketergantungan ringan, 9-11 : ketergantungan sedang,
5-8 : ketergantungan berat, 0-4 : ketergantungan total
Riwayat jatuh 3 bulan Tidak = 0 Ya = 25 0
terakhir
Diagnosis medis Tidak = 0 Ya = 15 15
skunder > 1
Alat bantu jalan Dibantu orang Penopang = 15 Furniture = 30 0
=0
FALL RISK

Menggunakan infus Tidak = 0 Ya = 25 25


Cara Bed rest = 0 Lemah = 15 Terganggu = 0
berjalan/berpindah 30
Status mental Orientasi Orientasi tidak 0
sesuai = 0 sesuai = 15
Total Skor = 40
Keterangan :
0-24 : tidak beresiko, 25-50 : resiko rendah, > 50 : resiko tinggi
Skala nyeri : ⃝ Skala angka (6 NRS) ⃝ Face scale
Lokasi : tungkai kiri 1/3 distal
Onset : Post-op hari ke-4
Paliatif : open fracture 1/3 distal left fibulla
Kualitas : memberat terutama saat rawat luka
NYERI

Medikasi : ketorolac 30mg/8jam/IV


Efek nyeri :
⃝ Hubungan relasi ⃝ tidur ⃝ Nafsu makan
⃝ aktivitas ⃝ Emosi
⃝ Lainnya :

Obat Dosis/Rute Tujuan Cara KerjaObat


Viciline 1/5 gr/8 jam/IV Antibiotik golongan Mekanisme kerja obat ampicillin
Penicillin untuk mengatasi dimulai ketika obat terikat pada
nfeksi yang disebabkan reseptor primer protein PBPs dan
oleh bakteri gram positif secara cepat menginaktivasi protein
dan/atau gram negatif yang tersebut. PBPs berlokasi di bagian
peka terhadap ampicillin dalam membran dinding sel bakteri dan
memainkan peranan penting dalam
MEDIKASI

siklus sel, serta pembentukkan


morfogenetik dari dinding sel
peptidoglikan. Fungsi peptidoglikan
adalah mempertahankan integritas
dinding sel pada lingkungan yang
hipotonik. Selanjutnya, inaktivasi PBPs
akan mengganggu pembentukan rantai
peptidoglikan yang diperlukan untuk
kekuatan dan rigiditas dinding sel
bakteri. Gangguan terhadap sintesis
dinding sel bakteri mengakibatkan

4
melemahnya dinding sel, lisis sel dan
kematian sel
Hypobach 300mg/12 jam/IV Hypobhac digunakan untuk Hypobhac bekerja dengan cara
infeksi yang rentan dan berikatan subunit ribosom dari bakteri
infeksi saluran kemih. yang rentan mengganggu fotosintesis,
sehingga membuat membran sel
bakteri rusak.
Ranitidine 50mg/8 jam/IV Tukak lambung dan tukak Obat ini menduduki reseptor H2 di
duodenum, reflux. Esogitis, mukosa lambung yang memicu
dispesia episodik akibat produksi asam klorida (reseptor H2
AINS, tukak duodenum terdapat pula sususan saraf pusat
karena H. Pylori, sindrom dan pembuluh darah). Dengan
Zolliner Ellison, kondisi demikian, seluruh sekresi asam
lain dimana pengurangan dihambat olehnya yaitu baik yang
asam lambung akan basal (alamiah) maupun yang
bermanfaat disebabkan oleh rangsangan
makanan, insulin atau kofein. Juga
produksi pepsin dan seluruh getah
lambung berkurang, pH-nya dapat
Ketorolac 30 mg / 8 jam / IV Ketorolac merupakan obat Ketorolac tromethamine merupakan
golongan antiinflamasi suatu analgesik non-narkotik. Obat ini
nonsteroid (OAINS) yang merupakan obat anti-inflamasi
memiliki bentuk sediaan nonsteroid yang menunjukkan aktivitas
tablet dan suntik. Ketorolac antipiretik yang lemah dan anti-
bekerja dengan cara inflamasi. Ketorolac tromethamine
menghambat produksi menghambat sintesis prostaglandin dan
senyawa kimia yang bisa dapat dianggap sebagai analgesik yang
menyebabkan peradangan bekerja perifer karena tidak
dan rasa nyeri mempunyai efek terhadap reseptor
opiat.

Radiologi
 Spondylosis cervicalis
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Osteoporosis senilis

5
Pemeriksaan Hasil Rentang Interpretasi
normal
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Hematologi
Koagulasi
Waktu bekuan 8’0 4-10 Normal
Waktu pendarahan 3’0 1-7 Normal
Kimia darah
Glukosa
GDS 118 140 Normal
Fungsi
ginjal 62
10-50
Ureum 0.9
L(<1.3);P(,1.1) Normal
Kreatinin 9

*Jika perlu terutama pada kasus herediter


GENOGRAM

6
ANALISA MASALAH KEPERAWATAN

No. RM :-
Inisial Pasien : Ny. N
No Data Fokus Analisa Masalah
.
1. DS: Nyeri akut
 Pasien mengeluh
nyeri pasca operasi
pada tungkai kiri
bawah
 Nyeri memberat
terutama saat rawat
luka
DO:
 Skala nyeri 5 (NRS
1-10)
Hasil pengkajian
nyeri:
P: post-op fraktur
terbuka 1/3 distal
left fibulla grade III
A
Q: Nyeri memberat
ketika rawat luka
S: 6 NRS
T: 4 hari sejak
operasi
 Diagnosa: Fraktur
terbuka 1/3 distal
left fibulla grade III
A
2. DS: Kerusakan
 Nyeri pada tungkai integritas kulit
kiri bawah
DO:
 Open fracture 1/3
distal left fibulla
grade III A
 Grade IIIA: laserasi
> 10 cm
 laserasi soft tissue,
ruptur tendon, bone
flap masih mampu
mengcover tulang,
trauma vaskuler
tidak signifikan

7
3. DS: Hambatan
 Pasien mengatakan mobilitas fisik
tidak bisa berdiri
dan berjalan
 Nyeri berat pada
tungkai kiri bawah
DO:
 Kelemahan
 Kekuatan otot
ekstremitas atas 4|4,
ekstremitas bawah
4|2
 Bartel index: skor 5
(ketergantungan
total)
 Norton scale: skor
14 (risiko sedang
dekubitus)

4. DS: Risiko infeksi


 Pasien mengatakan
nyeri pada perut
bagian bawah
DO:
 Terdapat luka post
op fraktur 1/3 distal
leftfibulla grade
IIIA

8
5. DS: Risiko jatuh
 Pasien mengatakan
memiliki riwayat
operasi katarak
(2017)
DO:
 Penglihatan kabur,
konjungtiva anemis
 Fall risk score: 40
(risiko rendah)

9
ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa (NANDA) Tujuan/Luaran (NOC) Intervensi (NIC) Rasional
1. Nyeri akut berhubungan Setelah diberikan intervensi Pemeberian analgesik
dengan cedera fisik (prosedur selama 3x24 jam, pasien mampu - Cek perintah pengobatan - untuk memastikan 6B
bedah) mengontrol keparahan nyeri meliputi obat, dosis, dan pemberian obat
dengan kriteria hasil: frekuensi obat analgesik yang
Domain 12: Kenyamanan diresepkan
Kelas 1: Kenyamanan fisik Tingkat nyeri - Berikan kebutuhan kenyamanan - memaksimalkan alternatif
NANDA 2017 hal.471 - Nyeri yang dilaporkan dari berat dan aktivitas lain yang dapat terapeutik nyeri secara non-
(1) ke sedang (3) membantu relaksasi untuk farmakologis
- ekspresi nyeri wajah dari berat memfasilitasi penurunan nyeri
(1) ke ringan (4) - Ajarkan tentang penggunaan - memberi edukasi tentang apa
-intoleransi makanan dari berat analgesik, strategi, untuk saja respon tubuh yang timbul
(1) ke sedang (3) menurunkan efek samping, dan selama pemberian analgetik,
harapan terkait dengan sehingga pasien dan keluarga
keterlibatan dalam keputusan tahu cara mengatasinya
pengurangan nyeri
- Kolaborasikan dengan dokter - penggunaan obat-obatan yang
apakah obat, dosis, rute banyak efek samping harus
pemberian, atau perubahan dinetralkan/diminimalkan efek
interval dibutuhkan, buat sampingnya dengan kombinasi
rekomendasi khusus berdasarkan obat yang lain.
prinsip analgetik

Terapi relaksasi
- Uji penurunan tingkat energi - untuk mengobservasi respon
saat ini, ketidakmampuan untuk nyeri dan solusinya pada onset
konsentrasi, atau gejala lain yang nyeri terdahulu sebagai kajian
mengiringi yang mungkin untuk terapi nyeri sekarang
mempengaruhi kemampuan

10
No Diagnosa (NANDA) Tujuan/Luaran (NOC) Intervensi (NIC) Rasional
kognisi untuk berfokus pada
teknik relaksasi
- Tunjukkan dan praktikkan - memberi contoh langsung
teknik relaksasi pada klien
- Dorong klien untuk mengulang - mengajarkan agar klien mampu
praktik teknik relaksasi jika melakukannya secara mandiri
memungkinkan
- Gunakan relaksasi sebagai - memanfaatkan efektivitas terapi
strategi tambahan dengan non farmakologis seiring dengan
penggunaan obat-obatan nyeri terapi farmakologis
atau sejalan dengan terapi lainnya
dengan tepat

2. Kerusakan integritas kulit Setelah diberikan intervensi Perawatan daerah (area)


berhubungan dengan faktor selama 3x24 jam, pasien sayatan
mekanik (tekanan berlebihan mengalami penurunan keparahan
penyebab fraktur terbuka) integritas kulit dengan kriteria - periksa daerah sayatan terhadap - untuk mengetahui prognosis
hasil: kemerahan, bengkak, atau tanda- luka saytan pasien
Domain 11: keamanan dan tanda dehiscence atau eviserasi
perlindungan Integritas jaringan: kulit & - bersihkan mulai dari area yang - mengurangi risiko pertumbuhan
Kelas 2: cedera fisik membran mukosa bersih ke area yang kurang bersih koloni bakteri dan kuman
NANDA 2017, halaman 425 - perfusi jaringan sangat - berikan perban dan plester - mengatasi koloni bakteri
terganggu (1) ke sedikit untuk menutup - menghindarkan luka terekspos
terganggu (4) dan terpapar benda asing dari
- integritas kulit sangat terganggu - arahkan pasien dan atau luar
(1) ke cukup terganggu (3) keluarga cara merawat luka - memandirikan pasien dan
- eritema berat (1) ke ringan (4) termasuk tanda-tanda dan gejala keluarga, jika terjadi infeksi
infeksi lebih mudah teridentifikasi
3. Hambatan mobilitas fisik Setelah diberikan intervensi Peningkatan latihan: latihan
berhubungan dengan gangguan selama 3x24 jam, pasien kekuatan
muskuloskeletal mengalami penurunan keparahan - lakukan skrining kesehatan - untuk mengetahui kekuatan

11
No Diagnosa (NANDA) Tujuan/Luaran (NOC) Intervensi (NIC) Rasional
gangguan muskuloskeletal sebelum memulai latihan untuk klien dan merencakan pola
Domain 4: aktivitas/istirahat dengan kriteria hasil: mengidentifikasi risiko dengan latihan yang sesuai
Kelas 2: aktivitas/olahraga menggunakan skala kesiapam
NANDA 2017, hlm 232 Pergerakan latihan fisik terstandar
- keseimbangan sangat terganggu - Bantu klien untuk - menjadi sesi latihan klien,
(1) ke sedikit terganggu (4) mempraktikkan pola gerakan sebelum sesi latihan yang lebih
- cara berjalan sangat terganggu yang dianjurkan tanpa beban berat dilaksanakan
(1) ke cukup terganggu (3) terlebih dahulu sampai gerakan
- bergerak dengan mudah sangat yang benar sudah dipelajari
terganggu (1) ke cukup terganggu - Gunakan jadwal tindak lanjut - untuk menjadikan terapi latihan
(3) untuk meningkatkan motivasi, ini menjadi sustainable
- gerakan sendi sangat terganggu membantu pemecahan masalah (berkelanjutan) hingga target
(1) ke cukup terganggu (3) dan memonitor perkembangan luaran tercapai
- Kolaborasikan dengan keluarga - agar pasien memperoleh latihan
dan tenaga kesehatan yang lain sesuai konsultasi dari ahli yang
(misalnya terapis aktivitas, lebih berwenang
pelatihm terapis okupasionel)
dalam merencanakan dan
memonitor program latihan otot
4. Risiko infeksi Setelah diberikan intervensi Kontrol infeksi
selama 3x24 jam, pasien - observasi dan batasi jumlah - pengunjung yang banyak
Domain 11: memiliki risiko rendah terkena pengunjung meningkatkan kemungkinan
Kemanan/Perlindungan infeksi dengan kriteria hasil: pasien terpapar infeksi
Kelas 1: infeksi nosokomial
NANDA 2017, hal 405 Kontrol risiko: proses infeksi - Tingkatkan intake nutrisi yang - nutrisi yang tepat akan
- mempraktikkan strategi untuk tepat memaksimalkan sistem imun
mengontrol infeksi - Anjurkan pasien untuk - antibiotik harus diminum sesuai
- melakukan tindakan segera meminum antibiotik seperti yang waktu paruhnya, memastikan
untuk mengurangi risiko diresepkan efektivitasnya optimal
- Berikan terapi antibiotik yang - pemberian antibiotik harus
sesuai sesuai dengan 6B pemberian

12
No Diagnosa (NANDA) Tujuan/Luaran (NOC) Intervensi (NIC) Rasional
obat
5. Risiko jatuh Setelah diberikan intervensi Pencegahan jatuh
selama 3x24 jam, pasien - Monitor gaya berjalan (terutama - untuk mengetahui kemampuan
Domain 11: memiliki risiko rendah untuk kecepatan), keseimbangan dan dan faktor keletihan yang
Keamanan/Perlindungan jatuh dengan kriteria hasil: tingkat kelelahan dengan dimiliki pasien
Kelas 2: Cedera fisik ambulasi
NANDA 2017, hal.410 Perilaku pencegahan jatuh - Gunakan teknik yang tepat - untuk meminimalisir
- klien meminta bantuan jika untuk memindahkan pasien dari kemungkinan klien terjatuh
membutuhkan dan ke kursi roda, tempat tidur,
- klien menggunakan pegangan toile, dan lainnya
tangan jika diperlukan - Ajarkan anggota keluarga - melibatkan anggota keluarga
mengenai faktor risiko yang agar kemungkinan klien jatuh
berkontribusi terhadap kejadian semakin minimal
jatuh dan bagaimana keluarga
dapat menurunkan risiko ini
- Kolaborasi dengan anggota tim - membantu mengurangi risiko
kesehatan lain untuk jatuh melalui jalur farmakologis
meminimalkan efek samping dari
pengobatan yang berkontribusi
pada kejadian jatuh (misal
hipotensi, hipoglikemi)

13
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosis keperawatan 1 : Nyeri kronis
Catatan Implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Senin, 16 Agustus 2021 Selasa, 17 Agustus 2021 Rabu, 18 Agustus 2021
Pukul 09.00 Pukul 09.00 Pukul 09.00
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, dan 1. Monitor efek samping penggunaan 1. Berikan terapi nonfarmakologis untuk
durasi analgesik mengurangi rasa nyeri (Teknik napas
Lokasi: perut kanan atas 2. Berikan terapi nonfarmakologis untuk dalam dan terapi akupresur).
Karakteristik: tertusuk tusuk, skala 6 mengurangi rasa nyeri (Teknik napas 2. Pemberian analgesik (tramadol
Durasi: 3-5 detik, hilang timbul dalam dan terapi akupresur). 50g/8jam/intravena)
2. Identifikasi respon nyeri non verbal 3. Pemberian analgesik (tramadol
Respon non verbal : wajah meringis 50g/8jam/intravena)
3. Identifikasi faktor yang memperberat
dan memperingan nyeri
Memperberat: Aktivitas
Memperingan: istirahat
4. Monitor efek samping penggunaan
analgesik
Hasil: tidak ada keluhan
5. Berikan terapi nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (Teknik napas

14
dalam dan terapi akupresur). Pemberian
analgesik (tramadol 50 g/8
jam/intravena)

EVALUASI KEPERAWATAN
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Senin, 16 Agustus 2021 Selasa, 17 Agustus 2021 Rabu, 18 Agustus 2021
Pukul 13.00 Pukul 13.00 Pukul 13.00
S: Pasien mengeluh nyeri perut bawah S: Pasien mengeluh nyeri tertuauk pada S: Pasien mengeluh nyeri tertusuk pada
DO: perut sebelah bawah agak berkurang perut sebelah bawah berkurang
Pengkajian Nyeri DO: DO:
P : Hernia Pengkajian Nyeri Pengkajian Nyeri
Q : Nyeri sciatica P : Hernia P : Hernia
R : Perut bawah menjalar ke kaki Q : Nyeri sciatica Q : Nyeri sciatica
S : nyeri skala 5 NRS R : Perut bawah menjalar ke kaki R : Perut bawah menjalar ke kaki
T:- S : nyeri skala 5 NRS S : nyeri skala 5 NRS
A: Masalah belum teratasi T:- T:-
P: Lanjutkan intervensi 4,5, dan 6 A: Masalah belum teratasi A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi 2 dan 3 P: Lanjutkan intervensi 1 dan 2

15
Diagnosis keperawatan 2 : kerusakan integritas kulit
Catatan Implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Senin, 16 Agustus 2021 Selasa, 17 Agustus 2021 Rabu, 18 Agustus 2021
Pukul 09.00 Pukul 09.00 Pukul 09.00
1. periksa daerah sayatan terhadap 5. bersihkan mulai dari area yang 8. bersihkan mulai dari area yang
kemerahan, bengkak, atau tanda- bersih ke area yang kurang bersih bersih ke area yang kurang bersih
tanda dehiscence atau eviserasi 6. berikan perban dan plester untuk 9. berikan perban dan plester untuk
2. bersihkan mulai dari area yang menutu menutu
bersih ke area yang kurang bersih 7. arahkan pasien dan atau keluarga 10. arahkan pasien dan atau keluarga
3. berikan perban dan plester untuk cara merawat luka termasuk tanda- cara merawat luka termasuk tanda-
menutu tanda dan gejala infeksi tanda dan gejala infeksi
4. arahkan pasien dan atau keluarga
cara merawat luka termasuk tanda-
tanda dan gejala infeksi

EVALUASI KEPERAWATAN
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Senin, 16 Agustus 2021 Selasa, 17 Agustus 2021 Rabu, 18 Agustus 2021
Pukul 13.00 Pukul 13.00 Pukul 13.00
S: Pasien mengeluh nyeri pada luka post S: Pasien mengeluh nyeri pada luka post S: Pasien mengeluh nyeri pada luka post
op nya op nya op nya
DO: DO: DO:
 Open fracture 1/3 distal left fibulla  Open fracture 1/3 distal left fibulla  Open fracture 1/3 distal left fibulla
grade III A grade III A grade III A
 Grade IIIA: laserasi > 10 cm  Grade IIIA: laserasi > 10 cm  Grade IIIA: laserasi > 10 cm
 laserasi soft tissue, ruptur tendon, bone  laserasi soft tissue, ruptur tendon, bone  laserasi soft tissue, ruptur tendon,
flap masih mampu mengcover tulang, flap masih mampu mengcover tulang, bone flap masih mampu mengcover
trauma vaskuler tidak signifikan trauma vaskuler tidak signifikan tulang, trauma vaskuler tidak
signifikan
A: Masalah belum teratasi A: Masalah belum teratasi

16
P: Lanjutkan ke intervensi 1-4 P: Lanjutkan intervensi 5-7
A: Masalah belum teratasi sempurna
P: Lanjutkan intervensi 8-10

17
Diagnosis keperawatan 3 : hambatan mobilitas fisik
Catatan Implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Senin, 16 Agustus 2021 Selasa, 17 Agustus 2021 Rabu, 18 Agustus 2021
Pukul 09.00 Pukul 09.00 Pukul 09.00
1. lakukan skrining kesehatan sebelum 4. Gunakan jadwal tindak lanjut untuk 5. Kolaborasikan dengan keluarga dan
memulai latihan untuk meningkatkan motivasi, membantu tenaga kesehatan yang lain
mengidentifikasi risiko dengan pemecahan masalah dan memonitor (misalnya terapis aktivitas,
menggunakan skala kesiapam perkembangan pelatihm terapis okupasionel)
latihan fisik terstandar dalam merencanakan dan
2. Bantu klien untuk mempraktikkan memonitor program latihan otot
pola gerakan yang dianjurkan tanpa
beban terlebih dahulu sampai
gerakan yang benar sudah dipelajari
3. Gunakan jadwal tindak lanjut untuk
meningkatkan motivasi, membantu
pemecahan masalah dan memonitor
perkembangan

EVALUASI KEPERAWATAN
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Senin, 16 Agustus 2021 Selasa, 17 Agustus 2021 Rabu, 18 Agustus 2021
Pukul 13.00 Pukul 13.00 Pukul 13.00
S: Pasien mengeluh tidak bisa berdiri dan S: Pasien mengeluh lemah tidak bisa S: Pasien mengeluh lemah, tidak isa
berjalan berjalan berjalan
DO: DO: DO:
 Kelemahan  Kelemahan  Kelemahan
 Kekuatan otot ekstremitas atas 4|4,  Kekuatan otot ekstremitas atas 4|4,  Kekuatan otot ekstremitas atas 4|4,
ekstremitas bawah 4|2 ekstremitas bawah 4|2 ekstremitas bawah 4|2
 Bartel index: skor 5  Bartel index: skor 5  Bartel index: skor 5

18
(ketergantungan total) (ketergantungan total) (ketergantungan total)
 Norton scale: skor 14 (risiko sedang  Norton scale: skor 14 (risiko sedang  Norton scale: skor 14 (risiko sedang
dekubitus) dekubitus) dekubitus)

A: Masalah belum teratasi A: Masalah belum teratasi sempurna


A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan ke intervensi 1-3 P: Lanjutkan intervensi 1-5
P: Lanjutkan intervensi 1-4

19
Diagnosis keperawatan 4 : risiko infeksi
Catatan Implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Senin, 16 Agustus 2021 Selasa, 17 Agustus 2021 Rabu, 18 Agustus 2021
Pukul 09.00 Pukul 09.00 Pukul 09.00
1. observasi dan batasi jumlah 3. Anjurkan pasien untuk meminum 5. Anjurkan pasien untuk meminum
pengunjung antibiotik seperti yang diresepkan antibiotik seperti yang diresepkan
2. Tingkatkan intake nutrisi yang tepat 4. Berikan terapi antibiotik yang
sesuai

EVALUASI KEPERAWATAN
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Senin, 16 Agustus 2021 Selasa, 17 Agustus 2021 Rabu, 18 Agustus 2021
Pukul 13.00 Pukul 13.00 Pukul 13.00
S: Pasien mengeluh nyeri pada luka post S: Pasien mengeluh nyeri pada luka post S: pasien mengeluh nyeri
op op DO:
DO: DO:  Terdapat luka post op fraktur 1/3
distal leftfibulla grade IIIA
 Terdapat luka post op fraktur 1/3  Terdapat luka post op fraktur 1/3
distal leftfibulla grade IIIA distal leftfibulla grade IIIA
A: Masalah belum teratasi sempurna
P: Lanjutkan intervensi 5
A: Masalah belum teratasi A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan ke intervensi 2,3,4 P: Lanjutkan intervensi 3,4

20
Diagnosis keperawatan 5 : Risiko Jatuh
Catatan Implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Senin, 16 Agustus 2021 Selasa, 17 Agustus 2021 Rabu, 18 Agustus 2021
Pukul 09.00 Pukul 09.00 Pukul 09.00
1. Monitor gaya berjalan (terutama 3. Ajarkan anggota keluarga mengenai 4. Kolaborasi dengan anggota tim
kecepatan), keseimbangan dan faktor risiko yang berkontribusi kesehatan lain untuk meminimalkan
tingkat kelelahan dengan ambulasi terhadap kejadian jatuh dan efek samping dari pengobatan yang
2. Gunakan teknik yang tepat untuk bagaimana keluarga dapat berkontribusi pada kejadian jatuh
memindahkan pasien dari dan ke menurunkan risiko ini (misal hipotensi, hipoglikemi)
kursi roda, tempat tidur, toile, dan
lainnya

EVALUASI KEPERAWATAN
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Senin, 16 Agustus 2021 Selasa, 17 Agustus 2021 Rabu, 18 Agustus 2021
Pukul 13.00 Pukul 13.00 Pukul 13.00
S: Pasien mengeluh lemas S: Pasien mengeluh lemas, risiko jatuh S: risiko jatuh hampir teratasi
DO: berkurang DO:
 Penglihatan kabur, konjungtiva anemis DO:  Penglihatan kabur, konjungtiva
 Fall risk score: 40 (risiko rendah) anemis
 Penglihatan kabur, konjungtiva
 Fall risk score: 40 (risiko rendah)
anemis
A: Masalah belum teratasi
 Fall risk score: 40 (risiko rendah)
P: Lanjutkan ke intervensi 3, 4 A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi 4
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi 4

21
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, G.M., Butcher H.K., Dotcherman J.M. (2016). Nursing Interventions.


Classification (NIC) 6th Indonesian Edition. Elsevier. Singapore.
Herdman, T . H., & Kamitsuru, S. (2015). Diagnosis KeperawatanDefinisi & Klasifikasi
2015-2017 Edisi 10. Jakarta: EGC
Moorhead, S. et al. (2013) Nursing Outcomes Classification (NOC). 5th edn. Jakarta:
Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai