Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN TUMOR GINJAL

MINGGU I RUANG PERAWATAN UROLOGI


RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO
MAKASSAR

OLEH :

SAFRINA WIDYA HASTUTI

R014221042

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
A. PENGKAJIAN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


(KMB)

Nama/RM : Tn. B/984431


Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 01-06-1940/
Ruangan : kamar 10 bed 3
Data
Pengkajian
Tanggal : 23/08/2022 Jam : S : 36,0 P : 20 N : 92 SaO2 :
11:50 kali
Cara dengan : TD : 130/90 mmHg
⃝ Jalan kaki ⃝ Kursi roda Cara Ukur : ⃝ Berdiri ⃝ Berbaring
⃝ Brankard ⃝ Lainnya : ⃝ Duduk
Datang melalui : TB : 160cm IMT :
⃝ UGD ⃝ Poliklinik BB : 45 kg
⃝ OK ⃝ Lainnya :
Diagnosa Masuk : Batu staghorn ginjal kiri
Diagnosis Medis : tumor ginjal
Keluhan utama : nyeri perut sebelah kiri

Riwayat Alergi : Ada/ Tidak


⃝ Makanan laut : ⃝ Udara dingin ⃝ Lainnya :
⃝ Obat : ⃝ Debu
Penggunaan alat bantu : Ya/ Tidak
⃝ Kacamata/lensa kontak ⃝ Alat bantu dengar ⃝ Lainnya :
⃝ Gigi palsu ⃝
Kruk/walker/kursiroda
Riwayat
Pasien
Riwayat penyakit : Ya/tidak
⃝ Hipertensi : ⃝ PPOK : ⃝ Diabetes :
⃝ Kanker:
⃝ Penyakit jantung : ⃝ Asma : ⃝ Hepatitis :
⃝ Stroke:
⃝ TB : ⃝ Gangguan mental :
⃝ Lainnya : ginjal
Riwayat operasi : Ya/tidak
Merokok : Ya/ tidak
Konsumsi alkohol : Ya/tidak

Riwayat Penyakit
Keluarga
⃝ Hipertensi : ⃝ PPOK : ⃝ Diabetes :
⃝ Kanker:
⃝ Penyakit jantung : ⃝ Asma : ⃝ Hepatitis :
⃝ Stroke:
⃝ TB : ⃝ Gangguan mental :
⃝ Lainnya :
Psikososial/Ekonomi
Status pernikahan : ⃝ belum menikah ⃝ Menikah ⃝ Janda/duda
Keluarga : ⃝ tinggal bersama ⃝ tinggal sendiri
Tempat tinggal : ⃝ Rumah ⃝ Panti ⃝ Lainnya :
Pekerjaan : ⃝ PNS ⃝ Wiraswasta ⃝ Pensiunan
⃝ Lainnya : petani
Status emosi : ⃝ Kooperatif ⃝ Tidak kooperatif
Pengalaman hospitalisasi : Ya/ tidak Keterangan : pernah operasi batu ginjal
disebelah kanan

Sumber informasi : ⃝ Pasien ⃝ Keluarga ⃝ Lainnya :

Pemeriksaan Fisik (Ceklist pada bagian


yang tidak normal)
⃝Gangguan Penglihatan :
⃝Gangguan pendengaran :
⃝ Gangguan penciuman :
TELING

⃝Kemerahan : ⃝Bengkak: ⃝Drainase:


⃝Nyeri : ⃝Lesi:
MATA,

Catatan:

⃝ Asimetri: ⃝ Takipnea : ⃝ Crackles :


RESPIRA

⃝Kanan ⃝Kiri atas/bawah


atas/bawah
⃝ Bentuk dada : ⃝ Bradipnea : ⃝ Sputum-warna :
⃝ Batuk : ⃝ Dispnea
⃝ Wheezing: ⃝Kanan atas/bawah
⃝Kiri atas/bawah ⃝ Modulasi O2 : …lpm via…
Catatan :

⃝ Takikardi : ⃝ Iregular:
⃝ Tingling : ⃝ Edema :
⃝ Bradikardi: ⃝ Murmur:
KARDIO

⃝ Mati rasa : ⃝ Nadi tidak


VASKUL

teraba:
Catatan :

⃝ Distensi ⃝ Hipoperistaltik :
⃝ Anoreksia: ⃝ Diare: ⃝ Inkontinensia
⃝ Rigiditas ⃝ Hiperperistaltik: ⃝ Disfagia
⃝ Konstipasi ⃝ Ostomi
GASTRO
INTESTIN

⃝ Diet khusus ⃝ Intoleransi


diit
Catatan :

⃝ penurunan BB > 10% satu bulan ⃝ Dekubitus : Stage 1/2/3/4


terakhir
⃝ perubahan nafsu makan lebih dari 3 ⃝ TPN/PPN/tube feeding
NUTRISI

hari
⃝Diare-frekuensi : /hari ⃝ Malnutrisi
Catatan :

⃝ Disuria ⃝ Hesitansi ⃝ Nokturia ⃝ Folley


⃝ Menopause ⃝ Lendir
⃝ Frekuensi ⃝ Inkontinensia ⃝ hematuria
GENITOURI

⃝ Urostomy ⃝ Kehamilan
Catatan :
NARI/
NEUR ⃝ Konfusi ⃝ Sedasi ⃝ Pupil non reaktif
OL ⃝ vertigo ⃝ Tremor ⃝ tidak seimbang
⃝ Koma ⃝ letargi ⃝ afasia
⃝ Sakitkepala ⃝ mati rasa ⃝ Paralise

⃝ Semi-koma ⃝ Suara serak ⃝ Seizure


⃝ Tingling ⃝ Kelemahan
Catatan :

⃝ Bengkak ⃝ Diaforesis ⃝ Lembab


⃝ prosthesis ⃝ Warna kulit : ⃝ teraba panas
⃝ atrofi/deformitas ⃝ turgor buruk ⃝ teraba dingin ⃝ Drainase :
Gambaran area luka dan jelaskan karakteristik luka (Gambarkan
lukanya)
INTEGUMEN

Catatan :

1. 2.Buruk 3.Sedang 4.Baik


Sangat
buruk
Kondi 1. Stupor 2.Konfusi 3.Apatis 4.Sadar
si
menta
l
Aktivitas 1. Ditempat 2.Kursi roda 3.Jalan 4.Jalan
tidur dengan Sendiri
bantuan
Mobilita 1. Tidak 2.Sangat 3.Agak 4.Bebas
s Mamp terbata terbata bergera
u s s k
bergera
k
Inkonti 1. 2.Selalu 3.Kadang- 4.Inkontinen
ne nsia Inkonti inkontin kadang
ne en urin inkontin
nurin en
dan urin
alvi
Ket : Skor
< 12 : resiko tinggi decubitus, 12-15 resiko 11 (resiko
sedang decubitus, 16-20 : resiko rendah tinggi
dekubitus
Mengendali 0.Perlu 1.Kadang 2 Mandiri
kan rangsang pencahar perlu
BAB pencahar
Mengendali 0.Pakai 1.Kadang 2. Mandiri
kan kateter/ tak tak
rangsang terkendali terkenda
BAK li
Membersihkan diri 0.Butuh 1.Mandiri
bantuan
Melepas dan 0.Tergantung 1.Tergantu 2. Mandiri
BARTEL INDEX (Functional Status Assassment)

memakai orang lain ng pada


celana, pada setiap beberapa
membersihka kegiatan kegiatan
n,
menyiram jamban
Makan 0.Tidak mampu 1.Perlu 2. Mandiri
dibantu
memoto
ng
makanan
Berubah posisi 0. Tidak 1.Dibantu 2. 3.Mandiri
dari berbaring mampu lebih dari Dibantu
ke duduk 2 orang 1 atau 2
orang
Berpindah/berjalan 0. Tidak 1.dengan 2. 3.mandiri
mampu kursi roda dibantu
1 orang
Memakai baju 0. tergantung 1.sebagi 2. mandiri
an
dibantu
Naik turun tangga 0. tidak 1.sebagi 2. mandiri
mampu an
dibantu
Mandi 0. tergantung 1.mandiri

Total Skor = 7 (ketergantungan sedang)

Keterangan :
20 : Mandiri, 12-19 : ketergantungan ringan, 9-11 :
ketergantungan sedang, 5-8 :
ketergantungan berat, 0-4 : ketergantungan total
Riwayat jatuh 3 Tidak = 0 Ya = 25
bulan terakhir
Diagnosis medis Tidak = 0 Ya = 15
skunder > 1
Alat bantu jalan Dibantu Penopang = 15 Furniture =
FALL RISK

orang 30
=0
Menggunakan obat Tidak = 0 Ya = 25

Cara Bed rest = 0 Lemah = 10 Tergangg


berjalan/berpin u = 30
dah
Status mental Orientasi Orientasi tidak
sesuai = 0 sesuai = 15
Total Skor = 25 (resiko jatuh rendah)
Keterangan :
0-24 : tidak beresiko, 25-50 : resiko rendah, > 50 : resiko tinggi
Skala nyeri : 3 NRS ⃝ Skala angka ⃝ Face scale
Lokasi : pinggang kiri

Onset : akut
N

Paliatif : tertusuk-tusuk

Kualitas : hilang timbul

Medikasi :
Efek nyeri :
⃝ Hubungan relasi ⃝ tidur ⃝ Nafsu makan
⃝ aktivitas ⃝ Emosi
⃝ Lainnya :

Obat Dosis/Rute Tujuan Cara Kerja Obat


Bupivacine 4cc/ epidural Untuk Bekerja dengan cara
0,1% + fentanyl menghilangkan menghambat rangsangan
2 mcg rasa nyeri saat nyeri yang dikirimkan
prosedur operasi oleh sel saraf menuju ke
dan sebgai otak, sehingga rasa nyeri
anastesi. hilang untuk sementara.
Cara bekerja obat
fentanyl dengan cara
memblokir siyal rasa
sakit pada sel saraf yang
menuju ke otak.
metamizole 1 gr, 8 jam/ IV Untuk Cara kerja obat dengan
meredakan nyeri menghambat kerja
sedang hingga hormon prostaglandin,
berat seperti senyawa yang
nyeri setelah menyebabkan nyeri dan
operasi. peradangan.
omeprazole 40mg gr/ untuk Cara kerja dengan
24jam/IV menangani menurunkan kadar asam
penyakit asam yang diproduksi perut
lambung . atau lambung
Ceftriaxone 1 gr/12 jam/ IV Untuk mengatasi Dengan cara membunuh
penyakit akibat bakteri dengan
infeksi bakteri, menginhibisi sintesis
seperti gonore. dinding sel bakteri.
Asam 1 gr/8jam/IV Untuk Bekerja dengan cara
MEDIKASI

tranetsamat menghentikan menghambat hancurnya


pendarahan pada bekuan darah yang sudah
beberapa kondisi, terbentuk.
seperti
pendarahan
pascaoperasi.
Hasil pemeriksan foto thorax PA (9/8/2022)
Kesan : pleura reaction bilateral, Cor dan Pulmo normal
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Hasil MSCT whole abdomen tanpa kontras (28/6/2022)

Kesan : xanthogranulomatous pyelonephritis kiri, staghorn stone disertai


multiple nephrolith kiri, hydronephorosis kanan grade II disertai
nepholith kanan, hepatomegali, ascites minimal.

Pemeriksaan darah rutin (16/08/2022)


Pemeriksaan Hasil Rentang Interpretasi
normal
Hematologi
WBC 14,1 4.00-10.0 Meningkat
RBC 3,94 4.00-6.00 Normal
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

HGB 10,0 12.0-16.0 Normal


HCT 34 37.0-48.0 Menurun
PLT 618 150-400 Normal
Koagulasi
PT 10,5 10-14detik Normal
INR 5,97 -
APTT 24,8 22.0-30.0detik
Kimia darah
Glukosa
GDS 100 140 mg/dl Normal
Fungsi ginjal
Ur 35 10-50 mg/dl Normal
Cr 1,3 L(<1.3;P(<1.1) Normal
mm
Fungsi hati
SGOT 18 <38U/L Normal
SGPT 21 <41U/L Normal
Elektrolit
Na 139 136-145mmol/l Normal
K 4,4 3.5-5.1 mmo/l Normal
CI 103 97-111mmo/l Normal
B. ANALISA MASALAH KEPERAWATAN

No Data Fokus Masalah Keperawatan


.
1. Ds : Nyeri akut
- Pasien mengeluh nyeri dibagian ginjal sebelah
kiri.
P : nyeri post op nefrotomy ginjal kiri
Q : tertusuk-tusuk
R : lokasi perut sebelah kiri
S : NRS 3 (skala ringan)
T : 3-5 menit hilang timbul
Do :
- Pasien meringis ketika melakukan gerakan

2. Ds : Gangguan mobilitas fisik


- Pasien mengatakan nyeri saat bergerak
Do :
- Gerakan terbatas
- Fisik lemah
3. Faktor risiko : Risiko infeksi
- Tindakan invasif : drainase, kateter, luka operasi.
4. Faktor risiko : Risiko jatuh
- Kondisi pasca operasi ( radical nefrektomy ginjal
kiri )
- Nilai fall risk = 35 (risiko sedang)
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No. R.M : 984431

Inisial Pasien : Tn. B

No Diagnosa Keperawatan Outcome Intervensi


.
1. Nyeri akut b.d agen cedera Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri
fisik prosedur operasi keperawatan diharapkan nyeri (I.08238)
akut berkurang, dengan kriteria
hasil : Observasi :
- Identifikasi lokasi,
Tingkat nyeri (L.08066) karakteristik, durasi,
- Keluhan nyeri menurun - frekuensi, kualitas dan
dari skala 3 menjadi intensitas nyeri
skala 1. - Identifikasi skala nyeri
- Nyeri tidak mengganggu - Identifikasi respon
tidur dan aktivitas pasien nyeri non verbal
- Identifikasi pengaruh
Kontrol nyeri (L.08063) nyeri
- Pasien melaporkan nyeri Terapeutik :
terkontrol - Berikan teknik
- Keluhan nyeri menurun nonfarmakologis untuk
- Pasien mampu - mengurangi nyeri,
menggunakan teknik non seperti teknik distraksi
farmakologi yang - Fasilitasi istirahat dan
diajarkan. tidur
Edukasi :
- Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu
nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
- mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
analgesik, jika perlu

Pemberian analgesik
(1.08243)

Observasi
- Identifikasi
karakteristik nyeri
- Identifikasi riwayat
alergi obat
- Monitor tanda-tanda
vital sebelum dan
sesudah pemberian
analgesik
- Monitor efektifitas
analgesik
Teraupetik
- Diskusikan jenis
analgesik untuk
mencapai analgesik
optimal, jika perlu
- Pertimbangkan
penggunaan infus
kontinu atau bolus
opioid untuk
mempertahankan
kadar darah serum
- Dokumentasikan
respon terhadap
analgesik terhadap
efek analgesik dan
efek yag tidak
diinginkan.
Edukasi
- Jelaskan efek terapi
dan efek samping
obat.
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian dosis dan
jenis analgesik.
2. Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan Dukungan mobilisasi
b.d nyeri keperawatan diharapkan gerakan
fisik meningkat dengan kriteria Observasi
hasil : - Identifikasi adanya
nyeri atau keluhan
Mobilitas fisik (L.05042) fisik lainnya.
- Tidak ada nyeri - Identifikasi toleransi
- Kelemahan fisik tidak fisik melakukan
ada pergerakan.
- Tidak ada gerakan - Monitor kondisi
terbatas umum selama
mobilisasi
Teraupetik
- Fasilitasi aktifitas
mobilisasi dengan
alat bantu seperti
pagar tempat tidur
- Fasilitasi melakukan
pergerakan.
- Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
pergerakan.
Edukasi
- Jelaskan tujuan
prosedur mobilisasi
- Anjurkan
melakukan
mobilisasi dini
- Ajarkan mobilisasi
sederhana yang
hasur dilakukan
(misal, duduk
ditempat tidur,
duduk disisi tempat
tidur, pindah dari
tempat tidur ke
kursi).
3. Risiko infeksi b.d prosedur Setelah dilakukan tindakan Perawatan selang:
invasif keperawatan diharapkan risiko perkemihan (1876)
infeksi berkurang, dengan observasi
kriteria hasil : - Catat karakteristik
drainase urin.
- Jaga kebersihan tangan
Kontrol risiko : proses infeksi sebelum, selama, dan
- Mampu mengidentifikasi setelah perawatan
faktor risiko infeksi kateter.
- Mampu mengontrol Teraupetik
infeksi - Posisikan pasien
- Mampu mengidentifikasi dan sistem drainase
tanda dan gejala risiko untuk meningkatkan
infeksi drainase urin yaitu
- Mampu mengembangkan memastikan
strategi untuk mengontrol kantung drainase
infeksi. berada dibawah
permukaan kandung
kemih.
- Pastikan
penempatan
kantung drainase
dibawah permukaan
kantung kemih.
- Pertahankan
kepatenan kateter
kemih.
4. Risiko jatuh b.d kondisi post Setelah dilakukan tindakan Pencegahan jatuh (1.14540)
op keperawatan diharapkan risiko
jatuh berkurang, dengan kriteria Observasi
hasil : - Identifikasi faktor
risiko jatuh
Tingkat jatuh (L.14138) - Identifikasi risiko
- Tidak ada pasien jatuh jatuh setidaknya
dari tempat tidur sekali setiap shift
- Hitung risiko jatuh
dengan skala NRS

Teraupetik
- Pastikan roda
tempat tidur selalu
dalm kondisi
terkunci
- Pasang handrall
tempat tidur
- Atur tempat tidur
mekanis pada posisi
terendah.
- Dekatkan bel
pemanggil

Edukasi
- Anjurkan
memanggil perawat
jika membutuhkan
bantuan untuk
berpindah.
- Ajarkan cara
menggunakan bel
pemanggil untuk
memanggil perawat.
D. IMPLEMENTASI

Identitas Pasien : Tn. B


Diagnosa Medis : tumor ginjal
Ruang Rawat : Ruang Perawatan lontara 4 urologi
Diagnosa Keperawatan : Nyeri Akut

Implementasi
Hari Hari Hari Hari Hari 5
1 2 3 4
Selasa, 23 Agustus 2022 Kamis, 25 Agustus 2022 Jumat, 26 Agustus 2022
Jam : 11.00 WITA Jam : 10.00 WITA Jam : 09.30 WITA
Implentasi : Implementasi Implementasi
1. Melakukan 1. Monitor tanda- 1. Monitor tanda-tanda
pengkajian tanda vital vital
nyeri secara Hasil : Hasil:
komprehensif TD: 110/70 TD:120/70 mmHg
termasuk mmHg N: 78 kali/menit - -
lokasi, durasi, N: 76 x/menit P: 20 kali/menit
karakteristik P: 20 x/menit S: 36,6℃
dan kualitas S: 36,6 ℃ 2. Mengkaji skala nyeri
nyeri. 2. Mengkaji skala nyeri Hasil : NRS 3 (skala
Hasil: Hasil : NRS 3 (skala ringan).
P : luka operasi ringan). 3. Mengajarkan teknik
Q : tertusuk-tusuk 3. Mengajarkan teknik distraksi untuk
R : perut sebelah kiri distraksi untuk menurunkan nyeri
S : NRS 3 (skala menurunkan nyeri seperti : mendengarkan
seperti : murottal al-quran.
ringan)
mendengarkan Hasil : pasien terlihat
T : 2-3 menit hilang murottal al-quran. rileks dan terapi murottal
timbul Hasil : pasien terlihat ini mampu mengalihkan
rileks dan terapi dan menurunkan nyeri
murottal ini mampu yang dirasakan pasien.
2. Observasi mengalihkan pasien Menjadi skala nyeri NRS
respon nyeri dari nyeri yang 2 (skala ringan).
non verbal dirasakan pasien.
3. Monitor tanda-
tanda vital
Hasil:
TD: 101/75
mmHg
N: 67
kali/menit
P: 20
kali/menit
S: 36,0 ℃
Evaluasi
Hari 1 (Selasa, 23/8/2022) Hari 2 (Kamis, 25/8/2022) Hari 3 (Jumat, 26/8/2022)
Jam : 13.00 Jam : 13.00 Jam : 13.00

S: pasien mengeluh nyeri S: pasien mengeluh nyeri S: pasien mengeluh nyeri


post operasi. post operasi. post operasi.
O: ku: baik, Kesadaran : O: ku: baik, Kesadaran : O: ku: baik, Kesadaran :
compomentis compomentis, NRS 3 compomentis, NRS 2
A: nyeri akut A: nyeri akut A: nyeri akut
P: intervensi dilanjutkan P: intervensi dilanjutkan P: intervensi dilanjutkan

Identitas Pasien : Tn. B


Diagnosa Medis : tumor ginjal
Ruang Rawat : Ruang Perawatan lontara 4 urologi
Diagnosa Keperawatan : Risiko infeksi

Implementasi
Hari Hari Hari Hari Hari 5
1 2 3 4
Selasa, 23 Agustus 2022 Kamis, 25 Agustus 2022 Jumat, 26 Agustus 2022
Jam : 10.00 WITA Jam : 09.30 WITA Jam : 08.45 WITA
Implentasi : Implementasi Implementasi
1. Monitor tanda 1. Monitor tanda 1. Monitor tanda dan
dan gejala dan gejala gejala infeksi pada
infeksi pada infeksi pada area luka.
area luka. area luka. Hasil : tidak ada
Hasil : tidak Hasil : tidak kemerahan, - -
ada kemerahan, ada kemerahan, bengkak pada area
bengkak pada bengkak pada luka.
area luka. area luka. 2. Ganti balutan luka
2. Kolaborasi 2. Ganti balutan Hasil : balutan luka
pemberian luka tampak basah dan
ceftriaxone 1 Hasil : balutan kotor.
gr/12 jam/IV luka tampak
basah dan
kotor.
3. Kolaborasi
pemberian
ceftriaxone 1
gr/12 jam/IV
Evaluasi
Hari 1 (Selasa, Hari 2 (Kamis, Hari 3 (Jumat, 26/8/2022)
23/8/2022) 25/8/2022) Jam : 13.00
Jam : 13.00 Jam : 13.00
S: pasien mengeluh balutan
S: - S: pasien mengeluh luka basah
O: tidak ada tanda balurah luka basah O: tidak ada tanda infeksi
infeksi pada daerah luka, O: tidak ada tanda pada area luka, balutan luka
suhu tubuh 36,0℃, infeksi pada area luka, tampak basah dan kotor,
WBC 14,1, HGB 10,0 balutan luka tampak suhu tubuh 36,6℃
A: Risiko infeksi basah dan kotor, suhu A: risiko infeksi
P: intervensi dilanjutkan tubuh 36,6℃ P: intervensi dilanjutkan
A: risiko infeksi
P: intervensi dilanjutkan
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. (2016). Nursing
Interventions Classification (NIC). Yogyakarta: Mocomedia.

Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2018). NANDA-I Diagnosis Keperawata: Definisi dan
Klasifikasi 2018-2020 Edisi 11. Jakarta: EGC.

Moorhead, S., Johnson, M., Meridean, M. L., & Swanson, E. (2016). Nursing Outcomes
Classification (NOC). Yogyakarta: Mocomedia.

PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator


Diagnostik (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2018a). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2018b). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai