Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

TUMOR BULI- BULI


RUANG PERAWATAN LONTARA 2 BAWAH DEPAN (BEDAH UROLOGI)
RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO

HERIANI
R014192010
Kelompok 2

CI LAHAN CI INSTITUSI

SUNARTI, S. Kep., Ns. SYAHRUL NINGRAT, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.KMB

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)

Nama/RM : Ny.R/192525
Jenis Kelamin :P
Umur : 67 Tahun
Ruangan : lontara 2 bawah depan (kamar 2 bed 4)

Data Pengkajian
Tanggal : 09-03-2020 Jam : 15.37 WITA S : 36.8 ⁰C, P : 20 x/mnt, N : 80 x/mnt SaO2 :
%
Cara dengan : TD : 160/80 mmHg
⃝ Jalan kaki ⃝ Kursi roda Cara Ukur : ⃝Berdiri ⃝Berbaring ⃝ Duduk
⃝ Brankard ⃝ Lainnya :
Datang melalui : TB : 161 cm BB : 75 kg IMT : mg/m2
⃝ UGD ⃝ Poliklinik
⃝ OK ⃝ Lainnya :
Diagnosa Masuk : HEMATURIA e.c SASPEK TUMOR BULI-BULI
Diagnosis Medis : HEMATURIA e.c CARSINOMA BULI-BULI
Keluhan utama : buang air kecil berdarah, nyeri yang dirasakan di suprapubik
Riwayat keluhan utama : datang dengan keluhan dialami sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit
wahidin, keluhan pasien rasakan sakit hilang timbul setiap serta nyeri pada saat buang air kecil, nyeri
yang dirasakan pada perut bagian bawah setiap kali berkemih serta ada riwayat buang air kecil
sedikit-sedikit dan berdarah.

Riwayat Alergi : Ada/ Tidak


⃝ Makanan laut : tidak ⃝ Udara dingin : tidak ⃝ Lainnya : tidak
⃝ Obat : ampisilin ⃝ Debu: tidak
Penggunaan alat bantu : Ya/ Tidak
⃝ Kacamata/lensakontak : tidak ⃝ Alat bantu dengar: tidak ⃝ Lainnya : tidak
⃝ Gigi palsu : ya ⃝ Kruk/walker/kursiroda: tidak
Riwayat Pasien
Riwayat penyakit : Ya/tidak
⃝Hipertensi : Tidak ⃝ PPOK : Tidak ⃝ Diabetes : Tidak ⃝Kanker: Tidak
⃝ Penyakit jantung : Tidak ⃝Asma : Tidak ⃝ Hepatitis : Tidak ⃝ Stroke: Tidak
⃝ TB : Tidak ⃝ Gangguan mental : Tidak ⃝ Lainnya :
Riwayat operasi : Ya/tidak
Merokok : Ya/ tidak
Konsumsi alcohol : Ya/tidak
Riwayat Penyakit Keluarga
⃝ Hipertensi : Tidak ⃝ PPOK : Tidak ⃝ Diabetes : Tidak ⃝ Kanker: Tidak
⃝ Penyakit jantung : Tidak ⃝ Asma: Tidak ⃝ Hepatitis : Tidak ⃝ Stroke: Tidak
⃝ TB : Tidak ⃝ Gangguan mental : Tidak ⃝ Lainnya :
Psikososial/Ekonomi
Status pernikahan : ⃝ belum menikah ⃝Menikah ⃝ Janda/duda
Keluarga : ⃝tinggal bersama ⃝ tinggal sendiri
Tempat tinggal : ⃝Rumah ⃝ Panti ⃝ Lainnya :
Pekerjaan : ⃝ PNS ⃝ Wiraswasta ⃝ Pensiunan ⃝ Lainnya :
Status emosi : ⃝Kooperatif ⃝ Tidak kooperatif
Pengalaman hospitalisasi : Ya/tidak
Keterangan : RS umum Pinrang

Sumber informasi : ⃝ Pasien ⃝Keluarga ⃝ Lainnya :


Pemeriksaan Fisik (Ceklist pada bagian yang tidak normal)
⃝Gangguan Penglihatan : Tidak
MATA, TELINGA, HIDUNG

⃝Gangguan pendengaran : Tidak


⃝ Gangguan penciuman : Tidak
⃝Kemerahan : tidak ⃝Bengkak: tidak ⃝Drainase: tidak
⃝Nyeri : Tidak ⃝Lesi: tidak
Catatan: Tidak ada gangguan

⃝ Asimetri: tidak ⃝ Takipnea : tidak ⃝ Crackles : tidak


⃝Kanan atas/bawah : tidak ⃝ Kiri atas/bawah: tidak
⃝Bentuk dada: normal ⃝ Bradipnea : tidak
RESPIRASI

⃝ Batuk : tidak ⃝Dispnea: ⃝Sputum-warna :


⃝Wheezing: tidak ⃝Kanan atas/bawah : tidak
⃝ Kiri atas/bawah: tidak ⃝ Modulasi O2 : tidak
Catatan : tidak ada gangguan

⃝ Takikardi : Tidak ⃝ Iregular: Tidak


VASKULARKARDIO

⃝ Tingling: Tidak ⃝ Edema: Tidak


⃝ Bradikardi: Tidak ⃝ Murmur: Tidak
⃝ Mati rasa : Tidak ⃝ Nadi tidak teraba: teraba
Catatan : tidak ada gangguan

⃝ Distensi : Tidak ⃝ Hipoperistaltik : Tidak


NUTRISI INTESTINALGASTRO

⃝ Anoreksia: Tidak ⃝ Diare: Tidak ⃝ Inkontinensia: Tidak


⃝ Rigiditas: Tidak ⃝ Hiperperistaltik : Tidak ⃝ Disfagia : Tidak
⃝ Konstipasi : Tidak ⃝ Ostomi: Tidak
⃝ Diet khusus: Tidak ⃝ Intoleransi diit: Tidak
Catatan : Tidak ada gangguan

⃝ penurunan BB > 10% satu bulan terakhir: ya ⃝ Dekubitus : Tidak


⃝ perubahan nafsu makan lebih dari 3 hari : ya ⃝ TPN/PPN/tube feeding: Tidak
⃝Diare-frekuensi : Tidak ⃝Malnutrisi : Tidak
Catatan : tidak ada gangguan
⃝ Disuria :nyeri saat BAK ⃝ Hesitansi : pengosongan tidak tuntas saat BAK ⃝ Nokturia :
GENITOURINARI/ GINEKOLOGI

BAK berlebihan di malam hari


⃝ Folley : Lama karena keluar sediki-sedikit ⃝ Menopause : iya ⃝ Lendir: Tidak
⃝ Frekuensi : Tidak ⃝ Inkontinensia : ya ⃝ hematuria : Tidak
⃝ Urostomy : Tidak ⃝ Kehamilan: Tidak
Catatan : nyeri yang dirasakan pada saat buang air kecil , pengososngan tidak tuntas pada saat
buang air kecil, buang air kecil berlebihan saat dimalam hari , pasien sudah mengalami
menopause dan terpasang kateter setalah operasi.

⃝ Konfusi : Tidak ⃝ Sedasi: Tidak ⃝ Pupil non reaktif: Tidak


⃝ vertigo: Tidak ⃝ Tremor : Tidak ⃝ tidak seimbang: Tidak
⃝ Koma : Tidak ⃝ letargi : Tidak ⃝ afasia: Tidak
⃝ Sakit kepala : tidak ⃝ mati rasa : Tidak ⃝ Paralise: Tidak
NEUROLOGI

⃝ Semi-koma : Tidak ⃝ Suara serak : Tidak ⃝ Seizure : Tidak


⃝ Tingling : Tidak ⃝Kelemahan: Tidak
Catatan :tidak ada gangguan

⃝ Bengkak : tidak ⃝ Diaforesis : Tidak ⃝ Lembab: Tidak


⃝ prosthesis : Tidak ⃝ Warna kulit : Tidak ⃝ teraba panas: Tidak
⃝ atrofi/deformitas : Tidak ⃝ turgor buruk : Tidak ⃝ teraba dingin : Tidak
⃝ Drainase : Tidak
Gambaran area luka dan jelaskan karakteristik luka (Gambarkan lukanya)
INTEGUMEN

Catatan :

1. Sangat 4
Kondisi Fisik 2.Buruk 3. Sedang 4. Baik
buruk
4
Kondisi mental 1. Stupor 2.Konfusi 3. Apatis 4. Sadar
1. Ditempat 2.Kursi roda 3. Jalan dengan 4. Jalan Sendiri 4
Aktivitas
tidur bantuan
Mobilitas 1. Tidak 2.Sangat terbatas 3. Agak terbatas 4. Bebas 4
mampu bergerak
bergerak
NORTON SCALE (Skin Risk Assessment)
1. Inkontinen 2.Selalu inkontinen 3. Kadang-kadang 4. Inkontinen 4
Inkontinensia
urin dan alvi urin inkontinen urin
Ket : ⃝ < 12 : resiko tinggi decubitus , ⃝12-15 resiko sedang decubitus, 20
⃝16-20 : resiko rendah

Skor:

Mengendalikan rangsang 1. Perlu 2. Kadang perlu pencahar 3. Mandiri 2


BAB pencahar
Mengendalikan rangsang 1. Pakai 2. Kadang tak terkendali 3. Mandiri 1
al Status Assassment)BARTEL INDEX (Function

BAK kateter/ tak


terkendali
Membersihkan diri 1. Butuh 2. Mandiri 1
bantuan
Melepas dan memakai 1. Tergantung 2. Tergantung pada 3. Mandiri 1
celana, membersihkan, orang lain beberapa kegiatan
menyiram jamban pada setiap
kegiatan
Makan 1. Tidak mampu 2. Perlu dibantu 3. Mandiri 2
memotong makanan
Berubah posisi dari 1. Tidak mampu 2. Dibantu lebih dari 2 3. Dibantu 1 3
berbaring keduduk orang atau 2 orang mandiri
Berpindah/berjalan 1. Tidak mampu 2. Dengan kursi roda 3. dibantu 1 3
orang mandiri
Memakai baju 1. tergantung 2. sebagian dibantu 3. mandiri 1
Naik turun tangga 1. tidak mampu 2. sebagian dibantu 3. mandiri 1
Mandi 1. tergantung 2. mandiri 1
Ket: ⃝ 20 = Mandiri ⃝ 12-19 = Ketergantungan ringan 16
⃝ 9-11 = Ketergantungan sedang ⃝ 5-8 = Ketergantungan berat Total Skor:
⃝ 0-4 = ketergantungan total

Riwayat jatuh 3 bulan Tidak = 0 Ya = 25 0


terakhir
Diagnosis medis skunder> 1 Tidak = 0 Ya = 15 15
FALL RISK

Alat bantu jalan Dibantu orang = 0 Penopang = 15 Furniture = 30 0


Menggunakan infus Tidak = 0 Ya = 25 25
Cara berjalan/berpindah Bed rest = 0 Lemah = 15 Terganggu = 30 0
Status mental Orientasi sesuai = 0 Orientasi tidak sesuai = 15 0
Ket: ⃝ 0-24 : tidak beresiko, ⃝ 25-50 : resiko rendah, ⃝ > 50 : resiko tinggi Total Skor: 40

Skala nyeri : nyeri berat ⃝ Skala angka : 4 ⃝ Face scale


Lokasi : suprapubik
Onset : akut
Paliatif : pada saat berkemih
NYERI

Kualitas : tertusuk-tusuk
Medikasi : terapi injek dan terapi obat oral
Efek nyeri :
⃝ Hubungan relasi ⃝ tidur ⃝ Nafsu makan
⃝aktivitas ⃝ Emosi ⃝ Lainnya :
Obat Dosis/Rute Tujuan Cara Kerja Obat
Natrium Clorida 0.9% 21 Menjaga keseimbangan Mengganti cairan dan
tetes/menit cairan dan elektrolit elektrolit tubuh yang
keluar dengan
menyeimbangkan
elektrolit di intrasel dan
ektrasel
Ketorolac 1,5 mg/iv/8 jam Anti biotik ini bekerja Menghambat enzim siklo-
dengan cara menghambt oksigenase 1 dan 2 (cox-1
enzim metabolism yang dan cox-2 yang dibutuhkan
peka dalam sintesis
prostaglandin.
Prostaglandin merupakan
mediator nyeri pada
inflamasi. Ketorolac
memiliki efek anti inflamasi
minimal pada dosis yang
digunakan sebagai
analgesic
MEDIKASI

Vicillin 1,5/8 jam /iv Obat ini diberikan Bekerja dengan cara
sebagai profilaksis menghambat secara
infeksi pada irreversibel aktivitas enzim
pembedahan abdomen transpeptidase yang
dan pelvis dibutuhkan untuk sintesis
dinding sel bakteri. Secara
spesifik vicillin menghambat
tahap tiga-tahap akhir dari
proses sintesis dinding sel
bakteri yang merupakan
awal dari kehancuran sel
bakteri tersebut.
Omeprazole 40 mg/12 jam/iv Menurunkan kadar Menghambat sekresi asam
asam lambung lambung dengan cara
berikatan pada pompa
H+K_ATPase dan
mengaktifkannya sehingga
terjadi pertukaran ion
kalium & ion hydrogen
dalam lumen sel
Hasil pemeriksaan foto thoraks PA/AP
PEMERIKSAAN PENUNJANG Tgl : 03-03-2020
- tidak tampak tanda-tanda metastasis pada poto thorax ini
- cardiomegaly disertai dilation et atherosclerosis aortae
- pulmo normal

Pemeriksaan Hasil Rentang normal Interpretasi


PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Hb 12,1 10-14.4 Tidak normal


WBC 7,6 4,00-6,00 Tidak normal
PLT 37,4 150-400 Normal
PT 10,7 10-14 Normal
Hct 35 10-50 Normal
APTT 10,7 22.0-30.0 Tidak normal
GDS 104 140 Normal
Ureum 28 10-50 Normal
Kreatinin 0,9 L(<1.3);P(<1.1) Normal
GENOGRAM

GI

GII

GIII

keterangan:

Klien

Tinggal serumah

Laki-laki

Perempuan
meninggal
GI : Kedua orang tua klien dan istri klien sudah meninggal
GII : Klien anak ke 1 dari 2 bersaudara, Suami klien anak tunggal
GIII :Setelah menikah klien dan istri memiliki 2 anak perempuan 1 laki-laki
A. ANALISA DATA DAN RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN NANDA
ANALISA MASALAH KEPERAWATAN

No. Data Fokus Masalah Diagnosa Keperawatan


1) . DS : Nyeri Akut Nyeri akut berhubungan dengan agen
- Klien mengeluh nyeri cedera fisik
P : post operasi TURB-T Ca Buli
Q : nyeri seperti pedis
R : nyeri di simfisis pubis
S : nyeri skala 4
T : 1 sampai 2 menit saat berkemih
DO :
- Klien tampak meringis

2) DS : Gangguan eliminasi urine Gangguan eliminasi urine berhubungan


- Klien mengatakan nyeri saat berkemih dengan obstruksi anatomik
DO :
- Klien tampak mengedan saat berkemih
- Klien tampak meringis saat berkemih
- Terdapat stosel dalam urine
3) DS : Hambatan mobilititas fisik Hambatan mobilititas fisik
- Klien mengatakan tidak nyaman saat berhubungan dengan program
beraktivitas pembatasan gerak
- Klien mengatakan kesulitan membolak-
balikkan posisi
DO :
- Klien post operasi TURB-T

4) Faktor Risiko: Risiko infeksi Risiko infeksi berhubungan dengan


- Klien terpasang kateter prosedur invasif
- Klien terpasang infus
- Klien post operasi TURB-T

5) Faktor Risiko: Risiko jatuh Risiko jatuh berhubungan dengan


- Hambatan mobilitas periode pemulihan pasca operasi
- Periode pemulihan pasca operasi
- Fall risk score 40

B. INTERVENSI KEPERAWATAN (NOC DAN NIC)


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan/ Sasaran Intervensi


(Nanda) (NOC) (NIC)
1. Domain 12. Kenyamanan Setelah diberikan perawatan selama Manajemen Nyeri
Kelas 1. Kenymanan Fisik 3x24 jam, nyeri klien dapat teratasi a. Gunakan strategi komunkasi terapeutik untuk mengetahui
(00134) Nyeri akut dengan kriteria hasil: pengalaman klien terkait nyeri dan penerimaan klien terhadap
berhubungan dengan agen nyeri
cedera fisik Kontrol Nyeri b. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
a. Klien dapat mengenali kapan c. Evaluasi bersama klien efektifitas tindakan pengurangan
nyeri terjadi nyeri yang pernah dilakukan sebelumnya jika ada
b. Klien mengetahui penyebab d. Atur posisi klien
terjadinya nyeri e. Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis seperti relaksasi
c. Klien mampu mengurangi rasa nafas dalam
nyeri tanpa analgesik f. Kolaborasikan dengan tim kesehatan unntuk menggunakan
d. Klien melaporkan nyeri yang teknik farmakologi jika memungkinkan
terkontrol
Tingkat Nyeri
a. Klien melaporkan nyeri
berkurang
b. Tanda-tanda vital dalam rentang
normal

2. Domain 3. Eliminasi dan Setelah diberikan perawatan selama Irigasi Kandung Kemih
pertukaran 3x24 jam, gangguan eliminasi urine a. Tentukan lama dan frekuensi irigasi kandung kemih
Kelas 1. Fungsi Urinarius klien teratasi dengan kriteria hasil: b. Lakukan tindakan-tindakan pencegahan yang bersifat
(00016) Gangguan universal
eliminasi urine Eliminasi Urin c. Siapkan peralatan irigasi yang steril serta pertahankan teknik
berhubungan dengan a. Klien mampu mengosongkan steril setiap kali tindakan dilakukan
obstruksi anatomik kandung kemih sepenuhnya d. Bersihkan sambungan kateter atau ujung Y dengan kapas
b. Nyeri saat berkemih berkurang alkohol
c. Darah dalam urine berkurang e. Catat jumlah cairan yang digunakan, karakteristik drainase
serta respon klien
3. Domain. 4 Setelah diberikan perawatan selama Pengaturan Posisi
Aktivitas/istirahat 1x24 jam, hambatan mobilitas fisik a. Kaji kemampuan mobilisasi klien
Kelas 1. Aktivitas/olahraga klien teratasi dengan kriteria hasil: b. Monitor status oksigenasi (pasien sebelum dan setelah
(00085) Hambatan perubahan posisi)
mobilitas fisik Tingkat Ketidaknyamanan c. Dorong pasien untuk terlibat dalam perubahan posisi
a. Posisi tubuh klien baik d. Dorong latihan ROM aktif
b. Klien tidak mengalami otot pegal e. Posisikan klien untuk meningkatkan drainase urin
c. Klien dapat beristirahat

Perawatan Diri: Mandi Bantuan Perawatan Diri


a. Pasien mandi secara teratur a. Monitor kemampuan perawatan diri klien secara mandiri
b. Pasien tampak bersih b. Monitor kebutuhan klien terkait dengan alat-alat kebersihan
diri, alat bantu untuk berpakaian, berdandan, eliminasu dan
Perawatan Diri: Berpakaian makan
a. Pasien mampu membuka pakaian c. Berikan lingkungan yang teraupetik dengan memastikan
b. Pasien mampu membuka pakaian lingkungan yang hangat, santai dan tertutup
Perawatan Diri: Makan d. Berikan bantuan sampai klien mampu melakukan perawatan
c. Pasien mampu memotong diri mandiri
makanan e. Dorong kemandirian klien, tapi bantu ketika klien tidak
d. Pasien mampu memasukkan mampu melakukannya
makanan ke mulur dengan f. Edukasi keluarga untuk mendukung kemandirian dengan
peralatan makan membantu hanya ketika klien tak mampu melakukannya
e. Minum dengan gelas
f. Menghabiskan makanan

Perawatan Diri: Eliminasi


a. Menanggapi dorongan buang air
besar tepat waktu
b. Memposisikan diri pada alat
bantu eliminasi
c. Mengosongkan usus
4. Domain 11. Setelah diberikan perawatan selama Kontrol Infeksi
Keamanan/perlindungan 1x24 jam, pasien tidak mengalami a. Batasi jumlah pengunjung
Kelaa1. Infeksi infeksi dengan kriteria hasil: b. Gunakan sabun anti mikroba untuk cuci tangan yang sesuai
(00004) Risiko infeksi c. Lakukan tindakan-tindakan pencegahan yang bersifat
berhubungan dengan Kontrol Risiko: Proses Infeksi universal
prosedur invasif a. Klien mampu mengidentifikasi d. Pakai sarung tangan sebagaimana yang dianjurkan oleh
faktor risiko infeksi kebijakan pencegahan universal/ Universal Precautions
b. Mengidentifikasi tanda dan gejala
infeksi Perlindungan Infeksi
c. Mempraktekkan strategi untuk a. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi lokal maupun
mengontrol infeksi sistemik
d. Tanda-tanda vital dalam rentang b. Monitor tanda-tanda vital
normal c. Anjurkan asupan cairan
d. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai tanda dan gejala
infeksi dan kapan harus melaporkannya kepada petugas
kesehatan

Perawatan Selang Perkemihan


a. Catat karakteristik drainase urine
b. Posisikan kantung drainase urine berada di bawah
permukaan kandung kemih
c. Lakukan perawatan rutin meatus menggunakan air dan sabun
setiap hari
d. Pertahankan kepatenan kateter
e. Bersihkan selang kateter dari ujung meatus

5. Domain 11. Setelah diberikan perawatan selama Pencegahan Jatuh


Keamanan/perlindungan 1x24 jam, risiko jatuh klien dapat a. Identifikasi perilaku dan faktor yang mempengaruhi risiko
Kelas 2. Cedera fisik teratasi dengan kriteria hasil: jatuh
(00155) Risiko jatuh b. Identifikasi karakteristik dari lingkungan yang mungkin
berhubungan dengan Kontrol Risiko meningkatkan potensi jatuh
periode pemulihan pasca a. Klien terhindar dari jatuh dari c. Letakkan benda-benda dalam jangkauan yang mudah untuk
operasi tempat tidur pasien
d. Naikkan penyanggah tempat tidur
e. Kunci brankar klien selama melakukan pemindahan klien
f. Bantu ambulasi klien
g. Ajarkan anggota keluarga mengenai faktor yang
berkontribusi terhadap kejadian jatuh dan bagaimana
keluarga dapat menurunkan risiko jatuh

C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

CATATAN PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Inisial Pasien : Ny.R


Diagnose Medis : HEMATURIA e.c CARSINOMA BULI-BULI
Ruang Rawat : Kamar 2 bed 1 (lontara 2 Bawah Depan)

Diagnosa Keperawatan : Nyeri akut b/d agen cedera fisik


Hari/
Implementasi Evaluasi
Tanggal
Senin /09 Pukul 15:00 Pukul 15:00
Maret 2020 1. Melakukan pengkajian nyeri secara S:
07:00-15:30 komprehensif a. Klien mengatakan nyeri bagian simfisis pubis saat BAK dengan
(Hari pertama) Hasil: skala nyeri 4
P : Post operasi P : Post operasi
Q : nyeri seperti pedis Q : nyeri seperti pedis
R : nyeri di bagian simfisis pubis R : nyeri di bagian simfisis pubis
S : nyeri skala 4 S : nyeri skala 4
T : nyeri saat buang air kecil T : 1-2 meni saat buang air kecil
2. Melakukan pengukuran TTV O:
Hasil: b. Hasil pemeriksaan USG:
- TD: 160/80 mmHg c. Ca Buli
- P : 20 x/mnt d. Pasien post operasi
- N : 80 x/mnt e.
- S : 37.2 OC TD: 160/80 mmHg
3. Mengajarkan klien teknik relaksasi napas P : 20 x/mnt
dalam N : 80 x/mnt
Hasil: Klien mampu memprakttekan secara S : 37.2 OC
mandiri melakukan teknik relaksasi nafas f. Keadaan lemah
dalam ketika merasakan nyeri g. Kesadaran komposmentis
4. Mengatur posisi klien dengan nyaman
Hasil: Klien merasa nyaman setelah A : nyeri akut
pengaturan posisi
5. Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk P:
menggunakan terapi farmakologi jika h. Monitor nyeri secara komprehensif
memungkinkan i. Monitor TTV
Hasil: Pemberian obat ketorolac 30 j. Lanjutkan teknik relaksasi napas dalam
mg/8jam/IV k. Mengatur posisi klien dengan nyaman
l. Kolaborasi pemberian terapi farmakologi
Selasa/10 Pukul 15:00 Pukul 15:00
Maret 2020 1. Memonitor nyeri secara komprehensif S:
14:00-21:00 Hasil: a. Klien mengatakan nyeri saat BAK berkurang dari skala 4 ke
(Hari kedua) P : Post operasi skala 3
Q : nyeri seperti pedis P : Post operasi hari pertama
R : nyeri di bagian simfisis pubis Q : nyeri seperti pedis
S : nyeri skala 3 R : nyeri di bagian simfisis pubis
T : nyeri saat buang air kecil S : nyeri skala 3
2. Mengevaluasi dan melanjutkan teknik T : nyeri saat buang air kecil
relaksasi nafas dalam O:
Hasil: Klien mampu memprakttekan secara a. TTV:
mandiri melakukan teknik relaksasi nafas TD: 120/70 mmHg
dalam ketika merasakan nyeri, nyeri yang S : 36,6oC
dirasakan berkurang dari skala 4 ke skala 3 N : 86 kali/menit
Hasil: Klien mampu mempraktekkan secara P : 21 kali/menit
mandiri teknik relaksasi napas dalam b. Keadaan umum klien membaik
3. Memberikan posisi yang nyaman c. Kesadarn komposmentis
Hasil: Klien merasa nyaman
4. Kolaborasi pemberian obat A : nyeri klien berkurang dari skala 4 ke skala 3
Hasil: Pemberian obat ketorolac 30
mg/8jam/IV, nyeri yang dirasakan klien P :Lanjutkan intervensi
berkurang dari skala 4 ke skala 3 1. Monitor nyeri secara komprehensif
2. Monitor TTV
18:00 3. Lanjutkan terapi teknik relaksasi napas dalam
Pemeriksaan TTV 4. Lanjutkan pengaturan posisi klien dengan nyaman
Hasul: TTV klien dalam rentang normal 5. Kolaborasi pemberian terapi farmakologi
TD: 120/70 mmHg
S : 36,6oC
N : 86 kali/menit
P : 21 kali/menit
Rabu/ 11 Pukul 21:00 Pukul 21:00
Maret 2020 1. Memonitor nyeri secara komprehensif S:
21:00-07:00 Hasil: a. Klien mengatakan nyeri saat BAK berkurang dari skala 3 ke skala
(Hari Ketiga) P : Post operasi 2
Q : nyeri seperti pedis P : Post operasi hari kedua
R : nyeri di bagian simfisis pubis Q : nyeri seperti pedis
S : nyeri skala 2 R : nyeri di bagian simfisis pubis
T : nyeri saat buang air kecil S : nyeri skala 2
2. Memberikan posisi yang nyaman T : nyeri saat buang air kecil
Hasil: Klien merasa nyaman O:
3. Kolaborasi pemberian obat a. TTV
Hasil: Pemberian obat ketorolac 30 TD: 100/60 mmHg
mg/8jam/IV, klien merasa nyeri berkurang dari S : 37,0oC
skala 3 ke skala 2 N : 82 kali/menit
P : 22 kali/menit
Pemeriksaan TTV a. Keadaan umum klien membaik
Hasil: Tanda-tanda vital klien dalam rentang b. Kesadarn komposmentis
normal
TD: 100/60 mmHg A : nyeri klien berkurang dari skala 3 ke skala 2
S : 37,0oC
N : 82 kali/menit P :Lanjutkan intervensi
P : 22 kali/menit 1. Monitor nyeri secara komprehensif
2. Monitor TTV
3. Lanjutkan terapi teknik relaksasi napas dalam
4. Lanjutkan pengaturan posisi klien dengan nyaman
5. Kolaborasi pemberian terapi farmakologi
Jum’at/13 Pukul 07:00 Pukul 07:00
Maret 2020 1. Memonitor nyeri secara komprehensif S:
07:00-14:00 Hasil: b. Klien mengatakan nyeri saat BAK berkurang dari skala 2 ke skala
(Hari keempat) P : Post operasi 1
Q : nyeri seperti pedis P : Post operasi hari ketiga
R : nyeri di bagian simfisis pubis Q : nyeri seperti pedis
S : nyeri skala 1 R : nyeri di bagian simfisis pubis
T : nyeri saat buang air kecil S : nyeri skala 1
2. Memberikan posisi yang nyaman T : nyeri saat buang air kecil
Hasil: Klien merasa nyaman O:
3. Kolaborasi pemberian obat a. TTV
Hasil: Pemberian obat ketorolac 30 TD: 130/80 mmHg
mg/8jam/IV, klien merasa nyeri berkurang dari S : 36,7oC
skala 2 ke skala 1 N : 83 kali/menit
P : 22 kali/menit
12:00 c. Keadaan umum klien membaik
Pemeriksaan TTV d. Kesadarn komposmentis
Hasil: Tanda-tanda vital klien dalam rentang
normal A : nyeri klien berkurang dari skala 2 ke skala 1
TD: 130/80 mmHg
S : 36,7oC P :Lanjutkan intervensi
N : 83 kali/menit 1. Monitor nyeri secara komprehensif
P : 22 kali/menit 2. Monitor TTV
3. Lanjutkan terapi teknik relaksasi napas dalam
4. Lanjutkan pengaturan posisi klien dengan nyaman
5. Kolaborasi pemberian terapi farmakologi
Diagnosa Keperawatan : Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan obstruksi anatomik
Senin /09 Pukul 15:00 Pukul 15:00
Maret 2020 a. Tentukan lama dan frekuensi irigasi S: Klien mengatakan nyeri saat BAK dengan skala nyeri 2
07:00-15:30 kandung kemih O:
(Hari pertama) Hasil: irigasi kandung kemih kontinu a. Terpasang kateter dan spooling
b. Lakukan tindakan-tindakan pencegahan b. Post operasi hari kedua
yang bersifat universal c. Hematuria
Hasil: Mempertahankan prinsip aseptik
c. Catat jumlah cairan yang digunakan, A : Gangguan eliminasi urin
karakteristik drainase serta respon klien
Hasil: 4 x 500 ml cairan NaCl 0,9% 60 P : lanjutkan intervensi
tpm, dengan drainase 2500 ml berwarna a. Tentukan lama dan frekuensi irigasi kandung kemih
merah dan terdapat stosel b. Lakukan tindakan-tindakan pencegahan yang bersifat
universal
c. Catat jumlah cairan yang digunakan, karakteristik drainase
serta respon klien
Selasa/10 Pukul 21:00 S: Klien mengatakan nyeri saat BAK dengan skala nyeri 1
Maret 2020 a. Tentukan lama dan frekuensi irigasi O:
14:00-21:00 kandung kemih a. Terpasang kateter dan spooling
(Hari kedua) Hasil: irigasi kandung kemih kontinu b. Post operasi hari ketiga
b. Lakukan tindakan-tindakan pencegahan c. Hematuria
yang bersifat universal
Hasil: Mempertahankan prinsip aseptik A : Gangguan eliminasi urin berkurang
c. Catat jumlah cairan yang digunakan,
karakteristik drainase serta respon klien P : lanjutkan intervensi
Hasil: 4 x 500 ml cairan NaCl 0,9% 60 a. Tentukan lama dan frekuensi irigasi kandung kemih
tpm, dengan drainase 2650 ml berwarna b. Lakukan tindakan-tindakan pencegahan yang bersifat
merah dan tidak terdapat stosel universal
a. Catat jumlah cairan yang digunakan, karakteristik drainase
serta respon klien
Rabu/ 11 Maret Pukul 07:00 S: Klien mengatakan nyeri saat BAK dengan skala nyeri 1
2020 a. Tentukan lama dan frekuensi irigasi O:
21:00-07:00 kandung kemih a. Terpasang kateter dan spooling
(Hari Ketiga) Hasil: irigasi kandung kemih kontinu b. Post operasi hari keempat
b. Lakukan tindakan-tindakan pencegahan c. Hematuria berkurang, tidak ada gumpalan darah
yang bersifat universal d. Urine lancar
Hasil: Mempertahankan prinsip aseptik
c. Catat jumlah cairan yang digunakan, A : Gangguan eliminasi urin berkurang
karakteristik drainase serta respon klien
d. Hasil: 4 x 500 ml cairan NaCl 0,9% 60 P : lanjutkan intervensi
tpm, dengan drainase 3100 ml berwarna a. Tentukan lama dan frekuensi irigasi kandung kemih
merah dan tidak terdapat stosel b. Lakukan tindakan-tindakan pencegahan yang bersifat
universal
a. Catat jumlah cairan yang digunakan, karakteristik drainase
serta respon klien
Diagnosa Keperawatan: Hambatan mobilititas fisik berhubungan dengan program pembatasan gerak
Senin /09 Pukul 15:00 Pukul 15:00
Maret 2020 Pengaturan Posisi S:
07:00-15:30 a. Kaji kemampuan mobilisasi klien a. Klien mengatakan kesulitan membolak-balikkan badan
(Hari pertama) Hasil: Klien mengatakan kesulitan b. Klien mengatakan tidak nyaman saat beraktivitas
membolak-balikkan badan dan klien O:
mengatakan tidak nyaman saat beraktivitas c. Post operasi
b. Dorong pasien untuk terlibat dalam
perubahan posisi A : Hambatan mobilitas fisik
Hasil: Klien dapat sedikit terlibat dalam
perubahan posisi P : lanjutkan intervensi
c. Posisikan klien untuk meningkatkan a. Kaji kemampuan mobilisasi klien
drainase urin b. Dorong pasien untuk terlibat dalam perubahan posisi
d. Dorong latihan ROM aktif c. Posisikan klien untuk meningkatkan drainase urin
Hasil: klien mampu mempraktekkan ROM d. Dorong latihan ROM aktif
aktif e. Monitor kemampuan perawatan diri klien secara mandiri
Bantuan Perawatan Diri f. Berikan bantuan sampai klien mampu melakukan perawatan
a. Monitor kemampuan perawatan diri klien diri mandiri
secara mandiri g. Edukasi keluarga untuk mendukung kemandirian dengan
Hasil: Klien membutuhkan bantuan dalam membantu hanya ketika klien tak mampu melakukannya
perawatan diri mandi, berpakaian,
eliminasi dan makan
b. Berikan bantuan sampai klien mampu
melakukan perawatan diri mandiri
Hasil: memberikan bantuan dalam hal
mandi, berpakaian, eliminasi dan makan
c. Edukasi keluarga untuk mendukung
kemandirian dengan membantu hanya
ketika klien tak mampu melakukannya
Hasil: Keluarga mendorong kemandirian
klien dengan hanya membantu beberapa
hal yang klien tidak bisa lakukan sendiri

Selasa/10 Pukul 15:00 Pukul 15:00


Maret 2020 Pengaturan Posisi S:
14:00-21:00 a. Kaji kemampuan mobilisasi klien a. Klien mengatakan kesulitan membolak-balikkan badan
(Hari kedua) Hasil: Klien mengatakan kesulitan b. Klien mengatakan tidak nyaman saat beraktivitas
membolak-balikkan badan dan klien O:
mengatakan tidak nyaman saat beraktivitas a. Post operasi hari pertama
b. Dorong pasien untuk terlibat dalam
perubahan posisi A : Hambatan mobilitas fisik klien belum teratasi
Hasil: Klien dapat sedikit terlibat dalam
perubahan posisi P : Lanjutkan intervensi
c. Posisikan klien untuk meningkatkan a. Kaji kemampuan mobilisasi klien
drainase urin b. Dorong pasien untuk terlibat dalam perubahan posisi
d. Dorong latihan ROM aktif c. Posisikan klien untuk meningkatkan drainase urin
Hasil: klien mampu mempraktekkan ROM d. Dorong latihan ROM aktif
aktif e. Monitor kemampuan perawatan diri klien secara mandiri
Bantuan Perawatan Diri f. Berikan bantuan sampai klien mampu melakukan perawatan
a. Monitor kemampuan perawatan diri klien diri mandiri
secara mandiri g. Edukasi keluarga untuk mendukung kemandirian dengan
Hasil: Klien membutuhkan bantuan dalam membantu hanya ketika klien tak mampu melakukannya
perawatan diri mandi, berpakaian,
eliminasi dan makan
b. Berikan bantuan sampai klien mampu
melakukan perawatan diri mandiri
Hasil: memberikan bantuan dalam hal
mandi, berpakaian, eliminasi dan makan
c. Edukasi keluarga untuk mendukung
kemandirian dengan membantu hanya
ketika klien tak mampu melakukannya
Hasil: Keluarga mendorong kemandirian
klien dengan hanya membantu beberapa
hal yang klien tidak bisa lakukan sendiri

Rabu/ 11 Maret Pukul 21:00 Pukul 21:00


2020 Pengaturan Posisi S:
21:00-07:00 e. Kaji kemampuan mobilisasi klien a. Klien mengatakan kesulitan membolak-balikkan badan
(Hari Ketiga) Hasil: Klien mengatakan kesulitan berkurang
membolak-balikkan badan berkurang dan b. Klien mengatakan rasa tidak nyaman saat beraktivitas
klien mengatakan rasa tidak nyaman saat berkurang
beraktivitas berkurang O:
f. Dorong pasien untuk terlibat dalam c. Post operasi hari kedua
perubahan posisi
Hasil: Klien dapat terlibat dalam A : Hambatan mobilitas fisik klien dapat berkurang
perubahan posisi
g. Posisikan klien untuk meningkatkan P : Lanjutkan intervensi
drainase urin a. Kaji kemampuan mobilisasi klien
h. Dorong latihan ROM aktif b. Dorong pasien untuk terlibat dalam perubahan posisi
Hasil: klien mampu mempraktekkan ROM c. Posisikan klien untuk meningkatkan drainase urin
aktif d. Dorong latihan ROM aktif
Bantuan Perawatan Diri e. Monitor kemampuan perawatan diri klien secara mandiri
a. Monitor kemampuan perawatan diri klien f. Berikan bantuan sampai klien mampu melakukan perawatan
secara mandiri diri mandiri
Hasil: Klien membutuhkan sedikit bantuan g. Edukasi keluarga untuk mendukung kemandirian dengan
dalam perawatan diri mandi, berpakaian, membantu hanya ketika klien tak mampu melakukannya
eliminasi dan makan
b. Berikan bantuan sampai klien mampu
melakukan perawatan diri mandiri
Hasil: memberikan bantuan dalam hal
mandi, berpakaian, eliminasi dan makan
c. Edukasi keluarga untuk mendukung
kemandirian dengan membantu hanya
ketika klien tak mampu melakukannya
Hasil: Keluarga mendorong kemandirian
klien dengan hanya membantu beberapa
hal yang klien tidak bisa lakukan sendiri
Jum’at/13 Pukul 07:00 Pukul 07:00
Maret 2020 Pengaturan Posisi S:
07:00-14:00 a. Kaji kemampuan mobilisasi klien a. Klien mengatakan kesulitan membolak-balikkan badan
(Hari keempat) Hasil: Klien mengatakan kesulitan berkurang
membolak-balikkan badan berkurang dan b. Klien mengatakan rasa tidak nyaman saat beraktivitas
klien mengatakan rasa tidak nyaman saat berkurang
beraktivitas berkurang O:
b. Dorong pasien untuk terlibat dalam a. Post operasi hari ketiga
perubahan posisi
Hasil: Klien dapat terlibat dalam A : Hambatan mobilitas fisik klien dapat berkurang dan teratasi
perubahan posisi
c. Posisikan klien untuk meningkatkan P : Lanjutkan intervensi
drainase urin Pengaturan Posisi dan perawatan tirah baring
d. Dorong latihan ROM aktif a. Kaji kemampuan mobilisasi klien
Hasil: klien mampu mempraktekkan ROM b. Dorong pasien untuk terlibat dalam perubahan posisi
aktif c. Posisikan klien untuk meningkatkan drainase urin
Bantuan Perawatan Diri d. Dorong latihan ROM aktif
d. Monitor kemampuan perawatan diri klien e. Monitor kemampuan perawatan diri klien secara mandiri
secara mandiri f. Berikan bantuan sampai klien mampu melakukan perawatan
Hasil: Klien membutuhkan sedikit bantuan diri mandiri
dalam perawatan diri mandi, berpakaian, g. Edukasi keluarga untuk mendukung kemandirian dengan
eliminasi dan makan membantu hanya ketika klien tak mampu melakukannya
e. Berikan bantuan sampai klien mampu
melakukan perawatan diri mandiri
Hasil: memberikan bantuan dalam hal
mandi, berpakaian, eliminasi dan makan
f. Edukasi keluarga untuk mendukung
kemandirian dengan membantu hanya
ketika klien tak mampu melakukannya
Hasil: Keluarga mendorong kemandirian
klien dengan hanya membantu beberapa
hal yang klien tidak bisa lakukan sendiri
Diagnosa Keperawatan : Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif
Senin /09 Pukul 15.00 Pukul 15:00
Maret 2020 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal maupun S: -
07:00-15:30 sistemik
(Hari pertama) Hasil: meatus bersih, tidak gatal, tidak O:
bengkak, tidak ada kemerahan, TTV klien a. Terpasang kateter dan spooling
dalam rentang normal b. Post operasi
2. Monitor TTV c. TD: 140/70 mmHg
Hasil: S : 36,4oC
TD: 140/70 mmHg N : 76 kali/menit
o
S : 36,4 C P : 22 kali/menit
N : 76 kali/menit
P : 22 kali/menit A : Risiko Infeksi
3. Lakukan tindakan pencegahan universal
4. Anjurkam asupan cairan P : Lanjutkan intervensi
Hasil: Asupan cairan oral klien adekuat 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal maupun sistemik
5. Lakukan perawatan selang perkemihan 2. Monitor TTV
Hasil: Selang kateter dan meatus bersih 3. Lakukan tindakan pencegahan universal
6. Edukasi pasien dan keluarga mengenai tanda 4. Anjurkan asupan cairan
dan gejala infeksi dan kapan harus 5. Lakukan perawatan selang perkemihan
melaporkannya kepada petugas kesehatan 6. Kolaborasi pemberian antibiotik
Hasil: Klien mampu mengenal tanda dan
gejala infeksi seperti nyeri, gatal, ruam,
bengkak, rasa panas, kemerahan dan demam
7. Kolaborasikan pemberian antibiotik
Hasil: Pemberian viccilin 1,5gr/24jam/IV
Selasa/10 Pukul 15.00 Pukul 15:00
Maret 2020 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal maupun S: -
14:00-21:00 sistemik
(Hari kedua) Hasil: meatus bersih, tidak gatal, tidak O:
bengkak, tidak ada kemerahan, TTV klien a. Terpasang kateter dan spooling
dalam rentang normal b. Post operasi hari pertama
2. Anjurkan asupan cairan c. TTV
Hasil: Asupan cairan oral klien adekuat TD: 120/70 mmHg
3. Lakukan tindakan pencegahan universal S : 36,7oC
4. Lakukan perawatan selang perkemihan N : 76 kali/menit
Hasil: Selang katetetr dan meatus bersih P : 21 kali/menit
5. Kolaborasi pemberian antibiotik
Hasil: Pemberian obat viccilin 1,5 A : Tidak terjadi infeksi
gr/24jam/IV
P : lanjutkan intervensi
Pukul 18.00 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal maupun sistemik
Pemeriksaan TTV 2. Monitor TTV
Hasil: Tanda-tanda vital klien dalam rentang 3. Lakukan tindakan pencegahan universal
normal 4. Anjurkan asupan cairan
TD: 120/70 mmHg 5. Lakukan perawatan selang perkemihan
S : 36,7oC 6. Kolaborasi pemberian antibiotik
N : 76 kali/menit
P : 21 kali/menit
Rabu/ 11 Maret Pukul 15:00 Pukul 15:00
2020 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal maupun S: -
21:00-07:00 sistemik
(Hari Ketiga) Hasil: meatus bersih, tidak gatal, tidak O:
bengkak, tidak ada kemerahan, TTV klien 1. Terpasang kateter dan spooling
dalam rentang normal 2. Post operasi hari kedua
2. Anjurkan asupan cairan 3. TTV
Hasil: Asupan cairan oral klien adekuat TD: 100/60 mmHg
3. Lakukan tindakan pencegahan universal S : 37,0oC
4. Lakukan perawatan selang perkemihan N : 82 kali/menit
Hasil: Selang katetetr dan meatus bersih P : 22 kali/menit
5. Kolaborasikan pemberian antibiotik
Hasil: Pemberian viccilin 1,5gr/24jam/IV A : Tidak terjadi infeksi

Pukul 19:00 P : lanjutkan intervensi


Pemeriksaan TTV 1. Lakukan tindakan pencegahan universal
Hasil: Tanda-tanda vital klien dalam rentang 2. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal maupun sistemik
normal 3. Monitor TTV
TD: 100/60 mmHg 4. Lakukan tindakan pencegahan universal
S : 37,0oC 5. Anjurkan asupan cairan
N : 82 kali/menit 6. Lakukan perawatan selang perkemihan
P : 22 kali/menit
Jum’at/13 Pukul 07:00 Pukul 07:00
Maret 2020 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal maupun S: -
07:00-14:00 sistemik O:
(Hari keempat) Hasil: meatus bersih, tidak gatal, tidak 1. Terpasang kateter dan spooling
bengkak, tidak ada kemerahan, TTV klien 2. Post operasi TURB-T hari ketiga
dalam rentang normal 3. TTV
2. Anjurkan asupan cairan TD: 130/80 mmHg
Hasil: Asupan cairan oral klien adekuat S : 36,7oC
3. Lakukan tindakan pencegahan universal N : 83 kali/menit
4. Lakukan perawatan selang perkemihan P : 22 kali/menit
Hasil: Selang katetetr dan meatus bersih A : Tidak terjadi infeksi
5. Kolaborasikan pemberian antibiotik P : lanjutkan intervensi
Hasil: Pemberian viccilin 1,5gr/24jam/IV 1. Lakukan tindakan pencegahan universal
Pukul 12:00 2. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal maupun sistemik
Pemeriksaan TTV 3. Monitor TTV
Hasil: Tanda-tanda vital klien dalam rentang 4. Lakukan tindakan pencegahan universal
normal 5. Anjurkan asupan cairan
TD: 130/80 mmHg 6. Lakukan perawatan selang perkemihan
o
S : 36,7 C
N : 83 kali/menit
P : 22 kali/menit

Diagnosa Keperawatan: Risiko jatuh berhubungan dengan pemulihan pasca operasi


Senin /09 Pukul 15:00 Pukul 15:00
Maret 2020 Pencegahan Jatuh S:
07:00-15:30 a. Kaji risiko jatuh klien a. Klien mengatakan membutuhkan sedikit bantuan saat merubah
(Hari pertama) Hasil: Klien berisiko rendah untuk jatuh posisi
dengan skor 30 b. klien mengatakan membutuhkan bantuan dalam melakukan
b. Letakkan benda-benda dalam jangkauan beberapa aktivitas
yang mudah untuk pasien O:
c. Naikkan penyanggah tempat tidur a. Post operasi hari kedua
d. Kunci brankar klien b. Keadaan umum klien membaik
e. Bantu ambulasi klien
f. Edukasi anggota keluarga mengenai faktor A : Risiko jatuh
risiko jatuh dan bagaimana keluarga dapat
menurunkan risiko jatuh P:
Hasil: Keluarga mengetahui faktor risiko Pencegahan Jatuh
jatuh serta berperan dalam pencegahan a. Monitor risiko jatuh klien
jatuh klien b. Letakkan benda-benda dalam jangkauan yang mudah untuk
pasien
c. Naikkan penyanggah tempat tidur
d. Kunci brankar klien
e. Bantu ambulasi klien
Selasa/10 Pencegahan Jatuh S:
Maret 2020 a. Kaji risiko jatuh klien c. Klien mengatakan membutuhkan sedikit bantuan saat merubah
14:00-21:00 Hasil: Klien berisiko rendah untuk jatuh posisi
(Hari kedua) b. Letakkan benda-benda dalam jangkauan d. klien mengatakan membutuhkan bantuan dalam melakukan
yang mudah untuk pasien beberapa aktivitas
c. Naikkan penyanggah tempat tidur O:
d. Kunci brankar klien c. Post operasi hari ketiga
e. Bantu ambulasi klien d. Keadaan umum klien membaik

A : Klien tidak mengalami jatuh

P : Lanjutkan intervensi
Pencegahan Jatuh
a. Monitor risiko jatuh klien
b. Letakkan benda-benda dalam jangkauan yang mudah untuk
pasien
c. Naikkan penyanggah tempat tidur
d. Kunci brankar klien
e. Bantu ambulasi klien
Rabu/ 11 Maret Pencegahan Jatuh S:
2020 a. Kaji risiko jatuh klien e. Klien mengatakan membutuhkan sedikit bantuan saat merubah
21:00-07:00 Hasil: Klien berisiko rendah untuk jatuh posisi
(Hari Ketiga) b. Letakkan benda-benda dalam jangkauan f. klien mengatakan membutuhkan bantuan dalam melakukan
yang mudah untuk pasien beberapa aktivitas
c. Naikkan penyanggah tempat tidur O:
d. Kunci brankar klien e. Post operasi TURB-T hari keempat
e. Bantu ambulasi klien f. Keadaan umum klien membaik

A : Klien tidak mengalami jatuh

P : Lanjutkan intervensi
Pencegahan Jatuh
f. Monitor risiko jatuh klien
g. Letakkan benda-benda dalam jangkauan yang mudah untuk
pasien
h. Naikkan penyanggah tempat tidur
i. Kunci brankar klien
j. Bantu ambulasi klien

Anda mungkin juga menyukai