Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PRE DAN POST OPERATIF BATU GINJAL

A. Asuhan Keperawatan Pre Operatif Batu Ginjal


 Pengkajian Pre Operatif Batu Ginjal
1. Hasil Pengkajian
Tanggal pengkajian : Rabu, 3 Agustus 2021
a. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Tempat, tanggal, lahir : Sleman, 11 April 1960
Usia : 61 Tahun
TB/BB : 165/60
Jenis Kelamin : Laki Laki
Pekerjaan : Pedagang
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan Terakhir : SLTA
Alamat : Desa Banyumeneng

Kasus
Pada 1 Agustus 2021 Tn. A masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri pada

pinggang bagian kanan dan kiri, perut bagian bawah, daerah selangkangan, dan j
uga di bawah rusuk. Nyeri sudah dirasakan 1 bulan sebelum masuk rumah sakit te
rutama saat buang air kecil. Saat dilakukan pengkajian tanggal 3 Agustus 2021 pu
kul 09.15 WIB klien mengeluh saat berkemih terdapat darah dalam urinnya. Klien
juga mengatakan sulit untuk buang air kecil. Setelah dilakukan pengkajian pasien
dinyatakan batu ginjal sehingga perlu menjalani operasi. Tn A mengalami cemas
dan gelisah karena ini pertama kalinya ia akan menjalani operasi.

b. Data Hasil Wawancara dan Observasi


1) Data Hasil Observasi
a) Keadaan umum klien terlihat lemah
b) Tekanan darah klien 120/80 mMhg
c) Suhu 36,7o C
d) Pernapasan 24x /menit
e) Kulit pucat
f) Klien tampak kesakitan dan terus memegang perut bagian bawah dan ping
gang
g) Terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah dan area pinggang klien
h) Urine tampak berwarna kuning keruh disertai darah
i) Ada nyeri ketok pada pinggang bagian belakang
j) Skala nyeri yang dirasakan klien 8 (berat)
k) Klien tampak gelisah, cemas dan tidak nyaman
2) Data Hasil Wawancara
a) Klien mengeluhkan rasa nyeri pada pinggang bagian kanan dan kiri, perut
bagian bawah, daerah selangkangan, dan juga di bawah rusuk.
b) Klien mengatakan intensitas nyeri betambah saat klien buang air kecil
c) Klien mengatakan susah buang air kecilnya, urine berwarna keruh dan
bercampur darah
d) Klien mengatakan saat buang air menimbulkan nyeri yang luar biasa
e) Klien mengatakan rasa nyeri yang dirasakan sering muncul
f) Klien mengatakan mencemaskan kondisinya saat ini
g) Klien mengatakan susah tidur

c. Klasifikasi Data

Kategori Sub Data


Kategori
DO DS

Fisiologis Eliminasi 1. Keadaan umum klien t 1. Klien mengeluhkan rasa


erlihat lemah nyeri pada pinggang
2. Tekanan darah klien bagian kanan dan kiri,
120/80 mMhg perut bagian bawah,
3. Suhu 38,7o C daerah selakangan, dan
4. Pernapasan 24x /menit juga dibawah rusuk
5. Kulit pucat P (Propokatif) : Klien m
6. Klien tampak kesakitan engatakan intensitas nye
dan terus memegang pe ri betambah saat klien B
rut bagian bawah dan p uang Air Kecil
inggang Q (Quality) : Klien men
7. Terdapat nyeri tekan pa definisikan bahwa saat
da perut bagian bawah buang air menimbulkan
dan area pinggang klie nyeri yang luar biasa
n R (Radiation) : Klien
8. Urine tampak berwarna merasa nyeri di kedua
kuning keruh disertai sisi bagian punggung
darah bawah, perut bagian
9. Ada nyeri ketok pada p bawah, daerah
inggang bagian belaka selakangan, dan juga
ng dibawah rusuk
10. Skala nyeri yang dirasa S (Severity) : Skala nyer
kan klien 8 (berat) i yang dirasakan Klien a
dalah 8 (berat)
T (Time) : Klien mengat
akan rasa nyeri yang dir
asakan sering muncul
2. Klien mengatakan inten
sitas susah buang air
kecilnya, urine berwarn
a keruh dan bercampur
darah

Psikologis Ansietas 1. Klien tampak gelisah 1. Klien mengatakan menc


dan cemas emaskan kondisi nya saa
2. Klien tampak tidak t ini
nyaman 2. Klien mengatakan susah ti
dur

Data Masalah Penyebab

DO DS

1. Keadaan umu 1. Klien mengeluhk


m klien terlih an rasa nyeri pada
at lemah pinggang bagian
Gangguan eliminasi
2. Tekanan dara kanan dan kiri, Iritasi kandung
urine (SDKI kode
h klien perut bagian kemih
D.0040 halaman 96)
120/80 bawah, daerah
mMhg selakangan, dan
3. Suhu 36,7o C juga dibawah
4. Pernapasan rusuk
24x /menit P (Propokatif) : K
5. Kulit pucat lien mengatakan i
6. Klien tampak ntensitas nyeri bet
kesakitan dan ambah saat klien
terus memega Buang Air Kecil
ng perut bagi Q (Quality) : Klie
an bawah dan n mendefinisikan
pinggang bahwa saat
7. Terdapat nyer buang air
i tekan pada p menimbulkan
erut bagian b nyeri yang luar
awah dan are biasa
a pinggang kl R (Radiation) : Kl
ien ien kedua sisi
8. Urine tampak bagian punggung
berwarna kun bawah, perut
ing keruh bagian bawah,
disertai darah daerah
9. Ada nyeri ket selakangan, dan
ok pada ping juga dibawah
gang bagian b rusuk
elakang S (Severity) : Ska
10. Skala nyeri y la nyeri yang dira
ang dirasakan sakan Klien adala
klien 8 h 8 (berat)
(berat) T (Time) : Klien
mengatakan rasa
nyeri yang dirasa
kan sering
muncul
2. Klien mengatakan
intensitas susah
buang air kecilny
a, urine berwarna
keruh dan
bercampur darah
1. Klien 1. Klien mengatakan Ansietas (SDKI Krisis situasuional
Tampak mencemaskan kondis kode D.0080
Gelisah i nya saat inI halaman 180)
2. Klien tampak 2. Klien sering meras
tidak nyaman a susah tidur karena
merasa gelisah akan p
enyakitnya.

d. Analisis Data

2. Diagnosis
a. Gangguan Eliminasi Urin
Berhubungan dengan Iritasi kandung kemih yang ditandai dengan :
1. Keadaan umum klien terlihat lemah
2. Tekanan darah klien 120/80 mMhg
3. Suhu 36,7o C
4. Pernapasan 24x /menit
5. Kulit pucat
6. Klien tampak kesakitan dan terus memegang perut bagian bawah dan pingga
ng
7. Terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah dan area pinggang klien
8. Urine tampak berwarna kuning keruh disertai darah
9. Ada nyeri ketok pada pinggang bagian belakang
10. Skala nyeri yang dirasakan klien 8 (berat)
b. Ansietas
Berhubungan dengan Krisis situasuional yang ditandai dengan :
1. Cemas
2. Gelisah
3. Susah tidur

3. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Rencana Tindakan


Keperawatan Keperawatan

Tujuan/Kriteria Tindakan Rasional


Hasil

1. Gangguan eliminas Setelah dilakukan MANAJEMEN 1. Membantu


i urine (SDKI kode asuhan keperawatan ELIMINASI mengetahui
D.0040 halaman 9 (X) waktu gangguan URINE (I.04152 mengenai tanda
6) eliminasi urine halaman 175) dan gejala retensi
membaik (SLKI dan inkontinensia
L.04034 Halaman urine
24) Tindakan 2. Untuk membantu

1. Identifikasi mengenai
Dengan kriteria hasil tanda dan gejala informasi tentang
: retensi atau adanya faktor
1. Sensasi inkontinensia yang
berkemih urine menyebabkan
meningkat 2. Identifikasi retensi atau
2. Desakan faktor yang inkontinensia
berkemih menyebabkan urine.
(Urgensi) retensi atau 3. Memberikan
menurun inkontinensla informasi tentang
3. Distensi urine fungsi ginjal dan
kandung kemih 3. Monitor adanya
menurun eliminasi urine komplikasi,
4. Berkemih tidak (mis. frekuensi, contoh infeksi dan
tuntas konsistensi, perdarahan
(hesitancy) aroma, volume, 4. Mengetahui
menurun dan warna) intensitas
5. Volume residu 4. Catat waktu- berkemih untuk
urine menurun waktu dan menenukan tanda
6. Frekuensi BAK haluaran dan gejala
membaik berkemih 5. Membantu
7. Karateristik 5. Ajarkan tanda identifikasi dini
urine membaik dan gejala jika terjadi infeksi
infeksi saluran saluran kemih
kemih sehingga dapat
6. Anjurkan ditindaklanjuti
minum yang sesegera mungkin
cukup, jika 6. Hidrasi yang
tidak ada cukup
kontraindikasi meningkatkan
7. Anjurkan pengenceran
mengurangi kemih dan
minum membantu
menjelang tidur mendorong

2. Ansietas (SDKI Ko Setelah dilakukan REDUKSI 1. Perubahan tingkat


de D.0080 halaman asuhan keperawatan ANSIETAS (SDKI ansietas dapat
180) (X) tingkat ansietas Kode I.09314 digunakan sebagai
menurun (SLKI halaman 387) indikator untuk
Kode L.09093 mengetahui
halaman 132) penyebab
Tindakan terjadinya ansietas
Dengan kriteria hasil
1. Identifikasi saat pada klien.
:
tingkat ansietas 2. Untuk mengurangi
1. Verbalisasi rasa takut yang
berubah (mis.
kebingungan dirasakan oleh
kondisi, waktu,
menurun klien.
stressor)
2. Verbalisasi 3. Klien merasa
2. Temani pasien
khawatir akibat diperhatikan dan
untuk
kondisi yang dihargai.
mengurangi
dihadapi 4. Melibatkan
kecemasan, jika
menurun keluarga
memungkinkan
3. Perilaku gelisah membantu
3. Dengarkan
menurun mengurangi
dengan penuh
4. Perilaku tegang tingkat ansietas
perhatian
menurun pada klien.
4. Anjurkan
5. Konsentrasi 5. Menambah
keluarga untuk
membaik pengetahuan dan
tetap bersama
6. Pola tidur pemahaman klien
klien, bila perlu
membaik terkait kondisi
5. Informasikan
secara faktual kesehatannya.

mengenai 6. Dapat

diagnosis, menghilangkan

pengobatan, dan ketegangan

prognosis. terhadap

6. Anjurkan kekhawatiran yang

mengungkapkan tidak

perasaan dan diekspresikan.

persepsi
 Pengkajian Post Operatif Batu Ginjal
1. Hasil Pengkajian
Tanggal pengkajian : Rabu, 5 Agustus 2021
a. Identitas Klien
Nama : Tn. R
Tempat, tanggal, lahir : Sleman, 11 April 1960
Usia : 61 Tahun
TB/BB : 165/60
Jenis Kelamin : Laki Laki
Pekerjaan : Pedagang
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan Terakhir : SLTA
Alamat : Desa Banyumeneng

Kasus
Pada 1 Agustus 2021 klien masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri pada

pinggang bagian kanan dan kiri, perut bagian bawah, daerah selangkangan, dan j
uga di bawah rusuk. Klien didiagnosis mengalami batu ginjal. Sehingga tanggal 4
Agustus 2021 klien dioperasi. Klien mengeluhkan rasa nyeri di bagian di operasi.
Selain itu terdapat bekas jaitan di bagian yang dioperasi. Saat dilakukan pengkajia
n tanggal 5 Agustus 2021 pukul 09.15 WIB klien mengatakan tidak dapat tidur
karena rasa nyeri yang ia derita dan juga rasa tidak nyaman. Susah bergerak
karena saat bergerak rasa nyeri itu muncul. Sehingga terjadi gangguan mobilitas.

b. Data Hasil Wawancara dan Observasi


1) Data Hasil Observasi
a) Keadaan umum klien terlihat lemah
b) Tekanan darah klien 110/70 mMhg
c) Suhu 35,7o C
d) Pernapasan 25x /menit
e) Klien tampak meringis kesakitan
f) Skala nyeri yang dirasakan klien 8 (berat)
2) Data Hasil Wawancara
a) Klien mengeluhkan rasa nyeri pada bagian yang dioperasi.
b) Klien mengatakan rasa nyeri yang dirasakan sering muncul saat bergerak
c) Klien mengatakan susah tidur
d) Klien menegluh tidak nyaman
e) Klien mengatakan ada darah saat buang air kecil

c. Klasifikasi Data

Kategori Sub Data


Kategori
DO DS

Psikologis Nyeri 1. Keadaan umum klien t 1. Klien mengeluhkan rasa


Akut erlihat lemah nyeri pada bagian yang
2. Tekanan darah klien dioperasi.
110/70 mMhg
P (Propokatif) : Klien m
3. Suhu 35,7o C
engatakan intensitas nye
4. Pernapasan 25x /menit
ri betambah saat ia
5. Klien tampak meringis
bergerak
kesakitan
Q (Quality) : Klien men
6. Skala nyeri yang dirasa
definisikan bahwa nyeri
kan klien 8 (berat)
ini karena proses
pembedahan
R (Radiation) : Klien
merasakan nyeri pada
bagian yang dioperasi
S (Severity) : Skala nyer
i yang dirasakan Klien a
dalah 8 (berat)
T (Time) : Klien mengat
akan rasa nyeri yang dir
asakan sering muncul
saat ia bergerak

2. Klien mengatakan susah


tidur
3. Klien mengeluh tidak
nyaman
4. Klien mengatakan ada
darah saat buang air
kecil

1. Klien tampak meringis 1. Klien mengeluhkan rasa


kesakitan nyeri pada bagian yang

Gangguan dioperasi.

Psikologis Rasa 2. Klien mengatakan susah

Nyaman tidur
Klien merasa tidak
nyaman

Gangguan 1. Gangguan mobilitas 1. Klien mengeluh nyeri


Fisiologis Mobilitas 2. Gerakan terbatas saat bergerak
Fisik
d. Analisis Data

Data
Masalah Penyebab
DO DS

1. Keadaan umum 1. Klien mengelu Nyeri Akut (SDKI Agen Pecedera Fisik
klien terlihat le hkan rasa nyeri Kode D.0077
mah pada bagian Halaman 172)
2. Tekanan darah yang dioperasi.
klien 110/70 P (Propokatif) :
mMhg Klien mengatak
3. Suhu 35,7o C an intensitas ny
4. Pernapasan 25x eri betambah sa
/menit at ia bergerak
5. Klien tampak
Q (Quality) : K
meringis kesaki
lien mendefinis
tan
ikan bahwa
6. Skala nyeri yan
nyeri ini karena
g dirasakan klie
proses
n 8 (berat)
pembedahan
R (Radiation) :
Klien
merasakan
nyeri pada
bagian yang
dioperasi
S (Severity) : S
kala nyeri yang
dirasakan Klien
adalah 8 (berat)
T (Time) : Klie
n mengatakan r
asa nyeri yang
dirasakan
sering muncul
saat ia bergerak

2. Klien
mengatakan sus
ah tidur
3. Klien
mengeluh tidak
nyaman
4. Klien
mengatakan
ada darah saat
buang air kecil

2. Klien tampak 3. Klien mengelu Gangguan Rasa Gejala penyakit


meringis kesaki hkan rasa nyeri Nyaman (SDKI
tan pada bagian kode D.0074
yang dioperasi. halaman 166)
4. Klien
mengatakan sus
ah tidur
5. Klien merasa
tidak nyaman

1. Gangguan 1. Klien Gangguan Nyeri


mobilitas mengeluh nyeri Mobilitas Fisik
2. Gerakan saat bergerak (SDKI Kode
terbatas D.0054 Halaman
124)

3. 2. Diagnosis
a. Nyeri Akut
Berhubungan dengan agen pecedera fisik yang ditandai dengan :
1. Keadaan umum klien terlihat lemah
2. Tekanan darah klien 110/70 mMhg
3. Suhu 35,7o C
4. Pernapasan 25x /menit
5. Klien tampak meringis kesakitan
6. Skala nyeri yang dirasakan klien 8 (berat)
7. Rasa nyeri pada bagian yang dioperasi.
8. Klien susah tidur
9. Klien mengeluh tidak nyaman
b. Gangguan Rasa Nyaman
Berhubungan dengan Gejala penyakit yang ditandai dengan :
1. Klien tampak meringis kesakitan
2. Klien mengeluhkan rasa nyeri pada bagian yang dioperasi.
3. Klien mengatakan susah tidur
4. Klien merasa tidak nyaman
c. Gangguan Mobilitas Fisik
Berhubungan dengan nyeri yang ditandai dengan :
1. Klien mengeluh nyeri saat bergerak
2. Gangguan mobilitas
3. Gerakan terbatas
4. Intervensi Keperawatan

No Diagnosis Rencana Tindakan Keperawatan


Keperawatan Rasional
Tujuan/Kriteria Tindakan
Hasil

1. Nyeri Akut (SD Setelah MANAJEMEN Observasi


dilakukan
KI Kode D.007 NYERI (SIKI Kode
asuhan 1) Nyeri merupakan
7 Halaman 172) keperawatan I.08238 Halaman
2x24 jam waktu pengalaman subyektif dan
201)
tingkat nyeri harus dijelaskan oleh pasien.
menurun (SLKI Observasi
L.08066 Identifikasi karakteristik
1) Identifikasi
Halaman 145) nyeri dan faktor yang
lokasi,
Dengan kriteria berhubungan merupakan
karakteristik,
hasil : suatu hal yang amat penting
1) Keluhan durasi, kualitas, untuk memilih intervensi
nyeri
intensitas nyeri yang cocok dan untuk
menurun
2) Meringis 2) Identifikasi mengevaluasi keefektifan
menurun
skala nyeri dari terapi yang diberikan
3) Gelisah
menurun 3) Identifikasi 2) Mencegah rasa sakit adalah
4) Kesulitan
pengaruh nyeri satu hal yang dialami seorang
tidur
menurun pada kualitas pasien. Intervensi dini dapat
5) Frekuensi
hidup menurunkan tingkat nyeri
nadi
membaik Teraupetik Skala nyeri dapat
6) Tekanan
1) Berikan teknik dimanfaatkan untuk
darah
membaik nonfarmakologis membedakan tingkat rasa
7) Fungsi
untuk sakit.
berkemih
membaik mengurangi rasa 3) Klien mungkin mengalami
8) Pola tidur
nyeri (mis. rasa nyeri berlebihan atau
membaik
TENS, kemampuan menurun untuk
hypnosis, menoleransi rangsangan yang
akupreasur, menyakitkan jika faktor
terapi music) lingkungan, intrapersonal,
2) Fasilitasi atau intrapsikik semakin
istirahat dan menekankannya.
tidur Terapeutik
Edukasi 1) Bantuan dari sebuah
1) Jelaskan strategi peristiwa yang dibayangkan
meredakan nyeri atau gambaran mental
2) Anjurkan melibatkan penggunaan lima
menggunakan indera untuk mengalihkan
analgetik secara diri dari rangsangan yang
tepat menyakitkan. Meningkatkan
Kolaborasi konsentrasi seseorang, teknik
1) Kolaborasi ini membantu seseorang
pemberian mengurangi nyeri
analgetik 2) Pengalaman rasa sakit
seseorang bisa dilebih-
lebihkan akibat kelelahan.
Rasa sakit bisa menyebabkan
kelelahan, yang bisa
menyebabkan rasa sakit yang
berlebihan. Lingkungan yang
damai dan tenang dapat
mempermudah istirahat.
Edukasi
1) Pasien dengan nyeri akut
harus diberikan analgesik
nonopioid sekitar jam kecuali
kontraindikasi.
2) Analgesik Opioid dapat
diberikan secara oral,
intravena, sistemik oleh
sistem PCA, atau epidural
(baik dengan bolus atau infus
kontinyu). Suntikan
intramuskular tidak dapat
diserap dengan baik. Opioid
diindikasikan untuk rasa sakit
yang parah, terutama di
rumah sakit atau di rumah.
Kolaborasi

1) Pasien dengan nyeri akut


harus diberikan analgesik
nonopioid.

PEMBERIAN Observasi
ANALGESIK 1) Penilaian pengalaman nyeri
(SIKI Kode I.08243 merupakan langkah awal dala
Halaman 251) m perencanaan strategi manaj
emen nyeri. Sumber informas
Observasi i yang paling andal tentang ra
1) Identifikasi sa sakit adalah pasien.
karakteristik 2) Pasien dengan nyeri akut har
nyeri (mis. us diberikan analgesik nonopi
Pencetus, oid.
durasi)
2) Identifikasi Teraupetik
kesesuaian jenis 1) Efektivitas analgetik harus
analgesik dievaluasi secara individu
dengan tingkat karena diserap dan
keparahan nyeri dimetabolisme secara
Terapeutik berbeda oleh klien.
1) Tetap target Edukasi
efektivitas 1) Analgesik dapat
analgesic untuk menyebabkan efek samping
mengoptimalkan ringan sampai berat
respon pasien Kolaborasi
Edukasi 1) Pasien dengan nyeri akut har
1) Jelaskan efek us diberikan analgesik nonopi
samping obat oid. Jika permintaan
Kolaborasi pengobatan cukup sering
1) Kolaborasi dosis pasien mungkin perlu
pemberian dosis ditingkatkan untuk
dan jenis meredakan nyeri dan
analgesik sebaliknya.

2. Gangguan Rasa Setelah 1. Manajemen Observasi


dilakukan
Nyaman nyeri (SIKI Kod
asuhan 1) Nyeri merupakan
(SDKI kode keperawatan e I.08238 Halam
2x24 jam waktu pengalaman subyektif dan
D.0074 an 201)
status harus dijelaskan oleh pasien.
halaman 166) kenyamanan Observasi
meningkat Identifikasi karakteristik
1) Identifikasi
(SLKI L.08064 nyeri dan faktor yang
Halaman 110) lokasi,
berhubungan merupakan
karakteristik,
Dengan kriteria suatu hal yang amat penting
hasil durasi, untuk memilih intervensi
1) Rileks kualitas, yang cocok dan untuk
meningkat intensitas nyeri mengevaluasi keefektifan
2) Keluhan 2) Identifikasi dari terapi yang diberikan
tidak skala nyeri 2) Mencegah rasa sakit adalah
nyaman 3) Identifikasi satu hal yang dialami seorang
menurun pengaruh nyeri pasien. Intervensi dini dapat
3) Keluhan pada kualitas menurunkan tingkat nyeri
sulit tidur hidup Skala nyeri dapat
menurun Teraupetik dimanfaatkan untuk
4) Merintih 1) Berikan teknik membedakan tingkat rasa
menurun nonfarmakologis sakit.
5) Pola tidur untuk 3) Klien mungkin mengalami
membaik mengurangi rasa rasa nyeri berlebihan atau
nyeri (mis. kemampuan menurun untuk
TENS, menoleransi rangsangan yang
hypnosis, menyakitkan jika faktor
akupreasur, lingkungan, intrapersonal,
terapi music) atau intrapsikik semakin
2) Fasilitasi menekankannya.
istirahat dan Terapeutik
tidur 1) Bantuan dari sebuah
Edukasi peristiwa yang dibayangkan
1) Jelaskan atau gambaran mental
strategi melibatkan penggunaan
meredakan lima indera untuk
nyeri mengalihkan diri dari
2) Anjurkan rangsangan yang
menggunakan menyakitkan. Meningkatka
analgetik n konsentrasi seseorang,
secara tepat teknik ini membantu
Kolaborasi seseorang mengurangi nyeri
1) Kolaborasi 2) Pengalaman rasa sakit
pemberian seseorang bisa dilebih-
analgetik lebihkan akibat kelelahan.
Rasa sakit bisa
menyebabkan kelelahan,
yang bisa menyebabkan
rasa sakit yang berlebihan.
Lingkungan yang damai dan
tenang dapat mempermudah
istirahat.
Edukasi
1) Pasien dengan nyeri akut
harus diberikan analgesik
nonopioid sekitar jam kecuali
kontraindikasi.
2) Analgesik Opioid dapat
diberikan secara oral,
intravena, sistemik oleh
sistem PCA, atau epidural
(baik dengan bolus atau infus
kontinyu). Suntikan
intramuskular tidak dapat
diserap dengan baik. Opioid
diindikasikan untuk rasa sakit
yang parah, terutama di
rumah sakit atau di rumah.
Kolaborasi

1) Pasien dengan nyeri akut


harus diberikan analgesik
nonopioid sekitar jam
kecuali kontraindikasi.

3. Gangguan Mob Setelah Dukungan Observasi


dilakukan
ilitas Fisik (SD Mobilisasi (SIKI K 1) Perhatian terhadap tanda-
asuhan
KI Kode D.005 keperawatan ode I.05173 Halama tanda adanya nyeri dapat
3x24 jam waktu
4 Halaman 124) n 30) membantu perawat
mobilitas fisik
(SLKI L.14129 Observasi mengidentifikasi
Halaman 73)
1) Identifikasi 2) Memahami tingkat tertentu,
Dengan kriteria adanya nyeri memandu rancangan rencana
hasil 2) Identifikasi pengelolaan terbaik
1) Nyeri toleransi fisik Teraupetik
menurun melakukan 1) Alat bantu dapat
2) Gerakan pergerakan mempercepat kemampuan
terbatas Teraupetik mobilitas. Penggunaan alat
menurun 1) Fasilitasi bantu dapat meningkatkan
aktivitas aktivitas dan mengurangi
mobilisasi bahaya jatuh
dengann alat 2) Mendapat dukungan da
bantu (mis. bantuan dari orang terdekat
Pagar tempat dapat meningkatkan
tidur) semangat
2) Libatkan Edukasi
keluarga untuk 1) Memahami tujuan dan
membantu prosedur sejak dini
pasien dalam 2) Meningkatkan
meningkatkan kesempatan pasien untuk
pergerakan segera pulih
Edukasi
1) Jelaskan tujuan
dan prosedur
mobilisasi
2) Anjurkan
mobilisasi
sederhana yang
harus dilakukan

Anda mungkin juga menyukai