TINJAUAN TEORI
a. Kontak dengan zat-zat kimia tertentu seperti logam berat, toksin, dan ototoksin serta
gelombang elektromagnetik.
b. Zat besi yang berlebihan diantaranya terdapat pada pigmen empedu, daging sapi dan
kambing serta tranfusi darah.
c. Minuman beralkohol, khususnya bir. Usus mengubah alkohol menjadi asetil
aldehidayang meningkatkan risiko menderita kanker kolon.
d. Obesitas.
e. Bekerja sambil duduk seharian, seperti para eksekutif, pegawai administrasi, atau
pengemudi kendaraan umum
a. Stasium Klinis
1. Pengkajian
Pengkajian yang dapat dilakukan menurut Wijaya dan Putri (2013).
i. Biasanya indetitas klien terdiri Nama, umur, jenis kelamin, status, agama,
perkerjaan, pendidikan, alamat, penanggung jawaban juga terdiri dari
nama, umur penanggung jawab, hub.keluarga, dan perkerjaan. Pada ca
colon lebih sering terjadi pada usia 40 tahun, pada wanita sering
ditemukan ca colon dan pada laki-laki lebih sering terjadi kanker rekti.
ii. Riwayat kesehatan
No
DIAGNOSIS INTERVENSI
TINDAKAN
KEPERAWATAN UTAMA
2. Terapi Aktivitas (I.05186) - Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. cahaya, suara, kunjungan)
- Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
- Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
Definisi : - Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan
Kolaborasi
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
-
D.0074 Gangguan Rasa 1.Manajemen Nyeri (I.08238) 1.Manajemen nyeri
Nyaman
Definisi : Observasi
Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
sensorik atau emosional yang berkaitan dengan - Identifikasi skala nyeri
kerusakan jaringan atau fungsional dengan - Identifikasi respons nyeri non verbal
onset mendadak atau lambat dan berintensitas - Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
ringan hingga berat dan konstan - Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
- Identifikasi pengaruh budaya terhadap respons nyeri
2.Pengaturan Posisi (I.01019) - Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
Definisi : - Monitor efek samping penggunaan analgetik
Menempatkan bagian tubuh untuk
meningkatkan kesehatan fisiologis dan/atau Terapeutik
psikologis. - Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hipnosis,
akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi
3.Terapi Relaksasi (I.09326) terbimbing, kompres air hangat /dingin, terapi bermian.
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri ( mis. suhu ruangan, pencahayaan,
Definisi : kebisingan )
Menggunakan teknik peregangan untuk - Fasilitasi istirahat dan tidur
mengurangi tanda dan gejala ketidaknyamanan - Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri.
seperti nyeri, ketegangan otot, atau kecemasan.
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri.
Kolaborasi
- Kolaborasikan pemberian analgetik, jika perlu
2. Pengaturan Posisi
Observasi
- Monitor status oksigenasi sebelum dan sesudah mengubah posisi
- Monitor alat traksi agar selalu tepat
Terapeutik
- Tempatkan pada matras/tempat tidur terapeutik yang tepat
- Tempatkan pada posisi terapeutik
- Tempatkan objek yang sering digunakan dalam jangkauan
- Tempatkan bel atau lampu panggilan dalam jangkauan
- Sediakan matras yang kokoh/padat
- Atur posisi tidur yang disukai, jika tidak kontraindikasi
- Atur posisi untuk mengurangi sesak (mis. semi flower)
- Atur posisi yang meningkatkan drainage
- Posisikan pada kesejajaran tubuh yang tepat
- Imobilisasi dan topang bagian tubuh yang cedera dengan tepat.
- Tinggikan bagian tubuh yang sakit dengan tepat.
- Tinggikan anggota gerak 20 derajat atau lebih diatas level jantung
- Tinggikan tempat tidur bagian kepala
- Berikan bantal yang tepat pada leher
- Berikan topangan pada area edema (mis. bantal dibawah lengan atau skrotum)
- Posisikan untuk mempermudah ventilasi/perfusi (mis.tengkurap/good lung down)
- Motivasi melakukan ROM aktif atau pasif
- Motivasi terlibat dalam perubahan posisi, sesuai kebutuhan
- Hindari menempatkan pada posisi yang dapat meningkatkan nyeri
- Hindari menempatkan stump amputasi pada bagian fleksi
- Hindari posisi yang menimbulkan ketegangan pada luka
- Minimalkan gesekan dan tarikan saat mengubah posisi
- Ubah posisi selama 2 jam
- Ubah posisi dengan teknik log roll
- Pertahankan posisi dengan integritas traksi
- Jadwalkan seara tertulis untuk perubahan posisi
Edukasi
- Informasikan saat akan melakukan perubahan posisi.
- Ajarkan cara menggunakan postur yang baik dan mekanika tubuh yang baik selama
melakukan perubahan posisi
Kolaborasi
- Kolaborasikan pemberian premedikasi sebelum mengubah posisi, jika perlu
3.Terapi Relaksasi
Observasi
- Identifikasi penurunan tingkat energi, ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala lain
yang mengganggu kemampaun kognitif.
- Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
- Identifikasikan kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik sebelumnya.
- Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu sebelum dan sesudah
latihan
- Monitor respons terhadap terapsi relaksasi.
Terapeutik
- Ciptakan lingkungan tenang dan tenpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu ruang
nyaman, jika memungkinkan
- Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik relaksasi
- Gunakan pakaian longgar
- Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama.
- Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan analgetik atau tindakan medis lain,
jika sesuai
Edukasi
- Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis relaksasi yang tersedia (mis. musik, meditasi,
napas dalam, relaksasi otot progresif.
- Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
- Anjurkan mengambil posisi nyaman
- Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi (mis. napas dalam, peregangan, atau imajinasi
terbimbing)
D.0077 Nyeri Akut 1.Manajemen Nyeri (I.08238) 1. Manajemen Nyeri
Definisi : Observasi
Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
sensorik atau emosional yang berkaitan dengan - Identifikasi skala nyeri
kerusakan jaringan atau fungsional dengan - Identifikasi respons nyeri non verbal
onset mendadak atau lambat dan berintensitas - Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
ringan hingga berat dan konstan - Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
- Identifikasi pengaruh budaya terhadap respons nyeri
2. Pemberian Analgesik (I.08243) - Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
Definisi : - Monitor efek samping penggunaan analgetik
Menyiapkan dan memberikan agen
Terapeutik
farmakologis untuk mengurangi atau - Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hipnosis,
menghilangkan rasa sakit. akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres air hangat /dingin, terapi bermian.
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri ( mis. suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan )
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri.
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri.
Kolaborasi
- Kolaborasikan pemberian analgetik, jika perlu
2.Pemberian Analgesik
Observasi
- Identifikasi karakterisik nyeri (mis. pencetus, pereda, kualitas, lokasi, intensitas, frekuensi,
durasi )
- Identifikasi riwayat alergi obat
- Identifikasi kesesuaian jenis analgesik
- (mis. narkotika, non-narkotik, atau NSAID) dengan tingkat keparah nyeri.
- Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pemberian analgesik.
- Monitor efektifitas analgesik.
Terapeutik
- Diskusikan jenis analgesik yang disukai untuk memcapai analgesia optimal, jika perlu
- Pertimbangkan penggunaan infus kontinu, atau bolus oploid untuk mempertahankan kadar
dalam serum
- Tetapkan target efektifitas analgesik untuk mengoptimalkan respons pasien.
- Dokumentasikan respons terhadap efek analgesik dan efek yang tidak diinginkan
Edukasi
- Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik , sesuai indikasi
Definisi : Observasi
Meminimalkan kondisi individu dan - identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. Kondisi, waktu, stresor)
pengalaman subyektif terhadap objek yang - identifikasi kemampuan mengambil keputusan
tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya - monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan nonverbal)
yang memungkinkan individu melakukan terapeutik
tindakan untuk menghadapi ancaman - ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
- temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika memungkinkan
2. Terapi Relaksasi (I.09326) - pahami situasi yang membuat ansietas
- dengarkan dengan penuh perhatian
Definisi : - gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
Menggunakan teknik peregangan utnuk - tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan
mengurangi tanda dan gejala ketidaknyamanan - motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
seperti nyeri, ketegangan otot, atau kecemasan. - diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang
edukasi
- jelaskna prosedur termasuk sensasi yang mungkin dialami
- informasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosis
- anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
- anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai kebutuhan
- anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
- latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
- latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
- latih teknik relaksasi
kolaborasi
- kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu
2. terapi relaksasi
Observasi
- Identifikasi penurunan tingkat energy, ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala lain
yang mengganggu kemampuan kognitif
- Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
- Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik sebelumnya
- Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu sebelum dan sesudah
latihan
- Monitor respons terhadap terapi relaksasi
Terpeutik
- Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu ruang
nyaman, jika memungkinkan
- Berikan informasi tertulis tentnag persiapan dan prosedur ternik relaksasi
- Gunakan pakaian longgar
- Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama
- Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan analgetik atau tindakan medis lain,
jika sesuai
Edukasi
- Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis relaksasi yang tersedia (mis. Music, meditasi,
napas dalam, relaksasi otot prograsif)
- Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
- Anjurkan mengambil posisi nyaman
- Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
- Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang dipilih
Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi (mis. Napas dalam, peregangan, atau imajinasi
terbimbing)
D.0083 Gangguan Citra 1.Promosi Citra Tubuh (I.09305) 1. Promosi Citra Tubuh
Tubuh
Definisi : Observasi
Meningkatkan perbaikan perubahan persepsi - identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap perkembangan
terhadap fisik pasien - identifikasi budaya, agama, jenis kelamin, dan umur terkait citra tubuh
- identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi sosial
2. Promosi Koping (I.09312) - monitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri sendiri
- monitor apakah pasien bias melihat bagian tubuh yang berubah
Definisi :
terapeutik
Meningkatkan upaya kognitif dan perilaku
- diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
untuk menilai dan merespon stressor - diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri
dan/atau kemampuan menggunakan - diskusikan perubahan akibat pebertas, kehamilan dan penuaan
sumber-sumber yang ada. - diskusikan kondisi stress yang mempengaruhi citra tubuh (mis. Luka, penyakit,
pembedahan)
- diskusikan cara mengembangkan harapan citra tubuh secara realistis
- diskusikan persepsi pasien dan keluarga tentang perubahan citra tubuh
edukasi
- jelaskan kepada keluarga tentang perawatan perubahan citra tubuh
- anjurkan mengungkapkan gambaran diri terhadap citra tubuh
- anjurkan menggunakan alat bantu (mis. Pakaian, wig, kosmetik)
- anjurkan mengikuti kelompok pendukung (mis. Kelompok sebaya)
- latih fungsi tubuh yang dimiliki
- latih peningkatan penampilan diri (mis. berdandan)
- latih pengungkapan kemampuan diri kepada orang lain maupun kelompok
2.Promosi Koping
Observasi
- Identifikasi kegiatan jangka pendek dan panjang sesuai tujuan
- Identifikasi kemampuan yang dimiliki
- Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk memenuhi tujuan
- Identifikasi pemahaman proses penyakit
- Identifikasi dampak situasi terhadap peran dan hubungan
- Identifikasi metode penyelesaian masalah
- Identifikasi kebutuhan dan keinginan terhadap dukungan sosial
Terapeutik
- Diskusikan perubahan peran yang dialami
- Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
- Diskusikan alasan mengkritik diri sendiri
- Diskusikan untuk mengkarifikasi kesalahpahaman dan mengevaluasi perilaku sendiri
- Diskusikan konsekuensi tidak menggunakan rasa bersalah dan rasa malu
- Diskusikan risiko yang menimbulkan bahaya pada diri sendiri
- Fasilitasi dalam pemperoleh informasi yang dibutuhkan
- Berikan pilihan realistis mengenal aspek-aspek tertentu dalam perawatan
- Motivasi untuk menentukan harapan yang realistis
- Tinjau kembali kemampuan dalam pengambilan keputusan
- Hindari mengambil keputusan saat pasien berada di bawah tekanan
- Motivasi terlibat dalam kegiatan sosial
- Motivasi mengidentifikasi sistem pendukung yang tersedia
- Damping saat berduka (mis. Penyakit kronis, kecacatan)
- Perkenalkan dengan orang atau kelompok yang berhasil mengalami pengalaman sama
- Dukung penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat
- Kurangi rangsangan lingkungan yang mengancam
Edukasi
- Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki kepentingan dan tujuan sama
- Anjurkan penggunaan sumber spiritual, jika perlu
- Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
- Anjurkan keluarga terlibat
- Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik
- Ajarkan cara memecahkan masalah secara konstruktif
- Latih penggunaan teknik relaksasi
- Latih ketrampilan sosial, sesuai kebutuhan
- Latih mengembangkan penilaian obyektif
4. Implementasi
Pada tahap ini perawat menggunakan semua kemampuan yang dimiliki dalam
secara khusus pada klien post op ca colon pada pelaksanaan ini perawat melakukan
5. Evaluasi
Tujuan dari evaluasi adalah untuk mengetahui sejauh mana perawatan dapat
dicapai dan memberikan umpan balik terhadap asuhan keperawatan yang diberikan.
Untuk menentukan masalah teratasi, teratasi sebagian, tidak teratasi atau muncul
masalah baru adalah dengan cara membandingkan antara SOAP dengan tujuan,
tindakan
A : analisa adalah membandingkan antara informasi subjektif dan objektif