Oleh :
P.1337420917023
2017/ 2018
A. DEFINISI
ektraperitoneal.
3. Metaplasia adalah perubahan dari satu jenis tipe sel yang membelah
menjadi tipe yang lain, biasanya dalam kelas yang sama tapi kurang
terspesialisasi.
4. Displasia adalah kelainan perkembangan selular, produksi dari sel
produksi dari sel abnormal pada jumlah besar dan tendensi untuk
tidak teratur.
B. ANATOMI
dan fasia coli dari fasia supra-ani. Bagian ampula terbentang dari
mengalir ke kelenjar limfe iliaka. Infeksi dan tumor ganas pada daerah
berasal dari lumbal 2, 3, dan 4, serabut ini mengatur fungsi emisi air
terbesar untuk kanker kolorektal. Mutasi dari gen APC adalah penyebab
adalah :
Peutz-Jeghers
D. Tanda Gejala
Gejala dan tanda dini kanker kolorektal tidak ada. Umumnya gejala
distal letak tumor feses makin menipis atau seperti kotoran kambing,
atau lebih cair disertai darah atau lendir. Perdarahan akut jarang dialami,
demikian juga nyeri di daerah panggul berupa tanda penyakit lanjut. Pada
obstruksi penderita merasa lega saat flatus (Price, 2005). Tanda dan
gejala yang mungkin muncul pada kanker kolorektal antara lain ialah:
1. Perubahan pada kebiasaan BAB atau adanya darah pada feses, baik
2. Diare, konstipasi atau merasa bahwa isi perut tidak benar benar
4. Keluhan tidak nyaman pada perut seperti sering flatus, kembung, rasa
8. Pada tahap lanjut dapat muncul gejala pada traktus urinarius dan nyeri
E. PATOFISIOLOGI
usus.
bening regional sering berasal dari penyebaran tumor. Tanda ini tidak
selalu terjadi, bisa saja kelenjar yang jauh sudah dikenai namun kelenjar
sistem limpatik atau sistem sirkulasi ke area sekunder seperti hepar, paru-
paru, otak, tulang dan ginjal. Awalnya sebagai nodul, kanker usus sering
Gejala awal yang lain sering terjadi perubahan kebiasaan buang air besar,
mampu bertahan hidup selama 5 tahun. Daya tahan hidup buruk / lebih
akibat lesi; (2) perforasi dari dinding usus oleh tumor, diikuti kontaminasi
dari rongga peritoneal oleh isi usus; (3) perluasan langsung tumor ke
memperkenalkan
1. Stadium 0
2. Stadium I
3. Stadium II
4. Stadium III
5. Stadium IV
Kanker telah menyebar ke bagian lain tubuh seperti hati, paru atau
(TInggi Karbohidrat
Kolitis
&
Ulceratif
Polimerase Karsinogen
Kerusakan DNA
Penggabungan DNA
asing dan DNA induk
Mitosis dipercepat
Transportasi Kanker
Perdaraha
n Per Anus Ansietas
Hemoroid
Perubahan Kebiasaan
PK:Perdarahan Defikasi :
PK:Anemi Komstipasi, Diare
Nyeri
G. KOMPLIKASI
2. Hematogen
3. Linefogen
Metastasis sering terjadi ke kelenjar getah bening dan organ lain, misal
Komplikasi lainnya ;
pertial/lengkap.
1. Pembedahan
anastomosis kolocinal.
2. Radiasi
3. Kemoterapi
I. Pemeriksaan Penunjang
Tumor kecil pada tahap dini tidak teraba pada palpasi perut, bila
sebagai berikut :
1. Pemeriksaan rektal tusse untuk semua orang usia lebih dari 40 tahun.
2. Test Guaiac untuk pemeriksaan darah feses bagi usia lebih dari 50
tahun.
3. Sigmoidoskopi tiap 3-5 tahun untuk tiap orang usia lebih dari 50 tahun.
Mengenai diagnosis kanker kolorektal ditegakkan berdasarkan
foto kolon dengan kontras ganda (De Jong, 2005). Pasien dengan
memastikan.
Karena tes ini tidak spesifik bagi kanker kolorektal dan positif pada
pembedahan.
Dinding usus terfiksir oleh tumor dan pola mukosa normal hilang.
metastase tumor.
(Smeltzer, 2002).
J. Pengkajian
1. Aktivitas/Istirahat
Gejala:
malam hari
stress tinggi
2. Sirkulasi
3. Integritas Ego
Gejala :
a. Faktor stress
4. Eliminasi
Gejala : Perubahan pola defekasi, darah pada feses, nyeri pada saat
defekasi
f. Riwayat keluarga dari penyakit kolorektal dan terapi obat saat ini
padat
K. Diagnosa Keperawatan
1. Pre Operasi
b. PK: Anemia
2. Post-operasi
c. Risiko infeksi.
L. Perencanaan Keperawatan
frekuensi, kualitas,
dalam mengkaji
terkontrol menyampaikan
farmakologis klien
ketidaknyamanan, seperti
suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan.
6. Ajarkan prinsip-prinsip
dll).
7. Kolaborasi dalam
pemberian analgetik
sesuai indikasi.
yang mengandung
indikasi.
Rasional:transfusi darah
merah muda.
normal (45-55%)
berhubungan harian.
an adekuat mempertimbangkan
untuk memenuhi
makan meningkat
yang menyebabkan
harian.
5. Tentukan makanan
temperatur makanan..
6. Anjurkan penggunaan
suplemen penambah
nafsu makan.
mempelajari strategi
untuk memanajemen
mual
factor frekuensi,
presipitasi yang
menyebabkan mual.
budaya makan.
5. Ajarkan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi mual
distraksi).
meringankan nausea.
mendukung kenyaman
mual.
mengonsumsi makanan
defekasi.
tidak mengejan
4. Informasikan pasien
prosedur pembedahan
kurang dimengerti.
1. Kaji tingkat pengetahuan
ini
kanker.
3. Berikan contoh-contoh
menyesuaikan makanan
dianjurkan
pemberian informasi.
terpapar lingkungan
a. Tidak ada kemerahan dengan cara menutup
tangan.
keluarga untuk
menghindari infeksi.
keluarga tanda-tanda
infeksi.
12.Kolaborasi pemberian
WBC
membran mukosa
terhadap kemerahan,
pada luka
normal salin
3. Lakukan pembalutan
kondisi luka
pasien
7. Gangguan citra Setelah diberikan asuhan
dll
3. Diskusikan tentang
keterbatasan lanjut
mengurangi keterbatasnnya
bila diperlukan.
NOC dialami
percaya
keluargamengungkapka
n perasaannya
8. Berikan aktivitas
mengurangi ketegangan
9. Anjurkan menggunakan
teknik relaksasi
tenang
Jakarta:EGC
.Jakarta:EGC.
Kedokteran EGC.
Price, Sylvia A., & Wilson, Lorraine M., 2006, Patofisiologi ; Konsep Klinis
Proses– Proses Penyakit Vol. 1, Edisi 4, EGC, Jakarta.
Smeltzer, Suzanne C. & Bare, Brenda G., 2002. Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Brunner & Suddarth Vol. 2, Edisi 8, EGC, Jakarta.
Sudjatmiko. 2012. ,