T DENGAN
DIAGNOSA CU REKTI DI RUANG PERAWATAN MAWAR
Oleh
Musdalifah S.Kep
CI LAHAN CI INSTITUSI
B. Anatomi
Secara anatomi rektum terbentang dari vertebre sakrum ke-3
sampai garis anorektal. Secara fungsional dan endoskopik, rektum dibagi
C. Etiologi
Etiologi kanker kolorektal hingga saat ini masih belum diketahui.
Penelitian saat ini menunjukkan bahwa faktor genetik memiliki korelasi
terbesar untuk kanker kolorektal. Mutasi dari gen APC adalah penyebab
familial adenomatosa poliposis (FAP), yang mempengaruhi individu membawa
resiko hampir 100% mengembangkan kanker usus besar pada usia 40 tahun
(Tomislav Dragovich, 2014). Banyak faktor yang dapat meningkatkan resiko
terjadinya kanker kolorektal, diantaranya adalah :
1. Diet tinggi lemak, rendah serat.
2. Usia lebih dari 50 tahun.
3. Riwayat keluarga satu tingkat generasi dengan riwayat kanker kolorektal
mempunyai resiko lebih besar 3 kali lipat.
4. Familial polyposis coli, Gardner syndrome, dan Turcot syndrome. Pada
semua pasien ini tanpa dilakukan kolektomi dapat berkembang menjadi
kanker rektum.
5. Resiko sedikit meningkat pada pasien Juvenile polyposis syndrome, Peutz-
Jeghers
6. syndrome dan Muir syndrome.
7. Terjadi pada 50 % pasien kanker kolorektal herediter nonpolyposis.
8. Inflammatory bowel disease.
9. Kolitis Ulseratif (resiko 30 % setelah berumur 25 tahun).
D. Tanda Gejala
Gejala dan tanda dini kanker kolorektal tidak ada. Umumnya gejala
pertama timbul karena penyulit yaitu gangguan faal usus, obstruksi, perdarahan
atau akibat penyebaran. Kanker kolon kiri dan rektum menyebabkan perubahan
pola defekasi seperti konstipasi. Makin ke distal letak tumor feses makin
menipis atau seperti kotoran kambing, atau lebih cair disertai darah atau lendir.
Perdarahan akut jarang dialami, demikian juga nyeri di daerah panggul berupa
tanda penyakit lanjut. Pada obstruksi penderita merasa lega saat flatus (Price,
2005). Tanda dan gejala yang mungkin muncul pada kanker kolorektal antara
lain ialah:
1. Perubahan pada kebiasaan BAB atau adanya darah pada feses, baik itu darah
segar maupun yang berwarna hitam.
2. Diare, konstipasi atau merasa bahwa isi perut tidak benar benar kosong saat
BAB
3. Feses yang lebih kecil dari biasanya.
4. Keluhan tidak nyaman pada perut seperti sering flatus, kembung, rasa penuh
pada perut atau nyeri.
5. Penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya.
6. Mual dan muntah.
7. Rasa letih dan lesu.
8. Pada tahap lanjut dapat muncul gejala pada traktus urinarius dan nyeri pada
daerah gluteus.
E. Patofisiologi
Umumnya kanker rektal adalah adenokarsinoma yang berkembang dari
polip adenoma. Insiden tumor dari kolon kanan meningkat, meskipun
umumnya masih terjadi di rektum dan kolon sigmoid. Pertumbuhan tumor
(TInggi Karbohidrat
Kolitis
&
Ulceratif
Polimerase Karsinogen
Kerusakan DNA
Penggabungan DNA
asing dan DNA induk
Mitosis dipercepat
Transportasi Kanker
Ca Recti
Gangguan Kurang
Citra Pengetahuan
Tubuh
Perdarahan
Per Anus Ansietas
Hemoroid
Perubahan Kebiasaan
PK : Perdarahan Defikasi :
Komstipasi, Diare
PK : Anemi
Nyeri
Identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,inte
nitas nyeri.
Identifikasi skala nyeri.
Terapeutik
Berikan teknik nonfarmokologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Implementasi
lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensitas nyeri.
Hasil : pasien mengatakan nyeri pada anus, durasi sudah tidak
ada,frekuensi tidak ada dan respon pasien tidak meringis lagi.
Mengidentifikasi skala nyeri. Hasil : skala
nyeri pasien 1. Memberikan tingkatkan
istieahat
Hasil : pasien mengerti dan mampu untuk mengurangi nyeri yang
dirasakan.
Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri, misalnya suhu
dan kebisingan.
Hasil : pasien dan keluarga mengerti untuk mengurangi kebisingan
dan menurunkan suhu ruangan dengan mematikan kipas atau
mengatur dinginnya.
Evaluasi
10 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n
Klien mengatakan nyeri yang dirasakan sudah tidak ada lagi
dan Pasien tidak meringis kesakitan masalah telah teratasi dan
pertahankan intervensi
Observasi
Identifikasi faktor penggangu tidur. Terapeutik
Modifikasi lingkungan
(mis.pencahayaan,kebisingan,suhu,matras dan tempat
tidur).
Edukasi
Implementasi
Evaluasi
11 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n
Pasien mengatakan sudah bisa tidur dengan baik dan pasien sudah
tidak gelisah Masalah telah teratasi selanjutnya pertahankan
intervensi
12 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n
PENGKAJIAN
KEPERAWATAN
Alamat : Sumarrang
B. RIWAYATKESEHATAN
13 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n
14 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n
Pernah mendapat pengobatan:( √)Tidak ( )Ya
C. KEADAAN UMUM
)Tidak
D. KEBUTUHAN DASAR
- Lokasi Nyeri: Nyeri pada anus atau pantat Frekuensi: 2 x sehari Durasi : 2-5 menit
- Respon Emosional: Meringis Lain-lain:
a. Pasien tampak meringis.
b. Pasien merasa gelisah.
c. Nyeri disebabkan karena sakit pada anus
Masalah Keperawatan :
NU KEBERSIHAN PERORANGAN
TR
ISI
15 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n
- TB: 160 Cm BB: 68 kg - Kebiasaan mandi: Membersihkan badan dengan tissue basah
- Kebiasaan makan: 3 x/hari Teratur (√) Tidak teratur () - Cuci rambut : -
- Keluhan saat ini: Pasien tidak menghabiskan porsi - Kebiasaan gosokgigi: 1 x sehari
makannya ()TAK()Tidak Nafsu makan ()Mual - Kebersihan badan : bersih
() Muntah ()Sukar/Sakit Menelan ()Sakit - Keadaan rambut : bersih
gigi()Stomatitis - Keadaan kulit kepala : ( ) Bersih ()Kotor
()Nyeri ulu hati/salah cernah,yang berhubungan - Keadaan kuku:( )Pendek()panjang()Bersih()Kotor
dengan pasien telat makan - Keadaan vulva/perineal : ( ) Bersih ( ) Kotor:
- Di sembuhkan dengan: - Keluhan saat ini:()TAK()Eritema()gatal-gatal()luka
- Pembesaran tiroid: tidak - Integritas kulit:()TAK()Jaringan
- Penampilan lidah: baik Bising Usus: parut()kemerahan
x/menit
()laserasi()userasi()ekimosis()lepuh()Drainas
( ) terpasang Infus e
(dimulaitgl: 07-02-2024 Jenis cairan: RL - Luka
16 tpm Dipasang di: tangan kanan bakar :
- Porsi makan yang di habiskan: tidak dihabiskan (Deraja
- Makanan yang di sukai: buah buahan ( Apel) t/Perse
- Diet: n)
- Tandai lokasi dengan menggambar bentuk depan dan
belakang tubuh
- Keadaan Luka: () Bersih ( )Kotor
16 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n
Lain-lain : pasien mengunakan tissue basah untuk lap badannya.
Lain-lain:
Pasien mengatakan nyeri pada anus
Pasien tampak lemas.
Masalah keperawatan : Masalah Keperawatan: tidak
()Ketidakseimbangan nutrisi:kurang dari ada ( ) Penurunan Rawat
kebutuhan ()Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari
diri
kebutuhan
( ) Gangguan integritas kulit
CAIRAN AKTIVITAS & LATIHAN
- Kebisaan minum: 2.500 - Aktivitas waktu luang: Cerita dengan suami dan
saudaranya Aktivitas/Hoby : -
cc/hari Jenis: air mineral
- Turgor kulit : ()Kering ( ) Tidak elastic ()Baik - Kesulitan bergerak : () Tidak ( ) Ya
- Punggung kuku: - Kekuatan otot:
- Tonus otot:
Warna: Pengisian kapiler: detik
- Keluhan saat ini: - : ( ) Tidak
- Mata cekung : () Tidak ( ) Ya :Ka/Ki
()Ya (√) Nyeri Otot ( ) Kaku otot ( ) Lemah Otot
- Konjungtiva: Sklera:
()Kelelahan() Amputasi( ) Deformitas
- Edema : ( ) Tidak ( ) Ya :Ka/Ki
Kelainan bentuk ekstremitas: tidak ada
- Terpasang infuse : ( ) Tidak ( )Ya:20 tts/menit
- Pelaksanaan aktivitas : ( ) Mandiri () Parsial ( )Total
di; cairan: RL
- Jenis aktifitas yang perlu dibantu: Lain-lain:
- Lain-lain: -
18 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n
(dimulai tgl: di:
- Pengguna alkohol: Jumlah/frekwensi:
- Lain-lain: tidak ada
( ) Diare () Konstipasi ( ) Inkontinen ( ) Retensi urin ( ) Bersihan jalan nafas tidak efektif
() Inkontinen Urin ( ) Disuria ( ) Keseringan ( ) Urgensi
( ) Intoleran aktifitas ( ) Pola nafas tidak efektif
()Ggnpertukarngas()PenurunanCurahJantung
()Risikoganguanperfusijaringan.......................
19 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n
TIDUR DAN ISTIRAHAT PENCEGAHAN TERHADAP
BAHAYA
- Kebiasaan tidur : ()Malam ()Siang - Refleksi : () TAK ( )kelumpuhan
- Lama Tidur :Malam: 5 Jam Siang : 1 jam - Penglihatan : () TAK ( ) masalah:
- Kebiasaan tidur: - Pendengaran: ( ) TAK ( ) masalah
- Kesulitan tidur : () tidak ()Ya, - Penciuman : () TAK ( ) masalah:
- dipengaruhi oleh faktor : nyeri - Perabaan : () TAK ( ) masalah:
- Lain-lain: - Lain-lain: tidak ada
a. Pasien mengeluh sulit tidur.
b. Pasien mengeluh pola tidurnya berubah selama dirumah sakit
c. Pasien tampak lelah.
Masalah Keparawatan Masalah Keparawatan
NEOROSENSORIS KEAMANAN
( ) koma ( ) kooperatif ( ) menyerang ( ) delusi ( ) halusinasi Riwayat penyakit hubungan seksual (tanggal/tipe) :
( ) Gangguan perfusi jaringan cerebral ( )Resiko injury b/d penurunan absorpsi VitK
20 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n
()Ristiperluasaninfeksi(sepsis/seranganinfeksioportunistik
baru).
SEKSUALITAS
- Durasi: Obyektif)
- Perdarahan antarperiode :
payudara/Peni
s/Testis :
Kulit
genetalia/Les
t:
21 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n
Masalah keperawatan: ()kecemasan ()ketakutan ( ) koping individu tidak efektif ( ) isolasi diri
()hambatan komunikasi verbal ()spiritual distress ()resiko merusak diri ()harga diri rendah
E. PENYULUHAN DANPEMBELAJARAN
1. Bahasa dominan (khusus):
( ) Buta huruf: Ô Ketidakmampuan belajar khusus:
22 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n
( ) Keterbatasan kognitif :
2. Informasi yang telah disampaikan:
( ) pengaturan jam besuk ( ) hak dan kewajiban klien ()tim/petugasyangmerawat
( ) lain-lain :
3. Masalah yang telah dijelaskan:
Ô perawatan diridirumahsakit ()obat-obatan yang Ô lain-lain : Obat yang
Obat Dosis Waktu Diminumsecarateratur Tujuan
diberikan diresepkan (lingkari dosis yang terakhir):
23 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n
Ket:
: Pasien
: Tinggal serumah
24 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n
DATA FOKUS
- BB : 50 Kg.
- TB : 145 cm
TTV
TD : 120 / 60 mmhg
N : 80 x/ menit
S : 36℃
P : 20x/ menit
25 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n
No. DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
1 2 3 4
DS
Agen cedera fisiologis
↓
- Pasien mengatakan nyeri pada anus Atau
pantat Pembengkakan pada
pada anus ↓
- Pasien mengatakan nyerinya dirasakan Respon nyeri
seperti. Tertusuk-tusuk ↓
Nyeri akut
DO
TTV
TD : 120 / 60 mmhg
N : 80 x/ menit
S : 36℃
P : 20x/ menit
ANALISA DATA
27 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n
Nyeri
DS :
↓
- Pasien mengeluh sulit tidur.
Pasien merasa tidak
- Pasien mengeluh pola tidurnya berubah nyaman
selama dirumah sakit ↓
DO Sulit tidur
↓
- Pasien tampak lelah
Gangguan pola tidur
2 TTV Ganggua
TD : 120 / 80 mmhg
N : 80 x/ menit
S : 36℃
P : 20x/ menit
28 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n
29 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
30 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n
INTERVENSI
KEPERAWATAN
31 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n
dirasakan seperti.tertusuk nyeri.
DO
- Skala nyeri 7
TTV
TD : 120 / 60 mmhg
N : 80 x/ menit
S : 36℃
P : 20x/ menit
32 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n
SPO₂ : 98 %
2 Gangguan Pola Tidur Setelah diberikan Dukungan T
berhubungan dengan nyeri, intervensi selama 1 x 24 Observasi
ditandai dengan :
jam Pola tidur membaik Identifikasi faktor penggang
DS : dengan kriteria hasil : Terapeutik
- Pasien mengeluh sulit tidur. - Keluhan sulit tidur Modifikasi lingkungan
meningkat (mis.pencahayaan,kebisinga
- Pasien mengeluh pola tidurnya
- Keluhan pola tidur tempat tidur).
berubah selama dirumah
berubah menurun Edukasi
sakit
Ajarkan relaksasi otot autog
DO
nonfarmakologis lainnya.
- Pasien tampak lelah
TTV
TD : 100 / 80 mmhg
N : 80 x/ menit
S : 36℃
P : 20x/ menit
SPO₂ : 98 %
33 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n
IMPLEMENTASI
DAN EVALUASI
KEPERAWATAN
No. Jam
Impleme Evaluasi
Diagnosa ntasi
1 20.4 Mengidentifikasi Tanggal 08-02-2024
5
lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensit
Jam :20.20 wita
as nyeri.
S: Klien mengatakan nyeri
Hasil : pasien mengatakan nyeri pada
pada bagian pantat.
anus,durasi 2-5 menit,frekuensi 2 x sehari dan
O: Pasien tampak meringis
respon pasien tampak meringis.
kesakitan
Mengidentifikasi skala nyeri.
Hasil : skala nyeri pasien 7 A: masalah belum teratasi
35 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n
IMPLEMENTASI
DAN EVALUASI
KEPERAWATAN
No. Jam
Implementasi Evaluasi
Diagnosa
36 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n
2 21.0 Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur Tanggal 08-02-2024
0
(fisik atau fisiologis ) Jam : 21.00 wita
Hasil : pasien mampu mengatasi sulit tidur
S : Pasien mengatakan
yang disebabkan nyeri ulu hatinya.
anusnya sudah tidak terlalu
Memodifikasi lingkungan (mis nyeri
pencahayaan,kebisingan,suhu,matras, dan
O : pasien sudah tidak terlalu
tempat tidur) Hasil : pasien dak keluarga gelisah.
pasien mampu mengatasi
lingkungan dengan cara mengurangi A : Masalah belum teratasi
pencahayaan dengan cara mematikan
P : lanjutkan intervensi
sebagian lampu dan mengurangi kebisingan
1. Memberikan obat untuk
yang disebabkan oleh suara tv dan keluarga
mengatasi nyeri yaitu obat
pasien lainnya dan mengurangi suhu ruangan buscopan dan omeprazole.
yaitu kipas atau mematikan kipas.
Menjelaskan kepada
Mengajarkan relaksasi otot autogenik keluarga untuk mengurangi
atau cara nonfarmokologis lainnya. kebisingan.
Hasil : pasien dan keluarga pasien
mampu mempraktikan cara relaksasi
otot autogenik dan menonton vidio
atau mendengar musik untuk
mengurangi nyeri sehingga pasien bisa tidur.
37 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n
IMPLEMENTASI
DAN EVALUASI
KEPERAWATAN
No. Jam
Implementasi Evaluasi
Diagnosa
38 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n
2 22.00 Mengidentifikasi faktor pengganggu Tanggal 08-01-
tidur (fisik atau fisiologis ) 2024Jam : 22.20 wita
Hasil : pasien mampu mengatasi sulit tidur
S : Pasien mengatakan sudah bisa
yang disebabkan nyeri pada anus.
tidur dengan baik.
Memodifikasi lingkungan (mis
O : pasien sudah tidak gelisah.
pencahayaan,kebisingan,suhu,matras, dan
tempat tidur) Hasil : pasien dak keluarga A : Masalah teratasi
pasien mampu mengatasi lingkungan P : pertahankan intervensi
dengan cara mengurangi pencahayaan
Menganjurkan keluarga pasien dan
dengan cara mematikan sebagian lampu pasien untuk
dan mengurangi kebisingan yang mempertahankan implementasi
disebabkan oleh suara tv dan keluarga yang telah diajarkan kepada
39 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n
Mengajarkan relaksasi otot autogenik atau cara pasien
nonfarmokologis lainnya.
Hasil : pasien dan keluarga pasien mampu
mempraktikan cara relaksasi otot autogenik dan
menonton vidio atau mendengar musik untuk
mengurangi nyeri sehingga pasien bisa tidur.
40 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah.Vol. 2.
Jakarta:EGC
Gale, Danielle & Charette, Jane, 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi,
EGC, Jakarta.
Price, Sylvia A., & Wilson, Lorraine M., 2006, Patofisiologi ; Konsep Klinis Proses–
Proses Penyakit Vol. 1, Edisi 4, EGC, Jakarta.
Samsuhidajat, R. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku
Smeltzer, Suzanne C. & Bare, Brenda G., 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth Vol. 2, Edisi 8, EGC, Jakarta.
41 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n