Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI

Nama: Agnes Pais Lorenza


CA COLON
1. Definisi
Kolon adalah bagian terbesar dari usus besar. Panjangnya hampir 5 kaki.
Kolon memiliki empat bagian yaitu kolon ascending, transverse, descending,
dan sigmoid. Dindingnya memiliki empat lapisan utama mukosa, submukosa,
muskularis propia, danserosa atau adventitia. Kanker adalah penyakit yang
ditandai dengan pertumbuhan sel yang abnormal, bila hal ini terjadi di usus besar
atau rectum maka disebut kanker kolorektal ( American Cancer Society, 2017).
American Cancer Society (ACA) tahun 2017, menjelaskan bahwa kanker
kolorektal adalah kanker yang dimulai di usus besar atau rektum. Kanker ini juga
bisa disebut kanker usus besar atau kanker rektum, tergantung tempat
bermulanya. Kanker usus besar dan kanker rektum sering dikelompokkan
bersama karena memiliki banyak kesamaan.
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa abnormal / neoplasma
yang muncul dari jaringan epithelial dari kolon. Kanker kolon/usus besar adalah
tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum
dan menginvasi jaringan sekitarnya.
2. Etiologi
Sebagian besar kanker kolon dimulai dari polip pada lapisan dalam usus besar
ataurektum Beberapa jenis polip dapat berubah menjadi kanker selama beberapa
tahun,namun tidak semua polip menjadi kanker. Kemungkinan berubah menjadi
kankertergantung pada jenis polip. 2 jenis polip utama adalah:
a. Adenomatous polyps (adenoma): Polip ini kadang berubah menjadi kanker.
Karenaitu, adenoma disebut kondisi pra-kanker.
b. Hyperplastic polyps dan inflammatory polyps: Polip ini lebih sering terjadi,
namun secara umum tidak bersifat pra-kanker.
Adapun faktor resiko dari kanker kolorektal adalah :
LAPORAN PENDAHULUAN
PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI
a. Diet tinggi lemak, rendah serat
b. Usia lebih dari 50 tahun
c. Genetik
Hampir 30% pasien kanker kolorektal memiliki riwayat keluarga dengan
penyakit ini, sekitar 5% diantaranya disebabkan oleh kelainan genetic yang
diwariskan. Individu dengan riwayat keluarga tingkat pertama (orangtua,
saudara kandung atauanak) yang didiagnosis dengan kanker kolorektal
memiliki risiko 2 sampai 4 kali dibandingkan mereka yang tidak memiliki
riwayat keluarga dengan penyakit tersebut.
d. Riwayat menderita adenoma beresiko tinggi (polip kolorektal yang beruuran
1 cm atau lebih besar atau memiliki sel yang terlihat abnormal dibawah
mikroskop).
e. Riwayat menderita kolitis ulserativa kronis atau penyakit Crohn selama
8 tahun atau lebih. Penyakit Crohn juga sering disebut colitis granulomatosis
atau colitistransmural, merupakan peradangan di seluruh dinding
granulomatois, sedangkan colitis ulseratif secara primer adalah inflamasi
yang terbatas di selaput lendir kolon.Risiko terjadinya kanker kolon pada
Crohn;s lebih besar.
f. Mengonsumsi alcohol
Konsumsi alcohol sedang dan berat (<12,5 gram perhari, sekitar satu
minuman),dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolon. Dibandingkan
dengan seseorang yang tidak minum alcohol dan hanya mengonsumsi
sesekali, seseorang yang rata-rata mengonsumsi 2 sampai 3 minuman
beralkohol per hari memiliki risiko kanker 20% lebih tinggi, dan yang
mengonsumsi lebih dari 3 minuman per hari memilikisekitar 40%
peningkatan risiko.
LAPORAN PENDAHULUAN
PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI

g. Merokok
Merokok dapat menyebabkan kanker kolorektal. Kaitan terhadap rectum
lebih besar dibandingkan dengan kolon.
h. Gaya hidup (obesitas)
Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker kolon yang lebih tinggi pada
priadi bandingkan wanita. Secara khusus seseorang dengan berat badan
normal, priaobesitas memiliki 50% risiko kanker kolon lebih tinggi dan
kanker rectal 20%,sedangkan wanita obesitas memiliki sekitar 20%
peningkatan risiko kanker kolon dan risiko kanker rectal 10%. Obesitas dapat
berdampak negative pada kesehatan metabolic yang merupakan fungsi utama
dari semua proses biokimia didalam tubuh.Studi terbaru menunjukkan bahwa
kesehatan metabolic yang buruk memiliki kaitandengan kejadian kanker
kolorektal.
3. Patofisiologi
a. Anatomi fisiologi kolon
Usus besar atau kolon adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum.
Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Pada mamalia, kolon
tediri darik olon menanjak (ascending), kolon melintang transverse), kolon
menurun(descending), sigmoid, dan rektum. Bagian kolon dari usus buntu
hingga pertengahan kolon melintng sering di sebut dengan “kolon kanan”,
sedangkan bagian sisanya serng di sebut dengan “kolon kiri”
b. Perubahan patologi
Karsinoma kolon sebagian besar menghasilkan adenomatus polip. Biasanya
tumorini tumbuh tidak terdeteksi sampai gejala-gejala muncul secara
perlahan dan tampak membahayakan. Penyakit ini menyebar dalam
beberapa metode. Tumor mungkin menyebar dalam tempat tertentu pada
lapisan dalam di perut, mencapai serosa dan mesenterikfat, kemudian tumor
ini mulai mendekat pada organ yang ada disekitarnya, kemudian meluas ke
LAPORAN PENDAHULUAN
PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI

dalam lumen pada usus besar atau menyebar kelimfa atau pada sistem
sirkulasi. Sistem sirkulasi ini langsumg masuk dari tumorutama melewati
pembuluh darah pada usus besar melalui limfa, setelah sel tumormasuk pada
sistem sirkulasi, biasanya sel bergerak menuju liver. Tempat yang kedua
adalah tempat yang jauh kemudian metastase ke paru-paru.
4. Tanda dan gejala
a. Anemia
b. Perdarahan pada rectum
c. Nyeri abdomen
d. Perubahan kebiasaan defekasi
e. Obstruksi usus atau perforasi
f. Keluarnya darah didalam atau pada feses
g. Penurunan berat badan dan keletihan
h. Lesi di sisi kanan kemungkinan disertai dengan nyeri abdomen yang tumpul
dan melena
i. Lesi sisi kiri dikaitkan dengan obstruksi (nyeri dan kram abdomen,
penyempitan ukuran feses, konstipasi dan distensi) dan darah berwarna
merah terang di feses.
j. Lesi rectal dikaitkan dengan tenesmus (mengejan yang nyeri dan tidak efektif
saatdefekasi), nyeri rectal, mengalami konstipasi dan diare secara bergantian,
feses berdarah
k. Tanda-tanda komplikasi : obstruksi usus parsial atau komplet, ekstensi tumor
danul serasi ke pembuluh darah sekitar (perforasi, pembentukan abses,
peritonitis,sepsis, atau syok)
l. Dalam banyak kasus, gejala tidak muncul sampai kanker kolorektal berada
dalam stadium lanjut
LAPORAN PENDAHULUAN
PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI

5. Diagnosa Medis
Diagnosa medis yaitu Ca Colon. Dalam menegakkan diagnosis anker kolorektal
dapat dilakukan secara bertahap antara lain melalui anamnesis yang tepat,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan laboratorium,
baik dari laboratorium klinik maupun laboratorium patologi anatomi.
Selanjutnya pemeriksaan penunjang berupa pencitraan foto polos atau dengan
kontras (barium edema) kolonoskopi, CT Scan, MRI, dan Transrectal Ultrasound
juga diperlukan dalam meneggakan diagnosis penyakit ini.
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Endoskopi
Pemeriksaan endoskopi perlu di lakukan baik sigmoidoskopi maupun
kolonoskopi.
b. Radiologis
Pemeriksaan radiologis yang dapat di lakukan antara lain adalah foto dada
dan foto kolon ( barium enema). Pemeriksaan dengan enema barium
mungkin dapat memperjelas keadaan tumor dan
mengidentifikasikan letaknya. Tes ini menggambarkan adanya kebuntuan
pada isi perut, dimana terjadi pengurangan ukuran tumor pada lumen. Luka
yang kecil kemungkinan tidak teridentifikasi dengan tes ini. Enema
barium secara umum di lakukan setelah sigmoidoscopy dan colonoscopy.
c. Computer Tomografi (CT)
Membantu memperjelas adanya massa dan luas penyakit. Chest X-ray dan
liverscan mungkin dapat menemukan tempat
yang jauh yang sudah metastasis.
d. Histopatologi
Biopsy di gunakan untuk menegakkan diagnosis. Gambar
histopatologiskarsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan
diferensiansi sel.·
LAPORAN PENDAHULU AN
PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI

e. Laboratorium
Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan
pasien mengalami perdarahan. Nilai hemoglobin dan hematocrit biasanya
turun dengan indikasi anemia. Hasil tes Gualac positif untuk accult blood
pada feces memperkuat perdarahan pada GI Tract. Pasien harus menghindari
daging, makanan yang mengandung peroksidase (tanaman lobak dan gula
bit) aspirin dan vitamin Cuntuk 48 jam sebelum diberikan feces spesimen.
f. Ultrasonografi (USG)
Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon, tetapi digunakan untuk
melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen
dan hati.
7. Penatalaksanaan Medis
Bila sudah pasti karsinoma kolon, maka kemungkinan pengobatan adalah
sebagai berikut :
a. Pembedahan (operasi)
Operasi adalah penanganan yang paling efektif dan cepat untuk tumor
yangdiketahui lebih awal dan masih belum metastasis , tetapi tidak menjamin
semua selkanker telah terbuang. Oleh sebab itu dokter bedah biasanya juga
menghilangkansebagian besar jaringan sehat yang mengelilingi sekitar
kanker.
b. Penyinaran (Radioterapi)
Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi tinggi misalnya
sinarX, atau sinar gamma, di fokuskan untuk merusak daerah yang di
tumbuhi tumor, merusak genetik sehingga membunuh kanker. Terapi radiasi
merusak se-sel yang pembelahan dirinya cepat, antara lain sel kanker, sel
kulit, sel dinding lambung dan usus, sel darah.. Kerusakan sel tubuh
menyebabkan lemas, perubahan kulit dan kehilangan nafsu makan.
LAPORAN PENDAHULUAN
PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI
c. Kemotherapy
Chemotherapy memakai obat anikanker yang kuat, dapat masuk ke
dalamsirkulasi darah, sehingga sangat bagus untuk kanker yang telah
menyebar. Obatchemotherapy ini ada kira-kira 50 jenis. Biasanya di injeksi
atau di makan, pada umumnya lebih dari satu macam obat, karena
digabungkan akan memberikan efek yang lebih bagus.
d. Kolostomi
Kolostomi merupakan tindakan pembuatan lubang (stoma) yang dibentuk
dari pengeluaran sebagian bentuk kolon (usus besar) ke dinding abdomen
(perut), stoma inidapat bersifat sementara atau permanen
8. Penatalaksanaan Keperawatan
a. Dukungan adaptasi dan kemandirian
b. Meningkatkan kenyamanan
c. Mempertahankan fungsi fisiologis optimal
d. Mencegah komplikasi
e. Memberikan informasi tentang proses atau kondisi penyakit, prognosis dan
kebutuhan pengobatan.
9. Komplikasi
Komplikasi primer dihubungkan dengan kanker kolorektal, antara lain :
a. Obstruksi usus diikuti dengan penyempitan lumen akibat lesi
b. Perforasi dari dinding usus oleh tumor, diikuti kontaminasi organ peritoneal
c. Perluasan langsung ke organ-organ yang berdekatan
10. Prognosis
Deteksi dini kanker kolorektal sangat berperan dalam penemuan kanker
kolorektal stadium dini sehingga prognosisnya pun menjadi baik. Detesi dini
dapat dimula pada usia 45 tahun.
LAPORAN PENDAHULUAN
PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI

11. Diagnosis Keperawatan


1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
2. Risiko infeksi b.d efek prosedur infasif
3. Gangguan citra tubuh b.d efek tindakan
4. Nausea b.d efek agen farmakologis
12. Perencanaan : Tujuan, Intervensi dan Rasional
1. Nyeri akut
- Tujuan: Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam maka
tingkat nyeri menurun dengaan kriteria hasil:
a. Keluhan nyeri menurun
b. Gelisah menurun
c. Meringis menurun
- Intervensi dan Rasional
a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas
nyeri
Rasional: mengetahui lokasi, karakteristik, duras, frekuensi, kualitas, dan
intensitas nyeri
b. Identifikasi skala nyeri
Rasional: mengetahui tingkat nyeri yang dirakab pasien
c. Identifikasi faktor memperberat dan memperingan nyeri
Rasional: mengetahui apa saja yang memperburuk dan memperingan
keadaan nyeri
d. Monitor TTV sebelum dan sesudah pemberian analgesi
Rasional: untuk mengetahui perembangan pasien melalui pemantauan
TTV
LAPORAN PENDAHULUAN
PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI

2. Risiko Infeksi
- Tujuan: Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam maka
diharapkan bisa mengendalikan risiko infeksi dengan kriteria hasil:
a. Nyeri menurun
b. Kemerahan menurun
c. Bengkak menurun
- Intervensi dan Rasional
a. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
rasional: untuk mengetahui tanda dan gejala lokal dan sistemik
b. Berikan perawatan pada area edema
Rasional: untuk memberikan perawatan pada area edema
c. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi
Rasional: untuk mengajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka
operasi
3. Gangguan Citra Tubuh
- Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam maka
diharapkan citra tubuh meningkat dengan kriteria hasil:
a. Verbalisasi perasaan negatif tentang perubahan tubuh membaik
- Intervensi dan Rasional
a. Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap perkembangan
Rasional: untuk mengidentifikasi harapan citra tubuh dalam tahap
perkembangan
b. Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
Rasional: untuk mendiskusikan perubahan tubuh dan fungsinya kepada
pasien
c. Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri
Rasional: mendiskusikan perbedaan penampilan fisik
LAPORAN PENDAHULUAN
PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI
4. Nausea
- Tujuan: Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam diharapkan
tingat nausea berkurang dengan kriteria hasil:
a. Nafsu makan meningkat
b. Keluhan mual menurun
c. Perasaan ingin muntah menurun
- Intervensi dan Rasional
a. Identifikasi pengalaman mual
Rasional: mengidentifikasi pengalaman mual
b. Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup
Rasional: mengidentifiasi dampakk mual
c. Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual
Rasional: mengendalikan faktor lingkungan penyebab mual
LAPORAN PENDAHULUAN
PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI

DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society.(2017). Colorectal Cancer. Facts & Figures 2017-2019.
Atlanta:American Cancer Society.
Diyono Mulyani. (2013). Keperawatan Medikal Bedah Sistem Pencernaan,
Dilengkapi Contoh Studi Kasus Dengan Aplikasi Nanda Nic Noc
Carpenito, Lynda Juall. (2010.). Buku Saku Diagnosa Keperawatan.Edisi
8.(terjemahan). Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta
Ediyanto, A. K (2019). Studi Kasus: Upaya Penurunan Nyeri pada Klien Post
Hemoroidekktomi di RSK Ngesti Waluyo Parakan Temanggung. Jurnal Ilmu
Keperawatan Medikal Bedah, I(2)
Engram, Barbara. (1998). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Volume
2,(terjemahan). Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
PPNI (2016). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jaarta: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai