Yohana 2140312007
Pembimbing:
• Dari 2008 sampai 2010 insidensi kanker rektum dan kolon menurun lebih dari 4% per tahun pada pria dan
wanita.
• Penurunan insidensi dalam beberapa dekade dikaitkan dengan deteksi dan pengangkatan polip prekanker
sebagai hasil dari meningkatnya usaha skrining kanker kolorektal.
Epidemiologi
Di Indonesia dari berbagai laporan terdapat
kenaikan jumlah kas us tetapi belum ada angka yang
pasti berapa insiden kanker rektum.
Mutasi aktivasi
Gen K-ras menghasilkan G-
onkogen (K-ras) dan/atau protein yang terlibat pada
inaktivasi gen supressor transduski sinyal intraseluler.
tumor (APC,p53, DCC)
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang
Diagnosis-Anamnesis
○ Perdarahan melalui anus disertai peningkatan frekuensi defekasi dan/atau diare
selama minimal 6 minggu pada semua umur
○ Defekasi seperti kotoran kambing
○ Perdarahan melalui anus tanpa gejala anal pada individu berusia di atas 60 tahun
○ Peningkatan frekuensi defekasi atau buang air besar berlendir
○ Massa intra-luminal di dalam rektum
○ Tanda-tanda obstruksi mekanik usus
○ Anemia
○ Penurunan berat badan
Diagnosis-Pemeriksaan Fisik
● Pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda-tanda anemia,
● Ditemukan masa yang teraba pada abdomen, atau tanda-tanda obstruksi usus.
● Pemeriksan fisik abdomen biasanya normal pada kasus awal. Kadang ketika tumor
anular lanjut terletak di rectosigmoid junction, gejala obstruksi usus besar akan
muncul.
● Seiring berjalannya waktu metatstasis pada hepar juga dapat diraba.
Diagnosis-Pemeriksaan Fisik
● Pemeriksaan colok dubur → harus dilakukan pada setiap
penderita dengan gejala anorektal.
● Kebanyakan keganasan dapat teraba oleh jari sebagai masa
yang keras.
● Jari dikeluarkan → darah atau material mukopurulen
dengan bercak darah.
● Ketika ulkus carcionomatous terletak di 1/3 distal rektum,
melibatkan kelenjar getah bening terkadang dapat
dirasakan massa satu atau lebih, keras, oval, bengkak di
mesorectum posterior atau posterolateral diatas tumor.
Pemeriksaan Penunjang-Laboratorium
Hematologikatologik ;
○ Darah perifer lengkap, LED, hitung jenis.
■ Tes ini untuk mengukur berbagai jenis sel di dalam
darah. Tes ini dapat menunjukan anemia.
■ Beberapa pasien dengan kanker rektum menjadi
anemis karena tumor mengalami perdarahan yang
cukup lama.
Kimia darah
○ Enzim hepar.
■ Tes ini untuk memeriksa fungsi hepar, karena kanker
rektum yang dapat metastasis ke hepar.
Pemeriksaan Penunjang-Laboratorium
Tumor marker
• Sel kanker rektum kadang menghasilkan substansi dikenal dengan tumor marker
yang dapat ditemukan di darah.
• Tumor marker yang paling sering pada kanker rektum adalah Carcioembryonic
antigen (CEA).
• Pemeriksaan darah untuk tumor marker ini kadang mengindikasi seseorang
menderita kanker rektum, tetapi dengan hanya pemeriksaan ini tidak dapat
menegakan diagnosis kanker
Pemeriksaan Penunjang-Radiologi
Pemeriksaan foto toraks PA, masih sering dilakukan karena terjangkau.
Pemeriksaan ini digunakan untuk mengetahui metastasis ke organ di dalam
thoraks, tersering adalah paru.
Nama : Tn. AS
Umur : 61 tahun
Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Alamat : Gunung Pangilun, Padang Utara
Tanggal Masuk : 24 Juni 2022
Nomor RM : 01.13.35.53
Anamnesis
Keluhan Utama :
• BAB berdarah sejak 3 hari yang lalu SMRS.
Anamnesis
Riwayat Pengobatan
• Pasien pernah mengonsumsi obat antihipertensi
(Amlodipin) secara teratur
Status Generalis
Rambut : Beruban dan tidak mudah dicabut
Kulit dan kuku : Turgor kulit baik, tidak ada sianosis
Kepala : Normochepal
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Telinga : Tidak ditemukan kelainan
Hidung : Tidak ditemukan kelainan
Tenggorokan : Tidak ditemukan kelainan
Gigi dan mulut : Tidak ditemukan kelainan
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Dinding dada : Normochest, tidak ada sikatrik atau bekas operasi
Pemeriksaaan Fisik
Status Generalis
Paru
Inspeksi : Simetris, kiri = kanan
Auskultasi : vesikular +/+ , rhonki -/- wheezing -/-
Palpasi : Fremitus kiri = kanan
Perkusi : Sonor
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba 1 jari medial línea mid
clavicula sinistra RIC V
Perkusi : Batas jantung tidak melebar
Auskultasi : Bunyi jantung 1 dan 2 normal, murmur (-)
- Pro APR
- IVFD asering 500cc/8jam
- Inj. Ceftriaxone 1 x 2 gram
- Paracetamol 3 x 1 gram PO
- Ranitidine 2 x 50 gram
- Kalnex 3 x 500 mg IV
- Vit. K 3 x 10 mg IV
- Diet MC tanpa serat
- Bowel Prep
Prognosis
● Pada anamnesis, pasien mengeluh BAB disertai darah dan lendir serta nyeri pada anus
sejak 1 bulan yang lalu. Setiap kali ke toilet untuk BAB, pasien mengaku harus
mengedan dan membutuhkan waktu yang lama untuk mengeluarkan feses. Feses yang
keluar sedikit-sedikit dan bentuknya lebih kecil menyerupai kotoran kambing. Pasien
sering merasa tidak puas saat BAB. Nyeri hilang timbul terutama saat BAB pada
daerah anus. Berat badan dirasa juga berkurang. Sebelum sakit, pasien sering makan
makanan berlemak dan jarang makan sayur dan buah.
● Temuan ini sesuai dengan literatur yang mengatakan bahwa kasus kanker kolorectal
sering mengenai usia > 50 tahun, bahkan saat ini sudah dikatakan mengalami
peningkatan pada usia < 50 tahun. Literatur juga menyebutkan bahwa temuan jenis
kanker kolorectal yang paling banyak ditemukan adalah adenocarcinoma.
● Pada pemeriksaan fisik di daerah anal-perianal dengan colok dubur dapat diraba
benjolan di arah jam 11, konsistensi keras, bentuk ireguler, dan pada handscoen tidak
ditemukan feses dan darah, namun ada lendir.
● Pemeriksaan colok dubur sangat penting untuk dilakukan karena dengan pemeriksaan
ini, dapat diketahui beberapa hal penting yaitu keadaan tumor, mobilitas tumor dan
ekstensi penjalaran. Pada pemeriksaan colok dubur juga penting untuk mengetahui
apakah tumor sudah mengalami infiltrasi ke anus. Jarak di antara masa dengan anus
juga menentukan tindakan definitif yang akan dilakukan.
● Pada pemeriksaan penunjang, hasil laboratorium menunjukkan adanya anemia ringan
dengan Hb 10,6 gr/dL.
● Hal ini bisa disebabkan karena adanya perdarahan yang terjadi pada daerah tumor dan
adanya intake yang kurang dari pasien.
● Pada pasien dilakukan pemeriksaan penunjang lain seperti rontgen thoraks dan
rontgen abdomen.
● Pada kasus ini, dilakukan pengangkatan anus, rectum, dan sebagian colon. Karena
dilakukan pengangkatan anus, pasien tidak bisa BAB dengan cara sebelumnya, oleh
karena itu pada pasien juga dilakukan pemasangan stoma (end colostomy).
Terimakasih