KARSINOMA REKTAL
Oleh:
Devi Yunita Purba
1010312096
Preseptor:
Prof.dr.Azamris, Sp.B(K)Onk
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU BEDAH RSUP DR.M.DJAMIL
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2018
0
BAB 1
PENDAHULUAN
penyebab utama ketiga kematian akibat kanker pada pria dan wanita di Amerika
kanker kolon dan kanker rektum (yaitu, kanker kolorektal) secara bersamaan.3
Di seluruh dunia, kanker kolorektal menduduki tempat ketiga dari kanker
yang sering terjadi. Pada tahun 2012, diperkirakan ada 1,36 juta kasus baru
tahun 2016, dilaporkan sebanyak 39,220 kasus baru kanker rektal, 95,270 kasus
baru kanker kolon dan kasus kematian sebanyak 49.190 (kanker kolorektal).
antara semua kelompok ras di Amerika Serikat, Afrika Amerika memiliki sporadis
dan sarcoma (0,3%).1, 5Sekitar 20% dari kanker kolon berkembang di sekum, 20%
1
Di Indonesia kanker kolorektal adalah keganasan yang sering terjadi baik
pada pria dan wanita setelah kanker prostat dan kanker payudara dengan
usia kurang dari 45 tahun pada 4 kota besar di Indonesia sebagai berikut,
hemoroidalis, dikelilingi oleh muskulus levator ani dan fasia coli dari fasia
pada insersi muskulus levator ani. Panjang rrektum berkisa 10-15 cm, dengan
lumbal 2, 3,dan 4, serabut ini mengatur fungsi emisi air mani dan ejakulasi.
epithelial dari rektum, yaitu bagian terakhir dari kolon. Kanker rektum sering
Kanker rektum paling sering dimulai pada sel-sel yang melapisi bagian dalam
prakanker.
2.3 Epidemiologi
lebih banyak terjadi pada usia produktif. Hal ini berbeda dengan data yang
diperoleh di negara berat dimana kanker biasanya terjadi pada pasien usia lanjut.
4
kurang dari 50% kanker kolon dan rektum ditemukan di rektosigmoid.Data pasien
kanker kolorektal di RSUP Dr. Kariadi Semarang pada tahun 2009 dan 2010
menunjukkan populasi usia terbanyak berada pada usia 51-60 tahun yaitu sekitar
35%.
rektum merupakan interaksi berbagai faktor yakni factor lingkungan dan faktor
genetik. Faktor lingkungan yang multiple bereaksi menjadi kanker kolon dan
perkembangannya yaitu:8
1. Kelompok yang diturunkan (inherited) yang mencakup kurang dari 10%
2. Kelompok sporadik (70%)
3. Kelompok familial, (20%)
Kelompok yang diturunkan adalah pasien yang waktu lahir sudah dengan
mutasi sel-sel germinativum (germline mutation) pada salah satu alel dan terjadi
mutasi somatic pada alel yang lain. Contohnya adalah FAP ( Familial
Cancer). HNPCC terdapat pada sekitar 5% dari kanker kolon dan rektum.
alelnya.
Kelompok familial tidak sesuai kedalam salah satu dari dominantly inherited
syndromes (FAP & HNPCC) dan lebih dari 35% terjadi pada umur muda.
Meskipun kelompok familial dari kanker kolon dan rektum dapat terjadi karena
5
kebetulan saja, ada kemungkinan peran dari factor lingkungan, penetrasi mutasi
Beberapa faktor gaya hidup telah dikaitkan dengan kanker kolorektal. Bahkan,
hubungan antara diet, berat badan, dan olahragaserta risiko kanker kolorektal
1. Obesitas
Seseorang yang menderita obesitas, mempunyai resiko kanker kolorektal
dibanding berat badan normal dan resiko meningkat menjadi 33% pada
pemecahan protein dan lemak, dimana sebahagian dari zat-zat ini bersifat
6
Jika tidak aktif secara fisik, individu tersebut memiliki kesempatan lebih
kali/ hari pada wanita dapat meningkatkan kualitas hidup dan menurunkan
2.5 Patogenesis
Kanker rektum dapat disebabkan karena polip pada usus, colitis ulseratif,
sel kanker yang menyusup sertamerusak jaringan normal dan meluas ke dalam
yang mengandung DNA baru. oleh karena pertumbuhan sel-sel tidak dapat
rektum). Ketika telah terjadi kanker rectum maka tubuh berespon dengan
kanker rectum juga dapat menyebabkan penyerapan sari-sari makanan pada usus
pada ileum sehingga kebutuhan ATP tidak terpenuhi yang berdampak pada
dari tumor primer danmenyebar ke bagian tubun yang lain (paling sering ke
hati).
Gambar 2. Patofisiologi karsinoma rektum
Tumor kanker rektum menyebar dengan menginvasi dinding usus. Setelah
8
merupakan daerah yang paling umum dari metastasis dari tumor ini. Organ lain
yang mungkin akan terpengaruh adalah paru-paru, tulang (jarang), dan bahkan ke
otak.
Jika banyak sel tumor melewati dinding usus, mereka cenderung mengapung
di sekitar sebagai sejumlah kecil cairan dalam perut dan dapat meliputi dari usus
pada laki-laki dan menyebabkan fistula. Pada wanita mungkin menyerang vagina
BAB
Feses yang lebih kecil dari biasanya
Keluhan tidak nyama pada perut seperti sering flatus, kembung, rasa penuh
daerah gluteus.
2.7 DIAGNOSIS
Diagnosis karsinoma kolorektal ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
b. Pemeriksaan fisik
dilakukan pada setiap penderita dengan gejala anorektal untuk menilai keutuhan
sfingter ani, menentukan ukuran dan derajat fiksasi serta jarak tumor dari garis
c. Pemeriksaan penunjang
Terdapat 3 macam pemeriksaan penunjang yang efektif dalam diagnosis yaitu
barium enema, endoskopi dan CT scan. Test yang dianjurkan sebagai berikut :
1. Jumlah sel-sel darah untuk evaluasi anemia.
2. Test Guaiac pada feces untuk mendeteksi bekuan darah di dalam feces,
membran sel pada banyak jaringan, termasuk kanker kolorektal. Antigen ini
dapat dideteksi oleh radioimmunoassay dari serum atau cairan tubuh lainnya
dan sekresi. Karena test ini tidak spesifik bagi kanker kolorektal dan positif
pada lebih dari separuh pasien dengan lokalisasi penyakit, ini tidak termasuk
10
terutama digunakan sebagai prediktor pada prognosis postoperative dan
Deteksi perluasan tumor primer dan infiltrasinya dapat dilakukan dengan pelvic
Ct scan, MRI, USG Transabdominal dan foto toraks. Metode yang paling efektif
menentukan metastase hepar adalah kombinasi antara palpasi hepar dan USG
hepar.
Deteksi dini dapat dilakukan pada 2 kelompok yaitu populasi umum dan
kelompok risiko tinggi. Pada populasi umum dilakukan pada usia diatas 40 tahun.
berikut :
1. Pemeriksaan rektal touche untuk semua orang usia lebih dari 40 tahun.
2. Test Guaiac untuk pemeriksaan darah feces bagi usia lebih dari 50 tahun.
3. Sigmoideskopi tiap 3 – 5 tahun untuk tiap orang usia lebih dari 50 tahun.
2.8 STADIUM
Ketika diagnosis rectal cancer sudah dipastikan, maka dilakukan prosedur untuk
menetukan stadium tumor. Hal ini termasuk computed tomography scan) dada,
abdomen, dan pelvis, complete blood count (CBC), tes fungsi hepar dan ginjal,
perluasan dan lokasi tumor untuk menentukan terapi yang tepat dan menentukan
prognosis.
Stadium penyait pada kanker rektal hampir mirip dengan stadium pada kanker
11
klanker dalam 3 kategori stadium A, B dan C. Sistem ini kemudian dimodofikasi
oleh Astler-Coller menjadi 4 stadium (Stadium D), lalu dimodifikasi lagi tahun
1. Stadium 0
Pada stadium 0, kanker ditemukan hanya pada bagian paling dalam rektum.yaitu
12
2. Stadium I
Pada stadium I, kanker telah menyebar menembus mukosa sampai lapisan
muskularis dan melibatkan bagian dalam dinding rektum tapi tidak menyebar
kebagian terluar dinding rektum ataupun keluar dari rektum. Disebut juga Dukes
A rectal cancer.
13
3. Stadium II
Pada stadium II, kanker telah menyebar keluar rektum kejaringan terdekat namun
14
- Stadium IIA: Kanker telah menyebar melalui lapisan otot dinding rektum ke
serosa (lapisan terluar) dari dinding rektum.
- Stadium IIB: Kanker telah menyebar melalui serosa (lapisan terluar) dari
dinding
rektum tapi belum menyebar ke organ terdekat.
- Stadium IIC: Kanker telah menyebar melalui serosa (lapisan terluar) dari
dinding
rektum ke organ terdekat.
4. Stadium III
Pada stadium III, kanker telah menyebar ke limfonodi terdekat, tapi tidak
Pada stadium IIIA: Kanker telah menyebar melalui mukosa (lapisan terdalam)
mungkin telah menyebar ke lapisan otot dinding rektum. Kanker telah menyebar
ke setidaknya satu tapi tidak lebih dari 3 kelenjar getah bening terdekat atau sel
kanker telah terbentuk di jaringan dekat kelenjar getah bening; atau kanker telah
15
menyebar melalui mukosa (lapisan terdalam) dari dinding rektum ke submukosa
terluar) dari dinding rektum atau telah menyebar melalui serosa tetapi tidak untuk
organ terdekat. Kanker telah menyebar ke setidaknya satu tapi tidak lebih dari 3
kelenjar getah bening terdekat atau sel kanker telah terbentuk di jaringan dekat
kelenjar getah bening; atau kanker telah menyebar ke lapisan otot dinding rektum
ke lapisan otot dinding rektum. Kanker telah menyebar ke 7 atau lebih kelenjar
16
Pada stadium IIIC:
-Kanker telah menyebar melalui serosa (lapisan terluar) dari dinding rektum tapi
terluar) dari dinding rektum atau telah menyebar melalui serosa tetapi belum
menyebar ke organ terdekat. Kanker telah menyebar ke 7 atau lebih kelenjar getah
telah menyebar ke organ terdekat. Kanker telah menyebar ke satu atau lebih
kelenjar getah bening terdekat atau sel kanker telah terbentuk di jaringan dekat
5. Stadium IV
Pada stadium IV, kanker telah menyebar kebagian lain tubuh seperti hati, paru,
17
Tahap IVA: Kanker mungkin telah menyebar melalui dinding rektum dan
Kanker telah menyebar ke salah satu organ yang tidak dekat dubur, seperti hati,
Kanker telah menyebar ke lebih dari satu organ yang tidak dekat dubur atau ke
18
3. Kemoterapi
4. Terapi target
Pembedahan
Pembedahan adalah pengobatan yang paling umum untuk semua tahap kanker
rektum. Kanker ganas tersebut diangkat menggunakan salah satu jenis berikut
operasi:10
a. Polypectomy: Jika kanker ditemukan dalam bentuk polip, polip sering
sekitarnya diangkat.
c. Reseksi: Jika kanker telah menyebar ke dinding rektum, bagian dari rektum
jaringan antara rektum dan dinding perut juga diangkat. Kelenjar getah bening
tanda kanker.
d. Ablasi radiofrekuensi: Penggunaan probe khusus dengan elektroda kecil yang
melalui kulit dan hanya anestesi lokal diperlukan. Dalam kasus lain, probe
dimasukkan melalui sayatan di perut. Hal ini dilakukan di rumah sakit dengan
anestesi umum.
e. Cryosurgery: Sebuah pengobatan yang menggunakan alat untuk membekukan
cryotherapy.
f. Panggul exenteration: Jika kanker telah menyebar ke organ lainnya di dekat
rektum, kolon desenden, dan kandung kemih diangkut. Pada wanita, leher rahim,
bersama-sama, menjahit rektum yang tersisa untuk usus besar, atau menjahit
usus ke anus);
-
membuat stoma (pembukaan) dari rektum ke luar tubuh untuk kotoran
melewati. Prosedur ini dilakukan jika kanker terlalu dekat dengan anus dan
sampai rektum telah sembuh, dan kemudian dapat dibalik. Jika seluruh rektum
membantu dengan kontrol buang air besar setelah operasi. Pengobatan yang
kanker yang dapat dilihat pada saat operasi dihapus, beberapa pasien dapat
20
membunuh sel-sel kanker yang tersisa. Pengobatan diberikan setelah operasi,
untuk menurunkan risiko kanker akan datang kembali, disebut terapi adjuvan.
Terapi Radiasi
-
Terapi radiasi adalah perawatan kanker yang menggunakan x-ray energi tinggi
atau jenis lain radiasi untuk membunuh sel-sel kanker atau menjaga mereka
rektum.
-
Terapi radiasi preoperative jangka pendek digunakan dalam beberapa jenis
kanker rektum. Perawatan ini menggunakan lebih sedikit dan lebih rendah
dosis radiasi dari pengobatan standar, diikuti dengan operasi beberapa hari
Kemoterapi
menghentikan pertumbuhan sel kanker, baik dengan membunuh sel atau dengan
dalam pembuluh darah atau otot, obat memasuki aliran darah dan dapat mencapai
(kemoterapi regional).
-
Chemoembolization dari arteri hepatik adalah jenis kemoterapi regional yang
dapat digunakan untuk mengobati kanker yang telah menyebar ke hati. Hal ini
dilakukan dengan memblokir arteri hepatik (arteri utama yang memasok darah ke
hati) dan menyuntikkan obat antikanker antara penyumbatan dan hati. arteri hati
kemudian membawa obat ke dalam hati. Hanya sejumlah kecil obat mencapai
tergantung pada apa yang digunakan untuk memblokir arteri. Hati terus menerima
darah dari pembuluh darah portal, yang membawa darah dari lambung dan usus.
-
Cara kemoterapi diberikan tergantung pada jenis dan tahap kanker yang sedang
dirawat.
Terapi Target
-
Terapi Target adalah jenis pengobatan yang menggunakan obat-obatan atau zat
lain untuk mengidentifikasi dan sel-sel kanker tertentu serangan tanpa merusak
sel normal.
-
Terapi antibodi monoklonal adalah jenis terapi yang ditargetkan digunakan untuk
yang dibuat di laboratorium dari satu jenis sel sistem kekebalan tubuh. antibodi
ini dapat mengidentifikasi zat pada sel kanker atau zat normal yang dapat
membantu sel-sel kanker tumbuh. Antibodi melekat pada zat dan membunuh sel-
22
sel kanker, menghambat pertumbuhan mereka, atau menjaga mereka dari
digunakan sendiri atau untuk membawa obat-obatan, racun, atau bahan radioaktif
pertumbuhan pembuluh darah baru yang tumor perlu tumbuh. Cetuximab dan
jenis sel kanker. Hal ini dapat menghentikan sel-sel kanker tumbuh dan
membelah.10
2.10 PROGNOSIS
Secara keseluruhan 5-year survival rates untuk kanker rektal adalah sebagai
berikut
Stadium I - 72%
Stadium II - 54%
Stadium III - 39%
Stadium IV - 7%
50% dari seluruh pasien mengalami kekambuhan yang dapat berupa kekambuhan
lokal, jauh maupun keduanya. Kekambuhan lokal lebih sering terjadi. Penyakit
kambuh pada 5-30% pasien, biasanya pada 2 tahun pertama setelah operasi.
ahli bedah, stadium tumor, lokasi, dan kemapuan untuk memperoleh batas - batas
negatif tumor.
Tumor poorly differentiated mempunyai prognosis lebih buruk dibandingkan
dengan well differentiated. Bila dijumpai gambaran agresif berupa ”signet ring
Beberapa faktor seperti letak tumor, penetrasi dinding usus, keterlibatan kelenjar
limfa, perforasi rektum pada saat diseksi dan diferensiasi tumor diduga sebagai
BAB 3
LAPORAN KASUS
3.1 Identitas Penderita
Nama : Ny. M
Umur : 64 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Solok
No. MR : 946836
3.2 Anamnesis
Keluhan utama:
Buang air besar berdarah yang meningkat sejak 10 hari sebelum masuk rumah
sakit
Riwayat penyakit sekarang
- Buang air besar berdarah yang meningkat sejak 10 hari sebelum masuk
rumah sakit. Keluar darah dari anus sejak lebih kurang 6 bulan sebelum
24
masuk rumah sakit. Darah menetes dan disertai lendir. Darah berwarna
merah segar.
- Pasien mengalami BAB seperti feses kambing (+), sejak 6 bulan yang lalu.
- Pasien mengalami nyeri saat BAB sejak 6 bulan yang lalu.
- Riwayat trauma tidak ada.
- Riwayat pemakaian antikoagulan tidak ada.
- Nafsu makan pasien berkurang sejak 3 bulan yang lalu.
- Badan terasa lemah (+) sejak 3 bulan yang lalu.
- Mual (-), muntah (-)
- Demam tidak ada
- Sakit kepala hebat (-)
- Sesak nafas (-)
- Riwayah diare (-), konstipasi(+).
- BAK tidak ada keluhan
Riwayat penyakit dahulu:
Riwayat Diabetes mellitus sejak 5 tahun yang lalu, dan sekarang mendapat terapi
injeksi insulin
Riwayat Hipertensi sejak 2 tahun yang lalu
Riwayat penyakit keluarga:
Tidak ada anggota keluarga yang menderita keganasan.
Riwayat Pekerjaan, Sosial, Ekonomi, Kejiwaan dan Kebiasaan
- Pasien tidak bekerja
- Riwayat merokok (-), Riwayat konsumsi alkohol (-)
- Riwayat makan sayuran dan buah-buahan kurang
3.3 Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Umum
KeadaanUmum : Sakit sedang
Kesadaran : komposmentis kooperatif
Gizi : Sedang
TinggiBadan : 158 cm.
BeratBadan : 60 kg
Tek. darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Nafas : 21 kali/menit
Suhu : 36,50C.
Kulit : Teraba hangat, tampak pucat
Status Internus
Rambut : Beruban, tidak mudah dicabut
Mata : konjungtiva anemis (+/+) ,sklera tidak ikterik.
Hidung : Tidak ditemukan kelainan
Telinga :Tidak ditemukan kelainan
Gigi dan mulut : Karies (+)
25
Leher : JVP 5-2 cmH2
KGB : Tidak teraba pembesaran KGB di inguinal
Paru:
Inspeksi : simetris kiri - kanan, gerakan pernafasan normal
Palpasi : fremitus ki=ka
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara nafas bronkovesikuler, ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung:
Inspeksi : iktus tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba 1 jari lat. LMCS RIC V
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : irama teratur, bising tidak ada.
Anus :
abses(-).
Mukosa: berbenjol
Ampula: lapang
Rontgen toraks
Kolonoskopi
27
Hasil : Scope masuk sepanjang 50 cm. Scope tidak dapat diteruskan karena
lapangan pandang ditutupi oleh feses. Tampak polip rekti. Tak tampak
divertikel.
Kesimpulan: Polip rekti
3.7 Tatalaksana
- IVFD RL 12 jam/kolf
- Ceftriaxon 2x1 gr
28
- Ketorolac 3x30 mg
- Ranitidine 2x30 mg
- Polipektomi
29
BAB 4
DISKUSI
anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dari hasil anamnesis ditemukan buang air besar
berdarah yang meningkat sejak 10 hari sebelum masuk rumah sakit. Pada pasien
juga ditemukan pola BAB yang berubah, keluhan gastrointestinal yaitu nyeri saat
BAB.
Dari riwayat kebiasaan juga didapatkan diet pasien yang kurang serat dapat
menjadi salah satu dari risiko yang mengarah ke penyakit yang diderita oleh
segar.
Status generalis didapatkan kunjungtiva anemis dan kulit pucat, pada hasil
tampak distensi tidak ada. Pada palpasi, supel nyeri tekan dan nyeri lepas tidak
ada, asites negatif. Rectal touche anus terdapat benjolan keras dan tidak rata,
sfingter tidak menjepit kuat, mukosa tidak licin. Dari status lokalis didapatkan
ringan dan leukositosis. Dari koloskopi abdomen menunjukkan kesan suatu polip.
30
pemeriksaan patologi anatomi. Setelah tindakan polipektomi pasien boleh pulang
besok.
31
DAFTAR PUSTAKA
1. Giovannucci E, Wu K. Cancers of the colon and rectum. Schottenfeld D,
Fraumeni J, eds. Cancer. Epidemiology and Prevention. 3rd ed. Oxford
University Press; 2006.
2. American Cancer Society. Cancer Facts & Figures 2016. American Cancer
Society. Tersedia
dari:http://www.cancer.org/acs/groups/content/@researchdocuments/documen
t/ acspc-047079.pdf. Diakses pada 28Novenber, 2016.
3. Ferlay J, Soerjomataram I, Ervik M, et al.: GLOBOCAN 2012 v1.0, Cancer
Incidence and Mortality Worldwide. Lyon, France: International Agency for
Research on Cancer, 2013. IARC CancerBase No. 11.
4. Albano JD, Ward E, Jemal A, et al.: Cancer mortality in the United States by
education level and race. J Natl Cancer Inst 99 (18): 1384-94, 2007.
5. Anagnostopoulos G, Sakorafas GH, Kostopoulos P, et al. Squamous cell
carcinoma of the rectum: a case report and review of the literature. Eur J
Cancer Care (Engl). 2005 Mar. 14(1):70-4. [Medline].
6. Rizqan, M. 2014 Kanker Kolorektal. Skripsi, Universitas Diponegoro,
Semarang, Jawa tengah.
7. Lili K. 2009. Karsinoma Rektum. Fakultas Kedokteran Riau, Pekan Baru
8. Azril Zahari. Deteksi Dini, Diagnosa, dan Penatalaksanaan Kanker
Kolon dan Rektum. Tanpa Tahun[disitasi pada 5 Agustus 2012].
Tersedia
dari:http://repository.unand.ac.id/12202/1/Deteksi_Dini,_Diagnosa_dan_Penat
Penatalaks_Kanker_Kolon_dan_Kerektum.pdf
9. Virtual Medical Centre. Rectal Cancer (Adenocarcinoma of the rectum. 2002.
Tersedia dari :http://www.myvmc.com/diseases/rectal-cancer-
adenocarcinoma-of-the-rectum/. Diunduh pada 28 November 2016
10. National Cancer Institute. Colorectal cancer, Rectal Cancer treatment. 2016.
Tersedia darihttps://www.cancer.gov/types/colorectal/patient/rectal treatment-
pdq#section/_196. Diunduh pada 28 November 2016.
32