Anda di halaman 1dari 30

TRAUMA THORAX

DAN ABDOMEN
M. Mucharom Chairul Umam
TRAUMA THORAX

■ Menyumbang 20-25% kematian akibat trauma


■ Mekanisme dapat berupa trauma langsung dan tidak langsung serta trauma tumpul dan
trauma tajam
■ Kemajuan dalam teknik imaging dan meningkatnya pemahaman terhadap patofisiologi
terkait, sehingga meningkatkan deteksi awal serta penangan pertama pada pasien trauma
thorax
Fraktur costae
1. Karakteristik
■ Banyak didapati pada trauma langsung, dapat bersifat patologis
■ Terdapat nyeri yang terlokalisir dan nyeri bertambah saat inspirasi disertai dengan batuk
■ Cedera yang lain perlu dipastikan

2. Gambaran klinis
■ Nyeri tekan, krepitasi, dan deformitas pada dinding dada
■ Adanya gerakan parodoksal
■ Tanda insufisiensi pernapasan
■ Pasien tampak cemas karena kesulitan untuk bernafas
Flail chest
1. Karakteristik
■ Terjadi karena hilangnya kontinuitas suatu segmen dada
■ Biasanya karena terdapat dua fraktur costa atau lebih pada dua atau lebih tempat
■ Menyebabkan terdapat disrupsi dinding dada
■ Selalu pikirkan kemungkinan cedera pada paru

 2. Gambaran klinis


■ Dispneu
■ Takikardia
■ Takipneu
■ Hipotensi
■ Sianosis
■ Memar terdapat krepitasi dan gerakan abnormal pada palpasi
Kontusio paru
1. Karakteristik
■ Komplikasi tersering trauma tumpul thorax
■ Merupakan perdarahan inter-alveolar dan interstitial pada lokasi benturan
■ Dapat disertai edema dan mikroatelektasis
■ Banyak pada pasien muda, karena dinding dada lebih komplians

2. Gambaran klinis
■ Riwayat trauma
■ Sesak ringan
■ Demam
■ Hemoptasis
Memberi gambaran
air space disease
Pneumothorax
1. Karakteristik
■ Akumulasi udara dalam pleura
■ Komplikasi umum trauma thorax(15-40%)
■ Dibagi menjadi tiga kategori : simple, open, dan tension pneumothorax
■ Simple pneumothorax
– Tidak terdapat hubungan dengan udara luar
■ Open pneumothorax
– Berhubungan dengan udara luar melalui defek pada dinding dada (sucking wound)
■ Tension Pnemuthorax
– Akumulasi udara progresif dengan tekanan dalam rongga pleura (tekanan pleura sama dengan udara luar)
– Menyebabkan pergeseran mediastinum dengan kompresi paru kontralateral dan pembuluh darah besar
2. Gambaran klinis
■ Nyeri dada dan sesak
■ Spektrum bervariasi dari yang paling berat sianosis dan takipneu sampai relatif asimptomatik
Hemothorax
1. Karakteristik
■ Akumulasi darah dalam rongga pleura setelah trauma tumpul atau penetrasi
■ Biasa berasosiasi dengan pneumothorax dan cedera ekstrathorakal lain
■ Pembuluh darah intercosta dan mamaria interna lebih sering terkena daripada pembuluh darah
hilus dan pembuluh darah besar

2. Gambaran klinis
■ Tergantung dengan jumlah kehilangan darah
■ Syok hipovolemik
■ Suara pernafasan berkurang atau hilang dan/atau redup pada perkusi
Ruptur/herniasi diafragmatika
1. Karakteristik
■ Berasal dari trauma tumpul atau trauma penetrasi ke thorax/abdomen
■ Sulit didiagnosis, komplikasi terjadi karena herniasi isi abdomen ke cavum thorax
■ Lebih sering mengenai sisi kiri, karena pada sisi kanan diafragma terlindungi oleh hepar
■ Robekan postero-lateral radial paling umum ditemukan pada trauma tumpul

2. Gambaran klinis
■ Pada keadaan akut seringkali tertutup dengan cedera lain
■ Pemeriksaan dapat memperlihatkan takipneu, hipotensi, suara pernafasan menghilang dan
berganti bising usus
■ Dalam waktu yang lama pasien mengeluhkan rasa tidak nyaman diperut
■ Gejala dapat menyerupai ulkus peptikum, penyakit kandung empedu, penyakit usus
disfungsional, dan bahkan penyakit jantung iskemik
TRAUMA ABDOMEN

■ Menyumbang 7-10% kematian akibat trauma


■ Mekanisme berupa trauma tumpul dan trauma tajam, dan 80% trauma tumpul paling
sering terjadi dari seluruh trauma abdomen
■ Trauma tumpul abdomen, cedera organ abdomen solid seperti hepar dan lien paling
sering terjadi dan menyebabkan perdarahan intraabdomen. Untuk organ berongga
jarang terjadi.
Aneurisma aorta abdominalis
1. Karakteristik
■ Dilatasi lokal bersifat permanen pada aorta abdominalis, dapat mengenai bagian aorta manapun,
yang paling sering terjadi pada bagian aorta dibawah a.renalis
■ Aorta dengan ukuran >3mm bersifat abnormalitas
■ Disebabkan oleh penyebab yang spesifik seperti trauma, infeksi, dan inflamasi. Paling sering
terjadi karena arterosklerosis
■ Terjadi pada pasien >50 tahun

2. Gambaran klinis
■ Ditemukan dengan tidak sengaja
■ Dapat timbul dengan sekunder akibat fenomena embolik, simptomatik dari penekanan struktur
yang berdekatan atau secara klasik disebabkan ruptur
■ Ruptur klasik menyebabkan trias gejala : nyeri punggung, massa yang pulsatil, dan hipotensi
■ Durasi terjadi dalam waktu yang lama
■ Ruptur terjadi di retroperitoneum, namun terkadang menjadi fistula ke dalam usus yang
berdekatan dengan V.cava
Perforasi
1. Karakteristik
■ Perforasi hollow viscus yang mengandung udara menyebabkan adanya udara bebas
intraperitoneal
■ Lokasi lain yang sering terjadi perforasi adalah appendix pada appendicitis akut dan colon akibat
obstruksi mekanik atau megacolon toxic
■ Perforasi usus halus dapat terlihat pada trauma, benda asing yang tertelan, dan kelainan infiltratif
seperti limfoma

2. Gambaran klinis
■ Nyeri akan terlokalisir pada bagian yang perforasi dan akan meluas bila sudah terjadi peritonitis,
hal ini sama terjadi pada defans muskular
■ Nyeri akan menunjukkan bagian organ yang terlibat, nyeri bagian atas adalah duodenum dan
gaster, nyeri bagian bawah adalah colon
■ Pekak hati akan berkurang, bising usus akan berkurang bahkan menghilang
Pneumoperitoneum –
terdapat udara bebas
dibawah diafragma
Udara bebas menyebabkan gambaran
usus menjadi lebih jelas karena
terdapat udara di dalam dan diluar usus
: riggler’s sign/double-wall sign
Udara yang terakumulasi pada
intraabdominal saat pasien berbaring
memberikan gambaran football sign
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai