PENDAHULUAN
1.1. Anatomi
Leher adalah bagian tubuh yang terletak diantara inferior mandibula dan linea
nuchae superior (diatas), dan incsura jugularis dan tepi superior clavicula (dibawah).
Jaringan leher dibungkus oleh 3 fasia, fasia colli superfisialis membungkus
m.sternokleidomastoideus dan berlanjut ke garis tengah di leher untuk bertemu dengan
fasia sisi lain. Fasia colli media membungkus otot pretrakeal dan bertemu pula dengan fasia
sisi lain di garis tengah yang juga merupakan pertemuan dengan fasia colli superfisialis.
Ke dorsal fasia colli media membungkus a.carotis communis, v.jugularis interna dan
n.vagus menjadi satu. Fasia colli profunda membungkus m.prevertebralis dan bertemu ke
lateral dengan fasia colli lateral.
Sekitar 75 buah kelenjar limfa terdapat pada setiap sisi leher, dan kebanyakan
berada pada rangkaian jugularis interna dan spinalis asesorius. Rangkaian jugularis interna
dibagi dalam kelompok superior, media dan inferior. Kelompok kelenjar limfe yang lain
adalah submental, submandibula, servikalis superfisial, retrofaring, paratrakeal, spinal
asesorius, skalenus anterior, dan supraklavikula.
II : Kelenjar yang terletak di 1/3 (sepertiga) atas dan termasuk kelenjar limfa
jugularis superior, kelenjar digastrik, dan kelenjar servikal posterior
superior.
Region I
Terletak pada segitiga submental di antara platisma dan m. omohioid di dalam jaringan
lunak. Pembuluh aferen menerima aliran limfa yang berasal dari dagu, bibir bawah
Terletak di sekitar kelenjar liur submandibula dan di dalam kelenjar ludah nya sendiri.
Pembuluh aferen menerima aliran limfa yang berasal dari kelenjar liur submandibula,
bibir atas, bagian lateral bibir bawah, rongga hidung, bagian anterior rongga mulut,
bagian medial kelopak mata, palatum mole, dan 2/3 (duapertiga) depan lidah.
Pembuluh eferen mengalirkan limfa ke kelenjar limfa jugularis interna superior.
Region II
Kelenjar limfa jugularis superior menerima aliran limfa yang berasal dari daerah
palatum mole, tonsil, bagian posterior lidah, dasar lidah, sinus piriformis, dan
supraglotik laring. Juga menerima aliran limfa yang berasal dari kelenjar limfa
retrofaring, spinalis asesorius, parotis, servikalis superfisial, dan kelenjar
submandibula.
Kelenjar limfa retrofaring terletak diantara faring dan fasia prevertebrata, mulai dari
dasar tengkorak sampai ke perbatasan leher dan toraks. Pembuluh aferen menerima
aliran limfa dari nasofaring, hipofaring, telinga tengah, dan tuba eustachius. Sedangkan
pembuluh eferen mengalirkan limfa ke kelenjar limfa jugularis interna dan kelenjar
limfa spinal asesorius bagian superior.
Region III
Kelenjar limfa jugularis media menerima aliran limfa yang berasal langsung dari
subglotik laring, sinus piriformis bagian inferior, dan daerah krikoid posterior. Juga
Kelenjar limfa paratrakea menerima aliran limfa yang berasal dari laring bagian bawah,
hipofaring, esophagus bagian servikal, trakea bagian atas, dan tiroid. Pembuluh eferen
mengalirkan limfa ke kelenjar limfa jugularis interna inferior atau kelenjar
mediastinum superior.
Region IV
Kelenjar limfa jugularis inferior menerima aliran limfa yang berasal langsung dari
glandula tiroid, trakea, esofagus bagian servikal. Juga menerima aliran limfa yang
berasal dari kelenjar limfa jugularis interna superior dan media, dan kelenjar limfa
paratrakea.
Region V
Terletak di sepanjang vena jugularis eksterna, menerima aliran limfa yang berasal dari
kulit muka, sekitar kelenjar parotis, daerah retroaurikula, kelenjar parotis, dan kelenjar
limfa oksipital. Pembuluh eferen mengalirkan limfa ke kelenjar limfa jugularis interna
superior.
Terletak di sepanjang saraf spinal asesoris, menerima aliran limfa yang berasal dari
kulit kepala bagian parietal dan bagian belakang leher.
Pembuluh darah arteri pada leher antara lain a.carotis communis (dilindungi oleh
vagina carotica bersama dengan v.jugularis interna dan n.vagus, setinggi cornu superior
cartilago thyroidea bercabang menjadi a.carotis interna dan a.carotis externa), a.subclavia
(bercabang menjadi a.vertebralis dan a.mammaria interna). Pembuluh darah vena antara
BAB II
PEMBAHASAN
Tutorial- Tumor Colli Page 5
Tumor Colli
2.1. Definisi
Adalah setiap massa baik kongenital maupun didapat yang timbul di segitiga
anterior atau posterior leher diantara klavikula pada bagian inferior dan mandibula serta
dasar tengkorak pada bagian superior. Pada 50% kasus benjolan pada leher berasal dari
tiroid, 40% benjolan pada leher disebabkan oleh keganasan, 10 % berasal dari peradangan
atau kelainan kongenital.
2.2. Patologi
Pembengkakan pada leher dapat dibagi kedalam 3 golongan:
1. Kelainan kongenital : kista dan fistel leher lateral dan median, seperti hygroma colli
cysticum, kista dermoid
2. Inflamasi atau peradangan : limfadenitis sekunder karena inflamasi banal (acne faciei,
kelainan gigi dan tonsilitis) atau proses infamasi yang lebih spesifik (tuberculosis,
tuberculosis atipik, penyakit garukan kuku, actinomikosis, toksoplasmosis). Disamping
itu di leher dijumpai perbesaran kelenjar limfe pada penyakit infeksi umum seperti
rubella danmononukleosis infeksiosa.
3. Neoplasma : Lipoma, limfangioma, hemangioma dan paraganglioma caroticum yang
jarang terdapat (terutama carotid body; tumor glomus caroticum) yang berasal dari
paraganglion caroticum yang terletak di bifurcatio carotis,merupakan tumor benigna.
Selanjutnya tumor benigna dari kutub bawah glandula parotidea, glandula
submandibularis dan kelenjar tiroid. Tumor maligna dapat terjadi primer di dalam
kelenjar limfe (limfoma maligna), glandula parotidea, glandula submandibularis,
glandula tiroidea atau lebih jarang timbul dari pembuluh darah, saraf, otot, jaringan ikat,
lemak dan tulang. Tumor maligna sekunder di leher pada umumnya adalah metastasis
kelenjar limfe suatu tumor epitelial primer disuatu tempat didaerah kepala dan leher.
Jika metastasis kelenjar leher hanya terdapat didaerah supraclavikula kemungkinan
lebuh besar bahwa tumor primernya terdapat ditempat lain di dalam tubuh.
Ada dua kelompok pembengkakan di leher yaitu di lateral maupun di midline/line mediana
:
1. Benjolan di lateral
Prevalensi
Belum banyak data yang menjelaskan, akan tetapi hygroma kistik dapat
terjadi antara 1,7:10000 atau sekitar 0,83 % kehamilan mempunyai risiko terjadi
anomaly. Higroma kistik ini dapat terjadi kira-kira 1 % pada janin mulai umur
kehamilan 9 minggu sampai 16 minggu. Kejadian pada bayi sekitar 50 % - 65 %
dan pada anak usia 2 tahun sekitar 80 % - 90 %.
Etiologi
Anyaman pembuluh limfe yang pertama kali terbentuk di sekitar pembuluh
vena mengalami dilatasi dan bergabung membentuk jala yang di daerah tertentu
akan berkembang menjadi sakus limfatikus. Pada embrio usia 2 bulan,
2.3.2. Hemangioma
Hemangioma adalah suatu tumor jaringan lunak / tumor vaskuler jinak
akibat proliferasi (pertumbuhan yang berlebih) dari pembuluh darah yang tidak
normal dan dapat terjadi pada setiap jaringan pembuluh darah. Hemangioma
muncul di setiap tempat seperti kepala, leher, muka, kaki atau dada. Seringkali,
hemangioma bisa berada di superfisial dan di dalam kulit. Hemangioma memiliki
diameter beberapa milimeter sampai beberapa sentimeter.Hemangioma bersifat
DAFTAR PUSTAKA
1. Adam,Boies, Higler. Boies Buku Ajar Penyakit THT edisi 6.1997. Jakarta : EGC
2. Soepardi, Efiaty Arsyad dkk, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok Kepala Leher edisi 5. 2006. FK UI
3. De jong, Sjamsuhidajat. Buku Ajar Ilmu Bedah edisi 3. 2002. Jakarta: EGC
4. Sherwood,Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistim. 2001. Jakarta : EGC