Anda di halaman 1dari 26

Oleh : Phutri Pratiwy

KISTA PANKREAS
ANATOMI
Definisi

Kista pankreas merupakan tempat


berkumpulnya cairan pankreas, di corpus,
collum maupun bagian cauda dari pancreas.
Dibedakan menjadi kista semu (pseudokista)
dan kista sejati.
Kista sejati dibatasi oleh dinding epitel.
Kista semu hanya oleh jaringan ikat.
KLASIFIKASI

kista inflamasi dan kista non-inflamasi.


Kista inflamasi adalah jinak dan sebagian
besar berupa pseudokista.
kista non-inflamasi dapat berupa jinak,
prekanker, dan kanker.
Kista inflamasi/pseudokista

Lebih dari 75% kista pankreas adalah kista


semu.
Tiga perempat terbentuk setelah pankreatitis
dan 25% setelah trauma pankreas.
Di dalam kista terkandung cairan pankreas
yang kadang bercampur darah atau sisa
jaringan nekrotik.
Cairan pseudokista ini dapat jernih, tetapi
dapat juga berwarna coklat atau coklat
kehitaman, terganting isi cairannya.
Patogenesis adanya gangguan pada duktus
pankreatikus, bisa oleh proses inflamasi yang
akut maupun kronik dan trauma.
Pada pankreatitis akut, terjadi gangguan pada
duktus akibat dari nekrosis pada sebagian sel-sel
di pankreas dan kebocoran duktus ( postnecrotic
pseudocyst ) ekstravasasi enzim-enzim
pankreas termasuk enzim pencernaan dari sel-
sel asinusautodigesti pada jaringan
pankreasEdema nekrosis pankreas, oklusi
pembuluh darah dan respon inflamasi
Terkumpulnya sekresi pankreas selanjutnya
menyebabkan terjadinya pembentukan dinding
(walling-off) oleh jaringan granulasi sehingga
terbentuklah suatu kista pankreas tanpa lapisan
epitel pada dindingnya yang disebut
pseudokista.
Pada pasien dengan pankreatitis kronik, terjadi
peningkatan tekanan pada duktus pankreatikus
akibat dari striktur, batu pada duktus,
penumpukan protein dan lain-lain sehingga
terjadi ruptur pada duktus.
Pada trauma pankreas, pseudokista terjadi
disebabkan oleh gangguan pada duktus yang
biasanya akibat dari trauma tumpul.
Terjadi perlukaan pada duktus biasanya yang
berdekatan dengan kolum vertebra sehingga
akhirnya terbentuklah pseudokista
pada pankreas.
Kista non-inflamasi

Kista adenoma serosa


jinak
umumnya terjadi pada perempuan usia
pertengahan
terletak pada bagian corpus dan cauda dari
pancreas.
Umumnya kista tersebut berukuran kecil dan tidak
menimbulkan gejala, dan jarang menyebabkan
nyeri perut
Kista adenoma musinosa
30% dari kista jenis ini adalah kanker, selebihnya
adalah prekanker.
Kista ini umumnya terletak pada bagian corpus
dan cauda dari pancreas.
Intraductal papillary mucinous neoplasm (IPMN)
Kista jenis ini sangat besar kemungkinannya untuk
menjadi ganas.
saat terdiagnosa, 40-50% sudah menjadi kanker.
sering terjadi pada laki-laki usia pertengahan.
sering terletak pada bagian caput pancreas dan
umumnya memproduksi mucus dalam jumlah besar
yang dapat dilihat mengalir melalui ampula vater saat
dilakukan endoscopic retrograde cholangio-
pankreatography (ERCP).
dapat menyebabkan nyeri perut, jaundice, dan
pancreatitis.
Solid pseudopapilarry tumor of the
pancreas
Kista jenis ini adalah tumor yang jarang
umumnya terdapat pada orang asia muda dan
perempuan yang berkulit hitam.
Kista ini dapat mencapai ukuran yang besar dan
menjadi ganas.
Prognosisnya baik setelah dilakukan reseksi tumor
tersebut.
GEJALA KLINIS DAN DIAGNOSIS

Timbulnya gejala tergantung dari ukuran kista


> 2cm umumnya tidak menimbulkan gejala
Anamnesis
riwayat pankratitis atau trauma pankreas 2 atau 3
minggu sebelumnya.
nyeri yang menetap pada daerah pertengahan
epigastrium dan menjalar tembus sampai ke
punggung, demam, dan sering merasa mual dan
muntah.
Menurut Crass and Becker, nyeri pada epigastrium
dikeluhkan hampir 90% dari penderita. Anoreksia
terdapat pada sekitar 20% penderita.
Pemeriksaan fisik
50-75 % penderita teraba massa kistik di epigastrium.
Massa ini kadang mudah digerakkan atau agak
terfiksasi tergantung dari hebatnya radang dan
perlengketan pada jaringan sekitarnya.
dapat berubah menjadi besar atau mengecil,
bergantung pada adanya patensi saluran pankreas.
Dapat terjadi pendarahan varises esofagus akibat
bendungan pada vena porta oleh pseudokista
tersebut.
Tekanan pada duktus koledokus dapat menimbulkan
ikterus ringan sampai berat tergantung hebatnya
tekanan.
Pemeriksaan penunjang
Darah Rutin:
Didapatkan peningkatan kadar amilase serta
leukositosis pada sebagian dari penderita
pseudokista pankreas.
Bilirubin dan LFT meningkat jika cabang duktus
biliaris ikut terlibat
Analisis cairan kista ; dapat membantu dalam
membedakan pseudokista dengan tumor
Kadar tumor marker CEA (Carcino Embryogenic
Antigen ) dan CEA-125 rendah pada pseudokista
dan tinggi pada tumor
Viskositas cairan rendah pada pseudokista dan
tinggi pada tumor
Kadar amilase yang tinggi pada pseudokista dan
rendah pada tumor
Pemeriksaan sitologi dapat membantu dalam
mendiagnosis tumor tetapi hasil sitologi yang
negatif tidak menyingkirkan kemungkinan
adanya tumor.
Pemeriksaan radiografi :
Ultrasonografi (USG) Abdomen
CT-scan Abdomen
Endoscopic Retrograde
Cholangiopancreatography (ERCP)
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
PENANGANAN

Tentukan apakah kista jinak atau ganas


Apakah pasien dengan lesi pada prekanker
atau kanker dapat dioperasi
Pseudokista memerlukan terapi jika tetap
ada setelah 6 minggu/ jika mencapai ukuran
yang besar/ menyebabkan gejala obstruksi
Pasien dengan kista yang kecil harus
dimonitor tiap tahun
Pembedahan merupakan pilihan utama
mencegah komplikasi infeksi, perdarahan
sekunder, ruptur pseudokista atau kista terus
membesar
Bila kista kecil:
Ekstirpasi kista
Drainase transfingterik melalui ampula Vater
secara endoskopik
Bila kista besar:
Drainase interna
Merupakan pilihan terbaik
Sistogastrostomi atau sistoyeyunostomi
Drainase eksterna marsupialisasi
Pseudokista yang membesar, atau yang ada selama
lebih dari 6 minggu, harus diterapi.
Kista harus dibiarkan matang
Yang paling efektif adalah drainase interna, biasanya
melalui sistogastrostomi, tetapi sistojejunotomi,
sistoduodenostomi dan pankreatektomi distal
merupakan pilihan lain.
Drainase eksterna hanya diindikasikan untuk kista tipis
yang sangat halus atau kista sejati.
Pankreatektomi distal
merupakan suatu penatalaksanaan definitif
terhadap pseudokista kronis yang terjadi pada
kaudal pankreas.
Prosedur ini juga dianjurkan untuk dilakukan pada
pseudokista yang sebelumnya terjadi trauma
dengan syarat korpus dan kaudanya masih
normal.
Pada prosedur ini cairan kista didrainase bisa
secara internal atau eksternal.
Drainase eksternal
Drainase eksterna paling baik dilakukan pada
pasien yang sakit berat atau apabila dinding kista
belum cukup matang sehingga tidak bisa
dilakukan anastomose ke organ lain.
Drainase eksterna dapat berkomplikasi menjadi
fistula pankreatikus sehingga perlu dilakukan
drainase surgikal.
70-80% fistula yang menutup secara spontan
setelah beberapa bulan.
Drainase internal
Sistojejunostomi yaitu anastomosis kista dengan jejunum
yang dilakukan secara Roux-en-Y. memberikan fungsi
drainase yang lebih baik dan dianjurkan terhadap kista
yang letaknya sulit dicapai.
Sistogastrostomi yaitu anastomosis kista dengan dinding
posterior gaster, dilakukan pada kista yang terletak di
belakang dan melengket pada gaster
Sistoduodenostomi yaitu anastomosis kista dengan
duodenum. diindikasikan untuk kista yang berada di kaput
pankreas dan melengket pada dinding medial duodenum,
yang menjadikan lesi ini sulit untuk didrainase
menggunakan teknik lain.
Drainase perkutaneus (drainase non-surgical)
dianjurkan pada pseudokista yang terinfeksi dan pada pseudokista
yang ukurannya sangat besar, karena secara teknik, sulit untuk
melakukan drainase internal ke dalam organ lain.
Dilakukan dengan cara memasukkan kateter ke dalam kista dengan
dimonitor oleh CT-scan, USG atau fluoroskopi.
memasukkan jarum yang dimonitor oleh imej (image-guided
needle) ke dalam pseudokista.
suatu selang (guidewire) dimasukkan melalui jarum tadi ke dalam
kista dan seterusnya kateter pigtail diameter 7F 12F dimasukkan
mengikuti guidewire tadi sampai ke dalam kista.
Komplikasi yang bisa terjadi adalah pembentukan fistula
pankreatikus eksternal setelah pelepasan kateter, yang mengambil
tempat letaknya kateter.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai