Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN BIMBINGAN OPERASI COLOSTOMI

Nama pasien : Cornelia


Umur : 5 bulan
Jenis kelamin : perempuan
CM : 1335983
Alamat : Singaraja
Diagnosa Preoperatif : Atresia ani anovestibular fistel
Diagnosa Postoperatif : Atresia ani anovestibular fistel
Tindakan : Colostomi
Jenis Operasi : Elektif
Tanggal Operasi : 16-7-2010
Kamar operasi : IBS
Nama Pembimbing : dr Made Darma Jaya SpB SpBA
Nama Residen : dr Made Agus Suanjaya

A. Indikasi :
1. Kelainan kongenital saluran pencernaan seperti anus imperforasi, penyakit Hirschsprung’s
dan lain-lainnya

2. Kelainan akibat cedera atau trauma daerah anorektum dan rektosigmoid


3. Untuk proteksi tindakan operasi kolon bagian distal dan daerah anorektum dan
rektosigmoid

B. Anestesi : umum ditambah caudal anestesi


C. Persiapan pasien :
1. Kolostomi loop atau double barrel :
a. Persiapan pasien :
- pasien dipuasakan 4 – 5 jam sebelum tindakan pembedahan
- dipasang infus dextrose 5% dalam larutaan NaCl 0,225% dengan tetesan sesuai
dengan berat badan pasien
- diberikan antibiotika profilaksis cefotaxime intravena dengan dosis 50 mg/kg.berat
badan sesaat pasien mendapat premedikasi
b. Persiapan Instrumen dan alat kesehatan :
1). Alat kesehatan :
- 1 (satu) buah pipa lambung ukuran 8 F atau sesuai umur dan besar pasien
- 1 (satu) buah kateter ukuran 6 F atau sesuai umur dan besar pasien
- benang atraumatik silk dengan jarum bulat (round) ukuran 4 – 0 dan 5 – 0 sebanyak
masing-masing 1 buah
- benang atraumatik Vicryl jarum bulat ukuran 4 – 0 sebanyak 1 buah

2). Instrumen pembedahan :


a). Linen :
- doek lebar : 4 (empat) lembar
- doek kecil : 4 (empat) lembar
b). Instrumen :
- 1 (satu) set bedah dasar untuk bayi dan anak-anak
- 1 buah pisau nomer 10
- 2 pasang klem usus kecil
c). Alat bantu :
- 1 buah alat penghisap (slym zuiger apparatus)
- 1 buah alat electrocauter
- 1 buah blanket pemanas
c. Pembiusan (anestesi) : pembiusan umum (general anestesi)
d. Tehnik pembedahan :
- Pasien tidur terlentang dalam pembiusan umum dipasang pipa lambung dan kateter
urethra
- Desinfeksi dinding abdomen mulai dari epigastrium sampai pertengahan paha
dengan poviodine
- Dipasang doek steril untuk mempersempit lapangan operasi pada abdomen di daerah
kolon transversum atau daerah sigmoid
- Insisi kulit dibuat transversal secukupnya lebih kurang 3 – 4 cm, di daerah abdomen
sesuai lokasi kolostomi yang akan dibuat kontra mc burney.
- Insisi diperdalam sampai fascia sambil merawat perdarahan yang ada
- Fascia muskulus Obliquus abodominis exsterna dibuka tajam sekaligus membelah
otot-otot dinding abdomen sampai ditemukan peritoneum kemudian di buka secara
tajam dengan perlindungan organ di dalam rongga abdomen sepanjang 4 – 5 cm
- Setelah usus halus disisihkan dicari kolon dengan melakukan identifikasi pada
taenianya, kolon yang dibebaskan dari omentum kemudian dikeluarkan secukupnya
untuk membentuk loop kolon dan membuat lubang pada mesokolon untuk tempat
masuknya tuigel (karet pemegang) kolon agar bisa ditarik keluar rongga abdomen
melalui tempat insisi
- Kolon yang telah berada diluar rongga abdomen diukur kurang lebih 3 cm diatas
dinding abdomen dan loop kolon dibuat 3 – 4 buah jahitan penyangga
- Serosa kolon dijahitkan dengan peritonium melingkar sebanyak 8 jahitan sehingga
tidak terdapat celah diantara dinding kolon dan rongga peritonium
- Selanjutnya fascia dan seluruh tebal dinding abdomen dijahitkan dengan serosa
kolon melingkar sebanyak 8 jahitan sehingga kolon yang tersisa menonjol diluar
dinding abdomen sekitar 1 – 11/2 cm
- Jika luka insisi masih menyebabkan kolostomi longgar maka untuk menghindarkan
terjadi prolaps dapat dilakukan penjahitan tambahan
- Loop kolon selanjutnya dibuat lubang sampai terbentuk 2 buah stoma kolon terpisah
yang satu sama lainnya masih berdekatan
- Dilakukan penjahitan lubang colon ( stoma yang telah dibentuk) all layer dengan
kulit pada 4 jahitan sehingga bagian stoma tampak terbuka
- Stoma kolon yang telah terbentuk di lakukan proteksi dengan memberikan kantong
plastik atau Colostomy bag
e. Perawatan Pascabedah :
- Perawatan pascaanestesi di ruang pulih sampai pernafasan pasien stabil sebelum
dipindahkan ke ruangan perawatan biasa
- Perawatan pascabedah meliputi perawatan stoma kolostomi dan luka operasi
- Pasien dipuasakan sampai kolostomi berfungsi dan bising usus terdengar normal
pada auskultasi
- Penilaian komplikasi awal antara lain perdarahan, peritonitis, prolaps usus halus
dilakukan sampai pasien dipulangkan
- Pasien dipulangkan setelah dinilai kolostomi berfungsi baik tidak terdapat
komplikasi awal dan orangtua pasien telah dapat merawat kolostomi anaknya dengan
baik dan benar
f. Perawatan Rawat Jalan :
- Pasien kontrol setelah 1 (satu) minggu pulang dari perawatan inap untuk peenilaian
luka operasi dan fungsi kolostomi
- Penilaian adanya komplikasi lanjut seperti iritasi kulit sekitar kolostomi, perdarahan
dari kulit sekitar kolostomi, prolaps kolostomi, stenosis kolostomi dilanjutkan
bersamaan dengan kelanjutan pengelolaan penyakit dasar pasien tersebut

Pembimbing Residen

dr Made Darma Jaya SpB SpBA dr Made Agus Suanjaya


LAPORAN OPERASI TUTUP COLOSTOMI

Nama pasien : Sukarini


Umur : 4 tahun
Jenis kelamin : perempuan
CM : 1084704
Alamat : Tabanan
Diagnosa Preoperatif : Atresia ani anovestibular fistel post PSARP dengan colostomi
Diagnosa Postoperatif : Atresia ani anovestibular fistel post PSARP dengan colostomi
Tindakan : Tutup colostomi
Jenis Operasi : Elektif
Tanggal Operasi : 14-7 2010
Kamar operasi : IBS
Nama Pembimbing : dr Made Darma Jaya SpB SpBA
Nama Residen : dr Made Agus Suanjaya

A Indikasi :
1. Pada pasien dengan colostomy yang telah dilakukan anoplasti dengan businasi yang sesuai
dengan umurnya.
B. Anestesi : umum ditambah caudal anestesi
C. Persiapan pasien :
A. Persiapan pasien :
- Pasien yang sebelumnya telah mendapat bowel preparation
- pasien dipuasakan 4 – 5 jam sebelum tindakan pembedahan
- dipasang infus dextrose 5% dalam larutaan NaCl 0,225% dengan tetesan sesuai
dengan berat badan pasien
- diberikan antibiotika profilaksis cefotaxime intravena dengan dosis 50 mg/kg.berat
badan sesaat pasien mendapat premedikasi
g. Persiapan Instrumen dan alat kesehatan :
1). Alat kesehatan :
- 1 (satu) buah pipa lambung ukuran 8 F atau sesuai umur dan besar pasien
- 1 (satu) buah kateter ukuran 6 F atau sesuai umur dan besar pasien
- benang atraumatik silk dengan jarum bulat (round) ukuran 4 – 0 dan 5 – 0 sebanyak
masing-masing 1 buah
- benang atraumatik Vicryl jarum bulat ukuran 4 – 0 sebanyak 1 buah

2). Instrumen pembedahan :


a). Linen :
- doek lebar : 4 (empat) lembar
- doek kecil : 4 (empat) lembar
b). Instrumen :
- 1 (satu) set bedah dasar untuk bayi dan anak-anak
- 1 buah pisau nomer 10
- 2 pasang klem usus kecil
c). Alat bantu :
- 1 buah alat penghisap (slym zuiger apparatus)
- 1 buah alat electrocauter
- 1 buah blanket pemanas
h. Pembiusan (anestesi) : pembiusan umum (general anestesi)
i. Tehnik pembedahan :
- Pasien tidur terlentang dalam pembiusan umum dipasang pipa lambung dan kateter
urethra
- Desinfeksi dinding abdomen mulai dari epigastrium sampai pertengahan paha
dengan poviodine
- Dipasang doek steril untuk mempersempit lapangan operasi pada abdomen di daerah
colostomy.
- Dilakuakan ligasi dari colostomy yang terlihat diatas kulit abdomen untuk mencegah
keluarnya material dari colon.
- Insisi kulit dibuat mengikuti kolostomi yang telah ada ( dipinggir colostomy) dengan
mempertimbangkan kemungkinan untuk bisa aproximasi kulit setelah kolostomi
ditutup.
- Insisi diperdalam sampai fascia sambil merawat perdarahan yang ada
- Fascia muskulus Obliquus abodominis exsterna dibuka tajam sekaligus membelah
otot-otot dinding abdomen sampai ditemukan peritoneum kemudian di buka secara
tajam.
- Dilakukan penyusuran dari colostomi bagian dalam dan membebaskan perlengketan
dengan fascia serta omentum yang menutupi.
- Setelah bebas bagian colostomi yang didalam abdomen diklem lalu dilakuakn eksisi
dengan membuang bagian usus yang terdapat diluar cavum abdomen sehingga
didapatkan bagian usus yang sehat
- Selanjutnya dilakuakan end to end anastomose, evaluasi kebocoran anastomose,
bial telah aman dilanjutkan perawatan terhadap perdarahan bila ada perdarahan dan
fiksasi rongga mesenterium yang dibuka sebelumnya.
- Dilanjutkan dengan penjahitan luka operasi lapis demi lapis
- Luka operasi yang telah dijahit ditutup dengan softfratule dan gaas steril
j. Perawatan Pascabedah :
- Perawatan pascaanestesi di ruang pulih sampai pernafasan pasien stabil sebelum
dipindahkan ke ruangan perawatan biasa
- Perawatan pascabedah meliputi luka operasi
- Pasien dipuasakan sampai usus kembali berfungsi ( kira-kira 3 hari) dan bising usus
terdengar normal pada auskultasi dan di evaluasi pasien flatus atau BAB.
- Setelah usus berfungsi ( kira-kira setelah hari ke3 post operasi) dilakukan
pencabutan terhadap ngt, pasien mulai minum sedikit-sedikit, bala tidak ada masalah
dapat dilanjutkan dengan pemberian makanan yang lembut seperti bubur.
- Penilaian komplikasi awal antara lain, peritonitis, kebocoran dari anastomose
dilakukan sampai pasien dipulangkan
- Pasien dipulangkan setelah usus dinilai berfungsi baik tidak terdapat komplikasi
awal.
k. Perawatan Rawat Jalan :
- Pasien kontrol setelah 1 (satu) minggu pulang dari perawatan inap untuk peenilaian
luka operasi dan perawatan luka operasi.
- Jahitan di angkat setelah satu minggu.

Pembimbing Residen

dr Made Darma Jaya SpB SpBA dr Made Agus Suanjaya

Anda mungkin juga menyukai