Perkembangan

Bedah Minimal Invasif

(Bedah Laparoskopik)
di Indonesia
 SEJARAH
Kelling 1901 (jerman)
Melakukan “coelioscopy” dengan pneumo peritoneum udara  laparoskopi diagnostik.

Pneumo peritoneumcarbon dioxide (1924) disertai kemajuan

sistem lensa dan elektro coagulasi

Fervers 1933 (usa) adhesiolysis

Bösch 1934 (swiss) ligasi tuba

 Tahun 1964 dimulai era modern laparoskopi, antara lain:
Extra corporeal
“Surgical cold light” Video system Flexible glass fibers
light source

De kok 1977 (netherland)

Laparoskopik appendektomi

Mühe 1985 (jerman)

Laparoskopik cholecystectomy

Indonesia 1992 (Ibrahim. A, Hermansjur)

 “MINIMALLY INVASIVE”
DIAGNOSIS DAN TERAPETIK

Cervical Retroperitone
Laparoskopi Endoscopy al (Ginjal,
(Parathyroids) Adrenal)

Preperitoneal
Thoracoscopy Arthroscopy
(Hernia)

Gastro-
colonoscopy
 LAPAROSKOPI

Lapar
Abdomen

Oskopi
Melihat melalui scope

Laparoskopi Melihat ke dalam rongga abdomen melalui

scope
 SEJARAH LAPAROSKOPI

1901
• George Kelling 1932 1983 1989 1991
melihat
kedalam • 1st Lap • 1st Lap • 1st Lap • 1st LCBDE
rongga Cholangio- App – Chole – – Berci,
abdomen graphy – Kurt Philippe Phillips
menggunakan Mirizzi Semm Mouret
cystoscope (Gyn)
(Nitze)
 SEJARAH LAPAROSKOPI INDONESIA

1990 : Tim RS Cedar Sinai – Cal, USA : Live Demo di Jakarta

1991 : Dr. Ibrahim Ahmadsyah, dkk Laparoscopic Cholecystectomy yang

pertama

31 Jan 1994, Bandung : Perhimpunan Bedah Endo-laparoskopik

Indonesia (Indonesian Society of Endo-laparoscopic Surgeons)
didirikan

Sejak 1997 Lap Chole menjadi prosedur baku untuk penyakit-penyakit

kandung empedu (symptomatic gall blader) di Jakarta dan diikuti kota
besar lainnya di Indonesia

1998 : Dr. Barlian Sutedja, dkk. – Laparoscopic CBD Exploration (LCBDE)

yang pertama (RS Pluit – Jkt)
7
 SEJARAH LAPAROSKOPI INDONESIA

2000 : Dr. Barlian Sutedja – Laparoscopic Hernioraphy (TAPP) yang

pertama (RS Pluit – Jkt)

2002 : Dr. Barlian Sutedja – Laparoscopic Gastric Banding

yang pertama (RS Pluit – Jakarta)

Oktober 2003 : Dr. Errawan R. Wiradisuria – Laparoscopic

Colonic Resection yang pertama (RS Persahabatan – Jkt)

Agustus 2004 : Dr. John Sugandi – Laparoscopic Hernioraphy (TEP)

yang pertama (RS Kasih Ibu – Solo)
 SEJARAH LAPAROSKOPI INDONESIA

Maret 2008 : Dr. Reno Rudiman + Dr. Errawan R.Wiradisuria: Transvaginal

Cholecystectomy (Hybrid – NOTES) yang pertama (RS Hasan Sadikin – Bdg)

April 2008 : Dr. Reno Rudiman + Dr. Errawan R.W: Transgastric

Appendicectomy (Hybrid – NOTES) yang pertama (RS Hasan Sadikin – Bdg)

Maret 2009 : Dr. Errawan R. Wiradisuria – Lap. Distal Pancreatectomy yang

pertama (RS Persahabatan – Jkt)

20 Sept 2010 : Dr. Errawan R.Wiradisuria – Laparoscopic Ultra Low Anterior

Resection (ULAR) yang pertama (RS Medistra – Jakarta )
 PENDIDIKAN BEDAH LAPAROSKOPIK
DI INDONESIA
• Desember 1994
Pelatihan/kursus Bedah Laparoskopik Dasar I
 PBEI + RS Husada ( Tutor : D.J. Gouma-Belanda )

• Mulai tahun 1995 kerjasama dengan :

 Organisasi Profesi : IKABDI
 RS/Instansi Pendidikan :
Sub Bag. Bedah Digestif FKUI/RSCM,
RS Telogoredjo (Smg), RS Sardjito (Jogja)
 RS Swasta : RS Pluit
 PENDIDIKAN BEDAH LAPAROSKOPIK DI
INDONESIA

April 2001 Maret 2002

• Kursus Bedah • 5th Meeting of

Laparoscopic Gastric Minimal Invasive
Banding untuk kasus Surgery : PBEI – RS
obesitas di RS Pluit Pluit
(tutor : Prof. Paul
O’Brien-Australia)
 MATERI PENDIDIKAN
BEDAH LAPAROSKOPIK DASAR

• Hari I
A. Teori :
- Dasar-dasar Bedah Laparoskopik
- Peralatan Bedah Laparoskopik dan Konfigurasi Kamar Bedah
- Insersi Trocar dan Pneumoperitoneum
- Teknik Dasar Bedah Laparoskopik

B. Sesi Video :
- Laparoskopik Appendektomi
- Laparoskopik Cholecystectomy

C. Latihan Pada Endotrainer (Dry Lab.)

 MATERI PENDIDIKAN
BEDAH LAPAROSKOPIK DASAR

• Hari II
- Aplikasi teknik bedah laparoskopik pada babi
(Lab. Bedah Hewan)
- Sertifikasi
 KEUNTUNGAN BEDAH LAPAROSKOPI

Mengurangi kerusakan pada jaringan

Mengurangi nyeri pasca bedah

Penyembuhan luka bekas operasi yang lebih cepat

Mengurangi ‘ileus paralitik’ pasca bedah (Pemulihan

pergerakan/peristaltik usus yang lebih cepat)

Hasil Estetik
 KEUNTUNGAN BEDAH LAPAROSKOPI

Mencegah perlengketan (adhesi) pasca bedah

Visualisasi lebih jelas pada penderita obesitas

Masa pulih lebih cepat

Rawat Inap lebih singkat

Kembali kepada aktifitas/rutinitas kerja lebih cepat

 KEKURANGAN BEDAH LAPAROSKOPI

Gambar 2 dimensi pada monitor

Perlu adanya “Learning Curve Time”

Harus menyesuaikan dengan kondisi sbb :

• Adanya sensasi baru (New Tactile Sensation)
• Interaksi diantara visual dan operatif (Hand and Eyes Coordination)
• Kurangnya persepsi kedalaman (Lack of Depth Perception)
• Pergerakan yang berlawanan (Paradoxal Movement)
Mahalnya produk pendukung
 KASUS BEDAH LAPAROSKOPI
Elektif (berencana) Laparoscopic cholecystectomy
Endoscopic extraperitoneal inguinal hernia repair
Laparoscopic appendicectomy
Laparoscopic adhesiolysis

Emergensi Diagnostic laparoscopy for trauma

Laparoscopic suture of perforated duodenal ulcer
(Gawat Darurat) Laparoscopic appendix perforation

Advanced Needlescopic surgery (cholecystectomy, hernia repair)

Laparoscopic ventral hernia repair
Laparoscopic Needlescopic thoracic sympathectomy
Laparoscopic surgery for GERD (Nissen, Toupet, etc)
Laparoscopic cardiomyotomy for achalasia
Laparoscopic morbid obesity surgery
Laparoscopic splenectomy
Laparoscopic adrenalectomy
Laparoscopic Distal Pancreatectomy
Laparoscopic colectomy
Laparoscopic colostomy
Laparoscopic assisted gastrostomy
Laparoscopic sleeve gastrectomy
Laparoscopic CBD exploration
Laparoscopic gastric surgery
Laparoscopic surgery for cancer palliation (bypass, staging)
Endoscopic subfascial perforator vein surgery (SEPS)
Video-thoracoscopic surgery (wedge, bullectomy, etc)
Robotic surgery
Telepresence minimal invasive surgery (via satelit)
 PERKEMBANGAN BEDAH LAPAROSKOPI

Laparoscopic
Common Bile
Needlescopy Gastric Banding
Duct
Exploration

Hands Assisted Laparoscopic Laparoscopic

Laparoscopic Colonic Distal
Surgery (HALS) Resection Pancreatectomy

Laparoscopic Laparoscopic
Telesurgery
Gastrectomy Sleeve
(Robotic)
(LADG) Gastrectomy
NEEDLESCOPIC CHOLECYSTECTOMY
 NEEDLESCOPIC INSTRUMENT

2 mm Trocar
GASTRIC BANDING
 INTRAGASTRIC BALLOON

The BioEnterics Intragastric Baloon System (INAMED HEALTH)

 BILE DUCT EXPLORATION
(EKSPLORASI SALURAN EMPEDU)

Menggunakan Choledochoscope &

Ekstraktor batu (calculi)

Stone extraction using a fogarty

embolectomy catheter

Moises Jacobs, et all.

Laparoscopic Surgery, McGraw-Hill, 2003
 HAND ASSISTED LAPAROSCOPIC SURGERY (HALS)

• Insisi lebih kecil ½ daripada ukuran sarung tangan

operator
• Dilakukan untuk kasus2 keganasan (malignancy)

• Sensasi & palpasi lebih

baik
• Kombinasi dengan trokar
Laparoscopic Assisted Distal Gastrectomy
(LADG)

K. Kojima, et.all. : Surg. Oncology

Esophagogastric Surgery, Tokyo
Medical and Dental University
Laparoscopic Assisted Distal Gastrectomy
(LADG)
 Laparoscopic Distal Pancreatectomy

E.R. Wiradisuria : Dept. of Surgery,

Persahabatan General Hospital,
Jakarta, Indonesia,.
March, 2009
LAPAROSCOPIC-ASSISTED – pada terapi kanker

RADIOFREQUENCY Menghancurkan sel tumor dengan

hantaran listrik melalui jarum (15 gauge)

Pembekuan sel pada suhu -190O C,

CRYOABLATION dengan formasi es pada intra & ekstra
selular jaringan (iceball)
 TELESURGERY
(operasi jarak jauh dengan bantuan komputer, robot & satelit)

Pasien dioperasi menggunakan tangan robotik yang dikendalikan

oleh ahli bedah dari tempat yang berbeda

Aplikasi robotik pada kasus digestif: Prototipe “MONA”

dikembangkan oleh Dr. J. Himpens & Prof Cadiere

• Maret 1997 : Lap Chole

• Mei 1998 : Esophageal Reflux
TELESURGERY
ROBOTIC SURGERY

Mastery of Endoscopic and Laparoscopic Surgery, 2nd ed,. 2005 :12.

 ROBOTIC SURGERY
AESOP ROBOTIC SURGICAL EQUIPMENT
Automated Endoscopic System for Optimal Positioning

Gould J.C and Melvin W.S.

Mastery of Endoscopic and Laparoscopic Surgery, 2nd ed.,2005 : 14, 131.
OPERATING THEATRE CONFIGURATION

Theodore N. Pappas, ATLAS of Laparoscopic Surgery, 2nd ed., 1999, 13 : 4.

OPERATING THEATRE CONFIGURATION
OPERATING THEATRE
CONFIGURATION
OPERATING THEATRE CONFIGURATION