OPERASI
Pembimbing :
dr. Wita Sukmara,
SpB.
Clarissa Tertia
07120100009
Martha Riestiana
07120100026
Joan Vinata Winona
07120100063
Identitas
Nama: Tn. Subroto
Usia: 30 tahun
Ruang rawat: Parkit II
Anamnesis
Keluhan utama: tidak buang angin
dan buang air besar sejak 3 hari
SMRS.
Keluhan tambahan: -
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Laju nadi
: 92x/menit
Suhu
: 37,2 o c
Laju nafas
: 25x/menit
Abdomen:
I: tampak cembung, massa (-), darm
kontur (+), darm steifung (-)
P: teraba tegang di seluruh kuadran,
nyeri tekan (+) di RUQ, defans
musculair (-)
P: timpani di seluruh kuadran abdomen
A: BU (+) melemah
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Rectal toucher
Tonus sphincter ani baik
Ampula recti kolaps
Mukosa licin
nyeri tekan(-)
massa(-)
Pada handscoon terdapat feses
kehitaman.
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis Kerja
Ileus obstruktif
Tatalaksana
Konsul dr. Sumidi, Sp.B
Puasa
IVFD RL : D5% = 2 : 2 2000 cc/24
jam-28 jam
Inj. Cefotaxime 2 x 1 g
Inj. Metronidazole 3 x 500 mg
Pemasangan NGT dan urin kateter
Intraoperative
Eksplorasi tampak distensi sistem
usus halus
Terdapat invaginasi ileocecum
Reseksi ileocecum
Nutrisi Enteral
segala proses makan yang
menggunakan sistem pencernaan
(gastrointestinal) untuk
mengantarkan sebagian atau seluruh
sebagai pemenuhan kebutuhan kalori
tubuh seseorang, yang mencakup
diet normal per oral, suplemen liquid
Nutrisi Parenteral
Penyaluran kalori dan nutrisi ke dalam
tubuh secara intravena seperti protein,
karbohidrat,
lemak,
mineral
dan
elektrolit, vitamin elemen tambahan
lain bagi pasien-pasien yang tidak
dapat makan atau menyerap makanan
melalui tube feeding formula untuk
mempertahankan status nutrisi yang
baik.
Perubahan metabolisme
Respon tubuh terhadap luka : metabolisme
meningkat, sekresi glukokortikoid dan
katekolamin, produksi sitokin, retensi urin
NUTRISI
ENTERAL
Hasil yang lebih baik daripada parenteral proses berlangsung faali
nutrisi enteral lebih disukai biaya lebih murah dan risiko <
Manfaat klinis :
mengurangi komplikasi infeksi pasca operasi
peningkatan respon penyembuhan luka
mengubah eksposur antigen
mempengaruhi oksigenasi dari mukosa usus.
Motilitas usus kecil pulih 6-8 jam setelah trauma bedah dan
absorpsi tetap ada bahkan ketika tidak adanya gerak peristaltik
normal
bisa dimulai dalam waktu 12 jam dari operasi
Serbuk/ tepung
Kontraindikasi NE
Masalah keseimbangan cairan yang
kompleks (kalau penanganan klinis
dapat terganggu karena sekuestrasi
cairan di dalam lumen usus)
Obstruksi intestinal
Ileus paralitik
NUTRISI
PARENTERAL
Diberikan bila nutrisi enteral tidak dapat dilakukan, misalnya karena adanya
kelainan gastrointestinal yang berat sehingga fungsi digesti dan absorpsi
terganggu.
Kontraindikasi Nutrisi
Parenteral
Resiko infeksi
Resiko trombosis
Gangguan metabolik
Refeeding syndrome
Hiperglikemia -> pada pasien dengan
diabetes atau stres yang menstimulasi
insulin resisten -> treat dengan sliding
scale
Disfungsi hepar -> jarang -> lebih sering
akibat sepsis ataupun obat
PROTEIN
Kebutuhan protein menurut
Recommended Dietary Allowance
(RDA) adalah 0,8 g/kg/hari atau
kurang lebih 10% dari total
kebutuhan kalori.
Didasarkan pada kebutuhan minimal
yang dibutuhkan untuk
mempertahankan imbang nitrogen
Recommended intake
(g/kg/day)
0,8
Post operative
1,0-1,5
Sepsis
1,2-1,5
Multiple trauma
1,3-1,7
Major burn
1,8-2,5
Jika
asupan
kebutuhan
protein
metabolik,
meningkat
kondisi
ini
untuk
harus
untuk
menjamin
protein
dapat
digunakan efektif
Rekomendasi para ahli -> pemberian 150 kkal
untuk setiap gram nitrogen selama penyakit
berat (6,25 gr setara dengan 1 gr nitrogen)
Imbang Nitrogen
Indikasi terhadap kecukupan asupan protein
dengan membandingkan asupan nitrogen
dengan ekskresi nitrogen
Menghitung Imbang Nitrogen
Nitrogen balance (NB) = nitrogen intake
nitrogen losses
Nitrogen intake = protein intake /6,25
Nitrogen losses = urinary urea nitrogen (UUN) +
Non-urea urinary nitrogen (1-2 g) + fecal nitrogen
(1-2 g)+Micellaneous losses ( 1 g or 0.1-0.5 g/m2
Imbang nitrogen
Positif
Asupan nitrogen melebihi ekskresi
nitrogen = asupan nutrisi cukup untuk
terjadinya anabolisme dan dapat
mempertahankan lean body mass
Negatif
Ekskresi nitrogen melebihi asupan =
berkurangnya jaringan otot.
Elektrolit
Merupakan zat yang terdisosiasi
dalam cairan dan menghantarkan
arus listrik.
Elektrolit dibedakan menjadi ion
positif (kation) dan ion negatif (anion).
Jumlah kation dan anion dalam larutan
adalah selalu sama (diukur dalam
miliekuivalen).
Kation
Kation utama dalam cairan
ekstraselular adalah sodium (Na+)
Sedangkan kation utama dalam
cairan intraselular adalah potassium
(K+).
Suatu sistem pompa terdapat di
dinding sel tubuh yang memompa
keluar sodium dan potassium ini
Anion
Anion utama dalam cairan
ekstraselular adalah klorida (Cl-) dan
bikarbonat (HCO 3-), sedangkan
anion utama dalam cairan
intraselularadalah ion fosfat (PO43-)
Natrium
Natrium sebagai kation utama didalam cairan ekstraseluler
dan paling berperan di dalam mengatur keseimbangan cairan.
Kadar natrium plasma: 135-145mEq/liter.
Kadar natrium
mekanisme:
dalam
plasma
diatur
lewat
beberapa
Kalium
Kalium merupakan kation utama (99%) di dalam cairan
ekstraseluler berperan penting di dalam terapi gangguan
keseimbangan air dan elektrolit.
Jumlah kalium dalam tubuh sekitar 53 mEq/kgBB dimana
99% dapat berubah-ubah sedangkan yang tidak dapat
berpindah adalah kalium yang terikat dengan protein
didalam sel.
Kadar kalium plasma 3,5-5,0 mEq/liter, kebutuhan setiap
hari 1-3 mEq/kgBB.
Keseimbangan kalium sangat berhubungan dengan
konsentrasi H+ ekstraseluler.
Ekskresi kalium lewat urine 60-90 mEq/liter, faeces 72
mEq/liter dan keringat 10 mEq/liter.
Hiponatremia
Jika < 120 mg/L maka akan timbul gejala
disorientasi,
gangguan
mental,
letargi,
iritabilitas, lemah dan henti pernafasan,
sedangkan jika kadar < 110 mg/L maka akan
timbul gejala kejang, koma.
Hiponatremia ini dapat disebabkan oleh
euvolemia (SIADH, polidipsi psikogenik),
hipovolemia (disfungsi tubuli ginjal, diare,
muntah, third space losses, diuretika),
hipervolemia (sirosis, nefrosis).
KEBUTUHAN
NUTRISI
Kebutuhan Metabolisme Basal / Basal Metabolic Rate
Perhitungan kalori berdasarkan Rumus Harris-Benedict
Laki-laki : 66,5 + (13,75 x BB) + (5 x TB) (6,76 x U)
Wanita : 655,1 + (9,65 x BB) + (1,85 x TB) (4,68 x U)
BB = dalam Kilogram
TB = dalam centimeter
U = dalam tahun
Rumus Role of Thumb
30 45 kkal / kg BB
Koreksi katabolisme yang tinggi seperti pada pasca trauma, pasca bedah, infeksi
atau sepsis harus ditambahkan 50% atau lebih dari BMR, tetapi tidak melebihi
150% BMR.
Status Pasien
Peningkatan terhadap
REE
Trauma tulang
30 %
Operasi elektif
10%
30 50 %
Cedera Kepala
60 %
40 60 %
> 100 %
Dikutip : Hill GL
UMUR
Kebutuhan Cairan
16 25 tahun
25 55 tahun
55 65 tahun
> 65 tahun
ELEKTROLIT
Natrium
1-3 meq/kgBB/hari
Chlorida
1-3 meq/kgBB/hari
Kalium
1-2 meq/kgBB/hari.
Setiap hari akan kehilangan sekitar 50-100 meq/ l dalam urine, faeces, keringat.
PROTEIN
Maintenance
1,0 1,5
Replesi/Penggantian
1,5 - 2
Kehilangan >>>
2 2,5
Operasi + Sepsis
1,5
Inflammatory Bowel
disease
0,5 1,0
Albumin
Merupakan koloid alami dengan protein plasma
5% dan albumin manusia 5 dan 2,5%
Dapat digunakan pada kasus:
Pengganti volume plasma dan protein pada
keadaan syok hipovolemia, hipoalbuminemia,
hipoproteinemia, operasi, trauma,
cardiopulmonary by pass, hiperbilirubinemia,
gagal ginjal akut, pancreatitis, mediasinitis,
selulitis luas dan luka bakar, ARDS,
Pemberian Furosemide amp untuk menghindari
penimbunan Albumin dalam tubuh.
Pemberian albumin
a. Kecepatan infus
1) Pada infus albumin 20% kecepatan
maksimal adalah 1 ml/menit
2) Pada infus albumin 5% kecepatan
maksimal adalah 2-4 ml/menit
MONITORING dan
EVALUASI
Kadar glukosa, natrium, kalium, status asam basa dan fungsi ginjal
setiap hari, Kadar kalsium, fosfor dan magnesium tiga kali dalam
satu minggu.
SIMPULAN
Nutrisi enteral lebih direkomendasikan selama tidak ada gangguan pada
gastrointestinal.
Nutrisi parenteral diberikan jika dalam waktu 4-5 hari , dengan pemberian
nutrisi enteral tidak bisa memenuhi kebutuhan, kombinasi pemberian
nutrisi enteral dan parenteral ditujukan supaya dapat mencapai target
kebutuhan + trace element mencegah terjadinya defisiensi
Kondisi metabolik secara optimal dapat tercapai, serta dalam rangka
koreksi gangguan fisiologi serta untuk perbaikan status nutrisi,
diperlukan kecukupan energi dari karbohidrat dan lemak, kecukupan
protein, elektrolit, vitamin dan mineral serta trace element.
Trace elemen dan vitamin A, C, dan E --. fungsi anti oksidatif untuk
mengikat radikal bebas, meningkatkan fungsi imunitas, dan perbaikan
jaringan.
Zinc memperbaiki sistem imun dan penyembuhan luka.
(g/L)
Jenis
(mEq/L)
Ka
Prod.
Dextro
Na
sa
Ca
Cl
Lak (K
L)
D5%
D10%
D20%
50
100
200
NaCl 0,9% -
154 -
154 -
NaCl 3%
513 -
513 -
N1D5
50
154 -
154 -
20
N2D2,5
N2D5
25
50
77
77
77
77
10
20
N4D5
50
38,5 -
38,5 -
20
20
40
80
Jenis
Prod.
Kalori T.Osm.
Dextr
Na K
osa
Kaen IB
D5
:
NS=3:1
N4 (D5%
+1/4NS)
N5(D10
%
+1/5NS)
Kaen 3A
Kaen 3B
Kaen
MG3
6%Dextr
an70
10%Dex
tran40
37,5
38,
5
50
Ca Cl
38,
5
150
38,
5
38,
5
200
100
30,
8
30,
8
400
27
27
60 10 50 20 -
50 20 108
50 20 108
290
290
100
50 20 -
50 20 400
695
15
4
13
4
0
15
4
10
28 9
285
309
275