Bronkiolitis
Disusun Oleh: James Setyadi Handono/
07120110044
Pembimbing: Dr. Azis Masduki, Sp. A
Pendahuluan
Angka kejadian bronkiolitis di dunia mencapai
angka 3000-5000 anak dari 80.000 anak.
Angka kematian akibat kejadian ini sekitar 2 dari
100.000 bayi
Berhubungan dengan kejadian Asma
Mengetahui standar pengobatan bronkiolitis
Pembahasan
Definisi
Etiologi
Faktor Risiko
Epidemiologi
Definisi
infeksi respiratorik akut saluran nafas bagian
bawah yang ditandai dengan adanya inflmasi
pada bronkiolus
Penyakit ini menyerang-anak dibawah usia 2
tahun, biasanya mencapai puncaknya pada usia
1-3 bulan.
Etiologi
Faktor Risiko
bayi prematur,
infeksi sebelum berusia 6 bulan,
penyakit jantung bawaan,
dysplasia bronkopulmoner,
fibrosis kistik,
defisiensi imun.
Epidemiologi
Angka kejadian terjadinya bronkiolitis tiap tahun
mencapai 3000 hingga 50.0000.
Tingkat kematian bayi mencapai 0.5-1,5%
kejadian ini banyak terjadi pada anak laki-laki
dengan perbandingan 1,25: 1 dibanding
perempuan dan dilahirkan dari ibu berusia
dibawah 20 tahun dan
menyerang anak-anak pada usia 2-24 bulan dan
mencapai puncaknya pada usia 28 bulan.
Epidemiologi
bayi-bayi yang lahir dengan berat lahir
sangat rendah (kurang dari 1500 gram).
sering terjadi pda bayi berusia 3-6 bulan
yang tidak mendapatkan ASI, dan hidup di
lingkungan yang padat. Lalu,
Patogenesis
Droplet masuk ke dalam saluran nafas
replikasi di dalam nasofaring menyebar dari
saluran nafas atas menuju saluran nafas bawah
berkolonisasi dan replikasi pada mukosa
bronkus dan bronkiolus nekrosis sel epitel
edema submukosa, serta pelepasan debris dan
fibrin ke dalam lumen bronkiolus bronkiolitis
Patogenesis
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis
Parameter
Bronkiolitis Ringan
Bronkiolitas Sedang
Bronkiolitas Berat
Nafsu makan
Normal
menurun
Laju nafas
>70x/ menit
tahun, sedangkabn
Resesi dinding Ringan
Sedang
Berat
Tidak ada
Ada
thorax
Nafas
hidung
Sp 02
88-92%
<,88x/ menit
Tidakan Umum
Normal
iritabel
letargi
Diagnosis Banding
ASMA
Bronkopneumonia
Bronkiolitis
Bronkopneumonia
Umur
Dibawah 2 tahun
Semua umur
Penyebab
Virus
Virus, bakteri
Gejala
Sesak dirasakan,
mendadak sehari
setelah gejala batuk
Demam subfebris
Pemeriksaan Fisik
Tatalaksana
pemberian oksigen,
minimal handling pada bayi,
cairan intravena dan kecukupan cairan,
penyesuaian suhu lingkungan
tunjangan respirasi,
nutrisi yang memadai
Pemberian Oksigen
Diperlukan apabila saturasi dibawah 92%
Pemberian dapat melalui:
1. Nasal Prongs (2 Liter)
2. Headbox (4 liter)
3. Ventilasi high frequency jet ventilation atau
extracorporeal membrane oxygenation (ECMO)
Terapi Cairan
Apabila pasien sesak dan laju nafas cepat
Pasien muntah hebat
Jumlah cairan disesuaikan dengan berat badan,
kenaikan suhu dan status hidrasi
Antibiotika
Antiviral
menghambat translasi messenger RNA (mRNA)
virus ke dalam protein virus dan menekan
aktivitas polymerase RNA.
Terapi dapat diberikan:
60mg/ml selama 2 jam sampai total 6g/100ml
tiap 24 jam selama 3 hari
Bronkodilator
Epineferin dan Beta 2 agonis.
Epineferin bekerja dengan cara konstriksi
pembuluh darah paru dan pengurangan edema,
relaksasi otot bronkus
beta 2 agonis bekerja dengan cara mengurangi
pelepasan mediator dari sel mast, menurunkan
tonus kolinergik, mengurangi sembab mukosa
dan meningkatkan pergerakan silia saluran napas
Dosis:
1. Bronkodilator Salbutamol: 0,1mg-0,3mg/kg BB
Kortikosteroid
Diberikan pada penderita bronkiolitis berat
Sediaan: prednisone, prednisolone, dan
metilprednisolon
dosis per hari berkisar 0,6-6,3mg/kgBB.
Cara pemberiannya adalah melalui oral,
intramuscular, dan intravena.
Prognosis
Berdasarkan studi kohort, 23% bayi yang
mempunyai riwayat infeksi bronkiolitis akut berat
akan berlanjut menjadi asma.
Selain itu 40-50% bayi yang dirawat dengan
bronkioliti akibat RSVs dapat menderita mengi di
kemudian hari.
Prognosis pada pasien ini tergantung pada
periode 48-72 jam stelah gejala sesak dan batuk
muncul.
Pencegahan
pemberian immunoglobulin (pavlizumab )
1. profilaksis pada populasi risiko tinggi, melalui
netralisasi antibody protein F dan G
2. Pemberian dilakukan secara IM setiap bulannya
. vaksinasi
1. vaksin live attenuated, yaitu cpRSV danvaksin
PIV (Para influenza Virus).
2. Kedua vaksin diberikan kombinasi pada 2-3
bulan pertama, ditambah dengan vaksin bivalen
PIV 2 dan PIV3 pada usia 4 bulan dan 6 bulan
Penutup
bronkiolitis merupakan penyakit infeksi
respiratorik akut saluran nafas bagian bawah
yang ditandai dengan adanya inflmasi pada
bronkiolus.
biasanya terjadi pada anak-anak dengan usia
dibawah 2 tahun
Penyabab terbanyak pada kasus ini adalah RSV
Gejala : demam, batuk, pilek, sesak nafas
mendadak, mengi, retraksi dada, dan nafas
cuping hidung.
Terapi: suportif dan hidrasi
TERIMA KASIH